Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 09 September 2019

Gunung, Pohon, Manusia dan BPJS

Gunung, Pohon, Manusia dan BPJS

Ini seperti tebak - tebakan anak kecil, apa persamaan atau hubungan antara gunung, pepohonan, manusia, dan BPJS ? tetapi jawabannya adalah sangat serius. Topik yang paling hangat pekan lalu adalah tentang usulan kenaikan BPJS yang mencapai 100%. Seperti Buah simalakama, bila dinaikan rakyat menjerit, bila tidak dinaikan defisit BPJS tidak teratasi.
          Tetapi solusinya bisa dicari sebenarnya diluar dari 2 pilihan yang sama - sama tidak menarik tersebut. Syaratnya kita harus berfikir totally out of the box dalam mengatasi masalah ini, khususnya untuk mengatasi dilema tersebut diatas agar tidak terus berulang dimasa - masa mendatang.
          Lantas apa jawaban atau solusinya dari masalah yang sangat pelik tersebut ? Jawabannya ada di judul tulisan ini yaitu, Gunung, Pepohonan, dan Manusia. Coba bayangkan seperti ini, dimana negeri yang mempunyai perfect combination antara ketiganya, yaitu memiliki gunung yang banyak, pepohonan yang banyak, dan juga manusia yang sangat banyak. Coba difikirkan berulang - ulang tentang hal ini dan saya yakin Anda akan bertemu dengan jawaban yang sama dengan yang saya temukan. Yaitu, Indonesia-lah negeri yang memiliki perfect combination diantara 3 komponen tersebut diatas.

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal