Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Selasa, 31 Mei 2016

Indikator Peradaban

Indikator Peradaban

Masyarakat Perancis baru mengenal parfum secara luas di pertengahan abad 16, ketika puteri Italia Catherine de’ Medici disunting oleh bangsawan yang kelak menjadi raja Perancis Henry II. Konon gara-gara sarung tangannya Catherine yang diolesi parfum, orang-orang Perancis sampai berburu wewangian ke kota-kota selatan – karena mereka tahu arah datangnya parfum itu dari selatan. Siapa yang di selatan ? sumber parfum selama berabad-abad adanya di Andalusia (Spanyol sekarang), bahkan teknologi pembuatan parfum yang canggih sudah ada di Andalusia sejak 7 abad sebelumnya.

Etherischef Workshop 29/05 - Perfumery Technology



Dari pengenalan parfum ini, kita bisa bayangkan peradaban yang ada di Andalusia antara abad 8 – 12 Masehi (2-6 H) ketika mereka sudah membukukan cara memproses bahan-bahan parfum dari bunga-bunga-an dengan alat yang mereka beri nama Al-Anbik (Alembic). Bayangkan pula 7 abad kemudian orang Perancis masih harus bepergian kearah selatan untuk sekedar bisa membeli parfum. Tingginya peradaban Andalusia yang 7 abad lebih maju inilah yang sebenarnya tersyirat dari budaya parfum tersebut.

Bayangkan situasinya kini, nama-nama besar pemain parfum dunia adanya di Eropa dan khususnya Perancis. Bahkan ada kota kecil di bagian selatan Perancis yaitu Grasse – yang hingga kini dikenal sebagai ibu kota parfum dunia. Dari seluruh dunia orang bepergian ke kota ini bila ingin belajar parfum yang bener sekaligus melihat bagaimana industri parfum berkembang bersama sejarah kota ini.

Pertanyaannya adalah mengapa dahulu umat Islam bisa sangat menguasai wewangian – sampai menemukan teknologi yang menjadi rujukan dunia hingga kini, sedangkan kini nyaris tidak terdengar ? Karena saat ini kita pada umumnya tidak sampai mengamalkan  Al-Qur’an dan Sunnah sampai pada kehidupan kita sehari-hari.

Mengapa demikian ? Allah menjanjikan bahwa tidak ada yang terlewat sedikit-pun di Al-Qur’an. “Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al Kitab (Al-Qur’an), kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.” (QS 6:38)

Dan tidak berhenti disini, melalui RasulNya Allah juga memberi contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal wewangian misalnya, selain Al-Qur’an menyebutkan secara specific sejumlah sumber wewangian, RasulNya memberi contoh apa dan bagimananya secara riil bagaimana wewangian itu digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada puluhan bahan wewangian yang disebut di Al-Qur’an atau diaplikasikan dalam Sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dan sangat sedikit dari sumber wewangian ini yang ada di Arab, artinya apa ini ? Ini membuktikan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memang diutus untuk seluruh alam.

Kafuur misalnya yang disebut di Al-Qur’an (QS 76:5) itu adalah jenis minyak yang dihasilkan dari pohon yang tumbuh di Kalimantan dan Sumatra, dalam bahasa Inggris disebut Borneo Camphor, Sumatra Camphor atau Malayan Camphor. Bahasa latinnya adalah Dryobalanops aromatic atau ada juga yang menyebut Chinnamomum camphora.

Kemudian apa yang disebut Reyhan di surat Ar-Rahman (QS 55 : 12) dan Al-Waqiah (QS 56 :89) adalah jenis tanaman yang bahkan bisa tumbuh dengan mudah di rumah-rumah kita, dan tidak mudah tumbuh di Arab. Jenis tanamannya antara lain adalah Basil manis dengan nama latin Ocimum basilicum L.

Peluang yang sangat besar bagi negeri ini juga ada di bunga-bungaan yang disebut di Al-Qur’an. Lagi-lagi di surat Ar-Rahman yang mengandung berbagai keindahan, menyebut pula bunga mawar merah yang seperti minyak (QS 55 :37). Apa hubungannya mawar merah dengan minyak ?

Salah satu minyak atsiri atau essential oil yang termahal saat ini adalah minyak bunga mawar ini. Harganya saat ini sekitar sekitar 50 juta per kg. untuk menghasilkan 1 kg minyak dibutuhkan bunga mawar seberat sekitar 4 ton. Bila bibitnya benar dan ditanam instensive 1 hektar lahan bisa menghasilkan 75 ton bunga mawar setahun !

Selain disebut di Al-Qur’an wewangian dari mawar juga termasuk salah satu yang digunakan Nabi Shallallahu’Alaihi Wasalam. Kini gunanya bukan hanya sebagi sumber wewangian, tetapi juga sumber pengobatan . Tidak kurang sampai penyakit berat sekelas jantung dan HIV pernah dicoba dan berhasil diobati dengan aroma mawar masing-masing di Yonsei University – Taiwan, dan  Nankai University – China.

Di daerah tropis seperti Indonesia, mawar bisa tumbuh dari daratan rendah sampai dataran tinggi sekitar 1,500 m dari permukaan laut, artinya insyaAllah akan selalu ada mawar yang cocok untuk wilayah negeri ini secara umum. Ini bisa menjadi peluang terbesar industri pertanian untuk memasuki era wellness industry yang kinipun nilainya sudah 3.4 kali dari industri farmasi dunia.

Ketika umat ini mendalami Al-Qur’an kemudian mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam kasus minyak wangi tersebut di atas, umat ini 7 abad lebih maju dari umat lain di sekitarnya. Ini bisa menjadi indikator instrospeksi kita, ketika perfumery industry itu dikuasai oleh umat yang lain- jangan-jangan kita kini juga 7 abad dibelakang umat lain tersebut ?

Maka inilah saatnya untuk mulai mendalami kembali Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari bidang yang kita kuasai dan tekuni tentu saja, dan tidak ada satu bidang-pun yang terlewat di Al-Qur’an – karena penguasaan Al-Qur’an termasuk penagamalannya adalah indikator penguasaan peradaban - “We have neglected nothing in the Book…” (QS 6:38).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal