Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Selasa, 17 Mei 2016

Agar Petani dan Peternak Menjadi "Dokter"

Agar Petani dan Peternak Menjadi ‘Dokter’

Ketika seorang datang ke dokter dan mengeluhkan suatu penyakit, sangat bisa jadi sebenarnya dia mengeluhkan sesuatu yang  sudah terlambat. Sebagian besar penyakit hanyalah suatu akibat, sedangkan penyebabnya sendiri berada jauh di depan – jauh sebelum seseorang tersebut datang ke dokter. Garis depan pertahanan kesehatan masyarakat sesungguhnya ada pada para petani, peternak  dan produsen bahan pangan atau makanan lainnya - yang menyiapkan dari awal apa yang kita makan. Lantas bagaimana caranya agar garis depan pertahanan kesehatan ini benar-benar berfungsi menjaga kesehatan dan bukan malah sebaliknya ?

Pendekatan pertamanya adalah apa yang disebut out of sight out of mind (OSOM) – yaitu menghilangkan bahan-bahan pangan/makanan yang merusak kesehatan dari pandangan kita – dari rumah kita , agar kita tidak ingin memakannya. Yang kedua adalah menggantikan bahan-bahan pangan dan makanan tersebut dengan yang sehat – yang sesuai petunjukNya.


Berikut adalah langkah pertama – yaitu bahan pangan atau makanan yang seharusnya  kita OSOM-kan.

1.     Pemanis buatan – perhatikan apakah di rumah Anda ada perbagai jenis pemanis buatan dan perhatikan bahannya. Bila mengandung aspartame, sucralose atau saccharin – maka usahakan bahan-bahan ini tidak ada di rumah Anda. Diduga bahan-bahan ini menyebabkan tumor otak, insulin resistance, diabetes, berbagai penyakit jantung dan obesity – berbeda dengan persepsi orang pada umumnya, gula diet – justru bisa membuat orang kegemukan !
2.     Hydrogenated oil – yaitu minyak yang dihidrogenasi atau ditambah oksigen menjadi padatan seperti margarin dan sejenisnya. Hydrogenated oil meskipun berasal dari bahan minyak yang sehat tetapi telah dipadatkan atau dikentalkan, diduga menjadi penyebab mengentalnya darah, jantung, diabetes dan obesity.
3.     Fried Foods – segala macam makanan yang digoreng termasuk berbagai jenis makanan ringan seperti aneka chips. Minyak yang digunakan untuk menggorengnya diduga menjadi berbagai penyebab penyakit jantung, diabetes, cancer dan obesity. Bila Anda sudah terlanjur jatuh cinta pada makanan-makanan yang digoreng, sekali waktu makan- makanan yang digoreng – make sure – minyak yang digunakan adalah minyak yang lemak jenuhnya rendah, dan tinggi kandungan lemak tidak jenuhnya.
4.     MSG atau monosodium glutamate – diduga menyebabkan hyper stimulasi sel-sel otak yang  berakibat pada terbakar atau matinya sel-sel otak. Penyakit yang ditimbulkannya adalah berbagai neurodegenerative seperti Parkinson dan Alzheimer.
5.     Berbagai minuman yang mengandung soda (soda pop), diduga menjadi penyebab diabetis, insulin resistance, berbagi penyakit jantung, obesity dan bahkan osteoporosis.
6.     Berbagai produk yang berbasis tepung gandum seperti roti, pasta, cakes, crackers, cookies dan sejenisnya. Gliadin yaitu salah satu dari dua komponen protein utama dalam gluten yang ada pada tepung gandum diduga sangat pro-inflamatory, menimbulkan  penyakit diabetes, jantung, insulin resistance dan obesity.
7.     Produk-produk daging olahan yang mengandung berbagai bentuk nitrates dan nitrites. Diduga menjadi penyebab cancer dan utamanya adalah leukemia pada anak-anak.
8.     Susu yang telah dipasteurisasi dan dihomogenisasi dan berbagai produk turunannya seperti butter dan es cream. Diduga menjadi penyebab penyakit jantung, cancer, diabetes dan obesity.
9.     Gula, diduga menjadi penyebab diabetes, jantung, cancer dan obesity.
10.    Berbagai jenis makanan yang mengandung High Fructose Syrup – lihat labelnya ketika Anda membeli makanan olahan. Diduga menjadi penyebab penyakit diabetes, jantung dan cancer.
11.   Makanan-makanan yang mengandung pewarna, sama dengan MSG – pewarna makanan diduga menjadi penyebab attention-deficit disorder (ADD) dan hyperactivity.
12.   Berbagai bahan makanan segar, tetapi yang tidak diketahui asal-usul produsennya dan cara memproduksinya. Termasuk didalamnya sayur segar tetapi tidak diketahui cara menanamnya. Daging segar tetapi tidak diketahui apa pakan ternak dan cara pemeliharaan dan penyembelihannya.

Daftar panjang makanan yang harus kita hilangkan dari pandangan kita agar kita tidak tergoda untuk memakannya tersebut akan terus bertambah, karena berbagai makanan yang kita duga aman-pun justru bisa berdampak sebaliknya.

Lantas apa yang seharusnya kita makan kalau begitu ? kembali kepada petunjukNya, yang secara spesifik kita disuruh memperhatikan apa yang kita makan – surat ‘Abasa 24-32. Ini adalah petunjuk yang begitu jelas dan tidak mungkin keliru.

Tinggal menyisakan satu masalah, yaitu bagaimana kalau jenis makanannya sudah sesuai dengan ayat-ayat tersebut di atas tetapi cara menanam tanamannya masih menggunakan berbagai pupuk dan obat-obatan kimia, dan ternaknya masih diberi pakan yang tidak seharusnya atau bahkan  najis serta disuntik dengan berbagai hormone pertumbuhan agar cepat gemuk/besar ?

Maka inipula harus dihindari karena dampak kesehatannya tidak kalah parah dengan berbagai jenis makanan atau bahan pangan yang harus kita OSOM-kan tersebut di atas. Lantas makan apa kita kalau begitu ?

Makanan ini adalah urusan yang sangat serius – dan umumnya kita sadar akan keseriusannya ketika sudah terlambat seperti di awal tulisan ini – yaitu ketika dokter sudah mem-vonis kita terkena penyakit ini dan itu. Sebelum ini terjadi, maka kita harus mau melakukan ekstra effort untuk ikut menjaga dan make sure kita makan makanan yang terbaik untuk kita dan anak cucu kita.

Idealnya adalah kalau kita bisa menanam makanan kita sendiri – itulah yang kita mulai rintis dengan gerakan iGrow My Own Food. Karena misi ini pula majalah teknologi terkemuka  Techcrunch menilai iGrow sebagai salah satu startup favoritnya.

Masalahnya adalah meskipun iGrow sudah dinilai sebagai startup nomer 2 tercepat pertumbuhannya oleh sebuah perusahaan marketing data di Amerika Serikat Mattermark , tetap saja pengaruhnya belum seberapa terhadap upaya untuk ikut menjaga  kesehatan masyarakat  dan ikut menjaga ketahanan pangan pada umumnya.

Maka dengan akses pasar, skills dan capital yang kita kini miliki – insyaAllah iGrow akan segera ditingkatkan menjadi aplikasi yang universal – yang diharapkan masyarakat bisa semudah mungkin untuk berkolaborasi langsung menyiapkan makanannya yang sehat.

iGrow World
Aplikasi yang kita beri nama iGrow World tersebut misalnya akan memungkinkan masyarakat mengetahui sumber-sumber produksi bahan pangannya dalam radius 100 miles dari tempat tinggalnya. Bukan hanya mengetahui tetapi bisa terlibat di dalamnya, bisa membiayai petani dan peternak yang yang memenuhi syarat kesehatan dalam bertani dan berternak.

Kita tidak akan pernah bisa mempengaruhi petani dan peternak agar mereka bertani dan berternak secara sehat bila kita tidak mengenal mereka secara langsung maupun tidak langsung. Kita hanya bisa mempengaruhi mereka bila ada kaitan langsung antara apa yang mereka lakukan dengan pasar dan modal yang bisa mereka akses.

Maka bila para surveyor independent kita terlibat langsung dengan mereka, memberi saran mereka apa-apa yang harus dilakukannya dan apa yang tidak boleh dilakukannya. Mereka akan mengikuti do’s and don’ts ini karena bila tidak mereka tidak akan mendapatkan capital untuk bertani dan tidak akan memperoleh captive market-nya.

Sebaliknya dengan mematuhi do’s and don’ts mereka mendapatkan capital untuk bertani atau berternak, sekaligus mendapatkan calon buyer-nya yang akan membeli produk pertanian atau peternakan mereka dengan harga yang wajar. Para petani dan peternak akan menjadi para happy farmers -  itulah komunitas yang juga kami coba hadirkan  - lihat fanpage-nya di facebook untuk ini.

Bagi masyarakat pada umumnya yang tidak dapat langsung menanam bahan pangannya sendiri, mereka tetap dapat terjamin ketersediaan bahan pangannya yang sehat karena mereka dapat menjadi sponsor langsung para petani dan peternak ini. Seperti bertani dan berternak sendiri, mereka bisa memilih apa yang hendak ditanamnya, dimana, oleh siapa dst.

Untuk contoh kasus kita yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya misalnya. Dalam radius 100 miles dari tempat tinggal kita, 80 % kira-kira adalah masyarakat perkotaan – yang sebelum ini tidak terbayang bisa bertani dan menyiapkan bahan pangannya sendiri. Dalam situasi seperti ini, mayoritas kita tidak tahu siapa yang memproduksi bahan pangan kita, dan dengan cara seperti apa mereka melakukannya.

Bagaimana bila dengan iGrow World kita nanti akan dengan mudah bisa bertani dan menyiapkan bahan pangan kita sendiri, apa yang tidak bisa disiapkan oleh sekitar 50 juta penduduk Jakarta dan sekitarnya dalam radius 100 miles ini ? Hampir semuanya bisa disediakan, bila bahan pangan yang kita bidik adalah bahan pangan yang sesuai petunjukNya di surat ‘Abasa 24-32 tersebut di atas.

Dalam radius 100 miles dari tempat tinggal kita, ada daerah pinggir pantai sampai puncak gunung dengan ketinggian 1,600 m dari permukaan laut. Ada daerah yang relatif kering dengan curah hujan  kurang dari 2,000 mm per tahun, sampai daerah basah dengan curah hujan 4,200 mm per tahun. Bahkan ada juga lautan luas yang kaya akan sumber daya laut.

Apa yang tidak bisa ditanam, dipelihara atau diperoleh dari daerah seperti ini ? hampir keseluruhan yang kita butuhkan akan bisa kita peroleh disini. Daerah-daerah lain kemungkinana akan lebih baik posisinya karena dalam radius 100 miles yang sama, jumlah penduduknya jauh lebih sedikit.

Maka yang dibutuhkan adalah pihak-pihak independent yang akan memetakan seluruh potensi tersebut – itulah kurang lebih role dari para independent surveyor iGrow kedepan. Kemudian system iGrow akan mengintegrasikan tiga resources utamanya yaitu pasar, skills dan capital agar masyarakat luas dapat berkolaborasi rame-rame menggarap potensi yang ada.

Yang punya lahan akan tahu ada potensi pasar apa sehingga bisa menanam apa yang dibutuhkan pasar, yang punya skills bertani atau berternak  dapat fokus bagaimana mendaya-gunakan skillsnya untuk merespon permintaan yang ada, dan yang punya uang dapat mengetahui petani dan peternak professional yang membutuhkan sponsor untuk bertani dan berternak secara benar dst.

Maka sebelum kita mengetahuinya ketika sudah terlambat – di depan para dokter yang memvonis penyakit kita, bukankah lebih baik bila kita bisa menjadikan para petani dan peternak ini sebagai ujung tombak penjagaan kesehatan kita ? Inilah peluang besar itu, karena kesehatan kita tidak ternilai harganya !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal