Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Selasa, 22 November 2016

Urban Impact

Urban Impact

Pada tahun 2050 diperkirakan 2/3 dari penduduk dunia akan berada di perkotaan, namun khusus Indonesia akan terjadi 20 tahun lebih cepat atau sekitar tahun 2030. Dua penyebabnya, pertama pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi di kisaran 1 % dan yang kedua lebih dari 55 % penduduk negeri ini memilih tinggal di wilayah yang luasannya hanya sekitar 6 % dari wilayah Indonesia keseluruhan. Kompetisi untuk sekedar mempertahankan kehidupan yang layak di kota akan semakin berat saat itu, tetapi kita memang tidak harus hidup di kota ! 

Dalam 14 tahun yang akan datang, Jawa sudah akan menjadi semacam super megapolitan – menjadi kota yang tidak terputus dari Anyer sampai Panarukan. Saat itu Jawa akan dihuni sekitar 175 juta atau bertambah sekitar 38 juta dari jumlah penduduk Jawa saat ini yang berada di kisaran 137 Jiwa.


Hidup di kota meskipun memberikan peluang besar, juga akan semakin berat bagi kebanyakan manusianya. Daya dukung kehidupan kota seperti air dan udara bersih tentu akan semakin menurun bukannya bertambah seiring pertambahan penduduknya. Ketersediaan makanan apalagi akan menjadi challenge tersendiri.

Tetapi kita juga tidak perlu kawatir berlebihan, masalah besar juga berarti peluang besar bagi yang mau dan bisa mengatasinya. Food security – ketersediaan, keamanan dan keterjangkuannya – akan menjadi peluang usaha yang semakin besar seiring dengan pertambhan jumlah penduduk dan meningkatnya komposisi penduduk kota dibandingkan dengan penduduk desa.

Di kota peluangnya ada pada aktivitas urban farming – karena masyarakat perkotaan-pun akan semakin aware pada pentingnya upaya menanam sebagian makanannya sendiri. Masyarakat yang mulai tertarik belajar tentang urban farming ini bahkan kini-pun sudah bisa bergabung dengan Urban farming SCHOOL yang kami adakan.

Peluang yang lebih besar lagi adalah bagi yang mau berhijrah ke desa-desa, khususnya keluar Jawa – yang masih tersedia lahan relatif cukup untuk bertani dalam skala besar. Daerah seperti di NTB di sekitar Teluk Saleh yang pernah saya identifikasi adalah salah satunya, tetapi daerah-daerah lain juga masih sangat banyak.

Bila niat kita lurus meng-eksplorasi daerah-daerah yang belum termakmurkan secara optimal tersebut, adalah untuk melaksanakan perintahNya – maka perjalanan-perjalanan panjang ke daerah-daerah tersebut insyaAllah akan menghasilkan rezeki tersendiri – yang tidak kalah menarik dengan rezeki yang ada di perkotaan.

Tentu ada resiko disana-sini, tetapi resiko ini juga sebanding dengan peluang untuk memperoleh rezeki yang dijanjikanNya. Secara spesifik kita diperintahkan untuk ber-hijrah, secara spesifik pula kita dijanjikan rezeki yang banyak.

Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 4:100)

Perintah berhijrah ini juga sejalan dengan ayat-ayatNya yang lain yang mendorong kita untuk berjalan ke seluruh penjuru dunia untuk mencari rezeki.

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS 67:15)

“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS 62:10)

Jadi jelas bagi umat ini, bahwa perintah kepada kita itu adalah untuk berhijrah ke buminya yang luas, bertebaran di segala penjuru bumi – bukan untuk berjubel-jubel di tempat yang padat penduduk.

Dari sini pula kita bisa melihat bahwa solusi masalah-masalah perkotaan di dunia inipun justru adanya pada umat ini bila kita melaksanakan perintahNya sekaligus juga megajarkannya pada dunia.

Dalam semangat untuk mengajarkannya pada dunia ini pula, melalui vehicle kami iGrow.Asia – insyaAllah kami akan hadir sebagi finalis di ASEAN Impact Chalenge dengan tema Innovation for Urban IMPACT – pekan ini di Singapore. Ini untuk kesekian kalinya iGrow.Asia tampil di forum-forum global, target kami jelas – yaitu untuk membangun jaringan global sekaligus berkontribusi pada masalah-masalah besar yang dihadapi dunia saat ini.

Inilah cara kita menunjukkan ke dunia bahwa Islam punya konsep untuk mengatasi seluruh problem kehidupan – di jaman modern ini sekalipun. Islam punya sudut pandang yang menarik dari setiap permasalahan tersebut.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS 94:5-6)

Bila orang lain hanya melihat masalah dan kesulitan, kita melihat dibalik setiap masalah dan kesulitan itu ada dua kemudahan. Bila orang lain hanya melihat risiko, kita melihat rezeki yang tersembunyi di balik setiap resiko itu. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal