Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 29 Juli 2019

Zakah for No Poverty and Zero Hunger in SDG’s

Zakah for No Poverty and Zero Hunger in SDG’s

Setelah merdeka selama 74 tahun, negeri yang hijau royo-royo ini masih terus tertatih-tatih untuk bisa memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya khususunya dalam hal swasembada pangan. Konon kita memang pernah swasembada pangan yang diakui dunia tetapi mayoritas tahun-tahun lainnya kita masih harus mengimport begitu banyak bahan makanan dari luar negeri, import beras bahkan naik dari kisaran 800an ribu ton tahun 2015 menjadi diatas 2 juta ton tahun 2018 lalu.
            Swasembada pangan yang begitu sulit yang telah kita upayakan selama 74 tahun ini bisa jadi solusinya sesungguhnya ada dipelupuk mata kita tetapi kita justru tidak melihatnya. Solusi itu adalah zakat pertanian, yang seharusnya benar-benar diterapkan oleh mayoritas penduduk negeri ini yang notabene mayoritas muslim ini.
            Mungkin timbul pertanyaan disebagian besar kita, “masa petani yang miskin harus membayar zakat ? dan bahkan dengan zakat pertanian yang begitu besar yang mencapai 5% atau 10% ?” Jawabannya adalah pada pemahaman tentang konsep zakat itu sendiri yang nampaknya masih perlu disebarluaskan secara sangat masif.
           

Sabtu, 20 Juli 2019

Food Security Ala Nabi Yusuf

Food Security Ala Nabi Yusuf

Masih dibulan syawal, waktu yang tepat bagi kita untuk menindaklanjuti hasil puasa kita berlapar-lapar selama 1 bulan penuh di bulan Ramadhan kemarin. Apa pelajaran yang tersisa dari ibadah rutin kita sebulan penuh setiap tahun itu? Apa cukup dengan berlapar-lapar sebulan tetapi setelah itu tidak ada tindak lanjutnya?

Puasa merupakan syariat yang begitu penting dalam agama ini, tentu membawa pesan yang juga teramat sangat penting. Salah satunya yang saya tangkap adalah terkait langsung dengan rasa lapar ketika kita berpuasa. Kita diajarkan untuk merasakan lapar sebulan penuh antara lain agar tumbuh empati kita terhadap orang lain yang merasakan lapar, sebagian mereka lapar setiap hari atau sehari makan sehari lapar dan di zaman modern ini masih ada sekitar 800 juta orang di dunia yang masih harus merasa lapar dengan terpaksan.

Jadi puasa kita harus menjadi pemicu bagi kita untuk bisa mengentaskan kelaparan yang dirasakan oleh orang lain. Itulah mengapa ada pesan lain bagi orang yang tidak peduli terhadap laparnya orang lain atau tidak menganjurkan memberi makan, sudah cukup baginya untuk di cap sebagai pendusta agama (QS 107: 1-3).

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal