Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Selasa, 31 Maret 2020

Pelajaran dari Covid-19 : The Good, The Bad, and The Ugly

Pelajaran dari Covid-19 : The Good, The Bad, and The Ugly

Pandemi Corona bisa menjadi pandemi terburuk sepanjang sejarah peradaban manusia, karena hingga kini sudah menjangkit lebih dari 170 negara di Dunia. Ironinya, ini terjadi justru ketika peradaban teknologi manusia seharusnya mumpuni untuk mendeteksi, mencegah, dan membasminya.

Mengapa dampak Corona bisa begitu meluas dan tumbuh menyebar dengan sangat cepat ? Ini adalah dampak terburuk dari globalisasi, dimana barang dan jasa bergerak sangat leluasa ke seluruh Dunia dan otomatis juga diikuti dengan interaksi dan pergerakan manusia-manusia yang ada di belakangnya.

Kamis, 26 Maret 2020

Biofuel Opportunity in The Middle Oil Price War

Biofuel Opportunity in The Middle Oil Price War

Beberapa hari ini setelah digoncang wabah Korona, ekonomi dunia juga digoncang oleh anjloknya harga minyak mentah dunia yang kini tinggal di kisaran USD 30 per barrel. Pemicunya adalah tidak tercapainya kesepakatan tingkat produksi antara negara-negara pengekspor minyak dunia.

Anjloknya harga minyak ini dampaknya tentu sangat luas terhadap ekonomi negara-negara di dunia karena hanya Arab Saudi dan beberapa Negara Teluk saja yang masih bisa menikmati keuntungan dari tingkat harga minyak tersebut di atas. Negara-negara produsen minyak yang lain akan babak belur karena lifting cost nya jauh diatas harga pasar saat ini.

Selasa, 17 Maret 2020

FEW Asia Initiative

FEW Asia Initiative

Terlepas bahwa saat ini negeri Asia dan juga negara-negara lain dunia lagi digoncang oleh wabah Korona yang bisa berdampak serius sekali pada ekonominya bila kondisi ini berkepanjangan, ada masalah laten yang dihadapi oleh negeri negeri Asia yang mewakili 60% penduduk dunia ini.
  
Asia adalah benua terpadat yang dihuni oleh sekitar 4.5 miliyar orang dari 7.7 miliyar yang ada di dunia. Maka tidak heran bila di Asia, masalah masalah yang terkait kebutuhan pokok seperti pangan, energi dan air jauh lebih nyata masalahnya dibandingkan dengan penduduk penduduk benua lainnya.

Maka dibutuhkan kerjasama regional bukan hanya antar negara, tetapi juga dibutuhkan hubungan yang lebih intens antara para pelaku usaha, penggiat sosial, para peneliti, dan seluruh stake holder yang terkait di region ini agar lebih terbangun sinergitas yang lebih permanen untuk mengatasi 3 hal mendasar tersebut, yaitu pangan, energi dan air atau disebut FEW (Food, Energy, and Water).

Minggu, 15 Maret 2020

Mandiri Energi A La Green Oil Community

Mandiri Energi A La Green Oil Community

Ketika kami menggagas Green Oil Community yang merupakan ajang berkumpulnya masyarakat yang ingin belajar mandiri energi, masyarakat yang memproduksi dan menggunakan energinya sendiri, diluar dugaan responnya amat sangat baik. Dalam 2 pekan, telah bergabung lebih dari 200 anggota baik yang mewakili perorangan maupun perusahaan.

Seyogyanya komunitas ini akan bertemu pekan ini untuk kick off project nya, namun karena isu korona yang merebak di masyarakat, sebagai bentuk kehati-hatian, kami juga menghindari pertemuan publik skala besar kecuali benar-benar sudah aman. Sebagai penggantinya, tulisan ini dapat menjadi briefing ringkas untuk para anggota yang telah bergabung, maupun yang hendak bergabung. Dalam tulisan ini akan dijelaskan apa visi misi Green Oil Community ini dan project strategis apa yang sudah bisa dimulai.

Visi kami sederhana, yaitu masyarakat yang mandiri energi, mampu memproduksi dan mau menggunakan energinya sendiri. Adapun misinya adalah untuk menyiapkan segala perbekalan yang diperlukan baik dari sisi ilmu, teknologi, dan skills yang terkait dengan produksi dan penggunaan berbagai sumber energi baru terbarukan yang ada di sekitar kita.

Jumat, 13 Maret 2020

Jalan Menuju Swasembada Energi

Jalan Menuju Swasembada Energi

Beberapa hari lalu ada berita kecil yang menggelitik saya, yaitu tergelincirnya sebuah pesawat penerbangan swasta di Irian Jaya. Yang mengejutkan adalah apa yang diangkut oleh pesawat tersebut, Anda yang tinggal di kota-kota besar di Jawa pasti sulit membayangkannya. Yang diangkut pesawat tersebut antara lain adalah bahan bakar untuk daerah-daerah terpencil di Irian Jaya.

Jadi Anda bisa tahu sekarang betapa beratnya pemerintah mensubsidi harga bahan bakar satu harga itu, karena untuk daerah-daerah yang jauh dan terpencil, biaya angkutnya saja pasti sangat mahal. Siapa pun yang menanggungnya subsidi semacam ini pasti sulit untuk terjaga kelangsungannya disamping juga tidak selalu tepat sasaran.

Kamis, 12 Maret 2020

Visi Energi Para Wali

Visi Energi Para Wali

Kita tahu para Wali berdakwah di Tanah Jawa dengan sangat efektif, salah satunya karena mereka mampu mendekati permasalahan-permasalahan yang dihadapi ummatnya dan memberikan solusi-solusi yang tepat sasaran sesuai dengan zamannya. Bahkan solusi-solusi ini mudah diungkapkan dengan satu kalimat yang sederhana sehingga bisa dipahami pula oleh objek dakwahnya sesuai dengan tingkat kecerdasan yang mereka miliki.


Salah satu contoh misalnya, apa yang terungkap dalam 'wong kang udo klambe nono, wong kang luwe panganono, wong kang kudanan payungono' yang artinya 'yang telanjang berilah dia pakaian, yang lapar berilah dia makan, dan yang kehujanan berilah dia payung (rumah)'. Ungkapan ini yang berabad-abad kemudian diterjemahkan oleh Presiden kedua RI yang kemudian menjadi programnya yang sangat terkenal meliputi 3 hal yaitu, sandang, pangan, dan papan.

Rabu, 11 Maret 2020

Introducing CTO - Crude Tamanu Oil

Introducing CTO - Crude Tamanu Oil

Di dunia energi, kita paling familiar dengan istilah crude oil, yaitu minyak mentah yang diambil dari perut bumi sampai dasar lautan. Namun sumber energi berbasis fosil ini tidak bisa sustainable. Di Indonesia, cadangannya akan habis dalam satu dasawarsa kedepan. Saat ini pun kita sudah menjadi pengimport crude oil yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan kita.  

Lantas pemerintah berinisiatif untuk mengurangi ketergantungan import ini dengan mensubstitusinya sebagian menggunakan biodiesel yang berasal dari Crude Palm Oil (CPO). Masalahnya adalah bila semakin besar CPO ini digunakan untuk substitusi bahan bakar, dia akan berebut dengan CPO yang digunakan sebagai bahan pangan (minyak goreng).

CPO yang di-divide dari komoditi eksport juga akan berdampak pada menurunkan cadangan devisa kita dari sektor ini. Sedangkan ekspansi CPO agar bisa memproduksi CPO yang lebih banyak lagi juga tidak mudah karena penanamannya yang sering dikaitkan dengan isu dampak lingkungan, kebakaran hutan dan lain sebagainya.

Survival in Isolated Area

Survival in Isolated Area

Anda pasti tidak membayangkan kota yang kurang lebih sebesar Jakarta bila harus diisolasi dari dunia luar. Tetapi inilah yang terjadi di Wuhan yang berpenduduk kurang lebih 11 juta orang, kota ini harus diisolasi total semenjak mewabahnya virus Corona.

Pelajarannya adalah bagaimana seharusnya pemerintah dan juga warganya siap untuk menghadapi situasi semacam ini. Daerah yang harus diisolasi seperti Wuhan ini, bisa jadi karena wabah penyakit, tetapi bisa juga terjadi karena bencana alam, perang dan lain sebagainya. Intinya isolasi suatu daerah di zaman modern ini masih sangat mungkin terjadi oleh berbagai sebab.

Lantas apa yang harus disiapkan pemerintah setempat dan rakyatnya bila situasi semacam ini terjadi ? Pertama yang harus difikirkan adalah bagaimana mengantisipasi situasi seperti ini mungkin terjadi meskipun dengan peluang yang kecil. Sehingga pemerintah dan rakyat bisa mempunyai rencana darurat untuk menghadapinya bila benar-benar terjadi.

Selasa, 10 Maret 2020

Ketahanan Pangan A La Nabi Yusuf

Ketahanan Pangan A La Nabi Yusuf

Di zaman Nabi Yusuf 'alaihissalam, krisis itu diantisipasi dari mimpi raja yang kemudian ditafsirkan oleh Nabi Yusuf 'alaihissalam kemudian ditindaklanjuti dengan gerakan kerja keras rakyat Mesir menanam tujuh tahun secara sungguh-sungguh, sedikit mengkonsumsi hasilnya, dan menyimpan selebihnya dalam teknik penyimpanan yang paling efektif hingga kini, yaitu menyimpan biji-bijian dalam tangkainya.

Di zaman modern ini, kita memiliki cara berbeda untuk mengantisipasi datangnya krisis. Barangkali mimpi kita sudah tidak lagi akurat, tetapi kita diberi sumber informasi yang sangat banyak mulai dari trend penurunan cadangan minyak, penurunan sumber air bersih, penurunan kualitas udara dan kesehatan, dan bahkan juga berbagai sumber big data yang bisa dipakai untuk memprediksi trend besar (mega trend) ke arah mana situasi ekonomi kita akan menuju.

Senin, 09 Maret 2020

Food Security Challenge

Food Security Challenge

Sudah lebih dari 50 tahun rakyat kita tergantung dengan bahan makanan pokok berupa beras, sebelum ini masyarakat di berbagai daerah punya bahan makanan pokoknya sendiri, seperti jagung, sagu, dan lain sebagainya. Bahkan bukan hanya tergantung pada beras, kita kini juga tergantung pada bahan makanan dari gandum.

Masalahnya adalah baik beras maupun gandum, supply jangka panjangnya belum tentu bisa berkesinambungan atau sustainable bagi kita. Untuk pertumbuhannya, tanaman padi yang nantinya menghasilkan beras membutuhkan begitu banyak air, sedangkan daerah - daerah produsen utama padi di Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Lombok, supply air tawarnya hanya sekitar 4% dari air tawar di Indonesia.

Minggu, 08 Maret 2020

Distributed Energy for National Security

Distributed Energy for National Security

Hari - hari ini kita lagi heboh tentang wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kita yang diobok -  obok oleh nelayan asing. Tentu pemerintah kita sigap untuk mengamankan kedaulatan ekonomi ini. Tetapi untuk jangka panjang, memang harus dibangun ketahanan yang terbangun dari kehidupan masyarakat kita sendiri, bukan hanya untuk Natuna dan bukan hanya untuk pulau - pulau terluar saja, tetapi untuk seluruh wilayah Indonesia sampai ke daerah - daerah terpencil sekali pun harus mudah mengakses energi.

Ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau adalah salah satu faktor yang sangat dominan agar nelayan - nelayan kita bisa menjangkau dengan leluasa ke seluruh Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang jaraknya bisa mencapai 200 mil. Saat ini memang pemerintah menjamin kesatuan harga bahan bakar, tetapi prinsip dasar ekonomi pasti juga berlaku.

Sabtu, 07 Maret 2020

BAHAN BAKU PERADABAN

BAHAN BAKU PERADABAN

Sekitar 4 tahun lalu, saya menulis 4 peradaban yang dipengaruhi oleh bahan baku utama yang digunakannya. Peradaban pertama ketika manusia menggunakan atau mengolah tanah maka mulailah peradaban pertama yaitu manusia berhenti berburu menjadi manusia beradab yang menetap dan mengolah tanah.

Peradaban kedua terjadi hampir bersamaan dengan peradaban pertama yaitu ketika manusia mulai mengenal api untuk memasak dan mengolah makanannya, maka penguasa api atau energi menjadi penguasa peradaban kedua yang berlangsung beririsan dengan peradaban ketiga saat ini. Peradaban ketiga melengkapi dua peradaban sebelumnya, yaitu peradaban dimana manusia bisa mengolah cahaya untuk menjadi energi, seperti cahaya matahari maupun untuk komunikasi dan pengolahan data.

Jumat, 06 Maret 2020

Quran Menjawab Tantangan Zaman

Quran Menjawab Tantangan Zaman

Tanpa terasa, kita sudah memasuki dua dasawarsa pertama di milenium ketiga, tanpa terasa pula, saya sudah lebih dari 10 tahun menulis di web ini www.geraidinar.com untuk berbagai permasalahan kehidupan. Satu benang merah dari semua tulisan saya adalah pijakan yang saya berusaha maksimal menjadikannya sebagai acuan adalah Al-Qur'an.
Berangkat dari janji Allah bahwa diturunkannya Al-Qur'an adalah untuk menjawab seluruh persoalan dan menjadi penjelasan untuk segala sesuatu (QS 16:89) dan (QS 12:111), maka saya berusaha secara maksimal untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber segala sumber ilmu, sumber segala sumber solusi permasalahan yang dihadapi oleh manusia.
Karena Al-Qur'an adalah kitab dan mukjizat untuk ummat akhir zaman, maka sudah selayaknya apabila Al-Qur'an selalu valid untuk menjawab setiap persoalan ummat akhir zaman ini, dan sebagai mukjizat, Al-Qur'an juga akan selalu mengungguli setiap urusan yang menjadi perhatian manusia pada zamannya masing-masing.

Kamis, 05 Maret 2020

Formula Kehidupan

Formula Kehidupan

Bumi dan langit itu awalnya satu, lalu dipisahkan-NYA melalui proses yang oleh ilmu pengetahuan modern disebut peristiwa Big Bang yang konon terjadi sekitar 13.7 miliyar tahun lalu. Entah berapa lama lagi kemudian setelah itu baru muncul kehidupan di bumi yang dimulai awalnya dengan munculnya hidrogen dan oksigen yang membentuk air.

Ilmu pengetahuan modern baru sekitar 2 abad terakhir bisa memahami proses kejadian alam semesta dan lahirnya awal kehidupan ini, namun sesungguhnya peristiwa ini sudah dikabarkan oleh Allah melalui kitab-NYA lebih dari 1400 tahun lalu melalui ayat berikut :

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS 21:30)

STARTUP CHALLENGE FOR SCIENTIST AND RESEARCHER

STARTUP CHALLENGE FOR SCIENTIST AND RESEARCHER

Bahwasanya Indonesia adalah negeri tropis yang terkaya dalam biodiversity yang kita sudah mafhum, tetapi kekayaan itu baru sebatas potensi. Dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas bagi semua komponen bangsa agar potensi kekayaan tersebut dapat menjadi solusi yang bisa dinikmati oleh sebanyak mungkin penduduk negeri.

Dari kalangan ilmu pengetahuan pun kita tidak kurang-kurang penguasaannya, berbagai perguruan tinggi terbaik ada di negeri ini. Demikian pun dengan sejumlah lembaga penelitian yang mengkaji hampir seluruh aspek kehidupan telah lama berkembang di negeri kepulauan ini. Lantas apa masalahnya sehingga kemakmuran belum juga bisa optimal untuk kita nikmati setelah 74 tahun merdeka?

Rabu, 04 Maret 2020

SELAMAT DATANG SEKOLAH KEHIDUPAN

SELAMAT DATANG SEKOLAH KEHIDUPAN

Alhamdulillah Sabtu 16 November kemarin telah terlahir dan dimulai sekolah kehidupan yang kami beri nama ALHAYA SCHOOL OF LIFE berkantor pusat yang sekaligus juga menjadi kelas pertamanya di Indonesia Startup Center, Jalan Juanda no 43 Depok. Mengapa sekolah ini kami beri nama sekolah kehidupan ?

Karena kehidupan ini diumpamakan oleh Allah seperti permainan dan senda gurau, namun bagi orang yang beriman dan bertaqwa, akan diberi pahala terbaik di dunia dan di akhirat (QS 47:36). Bahkan lebih lanjut dari itu, dijadikannya kita hidup dari mati kita juga untuk menguji siapa diantara kita yang paling baik amal (permainannya) (QS 67:2).

Selasa, 03 Maret 2020

ALHAYA, THE FUTURE OF AGRICULTURE

ALHAYA, THE FUTURE OF AGRICULTURE

Alhamdulillah, kini negeri ini sudah punya visi hingga tahun 2045 yaitu 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Yang saya tangkap antara lain negeri ini akan menjadi kekuatan ekonomi nomor 5 terbesar di dunia dengan tingkat kemiskinan yang mendekati 0%. Memang visi ini masih merupakan gambaran besar yang tentu memerlukan penjabaran detail dalam upaya pencapaiannya.
                  Alhamdulillah pula, saya bukan anggota kabinet, bukan seorang menteri, jadi saya bebas untuk memiliki visi saya sendiri tentang bagaimana negeri ini kedepannya. Sebelum kita bisa mencapai visi besar tersebut diatas, ataupun visi yang akan saya uraikan dibawah, kita harus tahu betul problema besar yang harus diatasi dihadapan kita yang bahkan lebih dekat dari tahun 2045.

Gugur Gunung untuk Melawan Riba

Gugur Gunung untuk Melawan Riba

Gugur Gunung adalah istilah dalam bahasa jawa yang intinya adalah bila ada masalah atau pekerjaan yang sangat besar, maka pekerjaan yang sangat besar itu hanya mungkin bisa diselesaikan bila kita melakukannya dengan bekerja bersama - sama. Saya tidak bisa menemukan siapa persisnya yang memperkenalkan istilah ini di tanah Jawa, tetapi dugaan saya adalah para wali yang menyebarkan agama islam di Jawa.
              Dugaan saya ini didasarkan pada kebiasaan para wali dahulu dalam menyebarkan agama islam, mereka menggunakan cara - cara yang langsung menyentuh persoalan yang dihadapi masyarakat saat itu. Salah satunya adalah budaya gotong - royong dalam membangun bangunan rumah, masjid, dan lain sebagainya adalah konsep para wali.
                  Kedua, istilah meruntuhkan gunung juga sebenarnya ada di Al-Quran yaitu :
" Kalau sekiranya Kami turunkan Al - Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan - perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir " (QS Al Hasyr : 21)

Senin, 02 Maret 2020

Food Tech untuk Rekonsiliasi Antara Para Pecinta Durian dengan Para Pembencinya

Food Tech untuk Rekonsiliasi Antara Para Pecinta Durian dengan Para Pembencinya



              Durian seperti tokoh politik, bila satu kelompok orang sangat menyukainya, maka kelompok yang bersebrangan pasti membencinya. Tetapi, para tokoh - tokoh politik yang berwawasan kebangsaan luas dengan mudah melakukan rekonsiliasi satu sama lain dengan caranya sendiri, yang kadang memang sulit dipahami oleh para pendukungnya yang hanya bisa melihat dari jauh sambil menggigit jari.                 
                 Demikian pula durian, para pencintanya menyukai durian dan rela berburu durian ke segala penjuru karena buah yang dijuluki 'Raja Buah' ini memang tidak ada tandingannya bagi para pencintanya. Sebaliknya, para pembencinya mudah sekali terganggu oleh keberadaan aroma durian yang bahkan menciumnya saja bisa membuatnya pusing dan mual.
                  Sama dengan dunia politik, satu keluarga bisa bertengkar karenanya, demikian pula durian. Sepasang suami istri yang berbeda selera terhadap durian harus berjuang dari waktu ke waktu untuk saling menjaga diri agar durian tidak menjadi pangkal pertengkaran.

Minggu, 01 Maret 2020

Microalgae for Food, Fuel, and Environment

Microalgae for Food, Fuel, and Environment

Pangan (food), bahan bakar (fuel), dan lingkungan (environment) pada umumya adalah 3 hal yang saling berebut sumberdaya dalam pertumbuhan ekonomi global yang tidak sustainable. Tetapi di era dimana sustainability menjadi issue yang mulai mendapatkan prioritas, tiga hal ini tidak perlu lagi berebut sumberdaya karena ketiganya bisa difasilitasi oleh satu sumberdaya yang sama yaitu apa yang disebut microalgae.
             Bila di era ekonomi yang berbasis fosil, penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan mengganggu keseimbangan lingkungan, dan upaya menggantikannya dengan produk pertanian seperti bioetanol yang dibuat dari jagung misalnya, meskipun berdampak ke pencemaran lingkungan yang berkurang, tetapi mengorbankan supply pangan. Konflik tiga kebutuhan inilah yang bisa diatasi melalui microalgae.
                  Microalgae adalah tumbuhan bersel tunggal yang tumbuh dengan sangat cepat melalui proses yang disebut dengan mitosis atau membelah diri. Dengan proses yang demikian, microalgae tumbuh menjadi 2 kali lipat dan bahkan lebih hanya dalam hitungan hari. Ketika dibudidayakan secara intensif, microalage bisa dipanen antara waktu 7 sampai 15 hari, jauh lebih cepat dari rata - rata pertumbuhan tanaman apalagi pertumbuhan hewan.

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal