Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Rabu, 29 Juni 2016

Memulai Dari Yang Diakhiri

Memulai Dari Yang Diakhiri

Dalam tradisi keilmuan Islam ada praktek yang sangat indah agar para ilmuwan tidak reinvent the wheel , yaitu dengan istilah memulai dari yang diakhiri. Ilmuwan (dahulu ulama yang juga rata-rata ilmuwan) melanjutkan apa yang sudah dihasilkan oleh ulama sebelumnya. Banyak sekali ilmu-ilmu yang sudah sangat maju di abad pertengahan karya ilmuwan-ilmuwan muslim, yang sebenarnya tinggal melanjutkannya kini – yang bila itu dilakukan akan melompatkan umat ini jauh ke depan dalam banyak bidang. Dan sebagiannya kini telah kita mulai.

Ramadhan tahun lalu misalnya, kami menterjemahkan kita Al-Filaha karya Ibnu Awwam dari abad ke 12 Masehi. Ilmu-ilmu yang kita gali dari kitab tersebutlah yang kemudian menjadi dasar keunggulan project iGrow – yang kini telah resmi mendapat undangan masuk ke sejumlah negara seperti Turkie, Jepang, India, Brasil, Thailand, Bolivia dan Malaysia.


Maka meneruskan upaya kami untuk terus menggali karya-karya ulama atau ilmuwan Islam berabad-abad lalu, Ramadhan kali ini yang kami putuskan untuk gali adalah ilmu yang di Islam disebut ilmu keindahan atau thiib – yang bisa berarti keindahan pemandangan seperti taman bunga, atau keindahan penciuman seperti wewangian – keduanya sering melekat dalam satu objek yang terkait bunga-bungaan atau tanaman yang menghasilkan rasa manis dan bau harum yang di Al-Qur’an disebut raihaan.

Kalau kitab Al-Filaha terbenam berabad-abad dari dunia Islam, tetapi terus dipakai di barat dalam bahasa aslinya dan baru kemudian diterjemahkan ke bahasa Spanyol dan Perancis, demikian pula ilmu-ilmu tentang kebun bunga dan wewangian tersebut – terjaga rapi di sebuah kota kecil di selatan Perancis yang disebut ibukota parfum dunia – yaitu Grasse.

Di Grasse sendiri sejarah parfum hanya bisa mundur sampai abad 16, karena sebelum itu yang menguasai wangi-wangian adalah umat ini baik yang di Andalusia maupun yang kemudian dilanjutkan oleh era Turkie Utsmani. Kitab-kitab yang memuat teknologi destilasi karya ilmuwan-ilmuwan muslim ditulis di abad 9 sampai 12.

Maka bulan Ramadhan ini kami menelusuri ilmu tersebut sampai ke kota Grasse ini, kota kecil yang luasnya seluas Depok tetapi penduduknya hanya 40,000-an orang – jadi sangat quite. Saking kecilnya penduduk negeri ini, di musim panen bunga harus mendatangkan orang dari Italy untuk memanennya.

Di kota inilah kami temukan alembic yang dirancang oleh Al-Kindi, juga ada di kitab-kitabnya Ar-Razi, Al-Khawaritsmi sampai Ibnu Awwam – terjaga rapi dari bentuk aslinya sampai yang sudah dimodifikasi untuk jaman modern ini. Juga kami temukan bunga-bunga yang dahulu dikembangkan di negeri Islam seperti Rosa damascene, dikembangkan dan dimuliakan di tempat ini.

Ekonomi utama kota ini ya terkait bunga dan parfum tersebut, bahkan di kota ini sopir taksi – yang hanya ada 24 taksi di seluruh kota , juga familiar dengan seluk-beluk per-parfum-an. Hanya saja bila ditanyakan ke siapa saja, baik sopir taksi sampai ahli parfum-nya, siapa yang merancang alembic yang mereka gunakan dari abad 16 tersebut ? rata-rata mereka tidak bisa (mungkin juga tidak mau) menjelaskannya, karena itu diambil dari dunia Islam.

Di era Andalusia, daerah ini nampaknya juga sudah termasuk wilayah yang sangat kuat dipengaruhi Islam. Hingga kini ada bagian dari kota yang masih bernama daerah Sidi Ibrahim. Di Era Turkie Utsmani, kota besar terdekat dari Grasse - yaitu Nice , sempat dikepung oleh angkatan laut Islam yang paling ditakuti dunia barat dibawah pimpinan Khairudin Barbarossa.

Namun kini, ketika ilmu itu yang awalnya untuk tujuan baik ketika dirancang di dunia Islam, kemudian tidak dijaga dengan amanah yang benar oleh para penguasa ilmunya sekarang, maka sejak abad lalu mewangian yang seharusnya menghadirkan obat dan kesejahteraan bagi manusia yang menggunakannya kini telah dirusak oleh kepentingan ekonomi semata.

Sejak abad lalu, industri wewangian yang seharusnya mendasarkan bahannya pada anugrah Allah di muka bumi, seperti Raihaan yang ada di surga (QS 56:89) diturunkan pula oleh Allah rakhmatNya ke muka bumi (QS 55:12) – kini industri wangi-wangian lebih banyak mengandalkan bahan sintetis yang dibuat dari bahan petroleum, dan mendatangkan bahaya bagi kehidupan manusia.

Sebuat situs ilmiah di AS www.scientificamerican.com sejak empat tahun lalu sudah me-release temuan The Environmental Working Group (EWG) yang mengungkapkan ada 3,100 material kimia yang digunakan oleh industri wewangian.

Lebih jauh, kajian mereka juga mengungkapkan dari 17 nama produsen parfum paling kondang di dunia, ditemukan setidaknya 38 formula kimia rahasia – yang karena alasan perlindungan formula – maka tidak diungkap di public.

Jadi bisa dibayangkan bila wewangian itu yang seharusnya juga menghadirkan kesehatan dan kesejahteraan bagi yang menghirupnya, kini berubah menghirup bahan kimia yang berbasis petroleum. Bukan menyehatkan malah mendatangkan musibah bagi kesehatan.

Temuan EWG lebih jauh mengungkapkan bahwa senyawa diethyl phthalate yang ada di  97 % parfum yang beredar di Amerika (hampir pasti juga menyebar di Indonesia) berdampak pada kerusakan sperma, yang berarti menghancurkan keturunan. Kemudian juga senyawa untuk meniru minyak kesturi dengan apa yang disebut musk ketone, ternyata menimbulkan akumulasi di jaringan lemak dan mempengaruhi air susu ibu (ASI).

Maka inilah perlunya umat ini untuk datang kembali menyelamatkan dunia dari kerusakan yang ditimbulkan oleh hal yang sepintas kilas nampak sepele – wewangian – namun dari dahulu sudah mendapatkan perhatian yang sangat serius sejak dicontohkan langsung oleh uswatun hasanah kita dalam keseharian beliau.

Bayangkan bila sesuatu yang harusnya bagian dari sunnah – artinya harus kita banyak-banyak pakai itu – kini dirusak dengan zat-zat yang justru membahayakan kesehatan, maka kewajiban dari (sebagian) kita untuk bisa mengembalikannya ke yang fitrah. Bila ini tidak ada yang melakukannya, maka pilihannya hanya dua – bila kita banyak menggunakan wewangian yang kita gunakan hampir pasti kimia - dan itu membahayakan, kalau kita tidak menggunakan wewangian – kita tidak mengikuti sunnah beliau.

Ummat ini harus wangi karena itu bagian dari sunnah, tetapi wewanganiannya juga harus alami karena bila tidak – maka bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Harumnya bunga mawar bisa ditiru memang oleh senyawa kimia, yang tidak bisa ditiru adalah dampak yang ditimbulkannya. Senyawa peniru mawar yang buatan manusia itu tidak disertai petunjuk, sedangkan setiap ciptaan Allah selalu diberi petunjuk (QS 87:2-3).

Keunggulan ilmu yang telah terputus lebih dari 800-tahun, harus kita ambil dan bangkitkan kembali. Maka upaya untuk mengumpulkan keping-keping puzzle ilmu itu kembali – harus ada yang melakukannya, dan kami melakukannya dengan senang hati meskipun harus menempuh perjalanan yang sangat jauh ke tempat yang panjang puasa (siang hari) nya di musim panas ini sampai 18 jam.

Setelah kami balik dan merangkai kembali puzzle-puzzle ilmu itu menjadi satu big picture yang indah tentang thiib industry – industry keindahan mata dan penciuman, insyaallah akan kami sebar luaskan dalam apa yang sudah saya perkenalkan sebelumnya yaitu Huurun Project.

Seperti juga dengan iGrow yang go global dengan ilmu yang digali dari kitab Al-Filaha – yang untuk menterjemahkannya saja diperlukan team dari Palestina dan Venezuela Ramadhan tahun lalu, maka ilmu tentang thiib industry atau sekarang lebih dikenal dengan wellness industry – yang keping-keping puzzle-nya harus dikejar sampai Grasse ini, mudah-mudahan juga dapat segera memberi manfaat bagi dunia yang luas. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal