Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Rabu, 28 Desember 2016

Naqabah

Naqabah

Bila para penggerak ekonomi Islam selama ini lebih focus pada pilar keuangan/modal, dan sedikit tentang pasar – kini waktu yang sangat tepat juga untuk membahas masalah produksi . Sebenarnya kita juga tidak perlu reinvent the wheel karena selama berabad-abad dunia Islam juga sudah menggerakkan produksi dalam skala besar. Bedanya dengan produksi a la kapitalisme adalah mereka terkonsentrasi pada modal besar, sedangkan dalam Islam produksi menyebar dalam sejumlah besar orang yang tergabung dalam apa yang disebut naqabah.

Tidak ada terjemahan bahasa yang pas utuk naqabah ini, tetapi dalam bahasa Inggris yang terdekat adalah guild. Dalam bahasa Indonesia yang cukup dekat adalah serikat, asosiasi, perkumpulan dlsb. Bedanya kalau serikat, asosiasi dlsb. cenderung bersifat horizontal (usaha sejenis) sedangkan naqabah bisa horizontal maupun vertical (integrasi hulu sampai hilir).

Sebagai contoh naqabah yang disebut waraqiin  di abad pertengahan, dia meliputi integrasi horizontal maupun vertical seluruh perajin dan praktisi atau bahasa sekarang artisan yang terkait dengan kertas. Ada yang menulis kitab, ada yang menulis ulang kitab tersebut untuk digandakan, ada yang membuat atau menyediakan kertasnya, ada yang khusus menjilidnya, ada yang khusus membuat kaligrafi di sampul dan pinggiran halaman dst, – semuanya berkumpul dalam waraqiin tersebut.


Dengan adanya organisasi waraqiin yang sangat besar inilah dunia Islam di abad pertengahan sudah mencetak kitab-kitab yang tidak terhitung banyaknya – yang belum pernah ada yang menandingi pada jamannya.

Yang cukup mendekati juga di jaman modern ini adalah koperasi produksi yang mengurusi produsen sejenis tetapi menyertakan juga supplier bahan bakunya, maupun produsen barang lanjutannya.

Dengan konsep naqabah ini maka setiap anggota focus pada keahliannya, dia bagian dari industri besar tetapi bukan milik segelintir orang saja –industri besar itu milik bersama – yang setiap anggotanya berperan maksimal di bidangnya masing-masing, setiap orang berkesempatan untuk maju yang sama.

Lantas dari mana kalau kita mau menghidupkan produksi besar dengan pendekatan naqabah ini ? Persis seperti orang belajar berenang, cara satu –satunya yang terbaik adalah nyebur – bukan berteori atau berwacana. Dengan nyebur mungkin kita akan glagepan sesaat, tetapi setelah itu insyaAllah kita akan bisa berenang.

Tetapi menceburkan diri di kolam juga harus perhitungan, harus ada guru yang sudah bisa berenang di dalam kolam tersebut – bukan menceburkan diri secara nekat, bisa tenggelam bener kalau sendirian.

Inilah exactly yang terjadi di lingkungan naqabah, dahulu pada setiap keahlian – setidaknya ada tiga jenjang. Yang pertama adalah ahlinya sendiri, kemudian ada asistennya – yang memiliki keahlian cukup tetapi belum selevel sang ahli, dan yang terakhir adalah tingkat murid yang belajar ilmu dan prakteknya (bahasa sekarang magang).


Dengan tiga level ini sang guru selalu bisa menularkan dan mewariskan ilmunya terus menerus ke generasi sesudahnya. Sang guru juga tidak menarik bayaran kepada sang murid, bahkan biasanya sang guru yang membiayai sang murid untuk belajar.

Disinilah letak bedanya yang sangat nyata dengan prinsip ekonomi kapitalisme. Di dunia kapitalisme misalnya Anda bisa buat resoran yang enak, maka Anda akan menarik keuntungan sebesar-besarnya dengan menjual franchise yang mahal bagi yang tertarik mengikutinya – padahal yang mengikutinya ini belum tentu juga berhasil. Sehingga yang semakin kaya adalah si penemu restoran saja, pengikutnya tidak memiliki kesempatan yang sama.

Dengan system naqabah kalau Anda bisa membuat restoran yang sangat enak, maka Anda mencari murid-murid yang bisa diandalkan untuk meneruskan dan mengembangkannya – dan Anda akan rela membayar untuk itu. Restoran Anda menjadi besar, tetapi bukan uang Anda yang banyak – amal Anda yang banyak ! karena menunjukkan suatu kebaikan sama dengan melaksanakan kebaikan itu sendiri.

Lagi-lagi ilmu Islam itu menuntut pengamalan, hanya menguasai ilmu dan mendiskusikannya – belum mengeluarkan kita dari himpunan besar orang-orang yang merugi – karena yang dikeluarkan dari himpunan tersebut adalah orang yang beriman dan beramal shaleh. Maka demikian pula ilmu tentang naqabah ini, harus kita amalkan, mulai dari yang kita bisa.

Sudah hampir setahun ini kami bersama teman-teman di lingkungan Telkom melalui koperasi pegawai mereka Telco – Tekom Coperative – merintis startup yang diharapkan bisa menjadi lokomotif bagi sharing economy dari negeri ini yang mengolah kekayaan yang luar biasa dari negeri katulistiwa, negeri rayuan pulau kelapa.

Lokomotif tersebut berupa perusahaan - PT. Etherische Olie International – yang fokusnya mengolah berbagai tanaman yang menghasilkan minyak atsiri atau essential oils, inilah kekayaan biodiversity Indonesia yang tiada duanya di dunia.

Etherische Exhibition in Jeddah
Meskipun ini berupa perusahaan dan sekarang mulai dikenal di dunia melalui berbagai pameran international mewakili negeri ini – di bidangnya – kita tidak ingin tumbuh sendirian seperti perusahaan di dunia kapitalisme pada umumnya.

Kita ingin mengajak seluas mungkin masyarakat ikut belajar ilmu yang kami kembangkan di Etherische, kemudian juga menjalankannya dan tumbuh bersama kami. Bahkan kami ada rencana untuk melahirkan Etherische Institute – untuk mengembangkan dan menyebarluaskan segala ilmu dan skills yang terkait dengan minyak atsiri.

Untuk mendorong lebih lanjut berkembangnya konsep naqabah ini, Anda bisa magang di kantor kami – membeli lahan bersama kami, kami sediakan lahan-lahan yang tinggal di copy paste, tanaman maupun pengelolaannya – lihat brosur terlampir – untuk digarap dan dikembangkan bersama di Industri yang sudah mulai terbangun pasarnya.

Mulai January 2017 insyaAllah Startup Center akan menerima tenaga magang di bidang agroindustry agar kita bisa mulai menggarap kekayaan alam yang sangat besar negeri ini dengan konsep naqabah bukan dengan konsep kapitalisme.

Hanya karena kapasitas kantor kami yang terbatas di startup center, kami akan menyeleksi ketat dengan urutan kriteria sebagai berikut ;

-        Sarjana dalam bidang apapun asal memiliki passion di bidang pertanian, awalnya ini kita pilih sarjana karena waktu kita mendidik yang tidak banyak, jadi harus bisa belajar mandiri di lingkungan kami dengan input dan sarana-prasarana yang serba terbatas.
-        Diutamakan yang terampil mengemudikan mobil dan memiliki sim A, karena lokasi kebun yang menyebar sepanjang Jawa – Bali – akan merepotkan kalau harus diantar pengemudi.
-        Memiliki motif yang kuat untuk mengamalkan ilmunya sendiri, bukan sekedar belajar sambil nunggu panggilan lowongan pekerjaan dari perusahaan lain.

Target lulusan magang ini adalah menjadi praktisi bisnis agribiz yang mandiri, dan untuk ini bila peserta ingin langsung menggarap lahannya sendiri – kami sudah sediakan lahannya untuk dibeli rame-rame di Tanjung Lesung Agroplis – kota pertanian yang kita bangun di Pandeglang – Banten.

Selain untuk buah dan sayur, di daerah tersebut sangat cocok untuk ditanaman rempah-rempah seperti lada – maka di daerah ini ada teluk yang namanya Teluk Lada karena dahlu memang penghasil lada.

Lada selain untuk rempah, juga bahan baku minyak atsiri yang dibutuhkan dunia. Selain rempah-rempah yang multi purpose ini, bahan-bahan minyak atsiri seperti sereh wangi, nilam dlsb.  juga sangat bisa dikembangkan menjadi tanaman pendamping disela-sela alpukat,  kelapa dlsb.

Maka inilah konsep pembelajaran sekaligus praktek membangun kekuatan industri – tidak dengan mengandalkan kekuatan modal semata seperti di dunia kapitalisme – tetapi mengandalkan kebersamaan dan kesetaraan kesempatan bagi semua yang memiliki passion di bidang ini – yaitu agroindustry dalam pengertian yang seluasnya.

Bagi yang tertarik cukup mengirimkan cv ringkas dan satu halaman tulisan yang menjelaskan tentang visi Anda di bidang agroindustry ini. Seperti biasa karena banyaknya yang harus kami baca satu persatu, sedapat mungkin CV dan tulisan tersebut langsung berupa text di dalam email – bukan dalam bentuk attachment – agar semuanya dapat langsung terbaca pada kesempatan pertama. Email ditujukan ke : ceo@igrow.asia atau email kontak di situs ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal