Nikmat Yang Didustakan
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Mungkin karena saking ingkarnya manusia ini, sehingga dalam satu surat – yaitu surat Ar-Rahman – Allah sampai mengulang pertanyaan lebih dari 30 kali “Maka nikmat Rabbmu manakah yang engkau dustakan ?”. Bagaimana kita mendustakan nikmat-nikmat tersebut ? Karena ignorance kita, segala sesuatu yang ada di bumi untuk kita ini sering kita tidak anggap, jangankan mensyukurinya – mengganggap keberadaannya-pun tidak. Maka saya tergelitik untuk coba memahami pertanyaan Allah tersebut dengan hal-hal yang disebutkan sebelum atau sesudah ayat yang terkait.
Pertanyaan pertama Allah munculkan di ayat 13, setelah dari ayat 1 sampai 12 Allah bercerita tentang penciptaan manusia, langit, bumi dan apa –apa yang diisikan di bumi. Untuk isi bumi ini ada yang sifatnya umum seperti buah-buahan dan biji-bijian, ada yang disebut khusus seperti kurma dan raihaan. Setelah itu Allah di ayat sesudahnya (14) bercerita lagi tentang penciptaan manusia.
Jadi kiranya apa yang pertama kita dustakan selama ini ? kemungkinannya ya nikmat Allah secara umum yang ada di muka bumi untuk kita ini, dan secara khusus ada pada kurma dan raihaan.
Yang secara umum buah-buahan dan biji-bijian sudah banyak saya tulis di situs ini selama beberapa tahun terakhir, juga yang secara khusus kurma dalam kajian-kajian tentang kebun Al-Qur’an. Maka yang perlu saya tulis lagi secara khusus disini adalah tentang raihaan.
Para ahli botani muslim memang memiliki dua pendapat tentang raihaan ini, yaitu yang secara umum adalah tanaman yang menghasilkan rasa yang manis atau bau yang harum. Ada yang secara khusus menyebutnya adalah basil manis atau dalam bahasa latinnya Ocimum basilicum.
Karena perbedaan pendapat tersebut, maka saya ambil tengahnya – yaitu bahwa Ocimum basilicum adalah masuk kategori raihaan – tetapi raihaan tidak harus Ocimum basilicum atau yang secara umum disebut basil manis tersebut, bisa juga aneka tanaman lain yang memberi rasa manis atau bau yang harum.
Ada turunan basil manis atau Ocimum basilicum ini dari perkawinannya dengan basil Amerika atau Ocimum americanum – yang oleh para ahli botani disebut Ocimum basilicum var anisatum Benth. Aromanya khas karena kandungan citralnya yang tinggi, maka dia juga disebut Ocimum citrodorum. Tanaman ini tumbuh dimana-mana di sekitar kita, dan kita secara umum mengenalnya sebagai kemangi !
Perhatikan sekarang dari contoh kecil tentang penelusuran asal-usul kemangi ini saja, bila dia adalah anak dari raihaan – maka dia juga raihaan. Sedangkan raihaan ini adalah nikmat secara khusus yang diberikan oleh Allah di muka bumi, sama dengan nikmatnya yang diberikan oleh Allah ke penduduk surga terbaik dari golongan al-muqorrobiin (QS 56 :88-89).
Apa yang dirasakan penduduk surga tersebut ? ketenangan, kedamaian, kebahagiaan dan segala macam yang indah-indah. Bagaimana kalau sebagian kecil dari kenikmatan surga tersebut juga diturunkan di muka bumi yang antara lain berupa kemangi ini ? Maka kemangi juga akan bisa menghadirkan rasa tenang, tentram, bahagia dlsb.
Bagaimana kita bisa mengambil nikmat dari kemangi tersebut ? secara umum kita sudah gunakan dalam bentuk masakan sehari-hari, dari pepes sampai lalapan. Tetapi karena kemangi ini yang menonjol sebenarnya bukan pada rasa, melainkan pada aroma – maka tantangannya adalah bagaimana mengambil manfaat maksimal dari aroma kemangi ini untuk wewangian ataupun untuk kesehatan – selain juga untuk aroma makanan.
Maka penyulingan atau destilasi minyak kemangi bisa menjadi sangat menarik, dan bisa menjadi potensi besar minyak atsiri khas kita – yang inspirasinya dari Al-Qur’an – pasti manfaatnya jauh lebih banyak dari minyak atsiri pada umumnya. Bagi yang ingin mendalami ini, insyaAllah kami bisa bantu dari sisi teknologi dan kemungkinan pengembangan pasarnya.
Bayangkan dengan memikirkan satu nikmat Allah yang ada di sekitar kita saja, kini timbul berbagai peluang baru bagi yang ingin mendalami dan meng-eksplorasinya. Dan ketika ngaji Surat Ar-Rahman kita berlanjut ke ayat-ayat berikutnya, Allah masih akan bertanya 30-an nikmat yang lain. InsyaAllah kita eksplorasi satu per satu pada waktunya.InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar