Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Selasa, 30 Mei 2017

Revitalisasi Pohon Kehidupan

Revitalisasi Pohon Kehidupan

Hampir di setiap peradaban manusia mengenal Pohon Kehidupan atau Tree of Life  dalam versinya masing-masing. Tetapi yang saya maksud Pohon Kehidupan dalam tulisan ini adalah dalam arti harfiah,  pohon yang begitu banyak perannya dalam kehidupan dan peradaban bangsa ini yaitu pohon kelapa. Hanya saja pada generasi kita, karena ignorance kita – pohon ini nyaris punah. Kita menikmatinya secara take it for granted dari kakek-nenek kita yang menanamnya, generasi ini nyaris tidak menanam pohon kelapa. Padahal sebagaimana dia layak menyandang nama Pohon Kehidupan, dia memiliki segudang potensi untuk digali.

Negeri ini mendapat julukan negeri rayuan pulau kelapa dan juga negeri nyiur melambai tidak lain dan tidak bukan karena memiliki begitu banyak pohon kelapa, yang menghiasi pantai-pantainya. Secara tradisional, rumah-rumah rakyat kita mengandalkan pohon kelapa ini untuk membangunnya dengan murah karena bahannya tersedia hampir di seluruh pelosok negeri.

Makanan-makanan kita yang paling lezat – bahkan CNN beberapa tahun lalu memilih makanan kita sebagai makanan paling lezat di dunia yaitu rendang – juga tidak akan menjadi begitu lezat bila tidak ada kelapanya. Berbagai makanan tradisional kita akan hambar tanpa adanya kelapa yang menyertainya.

Kamis, 25 Mei 2017

FinTech, AgriTech And PropTech

FinTech, AgriTech And PropTech

Tech fever atau deman teknologi nampaknya sedang men-disrupt seluruh sektor industri. Setelah dua tahun berturut-turut team Startup Center - Depok berkesempatan belajar langsung di epicentrum perkembangan teknologi dunia di Silicon Valley antara lain belajar tentang FinTech, team yang sama sekarang belajar gratis pula dari epicentrum AgriTech dunia di Tokyo. Yang dua ini belum khatam benar, kita sudah diiming-imingi untuk belajar yang lain lagi yang baru – yaitu apa yang disebut dengan PropTech ! Dagangan baru apakah ini dan dimana peluang kita ?

FinTech atau Financial Technology sendiri masih barang yang sangat baru, di Indonesia peraturan OJK-nya baru keluar akhir tahun lalu – tetapi di belahan dunia lain dia sudah menjadi bisnis yang sangat besar. Bahkan FinTech semacam Lending Club dan sejenisnya sudah men-disrupt perbankan retail di negeri Paman Sam itu.

AgriTech atau Agricultural Technology sebenarnya bukan barang baru – karena teknologi pertanian sendiri sudah berkembang selama lebih dari satu abad terakhir. Tetapi apa yang membuatnya AgriTech sekarang berbeda dengan perkembangan teknologi pertanian sebelumnya – adalah karena environment businessnya yang berbeda.

Environment startup yang didominasi oleh teknologi informasi yang sangat kental nampak menonjol di hampir semua peserta AgriTech Summit di Tokyo yang sedang berlangsung saat artikel ini saya tulis. Pertanian berbasis IT, Big Data, Drone, Apps, Clouds dlsb. mendonminasi bertemunya para jawara AgriTech kali ini.

Lantas apa itu PropTech ? Ini adalah kependekan dari Property Technology atau kadang juga disebut RealTech dari Real Estate Technology. Intinya adalah penggunaan teknologi yang sama dengan yang di atas plus berbagai teknologi yang specific untuk mengidentifikasi dan eksplorasi peluang baru, membangun, mengelola dan memasarkan sektor property ini.

Tidak ada definisi atau batasan yang pas untuk menggambarkan ruang lingkup FinTech, AgriTech maupun PropTech ini karena karakter startup itu sendiri adalah innovative, creative, fast growing dan out of the box. Kalau dia dibatasi dengan definisi tertentu malah dia akan terkungkung dengan batasan itu sendiri.

Lantas dimana peluang startup-startup kita sesungguhnya ? Setelah banyak belajar dari pusat-pusat menjalarnya tech fever – demam technology dunia tersebut, saya melihat sangat bisa jadi peluang kita justru ada di ‘rumah’ kita sendiri. Guru dan sumber ilmu kita bukan mereka, tetapi ada di petunjuk yang setiap hari sudah kita baca.

Sangat menarik yang saya temukan di dalam Al-Qur’an, setidaknya ada 7 ayat yang redaksinya nyaris sama satu dengan lainnya – yang semuanya mendorong kita untuk bepergian ke seluruh penjuru bumi – dan targetnyapun sama, yaitu untuk memperhatikan kesudahan orang-orang sebelum mereka. Saya ambil contoh di ayat berikut misalnya :

Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka…” (QS 47:10).

Dan kita akan menemukan anjuran yang sama di enam ayat lainnya yaitu 12:109; 16:36 ; 30:42 ; 35:44; 40:21 dan 40:82. Apa makna anjuran Allah yang berulang-ulang sampai tujuh kali ini ? Ini menunjukkan penekanan pentingnya anjuran yang diulang-ulang tersebut.

Lantas apa isi anjurannya ? intinya ada dua – yang pertama adalah perjalanan di muka bumi dan yang kedua tentang pelajaran yang diambil. Yang menariknya lagi di seluruh tujuh ayat ini, pelajaran yang disuruh ambil adalah tentang kesudahan  orang-orang sebelumnya – dan semuanya merujuk pada kesalahan orang-orang sebelumnya. Jadi intinya dianjurkan apa kita yang sampai tujuh kali tersebut ?

Belajar dari kesalahan mereka sebelumnya, dan kemudian tentu konsekwensi dari ini adalah memperbaikinya. Tugas untuk membuat perbaikan semampu yang kita bisa inilah inti dari perintah kepada kita – khalifah-nya di muka bumi ini. Tugas melakukan perbaikan ini di Al-Qur’an antara lain diungkap melalui penuturan Nabi Syu’aib “…Aku hanya berkendak untuk membuat perbaikan selama aku masih sanggup…” (QS 11:88).

Lantas perbaikan-perbaikan seperti apa di jaman technology ini yang bisa kita lakukan ? lha wong mereka semua sudah sangat canggih-canggih jauh melampaui yang kita kuasai ? Kembali ke ungkapan nabi Syu’aib tersebut di atas…perbaikan yang kita mampu ! Dan saya melihat inysaAllah kemampuan itu sebatas tertentu ada di kita, jadi kita wajib untuk berbuat semampu yang kita bisa ini.

Di bidang FinTech misalnya, yang menyebar di seluruh dunia rata-rata fintech yang berbasis ribawi. Maka peluang kita justru menghadirkan FinTech yang bebas dari riba, di sinilah peluang terbaik umat ini untuk menghadirkan solusi keuangan yang bebas dari legacy keuangan ribawi.

Membuat bank butuh modal trilyunan, berat bagi umat ini dan tidak perlu menjadi prioritas. Karena solusi melawan riba itu adanya di perdagangan dan di sedekah, kalau kita kuatkan FinTech berbasis jual-beli dan berbasis sedekah – maka inilah kesempatan kita untuk bisa menjauh sejauh-jauhnya dari debu riba itu.

FinTech tidak butuh modal Trilyunan, dengan modal 1 sampai 2 milyar Rupiah-pun bisa lahir FinTech berbasis syariah – inilah yang masih berada di batas kemampuan kita untuk berbuat, maka mengapa kita tidak berbuat untuk membuat perbaikan ?

Di bidang AgriTech saya menyaksikan kerusakan lain karena hampir semua AgriTech yang berkembang melibatkan chemical, rekayasa genetika dan sejenisnya. Ketika mereka mencari sumber pangan baru, untuk sumber protein barupun mereka mencari dari sumber-sumber yang ngawur karena mereka tidak memiliki petunjuk.

Di depan booth saya di AgriTech Summit adalah booth seorang professor ahli serangga Jepang yang sangat baik dan sopan. Keahlian dia ini yang menggelitik saya, yaitu dia specialist teknologi peternakan jangkrik modern. Menurut sang professor ini, jangkrik adalah masa depan sumber protein bagi dunia karena 70% tubuhnya berisi protein.

Meskipun dia begitu mahir dengan penjelasannya tentang berbagai science yang sangat canggih, saya tetap tidak bisa yakin kalau jangkrik ini jadi solusi pangan kita – jangkrik gitu lhoh ! Ilmu kita mungkin tidak setinggi sang professor, tetapi alhamdulillahnya kita memiliki petunjuk yang sangat detil dan akurat. Sumber-sumber makanan kita sudah direnceng oleh Allah di surat ‘Abasa 24-32 dan sejumlah besar ayat-ayat lain yang menguatkannya.

Jadi kalau toh kita akan mengembangkan Startup di bidang AgriTech, sumber rujukan kita sangat jelas. Mulai dari nutrisi tanaman bebas kimia, memilih jenis tananam sumber protein, jenis binatang yang menjadi sumber protein terbaik, mengatasi musim, memilih lokasi bertani sampai mengelolanya menjadi agriwisata bila perlu – semuanya ada petunjuknya di Al-Qur’an. Maka perbaikan di bidang AgriTech inipun mestinya sampai sebatas tertentu kemampuannya juga ada di kita, mengapa kita tidak berbuat ?

Yang terakhir adalah tentang PropTech, Property adalah bisnis yang sangat besar di dunia karena nilainya yang terus melonjak dari waktu ke waktu. Pengadaan rumah yang terjangkau merupakan challenge bagi setiap negara di dunia. Maka bidang garapan PropTech itu amat sangat luas, mulai dari teknologi konstruksi yang murah dan aman, teknologi material, teknologi pembiayaan, pengelolaan resourcesnya sampai teknologi pengelolaan property setelah property-nya itu sendiri jadi.

Lagi-lagi ruang untuk melakukan perbaikan itu selalu terbuka untuk dapat kita lakukan, mulai dari memperbaiki teknologi material banguan – sampai teknologi untuk pembiayaannya sangat mungkin digali dari Al-Qur’an. Sebagai contoh misalnya ketika dunia berlomba untuk mencari bahan bangunan yang murah dan sustainable, kita sudah diberi petunjuk lebih dari1,400 tahun lalu bahwa salah satu sumber bahan bangunan itu adalah kulit binatang, Think about it !

Hanya mendalami jangkrik seorang professor di Jepang bisa dianggap membuat terobosan temuan untuk pangan masa depan – meskipun saya juga meragukannya – masak mendalami seluk-beluk rumah masa depan berbasis kulit binatang yang dasarnya amat sangat kuat di Al-Qur’an tidak bisa menjadikannya startup yang mendunia ?

Tetapi PropTech sangat luas bidangnya, maka selain peluang PropTech Startup untuk material rumah dari kulit wedus tersebut – saya ingin memberikan satu contoh lagi aplikasinya. Di Dunia PropTech sekarang yang menjadi idola adalah AirBnB, yaitu situs akomodasi yang keberadaannya sudah men-disrupt industri perhotelan dunia. Lantas perbaikan apa yang bisa kita lakukan dalam batas kemampuan kita ?

Saya melihat peluangnya di industri halal yang saya sebut saja Halal Pool ! Dalam bahasa jawa Halal Pool (dibaca Halal Pol) berarti  amat sangat halal – halal sampai batas maksimal ! dalam bahasa Inggris memiliki arti Kolam Halal – dan ini benar karena salah satu maknanya memang kita mulai memperkenalkan kolam renang halal. Tetapi arti yang lebih luas adalah berkumpulnya segala sesuatu yang halal. Bisa berupa akomodasi, kolam, restoran, bahan pangan dan lain sebagainya yang serba halal.

Halal Pool inilah antara lain yang bisa menjadi perbaikan semampu yang kita miliki, untuk menangkap peluang tumbuhnya Halal Tourism Industry – yang bahkan juga sudah diincar oleh negara-negara lain yang mayoritas penduduknya bukan muslim.

Lagi-lagi, konsep tourism-pun perlu kita perbaiki dari yang cenderung negative dan pemborosan menjadi pengamalan anjuran di tujuh ayat tersebut di atas. Anjuran untuk bepergian ke seluruh penjuru bumi dan mengambil pelajaran dari (kesalahan) orang-orang sebelumnya. Dengan adanya Halal Pool, maka perjalanan ke seluruh penjuru bumi menjadi lebih aman, lebih mudah dan insyaallah juga menjadi jauh lebih murah karena kita bisa tinggal di akomodasi yang juga disediakan oleh saudara-saudara kita.

Solusi-solusi tersebut membuktikan bahwa Al-Qur’an yang benar saat diturunkan itu, sungguh-sungguh dijaga Allah untuk tetap benar sampai sekarang dan bahkan sampai akhir jaman sekalipun. Kalau kita bisa berpegang kuat kepada petunjuk yang satu ini, seperti dijanjikanNya pula – kita tidak akan pernah khawatir dan bersedih hati (QS 2:38), termasuk ketika di dunia sedang dilanda dan dicengkeram oleh demam teknologi ini.

Bahasan-bahasan terkait dengan startup di bidang  FinTech, AgriTech dan PropTech yang berbasis Al-Qur’an ini insyaAllah akan menjadi bagian dari kajian dalam Ramadhan Camp yang kajian perdananya bisa diikuti pada hari Sabtu 27/05/2017 di Startup Center – Jl. Juanda no 43 Depok Mulai Jam 09.00 s/d Jam 12.00. Silahkan mendaftar di link ini bila tertarik : Bit.ly/Ramadhan_Camp_1438, dan yang sudah pernah mendaftar, anggap tulisan ini sebagai undangannya.

Jawaban Quiz Halal Pool

Jawaban Quiz Halal Pool

Lebih dari ekpektasi saya ketika membuat Quiz Halal Pool melalui situs ini Senin lalu, sekitar 160 orang memberikan respond dan terus bertambah. Jawaban yang pertama benar dan lengkap ada di no 56 atas nama Pak Ahmad Nasir (No HP…2299), namun karena ada yang menjawab dengan asumsi lain dan yang pertama benar juga ada di no 60 atas nama Pak Reza Aldiansyah (No HP…5083) – maka kami putuskan keduanya mendapatkan hadiah @1 (satu) Dinar. Seperti apa jawaban-jawaban yang benar ini ?

Di Quiz yang saya lontarkan tersebut di atas memang tidak menyebutkan secara spesifik apakah kolam renang yang hendak dimasuki oleh rombongan adalah kolam renang umum atau kolam renang khusus yang bisa disewa secara privat oleh rombongan keluarga atau group – karena yang kedua ini memang masih sangat langka.

Bila asumsinya adalah kolam renang umum, jawabannya menjadi sederhana – yaitu seluruh wanita dewasa (baligh) tidak boleh memasukinya. Jadi Aisyah, Fatimah, Zubaidah dan Zulaiha tidak boleh masuk ke kolam renang umum. Yang boleh masuk hanya laki-laki dewasa, dan anak-anak di bawah umur. Berarti hanya Abdullah, Ahmad, Umar, Yazid, Zaid dan Sumaiyah yang boleh masuk.

Rabu, 24 Mei 2017

Career 2.0

Career 2.0

Banyak orang merasa karier-nya berakhir ketika memasuki usia pensiun, padahal usia pensiun rata-rata di kisaran 55-60 tahun itu justru puncak kematangan dan wisdom seseorang. Bahkan yang memilih untuk berkarier yang kedua sekalipun, banyak yang memilih irama kerja yang lebih ringan menyesuaikan dengan faktor usia. Seperti pelari marathon yang telah berlari – berkarya -  selama puluhan tahun, di usia emas Anda mestinya menjadi kesempatan untuk ‘berlari’ secara maksimal. Ada contohnya untuk ini, jadi kita tidak perlu reinvent the wheel.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mulai memimpin perang pertama tahun 2 H atau pada usia sekitar 55 tahun, sampai beliau wafat 8 tahun kemudian – ada 27 peperangan yang dipimpin langsung beliau. Artinya rata-rata lebih dari tiga kali peperangan dalam setiap tahunnya – setalah usia 55 tahun – bisa dibayangkan irama kerja Nabi seperti apa di 8 atau 9 tahun terakhir hidup beliau.

Maka menjelang pensiun di usia 55 tahun – justru menjadi waktu terbaik untuk merencanakan rangkian perang-perang besar Anda sendiri. Karena daya Tarik ini pulalah sebagian orang bahkan memilih dengan pilihan sendiri untuk switch gear di usia yang lebih dini.

Senin, 22 Mei 2017

Quiz Halal Pool

Quiz Halal Pool

Seperti juga riba yang begitu menyelimuti kita sampai yang tidak makan riba-pun terkena debu riba, demikian juga adalah masalah aurat. Karena ignorance-nya umat di jaman ini sehingga masalah aurat yang begitu penting untuk dijaga, sering diumbar di tempat-tempat umum. Bahkan di destinasi-destinasi wisata yang dipromosikan sebagai sisata halal sekalipun, hotel-hotelnya masih menyajikan kolam renang public sebagai salah satu atraksinya. Untuk sekaligus survey kepahaman kita terhadap aurat ini, Quiz berhadiah 1 Dinar ini barangkali layak untuk Anda ikuti !


Ada serombongan 10 orang muslim , muslimah  dan anak-anak yang ingin berlibur dengan berenang bersama, daftarnya adalah sebagai berikut :

1.         Abdullah (Suami)
2.         Aisyah (Istri)
3.         Fatimah (Anak 15 th)
4.         Ahmad (Anak 10 th)
5.         Zubaidah (Adik Suami)
6.         Umar (Kakak Suami)
7.         Zulaiha (Kaka Istri)
8.         Yazid (Adik Istri)
9.         Zaid (Anak Tetangga, 6 th)
10.   Sumaiyah (Anak Tetangga, 4 th)

Namun karena kehati-hatiannya, sebelum memasuki kolam renang, rombongan tersebut bertanya kepada Anda – apakah semuanya boleh masuk ? kalau tidak, siapa-siapa yang boleh masuk dan siapa yang tidak ?

Jawaban Anda ditunggu di www.bit.ly/Quiz_Halal_Pool.  Yang menjawab secara benar dan memiliki rujukan yang kuat – yang paling dahulu, insyaAllah mendapat hadiah satu Dinar.

Jumat, 19 Mei 2017

Ramadhan Camp 1438 : Proses Inovatif & Kreatif Bersama Al-Qur’an

Ramadhan Camp 1438 : Proses Inovatif & Kreatif Bersama Al-Qur’an

Pekan lalu Kementrian Kominfo mengumumkan empat inisiatif karya teknologi bangsa Indonesia mendapatkan penghargaan Champion dari World Summit on the Information Society – PBB. Yang menarik adalah salah satunya terlahir dari tulisan-tulisan di situs ini – yaitu iGrow My Own Food yang terpilih sebagai Champion di bidang e-agriculture. Karena nikmat itu untuk dinyatakan dengan bersyukur (QS 93:11), maka rasa syukur ini akan kami rupakan dalam bentuk sharing terhadap komunitas pembaca situs ini dengan memanfaatkan momentum bulan Ramadhan – tepatnya akan berupa Ramadhan Camp dengan tema Proses Inovatif dan Kreatif Bersama Al-Qur’an.

Sebagaimana project iGrow yang tahap demi tahap proses penggagasannya masih Anda dapat ikuti di artikel-artikel situs ini sejak awal Ramadhan tahun 2014 - karena iGrow memang  project Ramadhan kita untuk tahun itu(2014) – maka dengan sharing melalui Ramadhan Camp kali ini diharapkan karya-karya inovatif dan kreatif umat ini akan dapat tumbuh menjamur menjadi ustadziatul alam – guru bagi dunia – untuk perbagai bidang yang perlu diatasi oleh umat ini.

Bentuk konkritnya seperti apa Ramadhan Camp ini ? kurang lebih akan berupa rangkaian kuliah umum Ramadhan di startup center – untuk mengaji bagaimana Al-Qur’an bisa menjadi sumber untuk inspirasi untuk inovasi dan kreativitas, sekaligus juga open house di Startup Center untuk belajar how a startup works, what is working and what is not, why …etc.

Rabu, 17 Mei 2017

Halal Tourism Industry

Halal Tourism Industry

Ada yang aneh di lapangan terbang Bangkok ketika saya baru-baru ini diundang untuk menjadi pembicara di conference mereka. Diantara yang menyambut saya dari Tourism Information mereka adalah wanita berjilbab, dan dari lapangan terbang sampai ke tempat conference – di kiri jalan tol setidaknya saya melihat dua masjid yang menonjol ! Ada apa di Thailand ? Tidak ada apa-apa, mereka hanya melihat pasar yang tumbuh pesat – yaitu pasar yang disebut Halal Tourism Industry. Thailand yang rajanya industri pariwisata di region ini, tidak mau ketinggalan dari negeri jirannya yang mayoritas muslim seperti Indonesia, Malaysia dan Brunei !

Bukan hanya Thailand sebenarnya yang mengincar penduduk muslim dunia yang mulai meramaikan pasar pariwisata ini. Di Inggris tempat-tempat penting seperti Heathrow Airport, Manchester Airport, Trafford Center dlsb, semuanya  secara jelas memberikan fasilitas sholat bagi Muslim yang mengunjungi negeri itu. Bukan hanya lapangan terbangnya, jaringan makanan cepat saji mereka seperti Subway, KFC dan Nando mulai menampilkan pilihan makanan halal di daftar menu mereka.

Di Jepang hal yang sama sedang terjadi, selain lapangan-lapangan terbang mereka mulai menyediakan tempat sholat – juga jaringan restaurant mulai menyediakan menu makanan halal. Adapun Thailand yang saya sebut pertama di tulisan ini, bahkan Thailand Tourism Authority-nya sampai membuat aplikasi halal agar Thailand lebih Muslim Friendly – kata mereka.

Senin, 15 Mei 2017

Tidak Ada Angsa Yang Tidak Bisa Berenang

Tidak Ada Angsa Yang Tidak Bisa Berenang

Angsa liar tinggal di pohon-pohon pada ketinggian 4 sampai 20 meter di atas air. Telur angsa menetas di malam hari, dan pemandangan pertama yang disaksikan oleh si kecil angsa keesokan harinya adalah ibunya yang melompat dari ketinggian – terjun ke air yang jauh di bawah untuk mencari makan. Tanpa berpikir panjang dan tanpa rasa takut, si angsa kecil langsung terjun ke air mengikuti ibunya – dan mereka survive sejak hari pertamanya di dunia . Tidak ada angsa yang tidak bisa berenang tetapi manusia banyak yang tidak bisa berenang, mengapa ?

Angsa tidak berfikir – apalagi angsa kecil, mereka mengikuti nalurinya dan mereka survive. Manusia diberi jauh lebih banyak dari angsa, kita memiliki akal dan kita memiliki petunjuk. Maka sudah seharusnyalah manusia bisa jauh lebih dari angsa, jauh lebih pandai berenang dalam artian harfiah – yaitu bener-bener berenang. Maupun berenang dalam maknawi, yaitu kemampuannya untuk mengarungi lautan kehidupan.

Kamis, 04 Mei 2017

Menuju Perfect Equality

Menuju Perfect Equality

Tugas yang sangat berat bagi para pemimpin – khususnya di bidang ekonomi – sebenarnya bukan hanya masalah pertumbuhan. Bisa saja pertumbuhan ekonomi itu tinggi, namun bila yang menikmati pertumbuhan itu hanya segelintir orang – maka negeri itu gagal memakmurkan mayoritas penduduknya. Ini yang tersirat dari datanya World Bank dan CIA untuk Indonesia selama lebih dari dua dasawarsa terakhir. Maka pertumbuhan ekonomi kedepan mestinya bukan hanya focus pada growth, tetapi juga harus sangat menekankan pada equality

Selama 20 tahun lebih  dipimpin oleh 6 presiden silih berganti, GINI index kita menurut World Bank melonjak dari angka 30.47 (1984) menjadi 35.57 (2010). Bahkan menurut datanya CIA untuk Indonesia, angka ini telah menjadi 41 pada tahun 2015 lalu. Angka 0 menunjukkan perfect equality atau kesetaraan sempurna, dan angka 100 menunjukkan perfect inequality atau ketimpangan sempurna.

Jadi apa makna trend GINI index yang menaik dengan cepat tersebut ? Pembangunan kita sedang bergerak menuju ketimpangan sempurna ! Setidaknya selama lebih dari dua dasawarsa yang datanya tersedia. Maka harus ada effort yang luar biasa untuk membalik arah ini, dari menuju ketimpangan sempurna kearah menuju kesetaraan sempurna. Tentu kita tidak akan pernah mencapai kesempurnaan, tetapi setidaknya arahnya harus berubah !

Selasa, 02 Mei 2017

Small Change, Big Impact

Small Change, Big Impact

Hal-hal kecil yang ada di sekitar kita itu seperti titik dan koma pada suatu kalimat yang panjang. Dia sendiri tidak bermakna apa-apa, tetapi kalimat yang panjang menjadi kacau maknanya bila kita salah menempatkan titik dan komanya. Dalam system ekonomi kita, titik dan koma itu ada pada uang receh – baik yang berupa koin maupun uang kertas yang bernominal kecil. Kita sering risih nggembol uang receh yang menjadi berat di saku kita, tetapi di pintu tol, di putaran pak Ogah, di wc umum, di tempat parkir dlsb. kita menjadi panik manakala tidak ada uang receh.

Uang receh juga menjadi problem tersendiri di toko-toko retail, mereka selalu perlu persediaan receh dalam jumlah banyak sebab kalau tidak  - mereka bisa salah dalam mengelola kembaliannya. Dikembalikan jadi permen salah, langsung disumbangkan juga bermasalah dari sisi accountability-nya, dan dikembalikan dalam bentuk fisik recehnya begitu merepotkan bagi yang mengembalikan maupun yang menerima kembaliannya.

Rupanya dalam skala nasional-pun uang receh ini menimbulkan masalah tersendiri. Sepuluh tahun terakhir saja Bank Indonesia  mengeluarkan koin tidak kurang dari Rp 6 trilyun dan trend-nya terus meningkat. Masalahnya adalah mayoritas koin yang dicetak ini seperti one way ticket, pergi tidak untuk kembali !

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal