Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 09 Maret 2020

Food Security Challenge

Food Security Challenge

Sudah lebih dari 50 tahun rakyat kita tergantung dengan bahan makanan pokok berupa beras, sebelum ini masyarakat di berbagai daerah punya bahan makanan pokoknya sendiri, seperti jagung, sagu, dan lain sebagainya. Bahkan bukan hanya tergantung pada beras, kita kini juga tergantung pada bahan makanan dari gandum.

Masalahnya adalah baik beras maupun gandum, supply jangka panjangnya belum tentu bisa berkesinambungan atau sustainable bagi kita. Untuk pertumbuhannya, tanaman padi yang nantinya menghasilkan beras membutuhkan begitu banyak air, sedangkan daerah - daerah produsen utama padi di Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Lombok, supply air tawarnya hanya sekitar 4% dari air tawar di Indonesia.


Bahkan pada tahun 2025, beberapa daerah di Jawa, Bali dan Lombok dikhawatirkan mengalami krisis air permanen sehingga tanaman padi bisa menjadi semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok kita.

Gandum apalagi, belum terbukti tumbuh di kita, sehingga kita masih harus mengimport 100% kebutuhan gandum kita. Karena ketergantungan pada import ini, maka rawan sekali terganggu oleh berbagai gejolak geopolitik maupun gejolak moneter dunia. Kita masih ingat tahun 1998, bahan - bahan makanan berbasis gandum nyaris menjadi langka karena tiba - tiba menjadi sangat mahal untuk dibeli dengan nilai rupiah kita yang lagi terpuruk saat itu.

Walhasil, untuk food security yang lebih stabil, kita membutuhkan adanya gerakan besar untuk tanaman penghasil makanan pokok yang tidak terlalu banyak membutuhkan air, karena kelangkaan air kemungkinan akan terjadi, dia juga harus bisa ditanam di sebanyak mungkin wilayah negeri ini sehingga setiap daerah bisa menanamnya.

Pilihan saya jatuh pada jagung sebenarnya, namun jagung yang kita kenal kebanyakan ditanam oleh petani sekarang adalah jagung untuk pakan ternak, sehingga kurang enak untuk menjadi makanan manusia.

Untuk mengatasi masalah rasa ini, kami sudah berburu berbagai jenis varietas jagung asli nusantara ini yang rasanya enak, dan Alhamdulillah kami menemukannya. Dari khazanah kekayaan nusantara kita, ternyata ada jagung yang begitu enaknya, baik dia direbus sebagai jagung rebus, maupun untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan turunannya.

Hanya saja, namanya jagung tentu dia mempunyai karakter yang pasti berbeda, misalnya dengan gandum dan beras sehingga reaksi pertama orang - orang yang memakan jagung pasti akan membandingkan dengan yang telah mereka biasa makan, yaitu beras dan gandum. Selain itu juga ada masalah kandungan proteinnya yang tidak terlalu tinggi.

Maka untuk tantangan ketahanan pangan kedepan, yang kami konsepkan adalah berbasis jagung  yang dikombinasikan dengan bahan makanan bernutrisi tinggi, seperti dari beberapa jenis spesies microalgae, yang kandungan proteinnya bisa lebih 50% dari berat keringnya, juga dipadukan dengan teknologi pangan yang mumpuni sehingga paduan keduanya menghasilkan bahan baku pangan yang dengan mudah bisa diolah menjadi makanan yang lezat dan bernutrisi tinggi.

Maka diantara inisiatif yang kami gagas di Indonesia Startup Center adalah menghadirkan bahan pangan baru berbasis jagung khusus nan sangat lezat ini plus protein dari tanaman microalgae. Namun, karena untuk menjadikan makanan yang siap konsumsi diperlukan keahlian para artisan kuliner untuk merancang makanan yang lezat dan bergizi, kami juga masih membutuhkan dukungan para ahli masak, ahli membuat kue, dan lain sebagainya.

Pada kesempatan ini, kami menawarkan kepada Anda yang tertarik untuk bergabung bersama kami untuk berbuat sesuatu yang bisa jadi sangat dibutuhkan negeri ini di masa - masa yang akan datang .

Pertama yang kami butuhkan adalah para calon sarjana S1, S2, dan S3 yang tertarik untuk mendalami riset dan mewujudkan konsep bahan pangan baru dari dua kombinasi bahan tersebut diatas. Untuk para peneliti ini kami bersedia membayar biaya penelitiannya yang wajar untuk ini.

Kedua yang kami butuhkan adalah konsep makanan atau jajanan yang lezat dan bergizi, juga berbasis dua bahan baku tersebut diatas. Bagi para praktisi kuliner ini, kami bersedia menjadi mitra untuk realisasi ide - idenya menjadi usaha yang relevan untuk ini. Dengan kombinasi mitra - mitra tersebut, insyaAllah secara bersama - sama kita bisa ikut memperbaiki tingkat food security Indonesia yang kini berada di urutan nomor 62 dari 113 negara dalam food security index Dengan makanan baru ini pula, kita bisa ikut memperbaiki angka stunting di Indonesia yang kini terburuk ketiga untuk wilayah Asia, yaitu setelah Timur Leste dan India.

Bila Anda tertarik bisa mengajukan proposalnya ke email kami di kontak website ini atau ke ceo@alhaya.id.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal