Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Jumat, 31 Januari 2014

Masyarakat Solusi : Bukan Beban dan Bukan Korban…
Kelompok masyarakat paling bawah di system ekonomi kapitalisme dunia saat ini mewakili lebih dari separuh penduduk bumi. Saat artikel ini saya tulis penduduk bumi ini sudah mencapai lebih dari 7.2 milyar orang, 4 milyar diantaranya berada di Bottom of the Pyramid (BOP) – yaitu kelompok masyarakat baling bawah yang daya belinya tidak lebih dari US$ 2 per hari. Kelompok inilah yang sering dianggap sebagai beban oleh pemerintah-pemerintah dan institusi dunia, pada saat yang bersamaan juga dijadikan korban. Waktunya kini untuk menyikapinya secara berbeda.
Sikap sebagai beban itu nampak betul misalnya ketika pemerintah lagi membahas subsidi bahan bakar, subsidi biaya kesehatan dlsb. Benarkah mereka ini beban ? apa bukan sebaliknya sesungguhnya mereka ini hanyalah korban atau dikorbankan ?
Ambil contoh kasus di Indonesia, jumlah orang yang berada di BOP tersebut menurut survey-nya McKinsey yang saya kutip tahun lalu mencapi sekitar separuh dari penduduk negeri ini. Artinya ini berarti sekarang sekitar 125 juta orang.
Dengan daya beli yang US$ 2/hari; berarti nilai ekonomi yang digerakkan oleh mereka ini setara sekitar US$ 250 juta/hari atau US$ 91.25 Milyar per tahun atau sekitar US$ Rp 1, 095 trilyun/tahun.
Pertanyaannya adalah apa benar pasar yang nilainya lebih dari seribu trilyun Rupiah pertahun tersebut disubsidi atau menjadi beban ? Pastinya bukan ! malah sebaliknya pasar BOP yang lebih dari seribu trilyun Rupiah tersebutlah yang merupakan kontributor keuntungan yang sangat besar bagi institutsi-institusi komersial yang selama ini menggarapnya.

Kamis, 30 Januari 2014


Gadai Tanpa Biaya, Mungkinkah ?

Bahwasanya klien Gerai Dinar sudah bisa bener-bener meminjam tanpa beban biaya apapun dengan jaminan Dinarnya, itu bukan barang baru. Tetapi mungkinkah para penyedia produk gadai komersial seperti PT. Pegadaian (Persero) dan bank-bank syariah penyedia gadai di negeri ini – menggratiskan layanan gadainya sama sekali ? Sangat mungkin bila mereka bener-bener menggunakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai Uswatun Hasanah-nya !
Kalau mereka menggratiskan layanannya, lha terus income-nya dari mana ? lha wong mereka institusi komersial yang oleh pemegang sahamnya dari waktu ke waktu dituntut untuk memberikan hasil yang sebaik mungkin.
Justru disinilah peluangnya bagi industri gadai syariah – yang tidak mengikuti cara-cara gadai ribawi, tetapi mengikuti cara gadai yang memang ada contohnya. Peluang terbaik umat ini justru ketika kita mengikuti tuntunan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam , bukan ketika kita mengikuti umat lain memasuki lubang biawak.

Rabu, 29 Januari 2014

Membiayai Cita-Cita Dengan Gadai…
Ketika kami merantau pertama kali di akhir tahun 1970-an, satu media pentrasferan uang yang umum adalah dengan pos wesel. Karena uang tidak selalu bisa datang pada saat dibutuhkan, maka anak-anak kost di era itu umumnya familiar dengan solusi krisis keuangan yang jitu yaitu dengan gadai. Apa saja bisa digadaikan mulai dari sepeda, radio, jam tangan dlsb. Tidak terbayang saat itu bila tidak ada system gadai, lha wong anak kost pada umumnya susah mencari pinjaman di kala butuh – maka dengan system gadai-lah jalan keluar yang aman itu terbangun.
Saya melihat sebenarnya saat inipun system gadai ini seharusnya tetap bisa menjadi solusi keuangan yang aman di kala krisis. Bisa menjadi solusi yang diandalkan bagi masyarakat kelas menengah kebawah, para pelaku usaha kecil menengah yang tidak bankable dan juga masyarakat pada umumnya.

Kamis, 09 Januari 2014

Agar Kita Tidak ‘Makan’ Emas Kita…
Source: World Gold Council 2013
Bila saja ekonomi dunia bisa disederhanakan dan dilihat dari sudut pandang penguasaan emas, maka dengan mudah kita bisa melihat ketimpangan ekonomi dunia saat ini. Amerika Serikat yang penduduknya hanya 4.5 % dari penduduk dunia, menguasai 28 % cadangan emas dunia. Masyarakat Eropa dengan 4.8 % penduduk dunia, menguasai 49 % cadangan emas dunia. Sementara itu gabungan negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) dengan 23 % penduduk dunia, hanya menguasai 7 % dari cadangan emas dunia.
Cadangan emas yang saya maksud disini adalah cadangan emas yang dikuasai oleh bank sentral masing-masing negara. Sumber datanya adalah dari World Gold Council per Desember 2013.

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal