Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Selasa, 12 Juli 2016

Nikmat Hari Kemenangan

Nikmat Hari Kemenangan

Puasa tahun ini terasa berat bagi saya karena untuk mengejar sekeping ilmu yang tercecer, saya harus berada di negeri orang yang panjang siang harinya sampai 18 jam. Maka ketika hari-hari – alone-lonely and hungry – itu berlalu, terasa satu beban hari-hari yang lapar terangkat. Tetapi bukan hilangnya rasa lapar ini yang perlu kita rayakan sesungguhnya, melainkan hilangnya satu lagi belenggu terhadap akal dan pikiran kita yang selama ini terjebak dalam perbagai bentuk kesesatan yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari.

Sebelum saya share, sekeping ilmu terbaru yang saya buru sampai tempat yang begitu jauh ini – saya rekap dahulu sejumlah permasalahan apa saja yang selama ini sudah kita bahas di situs ini beserta solusinya, terutama dalam sektor riil kehidupan yang langsung terkait dengan kebutuhan dasar kita.

Mulai dari masalah pertanian, kita tersesat dengan bertani yang merusak lahan. Tanah-tanah yang semula subur menjadi mati – dan hanya bisa menumbuhkan tanaman kalau diberi pupuk kimia yang banyak. Tanah menjadi seperti orang sakau, bila tidak diberi obat dia langsung sakit (tidak berproduksi), tetapi bila terus diberi obat (pupuk kimia) dia akan tambah rusak dalam jangka panjang.


Penyebabnya jelas, yaitu pupuk kimia yang di abad lalu dianggap pahlawan – kini sudah mulai disadari menjadi sumber masalah. Hanya saja kemauan politik yang besar untuk menghentikan praktek bertani yang merusak tanah ini yang belum berani dilakukan oleh berbagai pertimbangan.

Solusi di Al-Qur’annya jelas, yaitu kita harus kembali bertani dengan petunjukNya. Antara lain dirangkum di Surat A-Hajj ayat 5, yaitu dengan mengembalikan bumi yang ihtazzat, warabat danwaanbatat sajalah kita akan bisa bertani apa saja dengan indah di bumiNya ini.

Dalam hal makanan, kita terjebak dengan bahan pangan yang dikelola dengan orientasi profitability dan bukannya accessibility. Maka hampir seluruh bahan pangan maupun makanan yang sudah jadi – diproduksi bukan berdasarkan kebutuhan akan nutrisi tubuh kita, tetapi berdasarkan target pencapaian keuntungan bagi para produsennya.

Makanan kita menjadi high energy density (HED) tetapi low nutrition, jawaban Al-Qur’annya jelas – yaitu kita harus kembali memperhatikan makanan kita secara serius berdasarkan rangkaian ayat di surat ‘Abasa 24-32.

Masalah yang lebih serius bahkan terjadi di bahan pangan hewani khususnya daging. Selain kecukupannya yang bermasalah, juga sebenarnya adalah kehalalannya. Bukan hanya masalah penyembelihan, tetapi saya kawatir banyak ternak di negeri ini sudah menjadi binatang jalalah – awalnya binatang halal tetapi karena diberi pakan yang najis menjadi tidak halal lagi.

Bahan pakan najis antara lain berupa tepung darah ini bahkan banyak diklankan di kalangan peternak sebagai sumber protein pakan ternak.

Solusi Al-Qur’annya juga jelas, yaitu kita harus mulai menjalankan perintah yang dijalankan oleh seluruh Nabi – yaitu perintah menggembala (QS 20 :54). Bila perintah ini kita laksanakan, maka kita akan dapat bonus berupa aneka buah-buahan (QS 16:10-11).

Sebaliknya ketika perintah menggembala ini kita abaikan, bukan hanya kita kekurangan daging dan kekurangan buah-buahan, kita juga tidak memiliki sumber minuman yang paling baik – yang didefinisikan di Al-Qur’an sebagai labanan – khoolison –saaighon, susu yang bersih dan mudah di cerna (QS 16:66).

Nah keping terakhir dari ilmu yang terkait makanan ini selama ini masih lebih banyak kita abaikan, padahal dia adalah bagian dari sunnah - yaitu makanan untuk pikiran kita. Apa makanan untuk pikiran kita itu ? Ibnu Qayyim Al-Jauzi menjelaskan bahwa sebagaimana tubuh kita butuh makanan untuk mencegah lapar, minuman untuk mencegah dahaga – pikiran kita juga butuh makanan untuk energinya, dan makanan dari pikitan kira ini antara lain adalah wewangian.

Wellness as Food for Mind


Maka tidak heran bila wewangian juga menjadi bagian dari Sunnah uswah kita yang terus diikuti oleh para sahabat sampai ulama-ulama dahulu maupun yang kini. Masalahnya kini adalah ketika wewangian juga sudah dikelola secara kapitalisme, kondisinya tidak berbeda dengan permasalahan di dunia pertanian, peternakan, makanan dan minuman tersebut di atas.

Wewangian yang seharusnya menjadi makanan yang memberi energi bagi pikiran kita, kini berubah menjadi bahan kimia beracun yang dalam jangka panjang justru menimbulkan berbagai penyakit. Di pusat riset dan pengembangan wewangian dunia, di kota yang disebut ibu kota minyak wangi dunia – saya menemukan realita ini.

Bahwa hampir seluruh minyak wangi, baik yang sangat mahal dijual di mal-mal mewah, sampai juga yang ada di pinggir-pinggir jalan di seluruh dunia – sudah bukan minyak wangi yang berasal dari tanaman alami yang menyehatkan, mayoritasnya sudah dibuat dari bahan kimia yang merupakan produk-produk turunan industri petroleum.

Alasannya adalah klasik, minyak-minyak atsiri yang asli menjadi terlalu mahal bila digunakan untuk bahan minyak wangi. Jadi sedikit saja digunakan minyak yang asli, selebihnya mayoritasnya dari bahan kimia – atau bahkan seluruhnya bisa dibuat dari bahan kimia.

Ironinya, minyak wangi produk akhir ke konsumen banyak yang tetap dijual sangat mahal – kok bisa ? Yang mahal adalah biaya artis untuk mempromosikannya, biaya botol yang dibuat sangat menarik, biaya pengiriman, biaya sewa toko di pusat-pusat perbelanjaan paling bergengsi dan biaya-biaya lain yang sebenarnya tidak terkait dengan yang hal dinikmati oleh masyarakat.

Tidak heran bila masyarakat yang masih berbau wangi karena mampu membeli minyak yang mahal-pun sekarang justru mudah sakit-sakitan, karena setiap hari tanpa disadarinya dia meracuni dirinya dengan menghirup zat-zat kimia yang tidak dia ketahuinya.

Sebagaimana Allah melalui Al-Qur’an menjawab seluruh permasalahan (QS 16:89) seperti dalam urusan pertanian, peternakan, makanan dan minuman tersebut di atas – Allah juga memberi petunjuk yang sangat detil dan lengkap dalam urusan makanan untuk pikiran berupa wewangian ini.

Begitu detil dan lengkapnya – sampai-sampai para ahli wewangian dunia sekalipun tidak bisa mempercayai bahwa ada sebuah kitab suci yang membahas seluruh ilmu mereka selama ini.

Dalam ilmu per-parfum-an, para ahlinya mengibaratkan parfum itu seperti  musik. Untuk parfum yang paling baik, peramunya harus bisa meracik seperti seorang komposer musik – yang mengkombinasikan note (nada) atas, menengah dan bawah. Mereka menyebutnya top notes, mid atau hearth note dan base note.

Parfum yang paling baik adalah seperti musik orchestra yang penuh nada-nada yang beragam dari yang rendah sampai yang paling tinggi. Untuk parfum, top note itu biasanya dari jenis citrus (buah), mid notenya bunga (untuk wanita) atau buah selain citrus (untuk pria) dan base- notenya adalah dari kayu (wood) atau dari binatang (animali).

Para ahli parfum di barat perlu berabad-abad memahami top, mid dan base-note tadi. Di Al Qur’an, tanpa perlu mengibaratkan seprti music - cukup saya bacakan beberapa ayat saja, seluruh unsur minyak wangi tersebut sudah tercover semuanya.

Untuk apa yang mereka sebut top dan mid notes – ada dari buah-buahan yang terasa manis atau dari bunga-bungaan yang berbau harum – disebut di surat Ar-Rahman ayat 12 dan 37. Untuk yang mereka sebut  base notes dari kayu ada di surat Al-Insaan ayat 5 yaitu Kafuur. Dan yang terbaik di dunia ada di surat  Al-Muthaffifin ayat 26, yaitu kesturi.

Karena sangat mahal dan langkanya bahan terbaik tersebut, maka dunia parfume menggantinya – lagi-lagi dengan bahan kimia yaitu dengan apa yang disebut white musk atau kesturi putih.

Karakter Al-Qur’an yang Tibyanal likulli Syai’ – menjawab setiap persoalan bahkan juga muncul ketika ada permasalahan minyak kesturi asli di dunia. Minyak kesturi yang asli diambil dari kelenjar kijang jantan tertentu yang hidup di daerah pegunungan yang dingin.

Kijang jenis ini sekarang langka, dan dilindungi – kalau toh ada tidak boleh dibunuh untuk diambil kelenjarnya untuk kesturi. Yang ada  di pasaran opsinya hanya dua, bila asli dia sangat-sangat mahal, bila murah maka dia pasti palsu yang kemungkinan besarnya ya white musk tersbeut diatas.

Bagaimana Al-Qur’an menjawab masalah ini ? Jawaban pertama adalah jangankan diambil kelenjarnya untuk minyak wangi, diantara binatang itu ada yang diambil bulunya untuk pakaian dan kulitnya untuk rumah-pun cukup dan boleh (QS 16 :80).

Jadi kuncinya ada di keseimbangan antara kebutuhan dan supply ternak yang dipelihara atau dilestarikan kehidupannya, kunci kedua adalah binatang-binatang tersebut tidak boleh dibunuh hanya untuk diambil bagian tertentunya saja dan selebihnya dibuang. Ketika kita menyembelih binatang, utamanya tentu untuk dimakan, bagian tubuhnya yang lain ada pula kegunaannya – bisa untuk pakaian, rumah dan tentu juga untuk parfum tersebut.

Kalau solusi inipun perlu waktu dan kita sudah membutuhkan heharuman yang menyerupai kesturi, lantas bagaimana solusi jangka pendeknya ? Kembali ke solusi umum yang diberikan oleh Allah di surat Ar-Rahman ayat 12 tersebut di atas. Yaitu tanaman-tanaman yang secara umum disebut Raihaan – berbau harum atau berasa manis.

Di antara tanaman-tanaman ini ada yang aromanya mirip kesturi, dan karena kasih sayangnya – tanaman ini juga ditebarkan oleh Allah di hampir di seluruh permukaan bumi. Di Jepang misalnya tanaman yang mirip kesturi aromanya ini disebut Ashitaba (Angelica archangelica), di Eropa ada  Musk Flower (Mimulus moschatus) dan di Indonesia-pun ada yaitu Gandapura (Abelmoschus moschatus).

Jadi kita diberi olehNya segala sesuatu yang kita butuhkan untuk kehidupan kita baik yang sifatnya sangat basic seperti makan dan minum sampai kebutuhan yang sangat tinggi seperti wewangian atau keindahan. Diberi pilihan terbaiknya, juga diberi solusi-solusi cadangannya.

Maka ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam membaca surat Ar-Rahman sampai ayat “…Fa bi- ayyi alaa'i Rabbi-kuma tukadhdhiban” (maka nikmat Rabbmu mana yang engkau dustakan ?), para jin yang mendengar-pun lalu menjawab: “La bi shai'in min ni'mati Rabbi- na nukadhdhib” ( kami tidak mendustakan satu-pun nikmat dari Rabb kami).

Agar kita lebih baik dari para jin ini, kita harus pandai mensyukuri nikmatNya, dan kita hanya bisa mensyukuri nikmat-nikmat tersebut – bila kita memahaminya. Bisa memahami satu nikmatNya inipun sudah nikmat tersendiri di hari kemenangan ini.

Pada kesempatan ini kami atas nama Keluarga Besar GeraiDinar Group mengucapkan selamat Iedul Fitri, Taqabalallahu Minna wa Minkum Shiyamana wa Shiyamakum wa Ahalahullah Alaik - Semoga amalan kami dan amalan Anda, puasa kami dan puasa Anda diterimaNya serta disempurnakanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal