When You Try To Do Something Big…
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Negeri-negeri jiran kita nampaknya sedang berlomba merencanakan sesuatu yang besar, pekan ini saja saya dapat undangan dari dua negeri jiran kita untuk tema yang nyaris sama – sehingga saya harus memilih. Yang saya pilih kemudian adalah brain storming session raksasa, dengan melibatkan ratusan entrepreneurs, founders dan innovators – yang semua datang dengan dibayari oleh tuan rumah. Apa yang sedang mereka rencanakan ?
Yang mereka rencanakan ini terwakili oleh spanduk-spanduk besar di seputar tempat event berlangsung, spanduk dari quote-nya motivator terkenal Timothy Ferris – “When you try to do something big, its hard to fail completely – Jika Anda berusaha berbuat sesuatu yang besar, akan sulit untuk gagal sepenuhnya”.
Jika Anda merencanakan 1000, ketika tercapai 10% saja masih 100. Tetapi jika Anda merencanakan 10, tercapai 10%-nya hanya 1. Lantas mengapa tidak merencanakan 1 juta, 1 milyar dst ? agar ketika tercapai sebagian saja, itu sudah something big !
Dari undangan-undangan yang datang ke kami, bukan hanya dari negeri-negeri jiran – tetapi juga dari negeri-negeri yang jauh yang tidak terbayangkan sebelumnya seperti Korea Selatan, Kazakstan, Irlandia Utara, Australia dan tentu juga Amerika Serikat dlsb. kami menangkap pesan yang senada.
Negeri-negeri tersebut sedang berlomba menarik para business innovators dan startups untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi negeri masing-masing. Ketika sumber daya alam nyaris habis terkeruk, what next sumber pertumbuhan yang bisa diharapkan ? Itulah ide-ide kreatif manusia yang tidak terbatas.
Inovasi juga suatu keniscayaan untuk memecahkan berbagai masalah dunia yang begitu nyata, seperti masalah lingkungan, pemanasan global, ketahanan pangan, kesehatan dlsb. Inovasi tidak harus terkait dengan teknologi tinggi, meskipun tentu keberadaan teknologi tinggi membantu realsasi inovasi yang tidak terbatas.
Dalam dunia inovasi berlaku kaidah menyelesaikan sesuatu yang besar dengan cara yang sederhana, lebih baik dari menyelesaikan masalah sederhana dengan cara yang njlimet. Inovasi adalah ketika Anda dapat menyelesaikan masalah besar yang bahkan tidak atau belum terpikirkan oleh orang lain.
Lantas apa pelajarannya untuk kita di negeri ini ? Kita memang tidak harus berbuat yang sama dengan yang dilakukan oleh negeri-negeri jiran dan berbagai negara lain tersebut, tetapi kita juga harus memacu solusi-solusi inovatif untuk berbagai masalah kita sendiri.
Negeri ini punya masalah besar yang terkait dengn jumlah penduduk dan ketahanan pangannya, tetapi itu juga berarti potensi besar bagi yang bisa memberikan solusinya. Demikian juga masalah-masalah kesehatan, kesenjangan kesejahteraan dlsb.
Pendek kata berbeda dengan negeri-negeri lain yang harus berebut para innovators dari negeri lain, di kita bila para innovators lokal diurusi saja – atau setidaknya bila tidak diurusi – mereka tidak dirusuhi, maka negeri ini punya potensi pertumbuhan internal yang masih sangat besar.
Sebagai contoh pada pemenuhan kebutuhan daging nasional yang sering menjadi isu sekaligus korban politik misalnya, kita masih sangat jauh ketinggalan dari rata-rata negeri di dunia. Konsumsi daging kita baru 11.6 kg/tahun per kapita, sedangkan rata-rata dunia mengkonsumsi 41.9 kg/tahun per kapita.
Yang 11.6 kg/tahun tersebut saja kita masih jungkir balik untuk memenuhinya dengan impor dan dengan harga yang belum terkendali, apalagi kalau mau mengejar separuh saja dari rata-rata dunia – kita butuh sumber-sumber daging yang hampir dua kali dari yang sekarang.
Pertumbuhan supply daging kita sangat berat karena kita terjebak pada apa yang disebut feed-trap atau jebakan pakan. Kita belum bisa beternak secara efisien karena bahan pakan ternak kita mahal. Padahal untuk meningkatkan konsumsi sekaligus juga menekan harga, dibtuhkan lonjakan supply yang berlipat.
Dalam situasi seperti ini, negeri kita membuat kebijakan yang berani – yaitu mentargetkan berhenti mengimpor jagung pada tahun 2018. Padahal jagung masih sangat dibutuhkan untuk pakan ternak kita, ketika impor berhenti sedangkan produksi nasional belum mencukupi – apa yang akan terjadi ? Supply daging akan semakin terkendala dan harga daging akan terus meroket !
Tetapi semua masalah besar tersebut justru menjadi menarik apabila kita bisa memberikan solusinya. Tidak usah semuanya, satu solusi bisa berkontribusi 1 % saja dari masalah yang ada – maka ini sudah menjadi potensi usaha yang sangat besar. Tinggal pemerintah mendorong agar ada 100 solusi untuk masalah besar tersebut, itulah sebabnya inovasi harus dipacu - diurusi dan jangan dirusuhi.
Sebagaimana dunia luar memanfaatkan ide-ide kita, kita juga memanfaatkan mereka untuk berinvestasi ke negeri ini. Ide-ide besar butuh dana yang tidak sedikit untuk merealisasikannya, ketika dana itu belum cukup kita tanggung sendiri – maka investasi dari luar yang tidak mengikat dan tidak mendikte – juga diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar