Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Rabu, 30 November 2016

Not Compete But Collaborate

Not Compete But Collaborate

Mungkin Anda pernah mendengar ungkapan ‘seribu teman masih terlalu sedikit tetapi satu musuh sudah cukup untuk membuat dunia terasa sempit’ ? Ungkapan ini menjadi sangat berarti juga di dunia bisnis di era informasi digital ini. Standar pertemanan kita di facebook misalnya adalah 5,000 orang, dan satu saja ngaco  sudah cukup untuk membuat kita galau. Lantas bagaimana agar kita tidak menghadirkan satupun ‘musuh’ atau pesaing dalam usaha kita ?

Pertama kita harus bisa menghilangkan mithos bahwa persaingan adalah inherent atau bawaan di setiap usaha, tukang cukur bersaing dengan tukang cukur, tukang ojek bersaing dengan tukang ojek, korporasi bersaing dengan korporasi dan seterusnya. Lantas apakah ada usaha yang tidak ada persaingannya ?

Bisa jadi sangat langka dan sangat sulit menemukannya, tetapi ketika kita berhasil menemukannya – maka itulah kesempatan terbaiknya. Kita mengenal istilah blue ocean untuk ini, yaitu seperti laut biru yang ikannya masih bebas berkeliaran tanpa ada yang mengganggu.


Lawannya adalah red ocean, suatu bidang usaha yang sudah dipenuhi pesaing-pesaing kejam yang saling membunuh – laut menjadi merah karena pertumpahan darah antar para pesaing ini. Di dunia startup digital murni dimana entry barriernya rendah atau bahkan nyaris tidak ada, berlaku hukum rimba – the winner take it all, tidak menyisakan pemenang ke 2, ke 3 apalagi pemenang hiburan.

Lantas apa yang bisa kita lakukan bila kita sudah terlanjur terjebur di red ocean ini ? Sedapat mungkin keluar dan menemukan blue ocean kita sendiri. Dengan cara men-disrupt diri sendiri agar kita memiliki kemampuan cukup untuk melompat dari red ocean ke blue ocean.

Di startup center kami sedang belajar untuk meloncat dari red ocean ke blue ocean ini, bagaimana caranya ? yang sudah dan sedang terus kami coba adalah dengan menambahkan factor lain selain digital murni.

Sebagai contoh kalaulah iGrow.Asia hanyalah system digital murni, maka betapa mudah orang lain membuat system yang sama kemudian mengambil alih pasar kita – lha wong di luar sana sangat banyak ahli-ahli IT. Tetapi system digital iGrow.Asia hanyalah puncak gunung es dari kerja keras mendidik petani, mengolah lahan, mengembangkan benih, mengembangkan pasar dan berbagai leg jobs lain yang harus dilakukan di lapangan.

Pendekatan yang sama kemudian kita lakukan untuk startup kita yang lain seperti uCare. Kalaulah dia hanya system digital, kita bukan yang pertama dan sangat banyak yang sudah melakukannya terlebih dahulu dengan skala yang lebih besar dari dalam maupun dari luar negeri.

VVIP Ambulance Services by uCare
Tetapi uCare kita beri power lebih, agar dia bisa melompat dari red ocean ke blue ocean-nya sendiri – power itu berupa sarana layanan fisik terbaik di kelasnya. Kami beri uCare unit-unit VVIP Ambulance yang di Indonesia di kelasnya hanya dipakai oleh presiden dan para anggota dewan.

Meskipun demikian kita juga mengantisipasi bahwa blue ocean tidak selamanya akan tetap biru, kalau pasarnya menarik akan segera ikut nyemplung pemain-pemain baru yang memerahkan laut yang semula biru. Lantas apa solusi kita ?

Kembali ke ungkapan di awal tulisan ini, adalah sikap kita yang tidak memandang orang lain sebagai pesaing melainkan sebagai potensial mitra untuk kerjasama – instead of compete, we collaborate !

Maka strategi kedua adalah mencari celah-celah untuk berkolaborasi dengan siapapun yang nyemplung di laut yang sama dengan kita, kita membangun jembatan penghubung bukannya membangun benteng pertahanan.

Sebagai contoh VVIP ambulance-nya uCare bisa ditempelkan ke rumah sakit-rumah sakit siapapun, klinik, perusahaan asuransi kesehatan, medical evacuation services, emergency assistance, dan bahkan juga bisa nempel ke penyedia platform digital di bidang medis seperti Go-Med dlsb. Sekarang bisa kita lihat betapa banyaknya potensi ‘teman’ tersebut !

Bagaimana kalau tiba-tiba muncul pemain baru yang bidangnya persis sama misalnya, sama-sama menyediakan fasilitas VVIP ambulance – bagaimana menyikapinya ? Sama, yaitu tetap bersinergi. Bumi ini luas, di Indonesia saja ada 260 juta penduduk – bila 1 % saja yang butuh layanan VVIP – ada pasar untuk 2.6 juta orang – dan ini bisa digarap oleh sejumlah pemain tanpa perlu kawatir yang satu kehilangan pasar karena kehadiran yang lain.

Bagaimana kalau sikap kita yang baik – memandang semua pemain di laut yang sama dengan kita adalah teman kolaborasi – tetapi di pihak lain, orang menganggap kita musuh ? Untuk yang ini bahkan ada panduannya khusus di dua ayat berikut :

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS 41:33-34)

Perhatikan di ujung ayat tersebut di atas, siapa yang diberi keberuntungan yang besar ? dialah orang yang bisa menolak kejahatan dengan cara yang lebih baik. Jadi bahkan dalam dunia usaha yang penuh kepentingan materi-pun persaingan itu bisa disikapi dengan cara yang lebih baik !

Tertarik untuk bergabung dalam dunia startup yang ‘tanpa-pesaing’ ini ? Yang segera kami butuhkan adalah tenaga-tenaga paramedis dan kalau ada juga dokter spesialis khusus – yaitu spesialis emergency untuk menjadi team awal VVIP Ambulance-nya uCare. Silahkan hubungi kami bila Anda sesuai kriteria ini dan berminat untuk bergabung.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal