Perpetual Food and Energy
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Salah satu tugas manusia di muka bumi ini adalah untuk menjaga keseimbangan alam dan tidak merusaknya (QS 55 :8-9). Bila tugas ini dijalankan, manusia akan mencapai peradaban tertingginya dan akan tercukupi kebutuhan pokoknya seperti pangan dan energi secara terus menerus hingga akhir jaman.
Aktualisasi dari tugas ini ada di sejumlah ayat di Al-Qur'an yang mengisyaratkan kita untuk menanam tanaman dimanapun kita berada , termasuk di bumi paling gersang sekalipun (QS 6:5) dan bahkan di bumi yang mati (QS 36:33). Bila kita hidup di tanah subur dan tidak menanam tanaman pangan untuk bisa memberi makan pada yang membutuhkannya, maka bisa kita bayangkan betapa jauhnya kita dari tugas manusia tersebut di atas.
Inspirasi lain tentang rezeki yang baik itu disebutkan oleh Allah dalam ayat berikut : "Dan dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda bagi orang yang berakal" (QS 16:67).
Coba kita renungkan, apa maksud Allah menyandingkan rezeki yang baik itu dengan khamr yang memabukkan ? Khamr-nya memabukkan dan diharamkanNya, tetapi (proses) yang sama dapat menjadi rezeki yang baik. Proses apa yang sama dengan produksi khamr ? Itulah proses fermentasi.
Nah kalau kita pahami proses fermentasi dalam persamaan di bawah, apa yang dihasilkan ? Pertama adalah energi dan yang kedua adalah CO2. Energinya kita butuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi kita, sedangkan CO2-nya yang selama ini dikambing hitamkan sebagai indikator pencemaran alam - ternyata dia justru menjadi penyeimbang alam itu sendiri bila dikelola dengan baik.
Dibutuhkan sangat banyak CO2 di alam untuk proses fotosintesis, yaitu proses produksi pangan bagi manusia, hewan dan tanaman di alam yang hanya membutuhkan dua unsur utama yaitu CO2 dan Air. Dengan bantuan sinar matahari dia diubah menjadi karbohidrat atau glukosa dan oksigen. Karbohidratnya untuk bahan pangan dan Oksigennya untuk keutuhan kita bernafas.
Bisa kita lihat sekarang betapa indahnya keseimbangan di alam itu diciptakanNya dan diserahkan ke kita untuk mengelolanya, kita hanya dilarang merusaknya dan diperintahkan untuk menegakkan keseimbangan itu. Bila ini kita laksanakan, maka akan tersedia jaminan pemenuhan kebutuhan pokok kita baik berupa pangan, energi maupun udara bersih.
Bahkan tugas ini bisa kita buat modelnya secara mikro untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri. Bila kita membuat unit fermentasi di rumah, kemudian keluarannya ethanol untuk kebutuhan energi, CO2-nya kita arahkan untuk menumbuhkan tanaman seperti microalgae atau lainnya, maka kebutuhan kita akan energi, pangan dan oksigen akan terpenuhi. Seberapa besar unit ini ? itulah yang harus dihitung sesuai kebutuhan kita.
Bila kita merasa berat untuk melakukannya, maka disitulah inti pesannya. Bahwa betapa besar rasa syukur yang harus kita panjatkan kepadaNya, bahwa tanpa ini kita lakukan saja - Dia tetap memberikan energi, pangan dan udara bersih untuk kita hirup. Namun kalau kita melakukannya - bukan karena takut kita tidak bisa makan dan bernafas, tetapi semata karena menjaga keseimbangan alam ini diperintahkanNya. Kita hanya melaksanakan apa yang diperintahkanNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar