Perebutan Win-Win Dua Istri
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Lelaki yang soleh selagi hidup di dunia senantiasa dalam perebutan oleh dua istrinya, yaitu istrinya yang di dunia dan (calon) istrinya yang di surga. Ketika dia berangkat berperang, istrinya yang di dunia berdo’a agar dia kembali dengan selamat. Sementara (calon) istrinya yang di surga yang sudah sangat merindukannya – terbang di atasnya dengan penuh harap – agar dia segera menemuinya. Apapun yang terjadi dari harapan dua istrinya, adalah baik baginya.
Maka tidak heran bila Allah memberikan sakinah bagi para lelaki di dua tempat yang berbeda, yaitu ketika dia menikah dan memperoleh istrinya di dunia : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya dijadikan untukmu sakinah kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS 30:21)
Dan yang satu lagi di medan perang : “Dia-lah yang telah menurunkan sakinah ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS 48:4)
Seorang lelaki muslim memperoleh sakinah di medan peperangan karena dia dekat dengan Allah dan janji-janjiNya, termasuk di dalamnya ya (calon) istrinya yang terbang diatasnya bersama berterbangannya debu-debu yang diterbangkan kuda (kendaraan) perangnya – sambil berharap-harap cemas. Bila sesuatu bahaya menghampiri lelaki tersebut, bersorak gembiralah (calon) istrinya – karena harapan untuk ketemu suaminya semakin dekat.
Ketika si lelaki sahid, menangislah istrinya yang di dunia karena kehilangan (sementara) suaminya. Tetapi bergembiralah istrinya yang di surga, segera ditemui sang mempelai – dibersihkan dan diusaplah tubuh suaminya yang penuh luka. Barangkali itulah sebabnya tubuh dan darah suhada berbau wangi yang luar biasa, karena telah disentuh oleh istrinya yang terbuat dari empat minyak wangi pilihan – Za’faron, misik, amber dan kafuur.
Tidak hanya dalam medan perang, sehari-hari di rumahnya – si lelaki soleh juga tetap dalam perebutan dua istrinya. Ketika dia tidur nyenyak di malam hari bersama istrinya yang di dunia, (calon) istrinya yang di surga menyindir ‘…katanya pingin memiliki aku…., kok bangun untuk sholat malam saja tidak mau ?’.
Maka bangun dan sholat malam adalah juga menjadi jalan agar si lelaki soleh bener-bener mendapatkan istrinya yang di surga. Ini dijanjikan oleh Allah dalam ayat berikut :
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) dari Qurroti A’yun sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS 32 :16-17) Qurroti A’yun yang disebut di ayat ini adalah para bidadari.
Para wanita di dunia tidak perlu cemburu juga, karena kalau mereka pada solehah – mereka juga akan menjadi para ratu bidadari surga nantinya. Itulah sebabnya mereka juga disebut Qurrota A’yun di ayat berikut :
“Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai Qurrota A’yun, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS 25:74)
Berbeda dengan perebutan di dunia, umumnya bila yang satu win yang satu lose – perebutan dua istri yang satu di dunia dan yang satu lagi di surga akan menghasilkan perebutan yang win-win. Bila yang di surga mendapatkannya, maka yang di dunia-pun insyaAllah akan mendapatkannya pula.
Maka bagi para istri di dunia, doronglah suami Anda untuk bangun dan sholat di malam hari. Relakanlah mereka pergi berperang (berjuang) di jalan Allah, agar (calon) istrinya yang di surga gembira menyambut kedatangannya – karena dengan itu Anda juga insyaAllah akan bisa menyusul kesana. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar