Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 16 Mei 2016

Financial Injustice : The Solution

Financial Injustice : The Solution

Bila ada ketidak-adilan yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan sangat massive sehingga sampai tidak ada yang mempermasalahkannya – maka itulah ketidak-adilan finansial. Padahal dampak dari ketidak-adilan yang satu ini adalah terlanggengkannya kemiskinan dan melebarnya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Tidakkah kita ingin bisa melihat bentuk ketidak-adilan yang satu ini dan mulai berbuat sesuatu yang bisa kita lakukan ?











Financial Injustice
Untuk kita bisa melihat ketidak adilan yang massive ini saya buatkan ilustrasi visual disamping. Bila Anda termasuk rakyat kebanyakan yang memiliki tabungan kurang dari Rp 50 juta di bank, selain karena riba mungkin Anda tidak mau menerimanya – jumlahnya juga sangat-sangat minim. Di bank swasta terbesar negeri ini, suku bunga tabungan sampai nilai Rp 50 juta itu hanya kurang dari 1 % (bahkan tepatnya hanya 0.70 %) per tahun !


Kalau Anda buat tabungan berjangka 12 bulan (seperti Deposito), maka baru diberi bunga 5 % per tahun. Bila rakyat kebanyakan ini ingin meminjam untuk kredit mikro – yang sangat kecil, suku bunga kredit mikro ini akan berada di kisaran angka 19 % per tahun. Jadi rakyat kebanyakan yang menabung dapat bunga 0.7% sampai 5 % dan kalau kredit kena beban 19 %, kemana yang 14 % - 18.3 % ?

Bank Anda akan men-justifikasi bahwa itu untuk ongkos resiko, biaya administrasi yang tinggi dari kredit mikro dlsb. Jawabannya kemungkinan memang benar sesuai dengan realita di lapangan, tetapi berarti ada yang salah somewhere else – mengapa rakyat kebanyakan harus menanggung beban yang begitu besar bila mereka hendak mengambil kredit ? sebaliknya , mengapa rakyat kebanyakan harus menerima hasil yang begitu kecil bila menabung ?

Sekarang bandingkan bila Anda orang kaya, punya uang menganggur yang melimpah. Uang Anda yang bermilyar Rupiah bila didepositokan akan memberikan hasil sekitar 6 % per tahun. Bila Anda mengambil kredit perbankan untuk usaha Anda-pun bunganya hanya sekitar 10 %, jadi Anda hanya membayar beban netto sekitar 4 % - bandingkan dengan saudara Anda yang tidak sekaya Anda, yang harus membayar 14 %-18.3%   beban netto-nya seperti di atas !

Bank mungkin punya alasan mengapa mereka memberi bunga yang sangat rendah kepada kebanyakan penabung dan membebani bunga kredit yang sangat tinggi pada kredit-kredit kecil. Bahkan bank juga bisa jadi punya justifikasi legal untuk melakukan ini semua sesuai dengan segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Tetapi keadilan tidak terkait dengan benar atau salah menurut undang-undang atau peraturan yang dibuat manusia, apakah setelah tahu ini hati kecil kita masih bisa membenarkan mengapa rakyat kecil kebanyakan menanggung beban yang lebih besar dari yang ditanggung oleh orang kaya ? fitrah hati kecil kita inilah yang mewakili keadilan itu – kecuali bila hati ini juga telah mati !

Bila dunia perbankan tidak bisa menyelesaikan masalah ketidak-adilan financial ini – dan kemungkinannya memang tidak akan bisa, maka solusi finansial bagi masyarakat kebanyakan itu berarti memang tidak di bank adanya. Kalau solusi financial mereka tidak ada di bank, ya jangan dipaksa rakyat kecil kebanyakan menabung di bank – lha wongsesungguhnya mereka tidak mendapat apa-apa kok ketika mereka menabung.

Lantas solusinya apa ? Kembali ke Al-Qur’an, lawan riba itu hanya dua yaitu jual beli dan sedekah ( QS 2:275-276). Maka mengajari rakyat kebanyakan untuk belajar berdagang dengan membuka pasar-pasar dalam berbagai bentuknya, lebih menyelesaikan masyalah ketimbang mengajak mereka menabung yang justru menjerumuskan mereka dalam ketidak adilan finansial tersebut di atas.

Selain mengajari mereka untuk pandai berdagang, juga pemberdayaan segala bentuk sedekah – dapat menjadi solusi finansial yang akan sangat significant bagi mayarakat luas.  Selain itu masih ada satu atau dua solusi lagi yang lebih delicate, yaitu solusi berbasis Surat Al-Baqarah 282-283 – yang masih kami kaji bersama para ahlinya.

Yang jelas solusinya bukan pada inclusive banking yang justru akan memperluas cengkeraman financial injustice. Menyedot uang masyarakat kecil kedalam system perbankan dan mengeluarkannya lagi dengan biaya tinggi pasti bukan solusi. 

Solusi yang sudah jelas adalah inclusive trading and giving – menghidupkan perdagangan (tentu termasuk kegiatan produksi di dalamnya) yang bisa melibatkan seluas mungkin masyarakat, dan menyuburkan sedekah. Dengan inilah insyaAllah kita akan mulai bisa mengikis financial injustice itu ! InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal