Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 30 Juli 2018

Biosphere Project - Where Life Lives

Biosphere Project - Where Life Lives

Alam yang semestinya menjadi tempat tinggal bersama yang berkelanjutan bagi seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya, ternyata justru dirusak oleh makhluk yang konon paling cerdas diantara penghuninya. World Wildlife Fund (WWF) mengungkap fakta bahwa air hujan yang mestinya tinggal di bumi, di buang langsung ke laut menjadi air asin. Siapa yang bisa melakukan ini ? Hanya makhluk cerdas - manusia yang bisa melakukannya - 54% run-off adalah akibat ulah manusia.

Akibatnya tentu manusia sendiri yang pertama akan menderita, masih menurut sumber yang sama 2/3 umat manusia akan kesulitan akses air dalam waktu hanya tujuh tahun mendatang (2025). Selain manusia, tentu makhluk lain juga menjadi korbannya. Menurut UNDP 8 % jenis kehidupan telah musnah dari muka bumi dan 22% lainnya sedang menuju kepunahan.

Menurut UNDP pula, dalam setengah abad terakhir (sejak 1970) natural disasters naik 4 kalinya. Bila tahun 1970 rata-rata hanya ada 100 bencana alam di dunia per tahunnya, kini rata-rata ada 400 bencana alam setiap tahunnya. Antara lain adalah akibat efek perubahan musim dan rumah kaca yang meningkat 50% dalam sekitar seperempat abad terakhir.

Senin, 23 Juli 2018

Waqf Mushtarak as an Alternative Financing

Waqf Mushtarak as an Alternative Financing

Lima tahun lalu - setahun menjelang PEMILU 2014 - kami menulis tentang negeri tanpa hutangtentu kebanyakan yang membaca tulisan tersebut melihatnya hanyalah mimpi belaka. Lima tahun berlalu sudah, kenyataannya memang kita terus menambah hutang - karena tidak ada yang menggubris tulisan kami tersebut ! Tetapi kami tidak menyerah, dengan terus mengkaji, mengembangkan teknologi dan belajar dari negeri yang telah mulai - mimpi itu kini telah berubah menjadi visi.

Bedanya apa antara mimpi dan visi ? mimpi tidak perlu breakdown dan tidak perlu action plan, sedangkan visi selalu bisa dijabarkan dan bisa ditindak lanjuti secara nyata. Kini kita melihat visi yang sangat terang itu bernama Wakaf Musytarak.

Sumber dana yang sangat besar bagi kaum muslimin yang bisa digerakkan untuk segala kebaikan itu adalah wakaf. Namun wakaf yang terasosiasi dengan pahala di akhirat saja, belum cukup mendorong umat ini untuk banyak-banyak berwakaf.

Kamis, 12 Juli 2018

Man and Tree

Man and Tree

Manusia dan pohon itu seperti cermin satu sama lain, apa yang nampak kanan di cermin itulah kiri kita dan nampak kiri itulah kanan kita. Manusia menghirup oksigen untuk pernafasannya, pohon mengeluarkan oksigen dari fotosintesa-nya. Manusia mengeluarkan CO2 ketika bernafas dan beraktifitas, pohon menyerap CO2 untuk fotosintesa-nya. Meskipun yang kanan ada di kiri dan kiri ada di kanan, cermin adalah wajah kita yang sesungguhnya. Bila yang nampak di cermin itu baik - maka baiklah kita, tetapi bila yang di cermin itu buruk - juga buruklah kita.

Selasa, 10 Juli 2018

Green Gold for 9 out of 17 Goals

Green Gold for 9 out of 17 Goals

Seluruh negara-negara di dunia yang bernaung dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat untuk mencapai target bersama pada tahun 2030, yaitu apa yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Dari 17 pencapaian yang menjadi target tersebut , saya melihat setidaknya ada 9 target diantaranya bisa dicapai melalui perantaraan satu tanaman saja. Satu tanaman yang saya sebut emas hijau atau green gold ini adalah kekayaan negeri ini yang terabaikan selama ini, dialah bambu ! Bagaimana bisa ?

Dari ratusan jenis bambu yang kita miliki, sebagian besar bisa hidup di seluruh wilayah negeri ini – baik di wilayah yang paling basah seperti Bogor maupun wilayah-wilayah yang paling kering seperti NTT.

Bambu memiliki kegunaan yang sangat beragam, dia bisa menjadi food – makanan yang lezat dan bernutrisi ketika dia masih muda yang disebut rebung. Menjadi fiber – bahan kertas ramah lingkungan dan bahan serat tekstil berkwalitas tinggi.

Selasa, 03 Juli 2018

Salam Revival

Salam Revival

Masih di seputar upaya mengatasi kegalauan sejumlah pihak karena turunnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang kemudian mentrigger kenaikan suku bunga acuan BI, rentetan berikutnya adalah naiknya suku bunga pinjaman perbankan, melemahnya sektor riil karena menurunnya pasokan modal, hilangnya pekerjaan atau setidaknya tidak bertambahnya lapangan pekerjaan, pendek kata masa depan suram bagi para pencari kerja. Tetapi harus kah ini yang terjadi ? Adakah jalan lain agar siklus 10 tahunan ini tidak berulang ?

De Ja Vu 20 tahun lalu, ketika Rupiah jatuh ke titik nadir sempat sesaat sampai Rp 16,000/US$. Krisis besar tahun 1998 tersebut sifatnya regional, bukan hanya Indonesia yang terkena tetapi juga Asia Tenggara pada umumnya. Thailand dan Malaysia-pun kena tetapi yang paling terpuruk memang Indonesia. Bahkan krismon tahun 1998 tersebut menjadi salah satu penyebab berakhirnya rezim Orde Baru setelah 32 tahun dengan perkasa berkuasa.

Sepuluh tahun kemudian, krisis itu malah lebih besar skalanya secara global yaitu krisis financial 2008. Pemicunya adalah kegagalan subprime mortgage di Amerika Serikat, namun dampaknya sangat luas. Bukan hanya Amerika Serikat sendiri yang sempat sempoyongan, tetapi juga sejumlah negeri di Eropa. Negeri lain di seluruh dunia bahkan juga kena dampaknya meskipun dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Senin, 02 Juli 2018

Tokenomics and Divine Money

Tokenomics and Divine Money

Di tengah terpuruknya nilai Rupiah yang menimbulkan simalakama ekonomi - dijaga dengan suku bunga tinggi bisa mengerem laju pertumbuhan ekonomi sementara bila dibiarkan merosot akan menimbulkan ketidak percayaan dan kepanikan masyarakat – maka ada tiga pilihan kita, menoleh ke belakang, melihat jauh ke depan atau melihat ke satu arah yang menyajikan keduanya – yaitu petunjuk. Ketiganya saya uraikan di sini.

Melihat ke belakang, kita bisa setel jaraknya – mau setengah abad terakhir ? hasilnya kurang lebih seperti pada grafik di bawah. Uang kita memang bergejolak dari waktu ke waktu, tetapi trend daya belinya cenderung menurun jauh lebih cepat dari uang lain di dunia seperti Dollar misalnya.

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal