The Cell
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Di antara 118 unsur yang ada di alam semesta, 27 diantaranya ada pada tubuh manusia. Dari 27 unsur ini, 5 diantaranya mewakili sekitar 96% dari tubuh manusia. Unsur-unsur tersebut adalah Carbon (C), Hidrogen (H), Oxigen (O) , Sulfur (S) dan Nitrogen (N) atau untuk mudahnya diingat sebut saja The CHOSeN. Unsur yang sama yang ada di bebatuan dan benda mati lainnya, menjadi hidup ketika berada di tubuh manusia, binatang dan bahkan tanaman – apa yang mebedakan yang hidup dengan yang mati ? itulah The Cell – awal dan kunci kehidupan.
Benda yang mati, sebesar apapun dia tidak membentuk cell. Sedangkan makhluk hidup dari yang paling kecil sampai paling besar – dia terbangun dari sejumlah cell. Manusia di dalam tubuhnya ada 100 trilyun cell, 10 % diantaranya adalah cell tubuh manusia sendiri dan 90 % sisanya adalah microba.
Saking banyaknya jumlah cell ini, ilmu pengetahuan manusia hingga kini-pun sifatnya baru perkiraan. Ada yang memperkirakan 37.2 trilyun, ada yang memperkrakan 70 trilyun – tetapi saya gunakan angka tersebut diatas untuk memudahkannya saja – intinya buaaanyak !
Memahami cell ini saja sudah dapat meningkatkan keimanan kita, yaitu tentang adanya Sang Maha Pencipta yang Esa. Ini terlihat dari ciptaannya dalam cell, perhatikan kemiripan cell yang ada di tubuh jenis binatang termasuk manusia dan yang ada di tanaman – amat sangat mirip !
“Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)." (QS 3:27)
Selanjutnya, so what ? apa pentingnya kita mengetahui adanya awal kehidupan yang disebut cell ini ? Cell adalah bentuk keteraturan kehidupan yang paling kecil. Makhluk yang paling kecil ber-cell tunggal sekalipun berhasil mempertahankan keteraturan dalam struktur tubuhnya melawan ketidak teraturan di sekelilingnya atau yang dikenal entropy.
Maka tubuh manusia yang terdiri dari 10 trilyun cell tersebut merupakan susunan yang amat sangat teratur dari unsur-unsur pembentuknya yang juga sudah sangat teratur. Bila ada sedikit gangguan saja pada tingkat cell ini, maka tubuh yang terdiri dari 10 trilyun cell tersebut ikut terganggu.
Untuk memperbaiki gangguan tersebut, apa yang dibutuhkan ? apakah benda mati yang tidak teratur ? atau benda dari yang hidup yang juga teratur ? Yanti tidak teratur tidak bisa memperbaiki yang teratur. Sebaliknya yang teratur-lah yang bisa mengkoreksi bila ada ketidak beraturan.
Maka bila ada gangguan di cell kita yang menyebabkan kita sakit, cepat tua karena cell pada cepat mati dlsb. kemana kita mencari obatnya ? Mencarinya adalah pada keteraturan yang lain yang ada di alam sekitar kita.
Ketika sebuah pohon luka, maka tubuhnya membuat reaksi yang menutupi luka itu dan mencegah serangan bakteri dlsb. Itulah yang disebut phytocompound – senyawa tanaman yang ada di batang, daun, akar, bunga dan buah – menyebar di seluruh bagian tanaman.
Ketika phytocompound tersebut kita ambil dari tanaman dan kita masukkan ke tubuh kita, bisa melalui dihirup, dioleskan atau bahkan juga diminum – maka phytocompound ini melanjutkan tugasnya – membersihkan cell-cell receptor yang kotor, menghapus informasi yang salah yang menyebabkan ketidak teraturan, dan meng-input informasi-informasi yang benar agar cell berfungsi kembali menuju keteraturan.
Bagaimana ciptaan Allah yang sangat kecil ini bisa berfungsi seperti cleaning service, para perawat dan polisi yang bekerja otomatis – membersihkan , merawat dan menjaga cell agar hidup dalam keberaturan ? Itu karena Allah juga yang menciptakan mereka ini dengan sempurna, terukur dan diberi petunjuk – what to do !
“Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk” (QS 87:1-3)
Ciptaan manusia tidak sempurna, ukurannya kadang berlebih kadang kurang dan yang jelas tidak mungkin diberi petunjuk.
Maka kalau kita sakit, jawabannya apakah mencari obat yang diproduksi di pabrik-pabrik buatan manusia ? atau yang diproduksi oleh Allah dengan kesempurnaannya, keterukurannya dan dengan petunjukNya tersebut ? Jawabannya tentu dengan yang kedua ini – yaitu yang dari ciptaanNya langsung.
Lantas apakah dengan demikian ilmu pengetahuan manusia tidak lagi perlu ?, justru sebaliknya – siang-malam kita disuruh menggali ilmu tentang ciptaanNya – sampai kita paham bahwa tidak ada ciptaannya yang sia- sia. (QS 3:190-191).
Hanya dengan melaksanakan perintahNya untuk terus memikirkan ciptaanNya tersebutlah kita bisa paham misalnya bagaimana fungsi keberaturan yang begitu indah dalam bentuk kehidupan yang paling kecil yaitu Cell ini.
Dengan memahami cara kerja The Cell ini –pula insyaallah kita akan bisa mencari obat dari alam di sekeliling kita. InsyaAllah pada waktunya akan saya tulis atau bahkan latihkan – bagaimana kita bisa mengambil phytocompound yang ada di tanaman-tanaman sekitar kita, baik melalui proses ektraksi, destilasi, enflourasi maupun proses-proses berbasis teknologi lainnya – agar kita menjadi masyarakat yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Insyaallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar