Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Rabu, 10 Juli 2013



Pain at the Pump… 

Hari ini rakyat dibingungkan dengan perdebatan kenaikan harga BBM di sidang paripurna DPR. Kedua pihak yang setuju maupun yang tidak setuju mengatas namakan rakyat dan mengatas namakan kepentingan yang lebih besar, keduanya mungkin benar tetapi mungkin juga salah. Bagi rakyat seperti kita yang penting sebenarnya adalah BBM itu tersedia dan terjangkau, tetapi siapa yang mengurusi availability dan affordability BBM ini ?
 
Lembaga keuangan terkemuka dunia - Bloomberg, sudah beberapa tahun ini membuat ranking untuk melihat daya jangkau rakyat di sekitar 60 negara di dunia terhadap tingkat harga BBM mereka masing-masing. Ranking ini dibuat berdasarkan dua parameter yaitu harga bbm dan tingkat penghasilan rata-rata rakyat dari negara yang bersangkutan. Ranking ini disebut Pain at the Pump atau penderitaan di pompa bensin.
 
Ranking terakhir yang di-update Februari 2013 lalu menempatkan Turki sebagai negara yang memiliki harga BBM yang tertinggi di dunia yaitu US$ 9.89/gallon ( 1 galon = 3.7854 liter). Dari sisi harga Indonesia masih relatif murah yaitu berada di ranking ke 49 atau nomor 11 termurah yaitu US$ 3.68 / gallon - nampaknya ini adalah harga BBM non subsidi.
 
Masalahnya adalah meskipun harga BBM di Indonesia tergolong masih relatif murah,  rakyat seperti kita merasakan  harga BBM ini sudah terlalu berat – relatif terhadap penghasilan rata-rata harian kita  - bila harus membeli bahan bakar tanpa subsidi.
 
Untuk membeli BBM 1 galon, akan diperlukan kurang lebih 1/3 dari penghasilan harian rata-rata rakyat Indonesia yang dihitung Bloomberg berada di sekitar US$ 11. Ini kurang lebih sama dengan yang dirasakan rakyat Turki yang membeli BBM termahal di dunia, tetapi juga setara dengan 1/3 dari penghasilan rata-rata harian rakyatnya yang berada di kisaran angka US$ 30.
 
Bila BBM tidak disubsidi, kemiripan penderitaan rakyat Indonesia dengan Turki di pompa bensin ini digambarkan oleh Pain at the Pump yang berurutan yaitu Indonesia di ranking 6 sedangkan Turki di ranking 7. Ranking 1-nya yaitu yang paling berat penderitaannya dalam membeli BBM – adalah Pakistan, mereka membeli BBM-nya sedikit lebih mahal dari kita yaitu US$ 3,98 per gallon tetapi dengan tingkat penghasilan rata-rata harian yang jauh lebih rendah yaitu US$ 3.55.
 
Dari angka-angka tersebut, kita bisa bersyukur bahwa saat ini pemerintah kita masih mampu mensubsidi BBM untuk rakyat kebanyakan. Mudah-mudahan kemampuan ini tidak segera berakhir dengan  kenaikan yang saat ini diperdebatkan. 
 
Bahwasanya pemerintah mungkin tetap akan menaikkan harga BBM ini, tentu ini juga merupakan keputusan yang tidak mudah – yang terpaksa harus kita pahami. Yang sebenarnya tidak kalah pentingnya untuk dilakukan oleh pemerintah atau siapapun yang berkompetensi di negeri ini adalah bagaimana kita bisa mendongkrak penghasilan rakyat negeri ini. Bila ekonomi rakyat baik, porsi rata-rata penghasilan harian yang digunakan untuk membeli BBM akan turun – penderitaan rakyat-pun menurun.
 
Yang kemudian juga tidak kalah pentingnya adalah bagaimana strategy jangka panjang kebutuhan BBM bagi rakyat itu akan dipenuhi. Dengan harga subsidi sekarang-pun harga BBM kita sudah dirasakan berat oleh rakyat –  dan akan semakin berat bila subsidi ini terus dikurangi di masa-masa mendatang, namun alhamdulillah ‘ala kulli haal masih ada BBM, bagaimana kalau BBM itu menjadi langka dan semakin langka ? Apa solusinya ? siapa yang memikirkan kebutuhan BBM kita 10, 20, 30 tahun dari sekarang ? Siapa yang memikirkan kelangsungan ketersediaan (availability) dan keterjangkauan (affordability) BBM kita ini ? Wa Allahu A’lam.
 

                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal