Home Made Gas – A Renewal Energy Challenge
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Memulai tahun baru 2018, resolusi Indonesia Startup Center adalah untuk berkontribusi maksimal dalam ikut memberikan solusi pada masalah-masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat luas baik sekarang maupun nanti. Salah satu bidang yang kami ambil adalah energy, kami yakin bahwa renewable energy bukan lagi wacana – tetapi waktunya untuk dieksekusi secara terstruktur, massive dan sistematis. Dan inilah kesempatan emas yang kami ingin libatkan Anda yang memiliki passion di bidang ini.
Diluar bayangan kebanyakan orang, membuat gas sendiri di rumah atau di usaha kecil – itu sebenarnya sudah sangat dimungkinkan saat ini. Bayangkan sekarang kalau ibu-ibu tidak lagi perlu membeli gas, ketika HOREKA (Hotel, Restaurant dan Katering) punya option untuk bisa menghemat bahan bakarnya – negeri ini akan sangat diuntungkan karena fossil fuel akan mulai dikurangi penggunaannya, digantikan oleh renewable energy.
Teknologi gasifikasi, pyrolysis dan lain sebagainya sudah berkembang lebih dari seabad lalu. Sudah pernah sangat popular di krisis ekonomi dunia awal 1930-an, di masa PD –II dan juga krisis energy global pertengahan 1970-an. Namun banyak dilupakan ketika bahan bakar fossil masih available dan murah.
Orang meninggalkan bahan bakar kayu karena kepraktisannya, menggunakan gas atau solar tentu lebih mudah – dan orang rela membayar biaya yang lebih mahal untuk kemudahan ini.
Sebaliknya, meskipun bahan bakar kayu lebih murah per kilo kalorinya – karena pemakiannya ribet – sementara ini relative tidak banyak digunakan di negeri ini. Dalam skala besar digunakan oleh industri dan rumah tanggga di negara-negara maju seperti Inggris, Jepang dan Korea Selatan – karena di negara-negara tersebut ada insentif untuk penggunaan renewable energy ini menggantikan fossil fuel.
Masyarakat eropa bahkan punya visi 2020 – yaitu pada tahun 2020, 20 % energy mereka harus sudah tergantikan dengan renewable energy – salah satunya ya dari kayu tersebut, baik dalam bentuk wood chip, wood pellet maupun lainnya. Produsen terbesar kayu bakar dalam bentuk chip dan pellet ini juga negara-negara maju seperti Amerika dan Canada.
Untuk mendorong negeri ini mampu bersaing dengan negara-negara maju tersebut dalam hal produksi sekaligus penggunaan renewable energy, Indonesia Startup Center akan memfasilitasi akselerasi dua hal ini sekaligus.
Produksi renewable energynya didorong dengan program Energy Farming seperti penanaman kaliandra merah dan tanaman-tanaman lain, sedangkan dari sisi konsumsi – kami akan menghadirkan mesin-mesin yang sangat memudahkan bagi masyarakat yang ingin memproduksi dan mengggunakan gas-nya sendiri – yang berasal dari kayu bakar dan biomasa lain yang melimpah di negeri ini.
Untuk poin yang kedua ini, kami bayangkan nantinya tidak akan ada alasan orang susah menggunakan bahan bakar kayu ini – bila pengoperasian mesinnya bahkan bisa dikendalikan dari handphone Anda !
Untuk versi perdananya tentu belum secanggih ini tetapi sudah sangat dekat. Rancangan detilnya seperti pada gambar di bawah, dibuat dari baja kwalitas terbaik dengan precision workmanship. Outputnya berupa syngas – yang siap untuk memanaskan kompor rumah tangga sampai boiler pabrik (tergantung ukuran) – bahkan bisa langsung untuk bahan bakar generator listrik.
Semua rancangan detil termasuk dokumen CAD, sampai coding untuk programming computerized carburetor-nya sudah ada di kami, tinggal memproduksi prototype-nya. Lantas apa yang masih kami butuhkan ?
Kami butuh mitra bengkel precisi untuk membuat prototype AfterOil HMG 1.0 (AfterOil Home Made Gas Version 1) ini. Bagi yang tertarik untuk mengerjakan prototype-nya ini, kami juga akan libatkan dalam produksi massalnya nanti.
Ideanya bengkel Anda harus memiliki peralatan yang sangat lengkap dan punya pengalaman yang matang di bidang precision machining, lebih baik lagi bila juga familiar dengan pembuatan computerized programming control – namun bila yang terakhir ini terlalu sulit untuk dipenuhi, insyaAllah bisa disupport oleh team kami.
Renewable energy adalah industri besar yang seluruh dunia bergerak ke sana, bagi Anda yang tertarik untuk ikut menggarapnya dapat mengirimkan profil team dan perusahaannya ke : ceo@iou.id. Mohon maaf untuk program ini kami tidak menerima perorangan, karena pekerjaannya memang sangat membutuhkan team yang multi discipline.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar