Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Kamis, 29 Desember 2016

Tum Hi Ho, Indonesia Tanpa Tempe ?

Tum Hi Ho, Indonesia Tanpa Tempe ?

Ada sebuah lagu yang sangat terkenal di India dengan judul Tum Hi Ho, sehingga ribuan versinya di upload di Youtube – beberapa versi telah ditonton oleh ratusan juta orang. Tum Hi Ho ini juga menular sampai ke Indonesia, bahkan ada versi religinya yang disenandungkan oleh santri sampai kyai. Tetapi bukan masalah lagu ini yang saya ingin bahas, adalah fenomena sosial yang bisa menggerakkan perubahan besar di masyarakat. Tum Hi Ho saya ibaratkan tempe di masyarakat kita.

Mengapa sejumlah unggahan Tum Hi Ho di India bisa ditonton ratusan juta orang ? Apakah begitu hebatnya Tum Hi Ho ini ? tidak juga sebenarnya, dia syair yang menyihir saja – isinya tidak ada apa-apanya, mirip lagu-lagu cengeng yang ada di masyarakat kita juga.

Bahwa dia ditonton sampai ratusan juta orang – simple saja alasannya yaitu penduduk India jumlahnya 1.33 milyar orang. Kalau 5 % saja yang menonton, dan masing-masing menontonnya dua kali – maka sudah 133 juta orang yang menonton unggahan Tum Hi Ho tersebut di Youtube.

Rabu, 28 Desember 2016

Naqabah

Naqabah

Bila para penggerak ekonomi Islam selama ini lebih focus pada pilar keuangan/modal, dan sedikit tentang pasar – kini waktu yang sangat tepat juga untuk membahas masalah produksi . Sebenarnya kita juga tidak perlu reinvent the wheel karena selama berabad-abad dunia Islam juga sudah menggerakkan produksi dalam skala besar. Bedanya dengan produksi a la kapitalisme adalah mereka terkonsentrasi pada modal besar, sedangkan dalam Islam produksi menyebar dalam sejumlah besar orang yang tergabung dalam apa yang disebut naqabah.

Tidak ada terjemahan bahasa yang pas utuk naqabah ini, tetapi dalam bahasa Inggris yang terdekat adalah guild. Dalam bahasa Indonesia yang cukup dekat adalah serikat, asosiasi, perkumpulan dlsb. Bedanya kalau serikat, asosiasi dlsb. cenderung bersifat horizontal (usaha sejenis) sedangkan naqabah bisa horizontal maupun vertical (integrasi hulu sampai hilir).

Sebagai contoh naqabah yang disebut waraqiin  di abad pertengahan, dia meliputi integrasi horizontal maupun vertical seluruh perajin dan praktisi atau bahasa sekarang artisan yang terkait dengan kertas. Ada yang menulis kitab, ada yang menulis ulang kitab tersebut untuk digandakan, ada yang membuat atau menyediakan kertasnya, ada yang khusus menjilidnya, ada yang khusus membuat kaligrafi di sampul dan pinggiran halaman dst, – semuanya berkumpul dalam waraqiin tersebut.

Kamis, 22 Desember 2016

If It So Close, You Will Smell It !

If It Is So Close, You Will Smell It !

Dalam perjalanan untuk menaklukkan Baitul Maqdis, Salahuddin Al-Ayyubi melewati tepi kota Diyarbakir yang kini masuk wilayah Turki. Di tepi kota itu Salahuddin menerima amanah yang dia katakan sebagai : “Aku belum pernah membawa amanah yang lebih berat daripada hadiah ini bagi Masjidil Aqsha”.  Hadiah yang dimaksud adalah minyak wangi terbaik yang dibuat melalui tangan-tangan para ummahat Diyarbakir dari bunga-bunga terbaik yang mereka kumpulkan dari daerah tersebut. Mengapa amanah ini begitu berat ?

Para ummahat Diyarbakir tersebut pingin melaksanakan perintah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk memberikan ‘hadiah minyak’ bagi Baitul Maqdis. Apa maknanya dan mengapa amanah untuk menyampaikan ‘hadiah minyak’ bagi Baitul Maqdis ini sesuatu yang dikatakan Salahuddin sebagai amanah yang berat ?

Anda baru akan merasakannya bila Anda juga mencoba hal yang sepintas nampak sepele itu sekarang. Untuk dapat memberikan ‘hadiah minyak’ bagi Baitul Maqdis ini setidaknya kami membutuhkan tiga team dari orang-orang paling professional di bidang masing-masing.

Selasa, 20 Desember 2016

Farenheit 212

Fahrenheit 212

Apa yang terjadi pada suhu 212 derajat Fahrenheit ? segelas air menguap mengisi satu ruangan penuh sampai ke celah-celahnya, tidak ada lagi ruang yang tidak bisa diisi oleh uapnya. Perubahan pada suhu tersebut atau kalau dalam derajat Celcius adalah 100, disebut Titik Didih, Boiling Point atau Tipping Point – yang terakhir ini sejak tahun 2003 banyak sekali digunakan untuk menggambarkan perubahan yang drastis dan cepat di bidang social, business dan bahkan juga penyebaran virus. 

Tipping point adalah titik dimana sesuatu berubah bentuk menjadi sesuatu yang lain yang sangat berbeda karakternya. Air yang tenang dan diam dalam satu gelas, ketika mencapai titik didihnya dia berubah menjadi uap. Ketika menjadi uap dia bisa menjadi menyebar, memiliki kekuatan yang jauh lebih besar, menjadi sangat ringan dst.

Namun kekuatan uap air itu tidak bertahan lama, bila tidak digunakan segera dia akan mendingin dan hilang tanpa bekas. Segelas air yang menguap mengisi satu ruangan penuh, ketika mendingin dia tidak kembali ke gelasnya – dia habis terserap ditempatnya masing-masing.

Senin, 19 Desember 2016

Peringatan Dari Venezuela

Peringatan Dari Venezuela

Krisis pangan yang terus memburuk di Venezuela menyiratkan pesan yang very loud and clear bagi seluruh dunia. Mereka negeri kaya dengan GDP per capita lebih tinggi dari Indonesia, tanah mereka subur dengan curah hujan rata-rata diatas 2,000 mm/th yang tidak jauh dari kita. Mereka negeri tropis yang iklimnya mirip dengan Indonesia, Malaysia dan Thailand. Tetapi di negeri itu sekarang rakyat yang punya uang-pun belum tentu bisa membeli bahan pangan. Apa pelajarannya ? 

Antrian makanan yang semakin mengular dijalan-jalan Venezuela menjadi pemandangan lumrah sehari-hari dan sudah berlangsung setahun terakhir. Hasil survey lembaga hak anak negeri itu menunjukkan bahwa 2/3 dari rumah tangga yang memiliki anak – tidak memiliki cukup makanan untuk anak-anak mereka. Sebagiannya mengambil keputusan tragis dengan menyerahkan anak-anaknya ke keluarga yang lebih mampu sekedar untuk memperoleh makanan – tetapi makanan mereka tetap tidak cukup.

Apa inti persoalannya sehingga di negeri yang subur dan kaya itu orang tetap tidak bisa makan ? Kesalahan utamanya ada pada para pemimpinnya tentu saja, kemudian diikuti oleh sikap rakyatnya yang tidak membangun budaya menanam.

Rabu, 14 Desember 2016

Keluarga Al-Qur'an

Keluarga Al-Qur’an

Seorang suami yang pingin sekali membangun keluarga yang mawaddah warahmah, berusaha meyakinkan istrinya dengan menggunakan Al-Qur’an di setiap kesempatan – dan tentu saja istrinya yang sangat shalihah selalu mengikutinya. Suatu saat ketika dia punya kepentingan – yang dia tahu istrinya bakal sangat berat menerimanya, maka diapun ajak istrinya mengaji kepada gurunya yang sama-sama dihormati. Tetapi sebelum datang dia berpesan kepada sang guru untuk membacakan tafsir surat Ali-Imron 14. 

Sang guru kemudian membacakan dengan sangat indah satu ayat berikut : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS 3:14)

Meskipun gurunya sudah sangat menguasai tafsir Al-Qur’an, guru yang hati-hati inipun merasa perlu untuk membacakan langsung dari kitab tafsir Ibnu Kathir – agar dia bisa memberikan nasihat yang paling adil bagi keluarga yang datang ini. Maka dia bacakan tafsir ayat tersebut secara mendetail kata demi kata, kalimat demi kalimat.

Selasa, 13 Desember 2016

When You Try To Do Something Big

When You Try To Do Something Big…

Negeri-negeri jiran kita nampaknya sedang berlomba merencanakan sesuatu yang besar, pekan ini saja saya dapat undangan dari dua negeri jiran kita untuk tema yang nyaris sama – sehingga saya harus memilih. Yang saya pilih kemudian adalah brain storming session raksasa, dengan melibatkan ratusan entrepreneurs, founders dan innovators – yang semua datang dengan dibayari oleh tuan rumah. Apa yang sedang mereka rencanakan ?

Yang mereka rencanakan ini terwakili oleh spanduk-spanduk besar di seputar tempat event berlangsung, spanduk dari quote-nya motivator terkenal Timothy Ferris – “When you try to do something big, its hard to fail completely – Jika Anda berusaha berbuat sesuatu yang besar, akan sulit untuk gagal sepenuhnya”.

Jika Anda merencanakan 1000, ketika tercapai 10% saja masih 100. Tetapi jika Anda merencanakan 10, tercapai 10%-nya hanya 1. Lantas mengapa tidak merencanakan 1  juta, 1 milyar dst ? agar ketika tercapai sebagian saja, itu sudah something big !

Jumat, 09 Desember 2016

IOU 212

IOU 212

Tepat sepekan lalu umat ini membuat sejarah, yaitu sholat Jum’at terbesar sepanjang sejarah dan ketertiban yang luar biasa dari jumlah manusia yang sangat banyak. Siapapun kita, yang hadir maupun yang tidak hadir, yang muslim maupun non-muslim sesungguhnya berhutang pada peristiwa 212 tersebut. Yang hadir semoga karena mencari ridlo Allah semata, yang tidak hadir semoga hatinya bersama saudaranya yang hadir, bahkan yang non-muslim semoga legowo dan bisa melihat ketulusan umat ini dalam menjaga kesatuan, keamanan dan ketertiban. So what next ?

Bagi umat ini, peristiwa tersebut seharusnya menyadarkan kita akan besarnya kekuatan kita. Bila saja kekuatan tersebut bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah besar negeri ini, maka Al-Qur’an yang kita bela pada peristiwa tersebut akan membuat gunung-pun luluh lantak.

Maka benar seperti yang diungkapkan oleh presiden RI pada peristiwa tersebut – yang mewakili seluruh rakyat negeri ini, tiada kata lain bagi negeri ini selain terima kasih pada umat yang begitu besar, begitu tertib mengungkapkan do’a-do’anya yang menggetarkan Ars ditengah derasnya hujan, untuk kebaikan kita semua.

Kamis, 08 Desember 2016

Agromining

Agromining

Dari beberapa kota tambang yang sempat saya kunjungi – apapun tambangnya, saya merasakan aura yang sama – yaitu aura non-sustainability, aura sunset seperti sore hari menjelang malam. Sesuatu yang diambil begitu saja dari bumi ini, cepat atau lambat pasti habis. Kota-kota tambang rata-rata mengandalkan ekonomi dan bahkan juga penduduknya dari aktivitas tambang, apa yang terjadi ketika era penambangan itu pada waktunya berakhir ? Salah satu solusinya ada pada istilah baru yang saya perkenalkan ini, yaitu agromining.

Daerah penambangan rata-rata sudah memiliki infrastruktur yang sangat lengkap, di tempat yang sangat jauh dan dalam-pun mereka memiliki akses jalan yang sudah baik. Sumber air, sumber energy, sampai supporting ecosystem seperti penyedia alat-alat berat, banking dan lain sebagainya sudah ada di kota itu.

Mereka juga rata-rata memiliki dana CSR yang sangat besar, sehingga pasti tidak berat untuk memulai research and development untuk pertanian yang canggih jauh sebelum era penambangan itu akan berakhir.

Rabu, 30 November 2016

Not Compete But Collaborate

Not Compete But Collaborate

Mungkin Anda pernah mendengar ungkapan ‘seribu teman masih terlalu sedikit tetapi satu musuh sudah cukup untuk membuat dunia terasa sempit’ ? Ungkapan ini menjadi sangat berarti juga di dunia bisnis di era informasi digital ini. Standar pertemanan kita di facebook misalnya adalah 5,000 orang, dan satu saja ngaco  sudah cukup untuk membuat kita galau. Lantas bagaimana agar kita tidak menghadirkan satupun ‘musuh’ atau pesaing dalam usaha kita ?

Pertama kita harus bisa menghilangkan mithos bahwa persaingan adalah inherent atau bawaan di setiap usaha, tukang cukur bersaing dengan tukang cukur, tukang ojek bersaing dengan tukang ojek, korporasi bersaing dengan korporasi dan seterusnya. Lantas apakah ada usaha yang tidak ada persaingannya ?

Bisa jadi sangat langka dan sangat sulit menemukannya, tetapi ketika kita berhasil menemukannya – maka itulah kesempatan terbaiknya. Kita mengenal istilah blue ocean untuk ini, yaitu seperti laut biru yang ikannya masih bebas berkeliaran tanpa ada yang mengganggu.

Senin, 28 November 2016

Startup Genie

Startup Genie

Ketika sedang menggosok ‘lampu wasiat’ bernama biz plan seorang entrepreneur pemula tanpa disadarinya memunculkan jin besar. Jin ini memberikan tiga penawaran yang hanya boleh dipilih dua di antaranya oleh sang entrepreneur. Tiga penawaran tersebut adalah right (benar), fast (cepat) dan cheap (murah). Pilihan sang entrepreneur sangat menentukan akan seperti apa perusahaan yang dihadirkannya kelak, maka dua tawaran  yang mana yang dia pilih ? 

Nampaknya sederhana memilih dua dari tiga pilihan ini, tetapi bagi entrepreneur pemula yang ingin memulai segala sesuatunya sendiri tanpa melibatkan orang lain atau yang dikenal dengan istilah bootstrapping – ini sungguh menjadi pilihan yang pelik.

Bila dia memilih melakukan segala sesuatunya dengan benar (right), namun juga murah (cheap) sesuai dengan kemampuan kantongnya sendiri – maka tantantangan terberatnya adalah bagaimana menumbuhkan perusahaannya dengan cepat (fast), karena si ‘jin’ yang keluar dari lampu wasiat – saya gunakan permisalan jin atau genie ini untuk sesuatu yang biasanya given – tidak memberikan fast, bila pilihan dia adalah right and cheap.

Apa ruginya bila startup tidak tumbuh cepat ? salah satu karakter startup adalah kecepatan tumbuhnya – maka usaha bootstrapping dengan modal terbatas bila dia tidak dapat tumbuh cepat jadinya bukan startup melainkan UMKM – Usaha Kecil Mikro atau Menengah.

Kamis, 24 November 2016

Guidance And Science In Beauty

Guidance And Science In Beauty

Seperti yang diajarkan kiyai saya dahulu bahwa mencari ‘teklek yang hilang’-pun bisa di Al-Qur’an sebagai konsekwensi dari karakter Al-Qur’an yang tibyaanal likulli syai’ – menjawab semua persoalan (QS 16:89),  maka kita sesungguhnya memang  sangat bisa mentadaburi Al-Qur’an untuk menjawab persoalan sehari-hari – baik yang kecil maupun yang besar.  Bahkan ketika ada ibu-ibuyang ingin tampil awet muda di depan suaminya, ternyata Al_Qur’an juga bisa memberi resep yang dalam bahasa populernya disebut anti-aging ini. Apa resepnya dan dimana ayatnya ?

Ingat ada anak muda yang tampil tetap muda setelah tidur selama 309 tahun ? Tidak kurang ada sepuluh ayat yang menjelaskan tidurnya anak-anak muda ini, lengkap termasuk kondisi guanya, lamanya dlsb. (QS 18:16-25)

Tentu ini adalah mukjizat dari Allah karena seluruh Al-Qur’an adalah memang mukjizat, tetapi Al-Qur’an juga petunjuk – seluruh isinya juga berisi petunjukNya. Kalau awet mudanya para pemuda yang ditidurkan Allah 309 tahun tersebut hanya dipahami sebagai mukjizat semata, lantas dimana nilai petunjuknya ?

Selasa, 22 November 2016

Urban Impact

Urban Impact

Pada tahun 2050 diperkirakan 2/3 dari penduduk dunia akan berada di perkotaan, namun khusus Indonesia akan terjadi 20 tahun lebih cepat atau sekitar tahun 2030. Dua penyebabnya, pertama pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi di kisaran 1 % dan yang kedua lebih dari 55 % penduduk negeri ini memilih tinggal di wilayah yang luasannya hanya sekitar 6 % dari wilayah Indonesia keseluruhan. Kompetisi untuk sekedar mempertahankan kehidupan yang layak di kota akan semakin berat saat itu, tetapi kita memang tidak harus hidup di kota ! 

Dalam 14 tahun yang akan datang, Jawa sudah akan menjadi semacam super megapolitan – menjadi kota yang tidak terputus dari Anyer sampai Panarukan. Saat itu Jawa akan dihuni sekitar 175 juta atau bertambah sekitar 38 juta dari jumlah penduduk Jawa saat ini yang berada di kisaran 137 Jiwa.

Kamis, 17 November 2016

Kembali Ke Pasar

Kembali Ke Pasar

Seperti tiga kuda pacu yang sedang berlaga di arena balap, bila yang satu di depan – yang dua pasti di belakangnya. Tiga kuda itu bernama riba, jual beli dan sedekah. Memang kita yang hidup di jaman ini sedang menyaksikan ‘kuda riba’ lagi melaju dengan sangat kencang di depan, dua kuda lainnya yaitu  ‘kuda jual beli’ dan ‘kuda sedekah’ tertinggal jauh di belakang. Tetapi tidak ada jalan lain untuk mengalahkan ‘kuda riba’ selain memacu sekuat tenaga ‘kuda jual beli’ dan ‘kuda sedekah’ agar segera bisa mengalahkannya. Bagaimana caranya ? 

Bahwa lawan riba itu hanya ada dua yaitu jual beli dan sedekeh – itu Allah yang memberi tahu kita di Al-Qur’an melalui Surat Al-Baqaarah 275-276. Dan keduanya dicontohkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersama para sahabat beliau sejak awal sekali pembentukan negeri Madinah.

Rabu, 16 November 2016

Skeleton In The Closet

Skeleton In The Closet

Idiom ‘skeleton in the closet’ dalam bahasa Inggris artinya undisclosed fact about someone or something. Karena fakta-nya yang tersembunyi inilah maka seseorang atau sesuatu itu tidak nampak seperti yang semestinya, bila ini menyangkut suatu masalah – maka masalah itu menjadi sulit terpecahkan karena tidak semua faktanya dimunculkan. Masalah kemiskinan misalnya, dia adalah ‘skeleton in the closet’ bagi kota-kota besar di negeri berkembang utamanya – maka sulit sekali diatasi karena fakta yang tersembunyi tersebut. Lantas bagaimana mengatasinya ?

Kalau kita baca statistik BPS tentang kemiskinan misalnya, jumlah penduduk miskin di Indonesia masih berada di kisaran angka 11 % atau sekitar 28.5 juta orang. Tetapi kemiskinan di kota-kota besar jumlahnya jauh lebih kecil dari presentase tersebut, di Jakarta hanya 3.75 % dan di Surabaya hanya 4 %.

Selasa, 15 November 2016

Urban 2030

Urban 2030

Dalam resolusi PBB no A/RES/66/288 yang terkenal dengan resolusi The Future We Want,  tahun 2030 seharusnya menjadi tahun dimana tidak lagi ada kelaparan di dunia – Zero Hunger. Tetapi bila resolusi tersebut tidak ditindak lanjuti dengan langkah konkrit dalam menyelesaikan berbagai masalah yang imminent, maka bukannya tidak ada kelaparan tahun tersebut – malah sebaliknya kelaparan bisa merajalela. Saat itu orang yang memiliki uang-pun bisa jadi akan antri makanan 5-6 jam seperti yang terjadi di Venezuela tahun ini. Kita bisa mencegahnya asal mau ! 

Urban Farming Urgency
Salah satu masalah yang sangat imminent adalah adanya arus urbanisasi, baik yang terjadi karena orang pindah dari desa ke kota – maupun yang terjadi karena desa-desa telah berubah menjadi kota. Apa masalahnya ketika desa-desa menjadi kota ?

Saat ini kita yang di Indonesia, sekitar 55 % penduduk kita ada di kota. Dengan prosentase yang seperti inipun kita sudah menjadi negara pengimpor gandum no 2 terbesar di dunia, pengimpor gula dan kedelai no 3 terbesar di dunia. Artinya kita belum bisa mencukupi kebutuhan karbohidrat dan protein kita sendiri.

Pada tahun 2030 diperkirakan 70 % penduduk Indonesia akan ada di kota, yang saat itu jumlah penduduk kota-kota di Indonesia sudah akan lebih dari 200 juta orang. Dalam kondisi sekarang-pun sudah tidak cukup makanan yang kita bisa produksi, apalagi nanti ketika mayoritas penduduk negeri ini ada di kota.

Lantas bagaimana solusinya  agar pada tahun 2030 tersebut – saat anak kita yang baru lahir kini beranjak remaja – negeri ini tidak mengalami krisis pangan yang terus memburuk ? Kinilah saatnya kita berbuat, bukan untuk kita saat ini – karena bisa jadi kita tidak mengalami problem itu kini – tetapi untuk masa depan anak dan cucu kita, inilah yang bisa kita lakukan.

Senin, 14 November 2016

Peradaban Tambora

Peradaban Tambora

Ketika gunung Tambora meletus 10 April 1815 dentumannya yang sangat dasyat terdengar sampai pulau Sumatra, peradaban di dua kerajaan langsung lenyap seketika yaitu Kerajaan Tambora dan Kerajaan Pekat. Aerosol sulfat yang dihembuskan oleh letusan gunung tersebut menyebar sampai Eropa, sehingga tercatat sekali-kalinya dalam sejarah – Eropa tidak mengalami musim panas sampai setahun sesudah letusan tersebut, dan suhu permukaan bumipun turun setengah derajat Celcius karenanya. Kini dua abad berlalu, peradaban baru tengah terbentuk di daerah tersebut – dan kita tidak hanya bisa jadi penonton, kita bisa menjadi pelakunya !

Mediterranean in the East - Wilayah Sekeliling Teluk Saleh
Perjalanan kami ke lereng Tambora – di daerah yang dahulu menjadi wilayah Kerajaan Tambora dan Kerajaan Pekat - kami menemukan sejumlah potensi baru yang sangat menarik, dari sudut pandang yang sama sekali berbeda dengan perbagai ekspedisi yang dilakukan sejumlah ahli dan peneliti sebelumnya.

Lereng Selatan dan Barat Daya dari Tambora adalah menuju ke suatu daerah teluk yang sangat indah – salah satu terindah dari negeri ini – yaitu Teluk Saleh. Teluk Saleh sendiri panjangnya sekitar 282 km atau dua kali DKI – Jakarta, dan teluk ini jatuh ke wilayah administratif tiga kabupaten yaitu Dompu, Bima dan Sumbawa.

Berada di pinggiran teluk ini, yang terbayang di ingatan saya langsung adalah negeri-negeri di pinggiran laut Mediterania seperti Mesir, Gaza/Palestina, Suriah, Turki, Perancis , Maroko dlsb. – Iya, betul ! Berada di  sepanjang pantai yang mengelilingi Teluk Saleh adalah seperti berada di negeri-negeri Mediterania. Bedanya kalau pantai yang mengelilingi laut Mediterania adalah 23 negara, yang mengelilingi Teluk Saleh ini hanya tiga kabupaten di satu negara Indonesia.

Selasa, 08 November 2016

Gambara

Gambara

Bagian dari rencana aksi iGrow.Asia ekspansi ke Afrika, hari-hari ini kami menerima kunjungan professional dan pengusaha muda dari Kenya. Selama proses study banding mereka ke kebun-kebun kami, tidak henti-hentinya mereka mengagumi kesuburan negeri ini yang menampakkan kehijaunnya dari ujung ke ujung. Namun ketika mereka tahu bahwa negeri ini masih mengimpor begitu banyak bahan pangan, serta merta mereka berucap gambara ! Menarik sekali belajar dari mereka apa yang mereka maksudkan dengan istilah ini.

Gambara adalah dari bahasa resmi Kenya (Kiswahili) yang diadopsi dari bahasa Inggris ( Penjajah mereka dahulu) yang artinya ‘gun bearer’ - pembawa senjata. Karena orang Kenya sulit mengucapkan ‘gun bearer’ , maka muncullah pengucapan mereka gambara.

Karena senjata-senjata itu berat, dan orang Inggris menjadikan Kenya sebagai lahan perburuan mereka untuk hobby maupun untuk memburu bahan industry kulit – mereka menggunakan tenaga-tenaga setempat, suku asli Kenya untuk memikul senjata-senjata tersebut.

Ironinya adalah yang membawa senjata adalah orang lokal, orang –orang kulit putih berjalan melenggang tidak membawa apa-apa – tetapi orang orang lokal yang memikul senjata tersebut akhirnya dijajah oleh orang kulit putih yang tidak membawa apa-apa.

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal