Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Rabu, 02 November 2016

uCare Q & A

uCare Q & A

Menguji sebuah ide atau gagasan di era maraknya Social Media, sekaligus mendapatkan support dari para stakeholder yang tertarik – memang kini menjadi sangat mudah. Bahkan ketika ide itu masih berupa cikal bakal – atau yang di dunia startup biasa disebut MVP (Minimum Viable Product), uji kesahihan sebuah ide sudah dapat dilakukan dengan hasil yang bisa diandalkan. Seperti inilah kurang lebih hasil ‘test the water’-nya Indonesia Startup Center untuk sebuah ide yang disebut uCare – dibaca You Care.

Setelah didiskusikan dengan sejumlah stakeholder yang kemungkinan tertarik, respon positif pertama adalah dari industri asuransi syariah. uCare bisa menjadi landasan untuk lahirnya produk baru yang disebut Home Care Services, yang dananya bisa dikelola secara ta’awun dalam produk khusus atau produk tempelan (rider) di produk-produk asuransi kesehatan syariah.


Mobile Unit for uCare
Dukungan kedua datang dari distributor Mercedes Benz Indonesia beserta para mitra karoseri-nya, yang telah menyediakan unit ambulance VVIP sebagai model standar bagi layanan uCare. Kita memang membutuhkan ambulance jenis high roof – atap tinggi dari Mercedes ini, agar dokter dan paramedis yang bekerja di dalam ambulan dapat leluasa bergerak bila memang diperlukan.

Selain dukungan-dukungan yang sifatnya institutional tersebut, ide ini juga mendapatkan respon yang sangat antusias dari lontaran-lontaran posting yang kami lakukan melalui Facebook dan LinkedIn. Kami juga berhutang jawaban karena banyaknya pertanyaan yang muncul ketika ide ini disampaikan.

Tulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan melalui social media maupun kontak langsung kepada kami.

Apakah uCare Tidak Tumpang Tindih Dan Bersaing Dengan System Layanan Kesehatan Yang Sudah Ada di Negeri Ini ?

uCare mengisi celah layanan ke rumah, yang meskipun sudah ada tetapi belum intensif. uCare akan menjadi komplemen dari system layanan yang ada, mengurangi tekanan akan kebutuhan rumah sakit, mengurangi beban pemerintah untuk anggaran kesehatan dan mengurangi klaim asuransi BPJS. Jadi kehadiran uCare baik untuk semua pihak, insyaAllah.

Bagaimana Dengan Perijinan uCare ?

Inovasi di industri kreatif memang cenderung berjalan lebih cepat ketimbang lahirnya suatu peraturan yang sesuai. Ide-ide besar seperti lahirnya Uber, Bit Coin, Lending Club dlsb. tentu awalnya menabrak sekian banyak undang-undang atau peraturan di negara tempat kelahirannya.

Jadi uCare akan mengukuti segala peraturan yang sudah ada tentang pengelolaan ambulan dlsb. Sambil bekerjasama dengan instansi yang terkait untuk peraturan-peraturan yang belum ada.

Yang jelas cepat atau lambat layanan seperti ini akan hadir di masyarakat, hanya masalah waktu dan siapa yang akan mewujudkannya terlebih dahulu saja. Kalau bukan dari bangsa kita sendiri, saya tahu persis ada startup Singapore yang sedang menyiapkan ide sejenis dengan mentarget pasar terbesar di ASEAN di era MEA – siapa lagi kalau bukan kita yang ditarget.

Siapa Yang Akan Memiliki Unit Layanan uCare ?

Berbeda dengan rumah sakit yang hanya dimiliki oleh para konglomerat dan institusi besar – karena dibutuhkan dana ratusan milyar Rupiah untuk rumah sakit kelas sedang saja di kota, unit layanan uCare dapat dimiliki oleh individu ataupun kelompok masyarakat kelas menengah – utamanya dari kalangan medis seperti dokter dan paramedis.

Seberapa Mahalkah Unit Ini ?

Akan ada tiga type layanan uCare dan ini terrepresentasikan oleh unit layanannya. Yang pertama adalah layanan VVIP yang menggunakan unit ambulan seperti yang disediakan oleh Mercedes tersebut diatas, per unitnya berada di kisaran Rp 1.6 Milyar. Kelihatannya mahal, tetapi bila dibandingkan biaya satu rumah sakit kelas menengah saja – cukup untuk membeli 200-an mobile unit VVIP ini. Bahkan dengan angka yang sama Anda belum bisa membuat satu klinik di kota Anda – untuk membeli lahan dan bangunannya saja.

Yang kedua  adalah layanan VIP, yang akan menggunakan mobil ambulan eksekutif seperti Toyota Hi-ACE atau sejenisnya. Tidak selengkap dan senyaman VVIP tentu, tetapi inipun masih di atas kelas ambulan rata-rata. Kisaran harganya sekitar Rp 650 juta – Rp 750 juta termasuk peralatan di dalamnya.

Yang ketiga adalah layanan sosial, yaitu menggunakan ambulan-ambulan standar pada umumnya. Kisaran harganya sekitar Rp 250-300 juta per unit.

Siapa Yang Akan Membayar Layanan uCare

Pertama layanan uCare bisa dibayar melalui asuransi – Home Care Services - yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan asuransi syariah yang akan menjadi mitra uCare.

Kedua layanan uCare bisa dibayar menggunakan retainer, satu keluarga menitipkan sejumlah uang – yang akan berkurang setiap kali ada anggota keluarga yang menggunakan layanan uCare.

Dua mekanisme ini yang diutamakan untuk layanan VVIP dan VIP dari uCare. Baru kemudian bila ada unit yang tersedia, bisa juga uCare memberikan layanan yang ketiga yaitu case by case – pay as you treated.

Selain tiga layanan tersebut, uCare juga akan menyediakan layanan yang tidak berbayar dengan ambulan-ambulan standar. Dananya diambikan dari donasi dan subsidi silang dari layanan yang berbayar.

Siapa Yang Ditarget uCare Untuk Pasarnya ?

Yang ditarget uCare adalah kelompok masyarakat menengah atas, yang lebih nyaman dirawat di rumahnya sendiri bila sakit – kecuali bener-bener terpaksa baru dirawat di rumah sakit.

Dari survey ringkas kami ternyata masyarakat yang preferensi-nya dirawat di rumah sendiri sejauh memungkinkan ini – jumlahnya sangat banyak.

Apakah Perawatan Akan Dilakukan Di Dalam Ambulan-Ambulan uCare ?

Perawatan akan dilakukan di rumah-rumah pasien, tetapi dokter dan paramedis yang mengunjunginya menggunakan ambulan dengan peralatan yang paling lengkap.

Maksudnya adalah selain peralatan yang ada di ambulan bisa dilepas dan dipakai di rumah, bila memang dalam kondisi emergency pasien harus dirawat di rumah sakit - ambulan dapat langsung membawanya ke rumah sakit-rumah sakit yang menjadi mitra kerja uCare – sekaligus menanganinya secara proper selama dalam perjalanan.

Siapakah Dokter dan Paramedis Yang Menyertai Ambulan Tersebut ?

Diperlukan pelatihan dan sertifikasi khusus untuk dokter dan paramedis yang akan menyertai ambulan, diperlukan skills khusus untuk penanganan emergency ini. Mitra-mitra kami akan memberikan pelatihan dan sertifikasi ini untuk dokter dan paramedis yang bergabung.

Bila Ingin Bergabung Dalam Ide Ini, Dimana Peluang Saya ?

Bila Anda seorang dokter atau paramedis, Anda berpeluang untuk bergabung sebagai team dokter atau paramedis.

Di luar itu – tidak terbatas pada kalangan dokter dan paramedis – Anda bisa bergabung sebagai individu atau institusi yang menyediakan unit-unit layanan uCare berupa ambulan-ambulan tersebut. Silahkan kirim email ke kontak sistus ini.

Kapan Layanan uCare Ini Tersedia Di Kota Saya ?

Saat ini uCare baru sebuah ide yang sedang menjalani tes response pasar yang serius – melibatkan sejumlah pihak yang telah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk menyiapkan system IT sampai model ambulannya.

Kesiapan untuk launch-nya sendiri masih banyak lagi yang perlu dipersiapkan dan tergantung pula pada serangkaian tes lain yang sedang kami lakukan. Diusakan secepatnya bisa disebar luaskan.

Bagaimana Bila Selama uCare Mempersiapkan Ini Semua, Ide Yang Bagus Ini Disambar Orang Lain ?

Tidak masalah bagi kami, karena kami di Indonesia Startup Center selalu berpikir positif – bila suatu niat baik kita dijalankan oleh orang lain dengan lebih baik, maka kami tidak keberatan – menun jukkan suatu kebaikan adalah sama dengan kebaikan itu sendiri, sedangkan rezeki dariNya tidak pernah salah alamat.

Bagaimana Bila Gagasan uCare Ini Tidak Mendapatkan Dukungan Dari Instansi-Instansi Yang Terkait ?

Kita bisa belajar dari pemenang hadiah Nobel perdamaian 2006 Muhammad Yunus dengan Grameen Bank-nya, dia mengatakan “ kalau saya seorang banker, mungkin saya tidak akan pernah bisa membuat bank seperti Grameen Bank…”.

Ide yang tidak biasa, kadang memang harus datang dari orang yang berada di luar bidang dari ide tersebut. Mengapa demikian ? Karena orang yang berada dalam suatu bidang – dia mengetahui  begitu banyak masalah di bidangnya, begitu banyak peraturan untuk mengatasinya. Pengetahuannya tentang masalah dan peraturan-peraturan inilah yang kemudian menjadi constraint dia untuk mengeluarkan ide yang berbeda.

Orang-orang yang berada di luar bidang tersebut tidak mengetahui adanya constraint yang ada, karenanya dia hanya melihat peluang  – tentang apa yang bisa dilakukan, dan ketika peluang tersebut bener-bener bisa diaktualisasikan dan segala constrait yang ada bisa diatasi – maka dari sanalah lahir sesuatu yang berbeda dari jenisnya – seperti Grameen Bank tersebut.

Maka uCare ini juga baru satu langkah untuk mewujudkan sebuah system layanan kesehatan yang agak berbeda, bila yang agak berbeda ini bisa terwujud – maka tinggal selangkah lagi nantinya untuk membuat sebuah system layanan kesehatan yang totally different – dengan apa yang nantinya kita sebut sebagai Bymaristan, insyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal