Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Sabtu, 29 April 2017

Collateral Beauty

Collateral Beauty

Alkisah ada petani miskin tetapi memiliki kuda putih yang bagus, semua tetangganya menyarankan untuk menjualnya agar dia bisa memenuhi kebutuhannya. Selain itu kuda yang bagus juga mengundang orang lain yang berniat jahat untuk mengambilnya, tetapi si petani tidak menghiraukan saran para tetangga. Suatu hari kudanya bener-bener hilang dicuri orang, maka tetangganya pada berdatangan dan kebanyakan malah pada menyalahkan si petani. Si petani sendiri tidak bersedih ataupun berduka dengan kehilangan ini, karena dia melihat apa yang tidak dilihat oleh tetangganya – dia melihat collateral beauty !

Ketika para tetangga pada berucap “…bukankah sudah kami beritahu…, …seandainya saja…., I told you so…., kamu tidak akan mendapatkan musibah ini dlsb”, si petani malah menjawab “dari mana Anda tahu kalau ini musibah ?”.

Selang beberapa lama kuda putih si petani yang hilang ternyata balik, bahkan kali ini kepulangannya tidak sendirian, dia membawa rombongan kuda-kuda liar yang menyertainya. Melihat si petani yang kini mempunyai kuda yang banyak, robongan tetangganya berdatangan kembali.

Mereka menyampaikan : “alangkah beruntungnya kamu…, betapa berbahagianya kamu…, betapa banyak kebaikan untukmu…dlsb”, si petani sendiri  tidak menampakkan kegembiraannya yang berlebihan. Malah kepada para tetangganya yang menyampaikan pujian dia balik bertanya : “dari mana kalian tahu kalau ini keberuntungan dan kebaikan untuk saya ?

Tidak berselang lama, anak laki-laki satu-satunya si petani karena kegembiraannya dengan kuda-kudanya yang banyak, gemar berlatih berkuda termasuk dengan kuda-kuda liar yang kini dimilikinya. Suatu saat dia tidak bisa mengendalikan kuda liar yang ditungganginya dan terjatuh, kakinya patah dan tidak bisa disembuhkan.

Rabu, 26 April 2017

Sukuk : Akses Modal Untuk Si Kecil (Juga)

Sukuk : Akses Modal Untuk Si Kecil (Juga)

Karakter utama dari ekonomi Islam itu adalah keadilan, karena keadilan itulah yang lebih dekat kepada ketakwaan (QS 5:8). Bila ada sumber daya ekonomi yang bisa diakses oleh orang kaya atau perusahaan besar, maka sumber daya yang sama juga berlaku bagi si kecil atau yang miskin. Ekonomi kita timpang karena kebanyakan akses modal dan akses pasar hanya dikuasai segelintir perusahaan besar, bagaimana memperbaikinya ? Beri akses yang sama bagi si kecil.

Kita sudah biasa mendengar perusahaan besar atau bahkan negara mengeluarkan sukuk ketika butuh modal atau butuh dana. Di dunia saat ini ada modal senilai sekitar US$ 2 trilyun yang dikelola dengan akad-akad Islam, sekitar 15 %nya adalah dalam bentuk sukuk. Hanya saja selama ini individu atau usaha kecil baru dijadikan target untuk pasar pembeli atau investor sukuk,  belum menjadi penerima modal atau yang memiliki akses modal berbasis sukuk ini.

Sukuk sendiri yang merupakan jama’ dari sakk – kata yang menjadi cikal-bakal kata cek dalam dunia perbankan – adalah tanda kepemilikan atas hak terhadap benda ataupun manfaat. Dikenal sejak awal perkembangan Islam dan menjadi instrumen keuangan dominan di dunia Islam di abad pertengahan.

Selasa, 25 April 2017

Rumah Murah Gubernur Baru

Rumah Murah Gubernur Baru

Kaum muslimin di Jakarta tentu lagi bergembira saat ini karena Gubernur baru yang digadang-gadangnya bener-bener terpilih. Lebih menggembirakan lagi karena pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru ini juga menjanjikan rumah murah tanpa uang muka untuk warganya. Saya tertarik untuk membantu program ini dengan contoh yang lebih konkrit lagi, bagaimana rumah bahkan bisa dicicil dengan jauh lebih murah dari yang ada selama ini. Mau lihat buktinya ?

Saya ambilkan dari program yang mirip dengan yang digagas oleh pasangan Gubernur dan Wakilnya tersebut, yaitu sebuah apartemen di Jakarta Timur yang Anda dapat baca detilnya di sini. Apartemen yang dijual tunai seharga Rp 341 juta, menjadi Rp 384 juta bila dibeli secara cicilan.

Dengan tanda jadi yang hanya Rp 5 juta, cicilan menjadi sekitar Rp 4 juta per bulan. Nampaknya pengembang menerapkan suku bunga cicilan di kisaran 12%-13% untuk sampai angka cicilan tersebut. Karena kalau suku bunga yang diterapkan 12 %, cicilannya Rp 3.83 juta, kalau 13% cicilannya di angka Rp 4.15 juta.

Sabtu, 22 April 2017

Sattellite View and Beyond

Satellite View and Beyond

Orang Indonesia punya cara yang baik untuk menggambarkan masalah besar di depan mata yang justru tidak kelihatan, yaitu dengan ungkapan ‘gajah di pelupuk mata’. Senada dengan ini, dalam bahasa Inggris ada ungkapan ‘helicopter view’ – yaitu melihat sesuatu dari ketinggian atau kejauhan supaya yang semula tidak nampak menjadi nampak semua sisi-sisinya. Kalau kita tarik terus ke atas, dengan ‘satellite view’ kita akan bisa melihat scope yang lebih besar besar lagi. Bagaimana kalau terus kita tarik ke atas lagi, apa yang akan kita lihat ?

Senin, 17 April 2017

Riba Free Ecosystem Untuk Keterjangkauan Rumah

Riba-Free Ecosystem Untuk Keterjangkauan Rumah

Tulisan saya tentang Keadilan Ekonomi Bukan Zero Sum Game dan Wong Telu rupanya banyak mengundang pertanyaan, utamanya terkait bagaimana pengadaan rumah bagi masyarakat muslim itu bisa benar-benar dilakukan tanpa riba. Jawabannya memang di jaman ini menjadi tidak mudah, tetapi bukannya tidak mungkin untuk dilakukan. Bila sejumlah pihak perorangan maupun institusi berusaha cukup keras bersama-sama dan saling menunjang, insyaAllah riba-free ecosystem untuk keterjangkuan rumah itu bisa bener-bener dicapai.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada, saya buatkan ilustrasi grafis untuk menggambarkan seperti apa kiranya riba-free ecosystem untuk keterjangkauan rumah itu sebagai berikut.

Riba-Free Ecosystem Untuk Perumahan

Kamis, 13 April 2017

Wong Telu

Wong Telu

Dahulu dakwah para wali berjalan sangat efektif karena mereka terjun langsung menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat. Mereka mengajarkan amal yang nyata kepada para murid-muridnya, diantaranya adalah ajaran untuk menemui ‘wong telu’ dalam perjalanan dakwahnya. Siapa ‘wong telu’ ini ? Dia adalah tiga jenis orang yang harus ditemui, dalam bahasa jawa disebut wong kang luwe lan ngelak (orang yang lapar dan dahaga), wong kang kepanasen lan kudanan (orang yang kepanasan dan kehujanan) dan wong kang udo (orang yang telanjang).

Ajaran yang dibawa para wali ini secara turun temurun diwariskan kepada para muridnya, para ulama dan kiyai – sampai pesantren-pesantren tua yang masih ada di Jawa. Hanya saja karena ajaran tersebut tidak lagi diamalkan oleh murid-muridnya yang jauh di jaman ini, maka disitulah kita kehilangan salah satu metode dakwah yang efektif ini.

Rabu, 12 April 2017

Keadilan Ekonomi Bukan Zero Sum Game

Keadilan Ekonomi Bukan Zero Sum Game

Kemarin saya melakukan survey kecil-kecilan untuk mendeteksi seberapa banyak masyarakat memahami konsep timbangan yang adil dalam ekonomi, hasilnya luar biasa. Lebih dari 200 orang merespon survey tersebut dalam waktu kurang lebih enam jam. Mayoritas pembaca situs ini tentu bisa menjawabnya dengan benar, bahkan ada yang menjawab sangat akurat pada jam 14:02 yaitu Bapak Oki Baskoro Rachmat – Maka beliaulah yang menang Quiz yang sekaligus survey tersebut. Jawabannya ada di artikel saya lebih dari 4 tahun lalu dalam tulisan Kembalinya Timbangan Yang Hilang.

Seperti yang diungkapkan oleh Imam Ghazali hampir 1000 tahun lalu, timbangan yang adil untuk muamalah itu hanya emas (Dinar) dan perak (Dirham).  Ketika timbangan ini tidak digunakan, bagaimana orang bisa tahu apakah suatu transaksi – khususnya transaksi jangka panjang – itu adil atau tidak ?

Selasa, 11 April 2017

Quiz Keadilan Ekonomi

Quiz Keadilan Ekonomi

Ada masalah yang menggelitik di masyarakat yang sebenarnya jawabannya sederhana seandainya tidak ada riba. Seorang berhutang Rp 42 juta tahun 2001, sekarang menagih Rp 1.8 Milyar. Dibayar Rp 42 juta tidak adil bagi yang memberi hutangan, dipaksa bayar Rp 1.8 Milyar menjadi tidak adil bagi yang berhutang. Bila Anda harus memutuskan siang ini sebelum jam 18.30 nanti sore, berapa yang seharusnya dibayar oleh yang berhutang kepada yang memberi hutangan agar adil ? Jawabannya tidak boleh pakai riba. Yang menjawab pertama benar dan akurat, mendapat hadiah 1 Dinar. Tertarik ingin ikut menjawab ? Jawaban harus melalui formulir di www.bit.ly/Quiz_Keadilan_Ekonomi.

Senin, 10 April 2017

Extreme Weather

Extreme Weather

Sudah lebih dari 16 bulan negeri ini tidak mengalami musim kering, April sampai September 2016 lalu yang seharusnya musim kemarau – tetap turun hujan sehingga disebut kemarau basah. Hari-hari ini kita memasuki pekan kedua bulan April – kita juga masih diguyur hujan di sana – sini. Hujan dapat menjadi berkah seperti melonjaknya panenan padi kita tahun lalu, juga bisa menjadi musibah dengan banyaknya tanah longsor dlsb. Tetapi extreme weather bukanlah hal baru, ribuan tahun lalu juga sudah terjadi. Ada cara untuk menyikapinya dan ada cara untuk mengatasinya.

Ribuan tahun lalu, di jaman Nabi Yusuf ‘Alaihi Salam negeri Mesir mengalami extreme weather yang amat sangat, bayangkan saat itu hujan turun sepanjang 7 tahun kemudian diikuti oleh kekeringan yang juga 7 tahun. Kejadian cuaca ekstrem sampai kembalinya cuaca normal ini direkam lengkap dalam rangkaian ayat-ayat berikut :

Kamis, 06 April 2017

Agar Unta Nabi Saleh Bisa Ikut Minum

Agar Unta Nabi Saleh Bisa Ikut Minum

Sehari setelah saya menyinggung kartel ayam 12 perusahaan dalam tulisan ‘Ketika Iman Diuji’ , menteri keuangan RI malah mengungkap hal yang lebih mengerikan lagi – ternyata industri per-ayam-an hanya didominasi oleh 2 perusahaan saja. Kondisi seperti ini saya yakin bukan hanya pada masalah ayam, tetapi juga masalah makanan dan kebutuhan sehari-hari kita lainnya. Oligopoli yang mendominasi ekonomi ini sungguh tidak mudah untuk dicegah karena itulah karakter ekonomi kapitalisme itu sendiri, yang kuat yang menang dan pemenangnya mengambil semuanya – the winner take it all !

Keserakahan model kapitalisme ini bahkan sudah ada sejak munculnya peradaban manusia itu sendiri. Di jamannya nabi Saleh ‘Alaihi Salam, ekonomi itu hanya dikuasai oleh ‘…9 orang yang berbuat kerusakan di muka bumi…’ (QS 27:48), segelintir orang inilah yang menguasai sumber daya ekonomi dan tidak memberi kesempatan yang lemah untuk ikut ambil bagian.

Ketika Allah melalui Nabi Saleh menguji mereka dengan seekor unta betina agar bisa ikut makan minum di bumi Allah yang mereka kuasai, mereka malah menyembelih unta tersebut (QS 7:73 -77). Bukankah ini karakter Oligopoli yang ada di dunia kapitalisme sekarang ? kalau ada si kecil berusaha mengusik pangsa pasar mereka – serta merta mereka ‘menyembelihnya’ ?

Senin, 03 April 2017

Ketika Iman Diuji

Ketika Iman Diuji

Ketika ada sahabat yang datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam minta obat untuk saudaranya yang sakit perut, Nabi memberinya madu. Hingga tiga kali sahabat ini datang karena saudaranya belum juga sembuh, Nabi tetap memberinya madu. Ketika sahabat ini mulai ragu karena sakit perut saudaranya tidak kunjung sembuh, Nabi menguatkan imannya dengan “…Alllah pasti benar, perut saudaramu yang bohong…”. Dan setelah terapi madu ini diteruskan - saudaranya memang sembuh, begitulah antara lain iman itu senantiasa diuji.

Allah menjanjikan madu itu sebagai obat (QS 16:69) – Dia Yang Maha Tahu dan Dia pula yang bisa menyembuhkan penyakit, pastilah janjinya benar – bahkan ketika perut kita mengatakan sebaliknya. Maka benar apa yang dikatakan oleh Siti Aisyah, istri Nabi dan putri dari sahabat terbaik Nabi : “ …seorang tidak bisa dikatakan benar-benar beriman, sampai dia lebih percaya kepada Allah melebihi apa yang ada di genggaman tangannya, melebihi apa yang bisa dilihat (oleh matanya) di genggaman tangannya…”.

Bahkan Allah sendiri yang memberitahu kita bahwa iman kita pasti diuji : “ Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan : “Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji ?” (QS 29:2)

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal