Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Sabtu, 31 Oktober 2015

Infographic 1000 Tahun Kejayaan Pertanian Islam

Infographic 1000 Tahun Kejayaan Pertanian Islam

Di antara pengunjung situs ini tentu banyak yang tidak sempat membaca tulisan saya yang kadang memang harus saya tulis panjang lengkap dengan referensinya. Oleh karenanya saya akan mulai juga membuat versi tulisan pendek, atau menampilkannya secara grafis hal-hal penting yang ingin saya sampaikan pada tulisan-tulisan tersebut. Berikut adalah contohnya. 

Cetak Biru Pertanian Andalusia yang saya tulis pekan lalu (21/10/15) misalnya, saya pikir ini informasi penting untuk kita ketahui karena dunia-pun mengakui bahwa Islam-lah yang sesungguhnya menghadirkan pertanian modern di dunia ini.

Ada penulis barat yang mengakui revolusi pertanian Islam itu berlangsung selama 4 abad – yaitu di masa Islam memimpin di Andalusia dan puncak kemajuan pertaniannya berlangsung antara abad 2 H- 6 H (8 M-12 M). Ada lagi yang menulis bahwa Islam menguasai pertanian dunia selama 1,000 tahun yaitu dari masa di Andalusia kemudian dilanjutkan oleh Turki Usmani – dan baru berakhir ketika penjajah Napoleon memasuki Mesir di awal abad 19.

Jumat, 30 Oktober 2015

Apa yang Kita Tangisi Sekarang?

Apa Yang Kita Tangisi Sekarang ?

Believe it or not, salah satu indikator kekuatan umat itu ada pada kapan dan mengapa mereka menangis. Di puncak keterpurukan umat saat ini, orang menangis karena kursi yang diidamkan lepas dari tangan. Investasi yang digadang-gadangnya ternyata mengalami kerugian, kekasih yang dicintainya – diambil orang dan berbagai alasan sepele lainnya. Kapan terakhir kalinya kita menangis ketika melihat perpecahan di tengah umat ?, ketika keimanan hilang dari pendidikan generasi muda kita ? ketika kita melihat kelaparan ? dan perbagai alasan lain yang lebih essential ?

Ada pelajaran menarik dari tahun-tahun terakhir menjelang kejatuhan Islam di Andalusia. Ratu Isabella – penguasa salib rajin menyebar mata-mata ke seluruh penjuru untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan kaum muslimin – semacam kita membuat SWOT Analysis sekarang ! Hasil dari SWOT analysis-nya inilah yang nantinya akan digunakan untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk menyerang kaum muslimin. 

Kamis, 29 Oktober 2015

Energi 1/2 Harga untuk Rakyat

Energi ½ Harga Untuk Rakyat

Dahulu masyarakat primitif menggunakan energi dari kayu bakar di sekitarnya, maka energi itu available untuk semua orang dan tidak perlu membayar. Masyarakat modern kini mengirimkan tabung-tabung yang sangat berat – lebih berat dari energi yang dikandungnya – dua arah pulang pergi ketika dalam kondisi berisi maupun kosong. Akibatnya energi menjadi sangat mahal dan tidak selalu available bagi semua orang. Lantas siapa yang lebih pinter ?

Manusia modern harusnya lebih pinter mengatasi urusan kehidupannya, namun karena dalam urusan kehidupan ini begitu banyak unsur kepentingan – sehingga solusi yang dikeluarkannya tidak selalu in the best interest dari masyarakat keseluruhan. Urusan energi adalah salah satu contoh kasus saja.

Coba Anda bayangkan, untuk  gas 3 kg,  tabung kosongnya seberat 5 kg. Dan tabung gas ini harus berjalan kadang begitu jauh pulang dan pergi dengan ongkos yang relatif sama – karena pengangkut umumnya bukan hanya berdasarkan berat tetapi juga volume, volume tabung gas tidak berkurang ketika dalam kondisi kosong.

Rabu, 28 Oktober 2015

Learn Quran : Dari Kita Untuk Seluruh Dunia

Learn Quran : Dari Kita Untuk Seluruh Dunia

Biasanya  kita belajar Al-Qur’an sampai negeri Arab, atau negeri-negeri lain yang pendidikan ke-Islamannya bagus seperti Pakistan dlsb. Di era informasi ternyata situasi ini bisa berbalik, melalui aplikasi yang dikembangkan  startup binaan kami – Badr Interactive – kini ada lebih dari 44,000 orang Arab Saudi belajar membaca Al-Qur’an dari aplikasi kami, di India ada lebih dari 53,000 orang dan di Pakistan bahkan lebih dari 63,000 orang. Ini adalah peluang dakwah yang belum pernah ada sebelum era teknologi informasi ini.
Kita semua tahu bahwa mempelajari Al-Qur’an adalah sebuah salah satu amalan paling utama di dalam Islam. Dalam hadits riwayat Al-Bukhari dari Utsman bin Affan, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”

Selasa, 27 Oktober 2015

Ke(Tidak) Fahaman Kolektif

Ke(Tidak) Fahaman Kolektif

Kemarin saya di kebun menerima tamu kehormatan, salah satu guru Al-Qur’an saya yang juga rektor di Institut Sains Al-Qur’an. Sambil berjalan-jalan di kebun, melihat tanam-tanaman dan mendiskusikannya satu per satu dari kaca mata Al-Qur’an – terasa betul betapa sempurna dan jelasnya petunjuk itu ketika dibahas oleh ahlinya. Hanya saja, kebanyakan orang awam seperti kita-kita sering tidak bisa menangkap pesan yang sesungguhnya dari ayat-ayatNya itu. Maka beliau mengajari saya makna kata tadabbur.

Makna dabbara seperti dalam ‘…dabbaral amra wa fiihi…’ adalah mengurus, merenungkan/memikirkan kesudahan atau akhir dari segala urusan. Akhir dari perjalanan makanan di dalam tubuh kita adalah keluar dari dubur. Ketika Allah hendak memusnahkan atau mengakhiri keberadaan orang kafir sampai akar-akarnya di surat Al –Anfaal – kalimat yang digunakan adalah  wa yaqtho’a daabiral kaafirin.

Senin, 26 Oktober 2015

Cetak Biru Pertanian Andalusia

Cetak Biru Pertanian Andalusia

Tanaman-tanaman baru tumbuh di tanah yang semula dianggap tidak bisa digunakan, teknik baru untuk memperbaiki kondisi tanah, irigasi ke tanah-tanah yang kekurangan air, hukum yang mengijinkan seseorang menguasai lahan-lahan yang mati lebih dari tiga tahun, pajak yang rendah – telah membuat  desa-desa bukan hanya cukup memproduksi pangan bagi penduduk desa, tetapi juga menjadi pendorong tumbuhnya kota-kota baru yang spektakuler di seluruh wilayah Darul Islam”.

Kutipan tersebut bukan datang dari pemikir atau aktivis muslim yang merindukan hadirnya kembali kejayaan Islam di semua sektor kehidupan, tetapi dari seorang professor di bidang sejarah ekonomi dari University of Toronto yaitu Professor Andrew M. Watson dalam bukunya “ Agricultural Innovation in the Early Islamic World” (Cambridge University Press, 1983).

Buku setebal 260 halaman yang sangat sarat dengan referensi sejarah – yang mayoritasnya ditulis oleh ulama-ulama Islam pada jamannya masing-masing ini mencover detail revolusi pertanian Islam dari awal abad ke 2 H (8Masehi) sampai abad 6 H (12 Masehi).

Sabtu, 24 Oktober 2015

Keamanan Pangan, Energi dan Air

Keamanan Pangan, Energi Dan Air

Kita sering mendengar istilah keamanan pangan atau food security karena seluruh dunia memang sedang berjuang kesana dan utamanya negeri-negeri berkembang dimana masih banyak rakyatnya yang kelaparan. Tetapi sesungguhnya keamanan pangan ini tidak sendirian, dia terkait langsung dengan dua hal lainnya yaitu energi dan air. Maka mengamankan pangan, harus dilakukan sejalan dengan pengamanan energi dan air. Ini tugas kita, bukan tugas orang lain.


Biomass Pellets : Potensi Syirkah Energi Untuk Umat
Mengapa tugas ini adalah tugas kita ? karena kalau kita tidak ambil peran mengamankan kebutuhan pangan , energi dan air ini – maka peran ini akan dikendalikan oleh orang lain yang didasari oleh kepentingan ekonomi, politik atau kepentingan lainnya yang lebih kuat dari kepentingan untuk menjaga kehidupan itu sendiri.

Ini menjadi tugas kita juga karena kita diingatkan oleh Allah untuk tidak meninggalkan generasi yang lemah (QS 4:9) , kita ditugaskan olehNya untuk memakmurkan bumi (QS 11:61) dan untuk menjaga keseimbangan di alam (QS 55 : 8-9). Untuk tugas ini kita diberi petunjuk beserta penjelasannya ( QS 2:185), agar bisa menjawab seluruh persoalan dan tantangan jaman kita ini (QS 16:89) – bahkan Allah juga akan mengajari ilmu yang kita belum tahu bila kita terus meningkatkan ketakwaan kita ( QS 2:282).

Dengan serangkaian panduan yang amat sangat detil tersebut, maka bisa dibayangkan bila urusan menjaga keamanan pangan, energi dan air ini dikelola oleh orang lain yang tidak menggunakan petunjukNya. Dengan mudah mereka akan mengeksploitasi kebutuhan pangan manusia, mengkooptasi mata air-mata air yang seharusnya untuk kepentingan bersama dan mengendalikan supply energi dunia untuk kepentingan ekonomi segelintir manusia saja.

Jumat, 23 Oktober 2015

Tahun Baru Dengan Berlapang Dada

Tahun Baru Dengan Berlapang Dada…

Ketika Nabi Musa ‘Alaihi Salam mendapatkan tugas berat dari Allah untuk mendatangi Fir’aun, pertama yang dia minta kepada Allah adalah agar dilapangkan dadanya dengan do’a yang mashur yang kita sering ikuti hingga kini – Rabbisyrohlii shodrii. Hari ini  tahun baru 1 Muharram  1437 H, sebenarnya bisa dimaknai sebagai awal dari serangkaian tugas berat bagi umat ini kedepan – dan tugas-tugas berat ini hanya dimungkinkan terlaksananya bila kita semua bisa mulai dari melapangkan dada kita. 

Di awal tahun baru ini sampai dua atau tiga bulan kedepan kelapangan dada umat ini akan diuji secara serentak di seluruh negeri. Bagi rakyat, maukah kita memilih pemimpin-pemimpin daerah – yang bisa jadi tidak separtai dengan kita – tetapi dia adalah muslim yang baik yang layak untuk memimpin.

Bagi para calon pemimpin, legowokah Anda untuk menyerahkan kepemimpinan kepada saudara Anda yang memiliki kompetensi lebih dari Anda ? 

Kamis, 22 Oktober 2015

Menuju Syirkah Dalam Tiga Hal

Menuju Syirkah Dalam Tiga Hal

Bila saya sering membahas tentang pengelolaan lahan, air dan api/energi, itu karena memang tuntunan Uswatun Hasanah kita agar muslim itu bersyirkah dalam tiga hal tersebut. Tiga hal yang di luar sana disebut FEW (Food, Energy and Water)  - menjadi perebutan dan bahkan alasan perang, dalam dunia Islam tiga hal ini malah bisa  menjadi titik awal pemersatunya. Yaitu bila kita bisa mulai dari tiga hal ini, bersyirkah dalam hal-lainnya insyaAllah akan lebih mudah. Bagaimana kita bisa memulainya ?

Bahwasanya muslim harus bersyirkah dalam pengelolaan lahan – padang rumput atau sumber makanan, air dan api atau energi itu jelas adanya dalam petunjuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam : Orang-orang muslim itu bersyirkah dalam tiga hal, dalam hal padang rumput, air dan api” (HR. Sunan Abu Daud).

Apa akibatnya ketika petunjuk ini kita abaikan- yaitu ketika kita tidak bersyirkah sesama kita ? sumber-sumber penghidupan yang utama kita berupa pangan, air dan energi dikelola oleh orang lain dan umat ini menjadi tidak mandiri dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan utamanya. Ketika kita tidak mandiri dalam hal kebutuhan pokok, kita mudah diperdaya dalam berbagai urusan lainnya.

Senin, 12 Oktober 2015

Solusi Energi : Sekali Merangkuh Dayung

Solusi Energi : Sekali Merangkuh Dayung

Bencana asap semakin mencemaskan karena mulai menimbulkan korban jiwa. Saya tetap belum melihat ada solusi yang konkrit yang efektif yang diambil oleh para penguasa negeri ini, maka mewakili rakyat yang pernah merasakan betapa menyesakkannya asap ini – sekali lagi saya ingin membantu pemikirannya. Yaitu melihat semua yang terbakar tersebut dari kaca mata yang lain,  sebagai sumber energi yang ter (di)sia-siakan. Begitu kita bisa melihat semua biomassa berupa semak belukar, dahan, ranting dan daun kering adalah sumber energi yang sangat kita butuhkan – maka kita akan berbuat memanfaatkannya sebelum menjadi musibah.

Biomassa adalah sumber energi yang amat sangat berharga sehingga tidak pada tempatnya dibiarkan terbakar begitu saja malah  menjadi musibah. Bahkan energi dari biomassa ini lebih menarik ketimbang energi berbahan bakar fosil seperti minyak,  batu bara dan gas seperti yang saat ini paling banyak kita gunakan.

Sabtu, 10 Oktober 2015

Ketika Ide Lokal Go Global

Ketika Ide Lokal Go Global

Harus saya akui banyak ide dan gagasan yang saya lontarkan di situs ini yang belum atau bahkan sebagian gagal diimplementasikan di lapangan. Tetapi satu atau dua ide yang berhasil diimplementasikan dengan baik, itupun cukup untuk terus mensyukuri nikmatNya – sambil terus menggali ide-ide berikutnya. Salah satu yang patut banyak-banyak disyukuri itu adalah iGrow, setelah tahun lalu memenangkan Startup terbaik Asia di arena Tech in Asia – semalam iGrow kembali menjadi salah satu yang terbaik di wilayah yang lebih luas di EuroAsia melalui event Startup Istanbul 2015.

iGrow - salah satu startup terbaik EuroAsia

Melalui team anak-anak muda terbaik dari Startup Center – Depok yang kami kirim dibawah pimpinan Andreas Sendjaya – awalnya iGrow termasuk salah satu startup dari 100 startups yang diundang hadir dari 68 negara. Dari yang 100 ini kemudian mengerucut tinggal 50, kemudian tinggal 15 dan akhirnya tinggal 3 terbaik dan salah satunya adalah iGrow. 

Jumat, 09 Oktober 2015

Collective Skills dan Collective Opportunities

Collective Skills dan Collective Opportunities

Sejak saya menulis tentang Qirbah sekitar tiga bulan lalu, banyak yang tidak sabar menunggu kehadirannya. Alhamdulillah seluruh bahan sampai teknik pembuatannya agar tidak bocor dlsb., sudah berhasil kami pelajari dan beberapa qirbah bener-bener sudah berhasil dibuat tanpa bocor. Yang menjadi kendala kini adalah produksi massalnya – karena qirbah intinya adalah produk kerajinan. Maka kami ingin mengajarkan seluasnya cara membuat qirbah ini, karena saya melihat inilah salah satu jalan untuk menuju air minum itu bisa gratis kembali. 

Apa hubungannya qirbah dengan air minum gratis ? Bayangkan ketika Ustman bin Affan R.A. merespon tawaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk membeli dan mewakafkan sumur Raumah, dengan apa kaum muslimin saat itu mengambil airnya ? dengan gentong ? kendi ? gallon ? umumnya adalah dengan qirbah sebagai tempat minum keluarga yang standar saat itu.

Maka dengan qirbah pula, kita ingin merintis jalan untuk bisa kembalinya air gratis di kalangan umat. Perusahaan-perusahaan air mineral yang ada selama ini, baik yang dimiliki oleh system Yahudi ataupun yang dimiliki kaum muslimin – prakteknya mirip satu sama lain yaitu menjual air dengan alasan untuk meng-cover ongkos pembotolan atau pengemasannya.

Kamis, 08 Oktober 2015

Bahan Bakar di Sekitar Kita

Bahan Bakar Di Sekitar Kita

Dalam tulisan sebelumnya – Ulil Albab dan Bioeconomy – saya menulis landasan yang seharusnya bagi umat ini untuk menguasai bioeconomy. Kemudian di tulisan berikutnya – Bioeconomy dan Solusi Asap – saya memberikan contoh bagaimana solusi bioeconomy ini untuk mengatasi masalah kontemporer seperti asap dari pembakaran hutan. Maka rangkaian tulisan tersebut saya lengkapi dengan contoh peluangnya yang ada di sekitar kita untuk solusi bahan bakar  sehari-hari dan bahan bakar industri.

Bahwa energi yang disebut Al-Qur’an itu dari pohon yang hijau (QS 36:80 dan QS 56 :72-73) itu benar sejak jaman dulu sampai jaman ultra modern ini. Generasi saya masih mengalami ibu kita memasak didapur langsung dari kayu. Generasi sekarang menggunakan bahan bakar fosil juga dari kayu jutaan tahun lalu, maka kedepannya juga akan kembali ke kayu baik berupa wood chip, wood pellet, bioethanol, biodiesel sampai ke biohydrogen.

Hal yang nampaknya kuno itu kini sudah kembali lagi, pasar wood chip dan wood pellet melonjak beberapa tahun terakhir ini. Bila tahun 2010 pasar wood pellets dunia baru sekitar 16 juta metric ton, tahun ini sudah lompat dua kalinya menjadi 33 juta metric ton. Diperkirakan masih tumbuh sekitar 50 % dalam lima tahun mendatang yang akan mendekati 50 juta metric ton.

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal