Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 08 Agustus 2016

Ekonomi Nabi Adam

Ekonomi Nabi Adam

Ketika kakek-nenek moyang kita yang pertama – Adam dan Hawa – masih di surga, mereka sudah dibekali ilmu dan peringatan yang kelak akan bisa menyelamatkannya di dunia. Ilmu yang dibekalkan antara lain adalah ilmu hayat atau ilmu kehidupan (QS 2:31), sedangkan peringatan yang diberikan adalah tentang adanya musuh abadi kita yaitu iblis ! Musuh Adam dan Hawa di surga ini  juga musuh kita di dunia, ternyata sangat dekat kaitannya dengan segala macam kesusahan ekonomi – dalam pengertian pemenuhan kebutuhan manusia yang paling mendasar seperti sandang, pangan dan papan.

Perhatikan peringatan berikut kepada Adam dan istrinya : “Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.”” (QS 20:117)

Kecelakaan seperti apa yang dimaksud oleh Allah bila Adam dan Hawa terpengaruh oleh iblis sampai mereka berdua dikeluarkan dari surga ? Seperti seseorang yang bekerja di perusahaan besar lengkap dengan segala fasilitas dan jaminannya, ketika dia dikeluarkan dari perusahaan karena melanggar peraturan penting – maka hilanglah semua jaminan dan fasilitas itu.


Dan inilah kecelakaan yang dimaksud oleh Allah, yaitu hilangnya jaminan kehidupan yang ada di surga – yang antara lain menyangkut terjaminnya sandang, pangan dan papan. Perhatikan ayat-ayatnya berikut :

Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (QS 20 :118-119)

Begitu terjadi pelanggaran atas peringatan yang sudah diberikan oleh Allah tersebut di atas, serta-merta Adam dan istrinya kehilangan jaminan hidup di surga itu. “Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.” (QS 20:121)

Tetapi karena kasih sayang Allah pada Adam dan Hawa dan kelak juga pada anak –cucu keturunannya, Allah juga berikan cara atau petunjuk untuk kembali selamat dari kecelakaan-kecelakaan tersebut.

Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk. Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Kuia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”.” (QS 20:122-123)

Jadi Adam dan anak cucu keturunannya, tidak akan pernah celaka – yang antara lain dalam bentuk kesulitan ekonomi, kesulitan pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan – bila kita mau bertaubat dan kemudian mengikuti segala petunjuk-petunjukNya.

Apa jadinya kalau kita masih ngeyel ? petunjuk sudah datang tetapi kita mencari cara lain yang menurut kita lebih baik, lebih cocok sesuai zaman, lebih bisa masuk akal kita dlsb. bila ini semua bertentangan dengan petunjuk-petunjukNya , maka kita juga akan celaka, dan Allah mengulangi peringatanNya di ayat berikutnya.

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (QS 20 :124)

Perhatikan apa yang kita lakukan sekarang, apakah kita sudah menggunakan petunjuk-petunjukNya dalam memenuhi kebutuhan hidup kita ? bagaimana makanan, minuman, pakaian dan perumahan kita kelola ?

Untuk makanan yang mengikuti petunjukNya, sudah sangat bannyak saya tulis di situs ini, bahkan sudah dikompilasi menjadi empat buku – Kebun Al-Qur’an, The Mindset, Natural Balance dan Bioeconomy. Yang mulai akan banyak saya tulis lagi adalah tentang minuman.

Dalam sejumlah ayat termasuk rangkian ayat-ayat tersebut di atas, Allah menyebut keduanya yaitu makan (an) dan minum (an). Artinya tingkat kepentingan minuman ini sama atau minimal hampir sama dengan tingkat kepentingan makanan. Maka seharusnyalah kita memperhatikan masalah minuman ini sama atau mendekati perhatian kita terhadap makanan.

Ketika pemerintah menyebut swasembada pangan misalnya, apa yang mereka pikirkan ? kebutuhan beras, kedelai, jagung, daging dlsb. Demikian pula ketika dunia menetapkan target food security – apa yang mereka pikirkan ? fokusnya tetap pada makanan, sedangkan untuk minuman – kebanyakan masih tersirat atau bahkan diabaikan.

Gara-gara pengabaian kita terhadap minuman yang sesuai petunjukNya ini, tanpa kita sadari minuman yang merajai kehidupan kita jauh dari jeis-jenis minuman yang seharusnya kita kembangkan sesuai petunjukNya – dan karena mengabaikan petunjukNya termasuk dalam urusan minuman ini – kita terkena peringatan Allah tersebut di atas – kita sekarang celaka dalam urusan minuman !

Dan kecelakaan itu terjadi pada umat ini ketika urusan minumannya sebagian besar diurusi orang lain, bahkan yang dirusi oleh umat-pun mengikuti cara-cara orang lain – belum mengikuti petunjukNya. Air yang kita minum-pun kita tidak tahu lagi isinya apa. Apalagi dengan berbagai jenis minuman manis yang ada di pasaran, minimal menghadirkan bahaya diabetes, zat kimia , akumulasi racun dlsb.

Lantas seperti apa minuman kita yng mengikuti petunjukNya itu ? saya menemukan setidaknya ada 7 jenis minuman yang bisa kita kembangkan mengikuti petunjukNya di Al-Qur’an. Sebenarnya 8, tetapi yang satu yaitu khamr – haram bagi kita selagi di dunia – jadi yang satu ini kita tunggu saja – semoga diberi kesempatan meminumnya di surga kelak. Insyaallah dengan 7 jenis minuman yang berdasarkan petunjukNya tersebut – kita tidak akan dahaga seperti yang dijanjikanNya (QS 20:119) tersebut di atas.

Berikut adalah daftar minuman-minuman yang ada dalam Al-Qur’an, yang saya tidak masukkan dalam daftar ini adalah minuman para penghuni neraka – karena tentu kita tidak ingin mengembangkannya !


Quranic Drinks Inspiration


Sesuai tingkat ketersediaannya, air disebut paling banyak. Dan air ini juga disebutkan sumber-sumbernya, ada yang dari mata air, ada yang dari sungai, ada yang dari air hujan dan bahkan ada yang dari air laut. Perhatikan ayat berikut :

Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit...” (QS 35 :12)

Maka dari penggalan ayat ini saja, dunia mestinya sudah harus lebih bijak mengelola air minumnya. Selama ini air minum jadi rebutan untuk dikuasai, karena keserakahan manusia – menganggapnya air adalah barang ekonomi karena faktor scarcity-nya. Maka siapa yang menguasai air, dialah yang menguasai ekonomi.

Pandangan Islam berbeda, air bukan untuk dikuasai – dia harus menjadi bagian dari syirkah umat secara keseluruhan – dikelola dan dimanfaatkan bersama-sama. Air akan cukup bagi semuanya , bila tidak ada yang serakah menguasainya sendiri untuk dirinya atau untuk kelompoknya.

Yang kedua adalah susu yang disebut setidaknya di tiga surat. Sayangnya, susu yang seharusnya menjadi minuman bersih yang mudah dicerna (khoolison saaighon) – manusia yang tidak mengikuti petunjuk merusaknya dengan pemanasan – sehingga susu yang kita minum-pun kehilangan karakter saaighon – mudah dicernanya.

Yang ketiga madu yang disebut Allah setidaknya di dua surat, selain untuk minuman – madu juga menjadi sarana untuk penyembuhan. Madu yang hanya bisa dihasilkan oleh lebah ini, Allah memberi petunjuk sebenarnya agar kita juga menternakkannya. Ayatnya adalah berikut :

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". (QS 16:68)

Siapa yang diantara kita masih beternak lebah ? amat – sangat jarang bukan ? jangankan beternak lebah, yang hidup secara liar-pun dibunuh dengan berbagai obat kimia yang disemprotkan di tanaman-tanaman kita.

Jadi di jaman ini manusia sudah kelewatan betul dalam mengingkari petunjukNya ini, sudah tidak mau membuatkan rumah untuk lebah, tempat tinggal mereka di pohon-pohon-pun ditebang habis, sumber makanan mereka pada tanaman-tanaman – habis diracuni. Bersamaan dengan menuju kepunahannya lebah, menuju kepunahan pula salah satu sumber minuman dan obat terbaik untuk manusia itu.

Yang keempat adalah minuman dari kurma, yang bisa menjadi inspirasi juga minuman dari buah-buahan yang lain. Ketika Malaikat Jibril menghibur Siti Maryam di puncak kegalauannya menjelang kelahiran Isa putra Maryam, yang disampaikan Jibril adalah : “fakulii wasrabii waqorrii ‘aina – makan , minum dan bersenang hatilah…” (QS 19:26)

Karena ayat 26 ini di dahului oleh ayat 25 yang terkait dengan kurma matang (ruthob) dan ayat sebelumnya lagi 24 tentang air sungai, maka minuman yang disebut di ayat tersebut bisa terkait dengan kurma, air atau campuran keduanya – tentu yang tidak memabukkan.

Minuman yang berupa air, susu, madu dan kurma/buah  adalah jenis-jenis minuman yang sudah lumrah – tinggal bagaimana umat ini bisa merebut kembali pengelolaannya, sehingga urusan minuman yang amat sangat penting ini juga kembali ke tangan umat.

Tiga berikutnya adalah minuman yang adanya di surga, karakter ketiganya mirip yaitu diberi aroma. Ada yang aromanya kaafur, jahe dan ada yang aromanya kesturi atau misik. Meskipun tentu kita tidak akan bisa menyamai minuman yang di surga selagi kita di dunia, membuat yang semisal insyaAllah bisa.

Ini juga diisyaratkan oleh Allah dalam sejumlah ayat lainnya. Misalnya kita diberi buah-buahan seperti kurma, delima dan pisang – ketiganya ada di surga, tetapi selagi kita masih di dunia kita bisa menikmati yang semisal dengan buah-buahan  yang di surga tersebut.

Maka demikian pula dengan rangkaian minuman surga tersebut, insyaAllah kita bisa menggunakan petunjuk-petunjuk tersebut sebagai inspirasi untuk membuat minuman yang menyerupai minuman yang di surga. Bagaimana caranya ?

Kembali ke cerita pelajaran yang diberikan ke Adam tersebut di atas, yaitu menghidupkan kembali pelajaran yang dahulu kita kenal dengan ilmu hayat – ilmu tentang kehidupan. Dari sini – bahkan dari mengenal nama-nama tanaman saja – kita sudah akan lebih efektif bisa mengenal berbagai jenis tanaman, lengkap dengan karakternya, kegunaannya dlsb.

Karena seriusnya urusan minuman ini sama atau mendekati urusan makanan, saya ingin meng-encourage Anda utamanya yang sudah mengembangkan atau berpengalaman dalam usaha minuman – untuk dapat mengembangkan lebih jauh minuman-minuman yang mengikuti petunjukNya tersebut di atas. Bila Anda tertarik men-startup-kan bisnis minuman Anda mengikuti inspirasi dari petunjuk-petunjukNya ini, insyaAllah kami di Startup Center bersedia mendampingi Anda.

Lha wong minuman yang dikembangkan tanpa petunjuk – tetapi dikembangkan secara professional saja - bisa sangat maju menguasai industri minuman dunia , apalagi kalau bisnis minuman ini dipandu dengan petunjukNya. InsyaAllah akan dapat menghindarkan umat ini dari kecelakaan – yang sudah diingatkan Allah ke Adam dan Hawa tersebut di atas. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal