Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Kamis, 04 Agustus 2016

The Sealed Nectar

The Sealed Nectar

Ada setidaknya dua jenis minuman beraroma harum di surga yang kabarnya sampai ke kita yang masih hidup di dunia ini yaitu minuman yang dicampur dengan kaafuur (QS 76:5), dan minuman dari nectar yang disegel dengan kesturi (QS 83 : 25-26). Yang kedua ini disebut Ar-Raheeq Al-Makhtum – The Sealed Nectar,  mengilhami Saifur-Rahman Al-Mubarakpuri untuk menulis siroh lengkap Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam – yang pada tahun 1979 dinilai oleh Muslim World League sebagai biography terbaik untuk uswah kita tersebut. Dari The Sealed Nectar yang sama saya melihat peluang untuk membawakan Islamic Agriculture To The Next Level.

Karena Al-Qur’an itu adalah petunjuk, maka di setiap ayat, setiap kata dan bahkan setiap huruf-nya bisa menjadi petunjuk dan sumber ilmu yang tiada batasnya untuk digali. Membaca siroh tersebut di atas, dari melihat judulnya saja – sudah bisa menjadi inspirasi.

Betapa tidak, coba Anda lihat di Al-Qur’an terjemahan bahasa Indonesia – diterjemahkan apa kata Ar-Raheeq Al-Makhtum tersebut ? kemungkinan besar terjemahannya adalah minuman dari khamr – karena ini juga yang ada pada kitab-kitab tafsir klasik.


Saifur-Rahman Al-Mubarakpuri menterjemahkannya sebagai minuman dari nectar – yaitu cairan yang manis yang keluar dari kelenjar nectaries pada bunga - karena kata raheeq dalam bahasa Arab juga berarti nectar. Saya menggunakan pengertian atau terjemahan yang kedua ini seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Di ayat berikutnya kemudian minuman dari nectar tersebut di-sealed atau disegel dengan aroma kesturi. Ada dua pengertian untuk ini yang dijelaskan dalam kitab tafsirnya Ibnu Kathir, yaitu tutup dari wadah yang dipakai untuk menyimpan minyak tersebut diberi aroma kesturi. Pengertian kedua adalah minyak kesturinya dicampurkannya ke dalam minunam ini, sehingga peminumnya akan bener-bener merasakan aroma kesturi.

Apa yang significant dari perbedaan penafsiran tersebut ? adalah pelajarannya. Kalau minuman tersebut berasal dari khamr, ya sudah kita tidak perlu repot-repot membuatnya sekarang – kita tunggu saja nanti di surga insyaAllah kita bisa minum khamr karena saat itu khamr tidak lagi haram bagi penghuni surga – tetapi haram bagi kita di dunia, termasuk membuatnya dan memperdagangkannya – semua haram !

Kalau pengertiannya sebagai minuman dari nectar yang di-sealed dengan kesturi, maka inilah menariknya. Minuman yang seperti ini bisa menginpirasi banyak hal yang bisa kita lakukan selagi kita masih hidup di dunia ini.

Pertama tentang nectar-nya sendiri – ini adalah minuman yang sangat kaya akan nutrisi untuk energi dan kesehatan atau obat yang sangat baik untuk manusia. Tetapi manusia hingga kini belum punya cara terbaik dan paling efektif untuk memanen nectar ini, selain dengan petunjukNya juga  yaitu dengan menggunakan lebah.

Nectar inilah bahan baku madu yang dipanen oleh lebah dari bunga-bunga-an, yang melalui tubuh lebah – nectar kemudian diproses menjadi madu. Selain tidak efektif, manusia mungkin tidak akan bisa memproses nectar lebih baik dari proses yang dilakukan oleh lebah di dalam tubuhnya.

Coba Anda isap langsung nectar bunga, awalnya akan terasa manis tetapi setelah itu diikuti rasa pahit atau tidak enak lainnya. Maka kalau manusia yang mengambilnya, mungkin bukan rasa manis yang kita peroleh tetapi rasa yang pahit atau kurang enak.

Rasa pahit sesudah rasa manis inipun mengandung hikmah tersendiri bagi lebah, yaitu agar lebah tersebut setelah hinggap di satu bunga – mengisap yang manis terus sampai suatu titik mendapatkan pahitnya – ini akan mendorong lebah mencari bunga lain yang belum dihisap nectarnya – agar memperoleh rasa manis lagi, begitu seterusnya. Dorongan untuk pindah dari satu bunga ke bunga berikutnyanya inilah yang kemudian membantu proses penyerbukan pada tanaman secara keseluruhan. Bayangkan kalau lebah hanya puas mengisap satu bunga terus balik ke sarangnya – tidak terjadi penyerbukan, dan tidak terjadi produksi madu yang significant !

Jadi kita bisa memanen nectar bunga yang paling efektif adalah menggunakan lebah. Maka ada petunjuk kepada kita untuk juga memelihara lebah madu melalui ayat berikut :

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia".” (QS 16 : 68)

Bersamaan dengan memelihara lebah ini, kita selain mendapatkan madu – juga membantu penyerbukan terhadap tanaman-tanaman kita – yang berarti juga akan meningkatkan hasil tanaman kita secara alami.

Setelah kita memperoleh minuman yang berasal dari nectar yang sudah diproses melalui perut lebah tersebut – minuman yang juga sebagai obat (QS 16:69)  - kita masih butuh satu unsur lagi untuk memperoleh minuman yang menyerupai  Al-Raheeq Al-Makhtum selagi kita masih hidup di dunia, yaitu aroma kesturi.

Masalahnya adalah kesturi yang asli dari kelenjar kijang jantan yang hidup di dataran tinggi, jumlahnya sangat langka saat ini – dan perlu perjalanan panjang sebelum kita bisa membiakkan kembali kijang jantan jenis ini pada waktunya, kalau toh ada selain sangat langka juga pasti harganya sangat mahal – kalau Anda peroleh kesturi kok murah, bisa Anda ambil sendiri keimpulannya.

Maka Allah yang maha mengasihi hambaNya, sebagaimana kita diberi buah-buahan yang serupa dengan yang di surga seperti pisang, kurma, delima dlsb. kita juga diberi kesempatan mencicipi minuman surga bila kita mau berusaha. Ada peluang bagi kita untuk bisa mencicipi yang serupa dengan Ar-Raheeq Al-Makhtum tersebut selagi kita di dunia.

Setelah ada nectar yang telah menjadi madu, kita tinggal mencari aroma alami yang menyerupai aroma kesturi. Dari mana kita mencari aroma kesturi selain dari jenis kijang yang langka tersebut ? Kembali bertanya ke Al-Qur’an, karena Allah janjikan semua jawaban ada di sana (QS 16:89).

Ingat apa pelajaran-pelajaran awal yang diberikan Allah kepada Nabi Adam Alaihi Salam ? yaitu pelajaran atas nama-nama benda tentu juga termasuk tanaman ! (QS 2:31). Apa pentingnya kita memahami nama-nama tanaman ?

Tanaman-tanaman yang hidup di sekitar kita, rata-rata keberadaannya di dunia  amat sangat jauh lebih panjang dari kita. Selama hidupnya, tanaman tersebut berinteraksi dengan manusia dan manusia mengambil manfaatnya dari tanaman-tanaman tersebut.

Dari manfaat masing-masing tanaman tersebutlah kemudian manusia mengingat namanya – ya kembali dikaitkan dengan manfaatnya. Ingatan kolektif turun temurun ini yang kemudian diteruskan ke generasi berikutnya dan seterusnya sampai ke kita. Kita mempunyai kewajiban yang sama untuk meneruskan pelajaran tentang tanaman ini ke anak-anak dan cucu kita dan seterusnya.

Yang terkait dengan aroma kesturi yang kita cari tersebut di atas, saya ketemu tanaman yang selama ribuan tahun ada di Afrika Utara, Asia selatan dlsb yang kini mulai juga menyebar ke seluruh penjuru dunia – termasuk Indonesia. Di daerah aslinya yang berbahasa arab, tanaman tersebut disebut dengan manfaat aromanya yang seperti kesturi, bahkan lebih baik dari kesturi – mereka menyebutnya sebagai bapaknya kesturi – abu al misk, kemudian menjadi abul mosch dan di dunia barat yang belajar dari dunia Islam menyebutnya Abelmoschus – hingga kini nama ini masih digunakan secara ilmiah !

Dalam strukstur penamaan tanaman secara ilmiah kedudukan Abelmoschus tersebut adalah sebagai genus dibawah familyMalvaceae. Maka pencarian aroma kesturi kita menjadi lebih mudah karena kita belajar dari generasi-generasi sebelumnya di seluruh dunia yang telah memberi nama tanaman-tanaman sesuai dengan manfaatnya yang bisa diambil.

Setelah ketemu nama genus tanaman penghasil aroma minyak kesturi ini, kita tinggal mencari speciesnya yang ada di sekitar kita atau yang bisa kita peroleh bibitnya. Yang sudah saya temukan bibitnya adalah bibit Okra atau Abelmoschus esculantus, insyaAllah saya akan punya cukup banyak untuk genus species ini – dan saya akan bagikan gratis bagi yang hadir di pembukaan angkatan ke 4 dari Madrasah Al Filaha besuk (04/08/2016).

Untuk saudara kembar Okra yaitu yang di Jawa disebut Kapasan – nama latinnya Abelmoschus moschatus – saya masih mencarinya, mohon pembaca yang bisa menemukannya membantu agar bisa kita biakkan dan kita bagikan juga nantinya.

Dari penamaannya yang mengulang kata mosch atau musk atau kesturi – Kapasan jawa tersebut lebih kaya kandungannya dibandingkan dengan saudara kembarnya Okra. Bukan hanya dari penamaannya, sebuah penelitian dari Universitas Pisa - Italy 3 tahun lalu juga membuktikan hal ini.

Bunga dan Buah Abelmoschus
Bila Okra ( A. esculantus) ‘hanya’ mengandung 72 senyawa , Kapasan Jawa (A. Moschatus) mengandung 93 senyawa – jadi kapasan Jawa yang masih dianggap tanaman liar ini yang juga perlu kita buru bibitnya sampai seluruh pelosok Jawa – agar bisa kita budidayakan secara terstruktur, massif dan sistematis !

Apa pentingnya kita ‘ meniru’ minuman surga yang berasal dari nectar yang dicampur aroma kesturi tersebut ? bayangkan penduduk surga yang hidup bahagia, sejahtera, bebas dari segala macam penyakit, bebas dari penuaan dlsb.

Tentu kita tidak akan mungkin bisa menirunya secara persis, inspirasi sebagiannya-pun cukup. Minuman dari nectar/madu yang dicampur dengan aroma kesturi seperti dua obat yang saling melengkapi dan menguatkan.

Madunya sendiri sebagai sifaa’ul linnas – obat bagi seluruh manusia, maka jangan ada lagi yang meragukan kabar dariNya langsung bahwa madu itu sebagai obat – dari yang bayi sampai yang lanjut usia – sejauh dia masih kategori linnas atau manusia, dia bisa mengambil manfaatan pengobatan dari madu !

Sedangkan aroma kesturi yang berada di base note pada struktur wewangian, mengandung banyak sekali kategori senyawa sesquiterpenes – berfungsi membersihkan gen kita dari informasi atau instruksi yang salah. Informasi atau instruksi yang salah inilah yang menjadi pangkal segala macam penyakit seperti kanker, diabetes dlsb.

Konkritnya apa sekarang yang bisa kita lakukan ? seperti sekali merangkuh dayung, dua tiga pulau terlewati – menanam tanaman bapaknya kesturi tersebut akan menghasilkan madu dari bunganya – bila kita amalkan juga petunjukNya untuk memelihara lebah (Qs 16:68) tersebut di atas.

Setelah bunga diserbuki oleh lebah-lebah yang kita pelihara, bunganya akan banyak menghasilkan polong buah Okra (karena kapasannya belum kita peroleh). Polong dan biji buah Okra segar adalah untuk sayur yang menyehatkan – menjadi sarana penyembuhan diabetes,  kanker dlsb – mudah dipahami karena banyak mengandung senyawa sesquiterpenes tersebut diatas.

Ketika buah tidak dipanen muda, dan dibiarkan menua – dia bisa disuling untuk menghasilkan essential oil yang disebut Musk Okra Essential Oil (bila dari Okra) atau Ambrette Seed Essential Oil (bila dari kapasan). Keduanya adalah jenis essential oil yang mahal harganya kini dan memiliki pasar sangat luas di industri parfum maupun industri aroma therapy – wellness industry secara keseluruhan. Keduanya cocok untuk dicampur nyaris dengan essential oil apa saja, jadi sangat fleksibel – itu yang membuat pasarnya luas dan harganya tinggi.

Maka inilah yang saya sebut The Next Level-nya Islamic Agriculture yang kita kembangkan. Bila di angkatan I Madrasah Al-Filaha kita perkenalkan jenis tanaman dan cara bertani secara Islam, Angkatan ke II kita coba atasi masalah-masalah yang terjadi pada implemantasinya di lapangan , Angkatan ke III kita berusaha memberi solusi untuk masalah konkrit di bidang ketahanan pangan, maka di angkatan ke IV yang akan kita buka insyaAllah besuk (4/08/2016) di Jonggol Farm – kita akan masuk lebih dalam tidak hanya pada ayat-ayat yang terkait dengan pertanian langsung, tetapi juga petunjuk-petunjuk yang tersimpan di ayat-ayat lainnya – seperti petunjuk tentang minuman surga tersebut di atas.

Acara pembukaan untuk Madrasah Al-Filaha tersebut di atas terbuka untuk umum dan diadakan di Madrasah Al-Filaha – Jonggol farm – Jonggol – Bogor. Yang hendak hadir, dipersilahkan.

Untuk dapat lebih jauh menyebarluaskan Islamic Agriculture To The Next Level ini, kami juga membuka kesempatan atau lowongan bagi para ahli IT – khususnya yang sangat mengausai web development dan android application mutakhir agar seluruh konsep-konsep yang sudah kita gali bisa seluas mungkin disebar luaskan dan dinikmati atau diambil manfaatnya oleh umat ini. Silahkan menghubungi kami bila Anda Web and Apps developer – yang ingin berbuat lebih dari sekedar bekerja, hubungi kami segera di kontak web ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal