Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Selasa, 11 Agustus 2015

Materi Lengkap Islamic Agriculture

Materi Lengkap Islamic Agriculture

Oleh : Muhaimin Iqbal


Setelah dikumpulkan dan ditulis sembilan abad lalu oleh Ibnu Awwam, digunakan dalam bahasa aslinya bahasa Arab selama 7 abad, kemudian diterjemahkan ke bahasa Spanyol dan Perancis hampir dua abad silam – Alhamdulillah Kitab Al-Filaha untuk pertama kalinya kini berhasil diterjemahkan secara lengkap ke dalam bahasa Inggris. Team penterjemah internasional yang disponsori oleh Yayasan Dana Wakaf Indonesia berhasil merampungkan tugasnya dan menyerahkan hasilnya ke kami tepat sehari menjelang Ramadhan 1436 H. Kitab yang dalam bahasa Inggris kita sebut Book On Agriculture itu kini tersedia gratis untuk Anda download !

Namun sebelum Anda melakukan download perlu saya berikan penjelasan sedikit. Jangan Anda membayangkan bahwa memahami kitab ini akan mudah, pertama karena kitab ini ditulis sekitar sembilan abad silam dengan banyak istilah teknis yang ada saat itu.

Banyak hal yang sekarang ada di sekitar kita tetapi belum ada saat itu. Misalnya unsur-unsur makro tanaman seperti Nitrogen, Phosphor dan Kalium  - baru ditemukan manusia 5-6 abad setelah kitab tersebut ditulis.

Kedua diperlukan praktisi pertanian lapangan untuk bisa memahami secara detil hal-hal teknis yang menyangkut praktek yang dimaksud dalam kitab tersebut. Misalnya bagian-bagian yang menyangkut pemeriksaan kondisi tanah, teknik-teknik penyuburan tanah, teknik pembibitan, pembenihan dlsb.

Ketiga adalah hal yang biasa terjadi di dunia pendidikan secara umum, yaitu meskipun seluruh text book  tersedia – tidak berarti pelajar dan mahasiswa bisa otomatis paham sendiri dengan hanya membaca text book tersebut. Perlu penjelasan dari para pengajar yang telah mendalaminya lebih dahulu dan mempraktekannya.

Oleh sebab itu, meskipun sangat detil dan lengkap – Kitab Al-Filaha tetap hanya merupakan salah satu referensi saja dari ilmu yang saya sebut Islamic Agriculture. Referensi utamanya tetaplah Al-Qur’an dan Sunnah-sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Kemudian setelah dipahami dan dicoba praktekkan, kitab tersebut perlu diajarkan agar bisa diambil manfaatnya secara luas. Konsep pengajarannya kami rancang  untuk menyesuaikan tingkat kebutuhan dari para peminat. Kami sebut 3 x 3 , yaitu tiga pilihan – masing-masing tiga yaitu tiga jam, tiga hari dan tiga bulan.

Tiga jam adalah untuk yang sekedar ingin tahu secara umum, ilmu apa kira-kira yang ada dalam Islamic Agriculture. Ini contohnya yang kami  berikan dalam  Studium Generale On Islamic Agriculture – Sabtu lalu (13/6/15).

Berikutnya adalah tiga hari, yaitu bagi peserta yang sudah terlibat di dunia pertanian atau akan terjun ke dunia pertanian – namun memerlukan pembekalan yang terkait dengan Islamic Agriculture ini.  Program yang kedua ini sifatnya atas dasar permintaan, institusi atau kelompok-kelompok tani dengan peserta minimal 20 orang dapat meminta kami untuk memberikan pelatihan tiga hari tentang Islamic Agriculture ini. Tentu pembahasannya jauh lebih detil dari versi yang tiga jam.

Pelatihan dalam skala penuh dari program ini sendiri adalah yang  versi tiga bulan. Selain ngaji kitabnya sendiri, mempelajari aplikasi-aplikasi teorinya – sampai praktek di lapangan insyaAllah dapat dilakukan secara lengkap dalam program 3 bulan ini.

Peserta yang ditargetkan adalah para sarjana dari segala bidang yang ingin terjun ke dunia pertanian, para penyuluh pertanian lapangan dan siapa saja yang ingin secara serius mempelajari dan mempraktekkan konsep Islamic Agriculture ini.

Bagaimana dengan pembiayaan program-program tersebut ? Seluruh program kami rancang untuk dibiayai pihak ke 3. Dengan demikian siapa saja yang ingin mendalami Islamic Agriculture ini tidak harus dipusingkan dengan memikirkan biayanya sendiri.

Bila para penuntut ilmu harus membayarnya sendiri, maka hanya orang yang mampu yang bisa belajar. Yang tidak mampu akan semakin ketinggalan, dan akan terjadi kesenjangan yang semakin lebar antara yang mampu dengan yang tidak mampu.

Lantas siapa pihak ke 3 yang mau membiayai gerakan belajar seperti ini ? Bisa siapa saja. Bisa perusahaan Anda yang ingin menyalurkan dana CSR-nnya , bisa Anda sendiri yang sangat ingin berkontribusi dalam memakmurkan bumi tetapi karena berbagai kesibukan tidak bisa melakukan sendiri – maka Anda dapat mensponsori orang yang bisa punya waktu untuk melakukannya, dlsb.

Bagi kami yang mengelola program ini secara keseluruhan dengan payung Yayasan Dana Wakaf Indonesia, yang penting kami melakukan dahulu apa yang bisa kami lakukan – selebihnya terserah Allah, siapa yang akan digerakkanNya untuk menolong upaya ini.

Seperi ketika Nabi Musa ‘Alaihi Salam melihat dua orang perempuan yang sedang menggembala, dua orang yang lemah yang tidak bisa berebut air dengan para penggembala lelaki yang mendominasi satu-satunya sumur yang ada. Maka dengan tidak mengharapkan balasan apapun Nabi Musa langsung menolong yang lemah tersebut.

Petani-petani kita rata-rata adalah orang-orang yang lemah, mereka terhimpit oleh berbagai kekuatan kapitalisme ekonomi. Bertani yang mestinya semuanya serba gratis, kini semuanya harus membayar – hanya yang kuat secara ekonomi yang bisa bertahan.

Maka pelatihan untuk bisa memperoleh semuanya yang serba gratis inilah yang harus kita bisa berikan.


Bila memahami kitabnya sendiri terlalu sulit dan Anda tidak memiliki waktu untuk ini, Anda bisa juga menyimak ringkasannya yang kami jelaskan dalam Studium Generale Sabtu lalu. Karena cukup panjang versi 3 jam ini – videonya dipecah dalam lima bagian masing-masing sekitar 30 menit – atas jasa baik salah satu peserta :




Lebih jauh dari itu, bagi Anda yang ingin  secara serius mendalaminya dalam program tiga bulan di Madrasah Al-Filaha – Jonggol , brosur detilnya dapat Anda download juga di link ini.  Programnya sendiri insyaAllah berjalan mulai minggu ke 3 di bulan Syawal, pendaftaran kini dibuka untuk maksimal 30 orang pertama yang memenuhi syarat.


Lantas bila semuanya gratis, tetapi tidak ada institusi yang tertarik membiayainya dengan dana CSR mereka, tidak ada pula individu yang berminat untuk mensponsori orang lain dalam belajar Islamic Agriculture ini – apakah peseta akan ditarik biaya ? kalau tidak dari mana dananya ?

Kami sangat yakin dengan janjiNya "...Hal Jazaa ul Ikhsaan Illal Ikhsan" (QS 55:60) – tidak ada balasan suatu kebaikan selain kebaikan pula. Kemudian kami juga akan berdo’a seperti yang dicontohkan ketika Allah menceritakan apa yang dilakukan Nabi Musa ‘Alaihi Salam – di dalam kesendiriannya, setelah dia lari dari kejaran  Fir’aun, setalah dia menolong dua perempuan penggembala yang tidak berdaya. Apa isi do’anya ?

“…Ya Rabb, sesungguhnya aku sangat memerlukan kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku” (QS 28:24) Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal