Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Jumat, 18 Desember 2020

Hadiahilah Saudarmu Dengan Surga

Hadiahilah Saudarmu Dengan Surga

Hadiah apa yng terbaik untuk kita berikaan ke saudara kita ? Tidak ada yang lebih baik dari surga. Padahal kita memang insyaAllah bener-bener bisa memberikannya hadiah ini, bila kita mau. Apa dasarnya ?

 

Ketika kita berdo'a untuk mohon ampunan untuk diri kita sendiri, kita dituntunkan untuk juga mendo'akan saudara kita seiman dengan ampunan yang sama (QS 59:10). Salah satu do'a yang dikabulkan adalah do'a seseorang untuk kebaikan orang lain, sedangkan yang dido'akan tidak mengetahuinya. Selain do'a kita untuk saudara kita tersebut insyaAllah terkabul, malaikat mendo'akan yang sama untuk kita. Artinya saudara kita mendapatkan surga dan insyaAllah kita-pun mendapatkannya.

 

Tetapi dari mana datangnya surga ? wong do'a kita cuma minta diampuni dosanya kok ? Selama hidupnya setiap orang pasti pernah berbuat baik mupun berbuat dosa, nah kalau sisi liabilitynya dihapus dengn ampunan, maka yang tersisa hanya kebaikannya. Karena hanya membawa kebaikan, dimana dia tempatnya ? itulah surga.

 

Kamis, 10 Desember 2020

Engineering Challenge : Free-Piston Stirling Engine

Engineering Challenge : Free-Piston Stirling Engine

Oleh : Muhaimin Iqbal

Generator listrik dengan bahan bakar apa saja yang bisa menghasilkan panas ini sudah sangat banyak yang menggarapnya. Termasuk NASA yang menggunakan untuk wahana angkasa-nya agar dapat terus menerus mendapatkan energi selama belasan tahun tanpa perlu ada yang melakukan maintenance.


Lantas apa challenge-nya kalau begitu ? Membuatnya dengan semurah mungkin tetapi dengan tetap menjaga efisiensi konversi energi yang setinggi mungkin. Peluang besar ada di depan mata bila kita dapat mewujudkannya.

Bila Anda insinyur yang suka ngoprek mesin dan sekaligus punya passion untuk menggarap peluang di renewable energy ini, insyaAllah bisa menggarapnya bersama kami. Silahkan menghubungi kami bila Anda tertarik, untuk memperoleh briefing detilnya. Diutamakan untuk insinyur mesin,  listrik/elektro, bio-process dan yang relevan.

Senin, 28 September 2020

Tantangan Untuk Jin dan Manusia

Tantangan Untuk Jin Dan Manusia

Allah menantang bangsa jin dan manusia untuk menaklukkan penjuru angkasa dan segala penjuru bumi, dan Dia pula memberi isyarat siapa yang akan bisa menaklukkannya - yaitu yang memiliki sulthon atau kekuatan. Di jaman ini bisa saja sulthon itu antara lain ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

Tantangan tersebut adalah umum, untuk seluruh bangsa jin dan seluruh bangsa manusia dan tidak dibatasi untuk orang yang beriman saja. Mka tidak heran bila yang mampu menjelajah angkasa itu kini adalah orang-orang yang memiliki sulthon untuk jaman ini, mereka memiliki ilmu dan pengetahuan yang cukup dan mereka memiliki dana untuk mewujudkan upaya penaklukannya.

 

Pelajarannya adalah bagi kita yang diberi kitab, kita baca dengan indah dan bahkan kita juga pahami - bahwa ada tantangan tersebut di Al-Qur'an, yaitu di surat Ar-Rahman ayat 33. Tidakkah kita tergerak untuk merespon tantangan Allah tersebut ?, Tidakkah kita tertarik untuk berlomba dengan berbagai bangsa lain baik dari golongan jin dan manusia- untuk bisa menaklukkan langit dan bumi ?

 

Jumat, 25 September 2020

Perpetual Food and Energy

Perpetual Food and Energy

Salah satu tugas manusia di muka bumi ini adalah untuk menjaga keseimbangan alam dan tidak merusaknya (QS 55 :8-9). Bila tugas ini dijalankan, manusia akan mencapai peradaban tertingginya dan akan tercukupi kebutuhan pokoknya seperti pangan dan energi secara terus menerus hingga akhir jaman.

 

Aktualisasi dari tugas ini ada di sejumlah ayat di Al-Qur'an yang mengisyaratkan kita untuk menanam tanaman dimanapun kita berada , termasuk di bumi paling gersang sekalipun (QS 6:5) dan bahkan di bumi yang mati (QS 36:33). Bila kita hidup di tanah subur dan tidak menanam tanaman pangan untuk bisa memberi makan pada yang membutuhkannya, maka bisa kita bayangkan betapa jauhnya kita dari tugas manusia tersebut di atas.

 

Inspirasi lain tentang rezeki yang baik itu disebutkan oleh Allah dalam ayat berikut : "Dan dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sungguh pada yang demikian itu  terdapat tanda bagi orang yang berakal" (QS 16:67).

 

Jumat, 18 September 2020

Local Food and Fuel untuk Melawan Resesi

Local Food and Fuel untuk Melawan Resesi

Suramnya ekonomi dunia tahun ini diungkap dengan jelas dalam laporan rutin IMF yang bertajuk  World Economic Outlook Update. Dalam laporan terbarunya, IMF memprediksi hanya ada dua negara di dunia yang pertumbuhan ekonominya bisa positif tahun ini, yaitu China (+1%) dan Mesir (+2%). Negara-negara maju rata-ratanya diprediksi minus 8%, sedangkan emerging market dan developing countries diperkirakan rata-ratanya minus 3%.

 

 

 

Kita yang di Indonesia sudah akan beruntung bila tahun ini tidak tumbuh (tumbuh 0%), karena IMF masih memprediksi kita tahun ini tumbuh sedikit dibawah itu (-0.3%). Tetapi tentu kita tidak perlu menyerah dengan prediksi IMF tersebut. Kita justru memiliki peluang besar untuk selamat dari resesi ini karena kita memiliki dua hal utama yang dibutuhkan, yaitu produksi dan konsumsi.

 

Senin, 07 September 2020

E10 : BBM Dari Rakyat Untuk Rakyat

E10 : BBM Dari Rakyat Untuk Rakyat

Hari-hari ini ada wacana penghapusan premium dan pertalite yang sedang diperdebatkan di atas, sedangkan rakyat kebanyakan seperti kita-kita tetap dalam gelap - sulit memahami what going on actuall

 Apapun kebijakan yang nantinya ditempuh, rakyat harus yang paling diuntungkan. Dan menurut saya, ini hanya bisa terjadi bila rakyat kebanyakan dibina dan diberi kesempatan untuk bisa ikut mengisi kebutuhan bahan bakar kita sendiri - minimal sebagiannya.

Konsep E10 misalnya, yaitu 10% Ethanol dalam campuran bensin - sangat mungkin diberikan ke masyarakat luas untuk kesempatan men-supply Ethanol-nya. Selama ini memang ada dua kendala besar dalam produksi Ethanol ini, tetapi keduanya kini berhasil kita atasi.

Rabu, 22 Juli 2020

New Normal Is Just the New Beginning ?

New Normal Is Just the New Beginning ?



Apa yang disebut kenormalan baru atau new normal kini memenuhi seluruh bumi ini, di jalan-jalan, kantor dan tempat umum dipenuhi oleh orang-orang tanpa wajah - karena wajahnya tertutup oleh masker yang dikenakannya. Bahkan juga di tempat-tempat yang sensitif yang dalam old normal tidak boleh menutup wajah seprti di kasir bank, di ATM, di pesawat, imigrasi dlsb., kini orang tetap harus menutup wajah.

Tak pelak lagi ini bisa menimbulkan bahaya baru dari sisi security - karena tiba-tiba CCTV yang terpasang di seluruh tempat-tempat sensitif-pun nyaris tidak lagi berfungsi, karena toh walau masih bisa melihat postur tubuh tetapi wajah tidak lagi nampak. Walhasil masker tetap diperlukan untuk mencegah virus, tetapi masalah security juga harus diatasi.

Jumat, 17 Juli 2020

Industry 0.0 : Vision, Mission and Values

Industry 0.0 : Vision, Mission and Values


Dalam setiap gerakan, usaha ataupun isntitusi diperlukan adanya keterbukaan visi, misi dan tata nilai yang dianutnya - agar para stakeholders-nya bisa saling memahami, dan memutuskan untuk bergabung atau tidaknya setelah memahami visi, misi dan tata nilai ini. Maka demikian pula gerakan pemikiran tentang Industry 0.0 yang kami gagas, perlu dijelaskan visi, misi dan tata nilai yang kami kembangkan sehingga para peminat dan pemerhati pemikiran ini bisa melihatnya secara terbuka dan menyeluruh.

Sebagaimana konsep pemikiran mendasar tentang Industry 0.0, yaitu industri yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan akan terus relevan melampau zaman Industry 1.0 sampai 4.0 dan selanjutnya, maka demikian pula visi Industry 0.0 sudah ada contohnya sejak ribuan tahun silam.

Saya hanya memformulasikan dengan bahasa kaumnya sekarang, yaitu bahasa industri kekinian. Visi ini dicontohkan oleh bapak para Nabi yaitu Nabi Ibrahim Alaihi Salam yang tertuang dalam do'anya yang diabadikan Allah dalam Al-Qur'an. Beliau berdo'a agar negeri yang akan ditinggali anak cucunya kelak agar menjadi negeri yang aman dan penduduknya diberi rezeki dari buah-buahan, yaitu untuk mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

Kamis, 09 Juli 2020

Industry 0.0 : How It Works ?

Industry 0.0 : How It Works ?


Sejak saya memperkenalkan konsep Industry 0.0, banyak sekali pertanyaan menyangkut apa dan bagaimana serta contoh-contoh konkritnya, perbedaan dengan Industry 1.0 s/d 4.0 dst. Maka melalui tulisan ini saya berikan satu contoh aplikasi Industry 0.0 yang sangat relevan saat ini sekaligus menjawab sebanyak mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut. Saya berikan contoh bagaimana Industry 0.0 dapat berkontribusi mengatasi pandemi Cobid-19 dan resesi ekonomi yang menjadi ikutannya.

Pertama apa yang membedakan Industry 0.0 dari Industry 1.0 s/d 4.0 dalam menyikapi pandemi Covid-19 ? Dengan konsep Industry 1.0 s/d 4.0 yang mendorong kapitalism, pandemi Covid-19 dipandang sebagai peluang. Berbagai pihak  berusaha mengatasi masalah bersama ini sambil melihat peluang nya masing-masing. Dari perusahaan pembuat alat pelindung diri, masker yang sederhana sampai alat bantu pernafasan yang canggih  mayoritasnya dibuat dengan orientasi profit - mumpung yang butuh lagi banyak. Perusahaan farmasi berlomba menghasilkan vaksin karena siapa yang bisa menghasilkan vaksin duluan harga sahamnya akan melonjak tajam karena mengantisipasi keuntungan yang  selangit dari vaksin yang dibutuhkan oleh umat se dunia ini, dlsb.

Jumat, 03 Juli 2020

Dicari : Captain of the Industry 0.0

Dicari : Captain of the Industry 0.0




Bila di Industry 1.0 diawali penyempurnaan mesin uap oleh James Watt,  Industry 2.0 diawali serangkaian penemuan piranti listrik oleh Thomas Alva Edison, di Industry 3.0 kita kenal Steve Jobs, dlsb. Lantas siapakah yang akan menjadi para captain of the industry di era Industry 0.0 ? Bisa jadi Andalah orangnya, mengapa demikian? 

Di setiap gerakan, dibutuhkan kepemimpinan - maka demikian pulalah di setiap kelahiran suatu industry, dibutuhkan para captain of the industry yang memiliki visi di bidangnya, mampu memimpin masyarakatnya untuk menggerakkan resources, mengatasi masalah, menjawab tantangan dan menaklukkan peluang demi peluang.

Selasa, 30 Juni 2020

Industry 0.0 Untuk Kemandirian Sandang

Industry 0.0 Untuk Kemandirian Sandang


Sandang adalah kebutuhan kedua setelah pangan, mandiri pangan sudah saya bahas pendekatannya melalui Industry 0.0 pada tulisan sebelumnya. Maka kali ini saya akan membahas bagaimana negeri tercinta ini bisa mandiri dalam urusan sandang dan kebutuhan lain yang terkait tekstil melalui pendekatan Industry 0.0

Sejak negeri ini merdeka 3/4 abad lalu, kita belum bisa mandiri dalam urusan sandang ini. Awalnya kita tidak bersaing dalam urusan bahannya - karena kita tidak bisa memproduksi kapas secara efektif. Di tahun-tahun belakangan malah kita juga kalah bersaing dalam industri hilirnya, sampai-sampai produksi batik saja yang dahulu merupakan keunggulan tradisi beberapa daerah kita - kini kita tidak tahu lagi mana yang kita produksi dan mana yang dihasilkan oleh suatu pabrik nun jauh di China sana.

Sabtu, 27 Juni 2020

Industry 0.0 : Beyond Technology, Beyond Time and Space

Industry 0.0 : Beyond Technology, Beyond Time and Space


Banyak yang mengira ketika saya mulai memperkenalkan konsep Industry 0.0 ini adalah sekedar gerakan asal beda, yang lain mengira ini gerakan mengajak untuk mundur ke peradaban masa lampau. Maka pada kesempatan ini saya jelaskan perbedaan mendasar sekali antara Industry 0.0 yang saya gagas dengan berbagai tahapan industry di dunia mulai dari 1.0 sampai 4.0.

Untuk gampangnya memahami, ibarat kehidupan manusia - perkembangan Industry 1.0 sammpai 4.0 itu adalah perkembangan jasmani (physical), sedangkan Industry 0.0 itu perkembangan  jiwa (roh, soul atau spirit). Jadi tidak ada pertentangan antara Industry 0.0 dengan Industry 1.0 dst.

Keduanya perlu dihadirkan di masyarakat untuk mengatasi perbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di tempat keberadaannya pada zamannya masing-masing. Karena bersifat jasmani atau raga, maka Industry 1.0 sampai 4.0 berbatas ruang dan waktu. Sementara Industry 0.0 karena dia ruh atau jiwa dia tidak terkendala ruang dan waktu.

Kamis, 25 Juni 2020

Five Principles of Industry 0.0

Five Principles of Industry 0.0


Ketika belum lama ini saya memperkenalkan konsep Industry 0.0,  founder dan penggagas konsep Industry 5.0 Michael Rada yang berasal dari Czech Republic menghubungi saya dan menyatakan kekagumannya karena banyaknya irisan Industry 5.0 yang dia gagasnya  dengan konsep Industry 0.0 yang saya gagas. Bahkan beliau menyarankan para pengikutnya untuk membaca tulisan saya.

Itu antara lain mengapa tulisan saya sering menggunakan judul berbahasa Inggris - karena pembaca dari manapun bisa memahami judulnya, sedangkan isinya bisa ditranslate sendiri dengan Google translator atau lainnya bila berminat membaca lebih detil.

Maka pada kesempatan ini saya jelaskan prinsip-prinsip dasar dari Industry 0.0 ini agar bisa bermanfaat secara luas, dengan misi satu saja yaitu pemerataan kesejahteraan umat manusia di seluruh penjuru dunia. Di misi inilah yang berbeda dengan konsep Industry 1.0 sampai 4.0. Sedangkan di konsep Industry 5.0 ada kemiripannya dalam hal menjaga kelestarian alam dengan konsep zero waste dan pemanfaatan sumber daya secara berulang.

Rabu, 24 Juni 2020

Pohon (Buah) Industry

Pohon (Buah) Industry



Sebelum pandemi Covid-19 pun data kelaparan dunia itu mencengangkan. Sekitar 11 % atau 820 juta orang di dunia masih undernourished yang konsumsi makanannya belum mencukupi untuk energi harian yang dibutuhkannya untuk aktifitas normal. Yang sudah makan dengan energy cukup-pun masih tidak sedikit yang bermasalah dengan keseimbangan nutrisi.

Sampai-sampai WHO hampir dua dasawarsa sudah mengkampanyekan gerakan yang disebut  5 A Day, yaitu lima porsi makanan dari buah dan sayur @ 80 gram setiap hari, atau total 400 gram nuah dan sayur setiap hari. Menurut WHO bila manusia di dunia mengikuti anjurannya untuk makan buah dan sayur ini, penduduk dunia akan terhindar dari berbagai penyakit serius seperti penyakit  jantung, stroke, cancer dlsb.

Bagi kita yang berada di Indonesia, anjuran ini seharusnya sangat mudah untuk diterapkan. Pertama buah dan sayur ada di sekitar kita sepanjang waktu dalam setahun - bayangkan negeri-negeri lain yang hanya bisa bercocok tanam seperempat sampai setengah waktu saja dalam setahun.

Kamis, 18 Juni 2020

Introducing : Industry 0.0 Task Force

Introducing : Industry 0.0 Task Force


Dalam tulisan sebelumnya, saya sudah perkenalkan konsep Industry 0.0 yaitu era industri yang terjadi ribuan tahun sebelum Industry 1.0 dimulai. Pada era Industry 0.0, sumber daya yang digerakkan adalah semua sumberdaya alam yang ada sejak sumberdaya tersebut bahkan belum dikenali keberadaanya.

Sebagai contoh, mikroba yang saat itu masih bersifat ghaib belum bisa dilihat dengan mata, tetapi di zaman Nabi sudah digunakan begitu luasnya untuk memproduksi keju, yogurt, dan cuka. Bahkan untuk keju saking luasnya penggunaan saat itu sampai-sampai dia biasa digunakan untuk membayar zakat.

Baik keju, yogurt, maupun cuka saat itu bukan dibuat oleh pabrik besar, tetapi dibuat oleh masyarakat yang mandiri yang membangun skills nya untuk mampu memproduksi barang-barang olahan tersebut. Inilah karakter Industry 0.0 dimana tidak ada kendala konsentrasi kapital yang hanya dimiliki segelintir orang, demikian pula dengan sumberdaya maupun skills yang dibutuhkan.

Selasa, 16 Juni 2020

Industry 0.0

Industry 0.0


Sementara dunia ramai membicarakan implementasi konsep Industry 4.0, bahkan juga sudah mewacanakan Industry 5.0 - kita belum ada konsensus nasional sebenarnya kita tengah berada di industry jilid berapa dan hendak menuju kemana. Namun inipun tidak perlu dipermasalahkan, karena sesungguhnya kita bisa makmur bahkan bila kita mau  menggunakan Industry 0.0.

Kita tahu industry 1.0 adalah ketika manusia mulai menggunakan mesin mekanis dengan penggerak air dan mesin uap untuk kegiatan produksi. Industry 2.0 ketika energi listrik mulai digunakan untuk kegiatan produksi dan konsep produksi massal mulau diterapkan. Indusry 3.0 adalah ketika teknologi informasi dan internet mulai berperan dalam proses produksI.

Industry 4.0 ketika mesin-mesin saling berkomunikasi satu sama lain dalam proses produksi, dan Industry 5.0 adalah ketika manusia sudah bisa langsung berkolaborasi dengan robot dalam kegiatan produksi. Lantas apa Industry 0.0 ? Ini adalah seperti back to the future, dari sisi zaman kita mundur ke belakang hingga 12 abad sebelum Industry 1.0 dimulai, tetapi dari sisi teknologi dan kemaslahatan masyarakat luas - bisa saja kita lebih maju dari Industry 5.0 sekalipun. Kok bisa ?

Senin, 15 Juni 2020

No Poverty and Zero Hunger Dengan Satu Ketrampilan Dasar

No Poverty and Zero Hunger Dengan Satu Ketrampilan Dasar


No Poverty dan Zero Hunger adalah target pertama dan kedua dari 17 goals yang disepakati oleh negara-negara di dunia di bawah PBB. Nampaknya sederhana upaya mengentaskan kemiskinan dan menihilkan kelaparan ini, namun sebelum pandemi global Covid-19 pun dunia baru berani mentargetkan pencapaian tersebut 10 tahun dari sekarang yaitu 2030. Setelah pandemi global Covid-19 ini, entah berapa lama lagi target pencapaian tersebut akan tertunda.

Bersyukur kita sebagai umat akhir zaman, kita-pun sesungguhnya dibekali segala macam petunjuk dan contoh untuk mengatasi segala persoalan yang akan kita temui di akhir zaman ini. Sejauh kita mengikuti petunjukNya dan contoh NabiNya - insyaAllah kita tidak akan pernah tersesat selama-lamanya.

Masalah kemiskinan dan kelaparan ini begitu pentingnya untuk kita perhatikan, karena bila kita diam saja dalam masalah ini - tidak berbuat apa-apa - sudah cukup bagi Allah untuk menstempel kita sebagai pendusta agama (QS 107:3). Jadi mutlak kita harus berbuat maksimal untuk bisa mengentaskan kemiskinan dan mengatasi kelaparan ini - lebih-lebih ketika dunia sedang dilanda paceklik global akibat pandemi Covid-19 tersebut di atas.

Senin, 01 Juni 2020

Industri Pertanian Zaman Nabi

Industri Pertanian Zaman Nabi


Uswatun hasanah - contoh terbaik kita - Nabi akhir zaman sungguh telah memberikan contoh sempurna untuk seluruh bidang kehidupan. Contoh beliau tidak berbatas waktu, relevan saat beliau hidup, relevan saat ini, relevan pula hingga akhir zaman nanti. Di era industri seperti ini - contoh captain of industry - kepemimpinan industri yang sesungguhnya juga tetap bisa mencontoh apa yang beliau lakukan pada zamannya.

Ambil kasus pertanian kita missalnya, mengapa daya beli petani kita sulit sekali didongkrak naik setelah Indonesia menikmati 75 tahun kemerdekaannya ? tidak lain dan tidak bukan karena tidak adanya kepemimpinan industry - atau yang zaman revolusi industri dahulu disebut captain of industry.

Captain of industry inilah yang meng-organize resources untuk menghasilkan nilai tambah, membuka peluang dan menciptakan lapangan kerja yang massif. Sebaliknya tanpa adanya Captain of Industry yang akan tumbuh  adalah  para Robber Baron, yaitu para pengusaha yang bekerja sama dengan penguasa untuk mengambil pasar, peluang, sumber daya dan bahkan  menghilangkan lapangan kerja melalui produk-produk yang mereka hasilkan atau datangkan dari negeri lain untuk kepentingan segelintir orang atau kelompok.

Jumat, 29 Mei 2020

Probiotic Food dan Prophetic Food

Probiotic Food dan Prophetic Food

Manusia modern tidak henti-hentinya berinovasi untuk menemukan makanan yang menurutnya baik, maka bermunculanlah berbagai istilah makanan  yang disebut  functional food, nutraceutical, probiotic food, symbiotic food dan entah apa lagi yang nantinya akan muncul lagi dari keinginan manusia untuk bisa makan lebih baik.

Pencarian-pencarian oleh manusia ini menghasilkan dzon, yang kadang benar dan kadang juga bisa salah. Kadang benar sesaat, kemudian belakangan diketahuai bahwa ternyata makanan tersebut keliru, begitu seterusnya.

Lantas bagaimana kita bisa melakukan verifikasi apakah makanan atau pola makan kita itu sudah benar atau belum ? Menurut saya hanya satu benchmark atau tolok ukurnya yang abadi  yaitu - makanan yang berasal dari petunjukNya langsung atau dicontohkan oleh NabiNya langsung - yang untuk menggunakan 'bahasa kaumnya' jaman sekarang saya sebut Prophetic Food - yaitu makanan yang dicontohkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dan  bahkan juga oleh nabi-nabi sebelumnya.

Sabtu, 23 Mei 2020

Makanan Yang Membuat Tidak Miskin

Makanan Yang Membuat Tidak Miskin


Hilangnya kemiskinan dan nihilnya kelaparan (No Poverty and Zero Hunger) adalah goals pertama dan kedua dari 17 goals yang disepakati oleh negara-negara di dunia  dengan apa yang disebut Sustainable Development Goals atau SDGs. Target pencapian SDGs ini semula adalah 2030, namun  banyak kalangan meragukan pencapaian ini lebih-lebih setelah adanya pandemi global Covid-19 yang dialami oleh hampir seluruh negara di dunia tahun ini.

Saya melihat justru sebaliknya, pandemi covid-19 bisa menjadi momentum global untuk mempercepat program pengentasan kemiskinan dan pengatasan problem kelaparan - yaitu apabila masyarakat di dunia mau berubah - itu saja syaratnya. Dan peluang masyarakat untuk­­­ berubah ini menjadi semakin besar ketika masyarakat kepepet - seperti dilanda pandemi, hilangnya pekerjaan, tekanan ekonomi dan lain sebagainya yang kini terjadi secara massif di seluruh dunia.

Mengapa saya sangat yakin dengan pendapat saya ini ? karena ada dasar hukum yang sangat kuat untuk masalah makanan dan kemiskinan ini baik yang berasal dari Al-Qur;an maupun hadits. Kita tahu bahwa kemiskinan dan kelaparan itu amat erat dan keduanya beririsan di masalah makanan, ketika makanan kita bener - maka akan hilang dengan sendirinya kelaparan dan kemiskinan itu.

Kamis, 07 Mei 2020

Virtual Human Melawan Covid-19, Mungkinkah ?

Virtual Human Melawan Covid-19, Mungkinkah ?

Sebuah konsorsium dari sejumlah perguruan tinggi dan berbagai industri dunia telah lama membangun apa yang disebut The CompBioMed Centre of Excellence yang antara lain untuk merealisasikan konsep Virtual Human. Bahkan tidak kurang badan-badan dunia seperti WHO dan ITU (International Telecommunication Union) telah rutin pula bertemu untuk implementasi Artificial Intelligence dalam bidang medis.

Mengapa hal ini penting? Jauh sebelum krisis Covid-19 melanda dunia, WHO sebenanrya telah memprediksi bahwa dunia akan kekurangan dokter dan tenaga medis sampai 12.5 juta pada tahun 2035. Tentu kekurangan ini akan sangat melonjak setelah fenomena meluasnya pandemi Covid-19.

Pertama karena ini pertama kali dalam sejarah modern korban wabah bisa begitu besar dan kedua banyaknya tenaga medis yang terkena dampak dari virus ini karena interaksinya dengan para penderita. Itulah mengapa konsep Virtual Human atau juga disebut Real Avatar menjadi relevan.

Selasa, 05 Mei 2020

Opportunity in Democratized Economy

Opportunity in Democratized Economy

Ada megatrend besar yang terjadi di sekitar kita tanpa kita sadari sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Tiba-tiba saja kita dibanjiri penjualan beraneka produk dari tetangga-tetangga dan teman-teman dekat kita.

Sebut saja megatrend ini adalah demokratisasi ekonomi, dimana setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi. Tidak lagi dibutuhkan modal besar untuk membangun restoran, tetapi ibu-ibu rumah tangga sudah bisa langsung jualan masakannya sehari-hari. Tidak lagi dibutuhkan shopping mall yang mahal untuk teman-teman kita dapat langsung menjual produk-produk yang biasanya ada di mall.

Dan bagi yang bisa memanfaatkan megatrend ini, peluangnya tidak hanya terjadi selama pandemi Covid-19 saja, peluangnya akan terus berlanjut meskipun mudah-mudahan dalam waktu dekat Covid-19 ini segera berlalu.

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal