Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 15 Januari 2018

Full Spectrum Farming

Full Spectrum Farming

Sejak kecil kita belajar bahwa negeri kita adalah negeri agraris yang subur makmur gemah ripah loh jinawi, tongkat dan kayu bisa jadi tanaman. Ironinya di awal tahun ini kita tetap impor beras meskipun pekan sebelumnya diklaim kita surplus beras tahun 2017, indeks pedalaman dan keparahan kemiskinan meningkat di tengah klaim keberhasilan ekonomi dan 60% desa kita masih tertinggal atau sangat tertinggal. Whats wrong ? salah satunya mungkin karena kita belum berhasil memahami dan mengamalkan sepenggal ayat di surat Ali Imron 191 “ …Rabbana maa khalaqta haadzaa baathilaa…

Negeri kita memang negeri agraris, hampir keseluruhan wilayah kita bisa ditanami – meskipun tidak harus semuanya tanaman pangan – tetapi semua tanaman bermanfaat berdasarkan penggalan ayat tersebut di atas. Tongkat dan kayu-pu betul-betul bisa jadi tanaman, tinggal pertanyaannya apakah kita bisa memanfaatkannya.

Kita akan selalu bisa memanfaatkan biomassa – apapun yang tumbuh dari tanaman maupun ternak – bila kita berwawasan luas dan mau terus mengingatNya dan berfikir tentang ciptaannNya sampai ketu Oh… “…Rabbana maa khalaqta haadzaa baathilaa…”. Kunci dari penggalan ayat ini adalah dua hal, yaitu “MengingatNya” dan “Memikirkan CiptaanNya”.


Mengapa perlu mengingatNya ? Karena hanya Dia yang bisa memberi petunjuk, tanpa petunjukNya kita akan berjalan dalam kegelapan – apapun di depan mata kita tidak kelihatan. Demikian pula tanpa memikirkan ciptaanNya, kita tidak akan tahu manfaat dari segala sesuatu yang ada di depan kita. Secara kasat mata ada dahan dan ranting, ada daun dimana-mana tetapi kita tidak tahu untuk apa semua itu ?

Berikut adalah list dari dunia agraris kita, bila saja kita mau mengaji, mentadaburi, mengamalkan dan mengajarkannya, insyaAllah negeri ini akan benar-benar menjadi negeri yang gemah ripah loh jinawi, baldatun thoyyibatun waRabbun ghafuur.

Full Spectrum Farming by iGrow.Asia
Pertama tentu untuk menanam makanan - Food, dan makanan tidak harus beras, daging tidak harus sapi. Ayat-ayat makanan ini sangat banyak ditebarkan oleh Allah di Al-Qur’an, yang sangat lengkap di Surat ‘Abasa 23-32. Ada setidaknya empat buku yang sudah saya tulis yang menyinggung makanan ini mulai dari buku Kebun Al-Qur’an, Mindset, Bioeconomy dan Beyond Horizon.

Kedua adalah tentang pakan - Feed, saya pisahkan dari makanan karena di Al-Qur’an-pun ada bahasan terpisah dalam hal pakan ini. Ada sejumlah ayat diantaranya adalah As-sajdah ayat 27, ‘Abasa 31-32 dlsb. Bila kita gagal mengurusi pakan ini, maka akibatnya seperi yang kita derita sekarang – negeri kita masih hijau tetapi kita harus impor daging.

Ketiga adalah tentang bahan bakar atau Fuels, kita masih memilih bahan bakar fossil yang harus disedot dari perut bumi, dari kedalaman lautan dan dari ujung negeri – untuk kemudian diproses dan disebarkan dengan sangat mahal ke segala penjuru tanah air. Ongkosnya jelas jauh berbeda dari satu dan tempat yang lain, maka ketika dipaksakan sama – harus ada yang menanggung biayanya.

Padahal ada sumber energy terbarukan yang melimpah, dia ada di segala penjuru tanah air, tinggal mengolahnya saja menjadi bahan bakar dari yang sangat basic seperti kayu bakar hingga menjadi gas, listrik dan bahkan juga bahan bakar cair. Seluruh teknologinya sudah ada, tinggal kemauan dan kemampuan kita untuk mengolahnya.

Tidak harus menunggu institusi pemerintah atau perusahaan besar untuk bergerak mengolah energy baru dan terbarukan ini, justru inilah kesempatan rakyat untuk mengolah dan menyiapkan energy-nya sendiri. PetunjukNya-pun ada di sejumlah ayat di antaranya adalah surat Yaasiin ayat 80 dan Surat Al-Waq’iah 71-72.

Keempat adalah material atau bahan baku – Feedstock, mirip dengan kasus bahan bakar – kita memilih mengeruk bumi dan memotong gunung untuk membuat bahan bangunan dan material-material lain yang tidak renewable yang dibutuhkan untuk industri. Padahal bahan-bahan terbaiknya justru ada di sekitar kita – dan dia renewable, bisa diperbarui, ditanam kembali dan bisa dikembalikan ke bumi.

Contohnya apa ? misalnya saudara kita di pedalaman dan pulau-pulau terpencil, dengan apa mereka membangun rumahnya ? Yang mampu tetap menggunakan semen dan besi. Semennya dihasilkan dari memotong gunung-gunung di Jawa, besinya sebagian impor – pastinya mahal dan tidak selamanya ada.

Padahal kita diajari oleh Allah untuk membuat rumah dari apa-apa yang ada di sekitar kita, bila mengikuti petunjukNya rumah kita pasti baiknya, kokoh, tidak bocor apalagi banjir ketika hujan – dan semua penduduk akan bisa memiliki rumah. PetunjukNya antara lain ada di surat lebah AnNahl ayat 68.

Karena lebah mengikuti petunjuk wahyuNya, rumah lebah selalu indah, kokoh, tidak banjir, tidak bocor dan semua lebah mendapatkan rumahnya. Manusia diberi wahyu, tetapi dia sombong – mengunggulkan akalnya di atas wahyu, sehingga begitu banyak yang tidak mendapatkan rumahnya, yang sudah mendapatkan rumah terbaiknya-pun masih bocor, masih banjir dan berbagai kekurangan lainnya.

Bukan hanya bahan baku rumah, seluruh bahan baku industri yang amat sangat maju sekalipun bisa diproduksi dari bahan-bahan yang tumbuh di sekitar kita. Di erah teknologi mikro – kita menggunakan semuanya dari tambang yang diolah menjadi chip computer, mesin mobil dlsb.

Di era teknologi berikutnya yang disebut era teknologi nano, mayoritas bahan tersebut bisa digantikan oleh nanomaterials. Diantaranya adalah nanocarbon dalam berbagai bentuknya, dan tahukan Anda dari apa nanocarbon ini bisa dibuat ? antara lain adalah dari segala bentuk pepohonan dan biomassa lain yang tumbuh di sekitar kita.

Kelima adalah pupuk atau Fertilizer, dahulu ketika negeri ini belum memiliki pabrik pupuk – negeri ini dikagumi oleh sang penjelajah Dunia Ibnu Batutah sebagai negeri yang amat subur. Hari-hari ini saya bersahabat dengan keturunan langsung yang ke sekian belas dari Ibnu Batutah – Mohammed Abdurrrahman Zekroui, warga Marocco yang memutuskan untuk meneruskan tradisi kakek moangnya mengembara.

Dia sering mengungkapkan keprihatinannya, mengapa negeri masyriki yang begitu subur – jauh lebih subur dari 57 negara yang dilaluinya dalam perjalanan dari Magribi ke Masyriki – ini belum memimpin dunia. Salah satunya ya karena kini negeri ini berbeda dengan ketika kakek moyang dia berkunjung ke samudra Passai abad 13.

Saat itu kita tidak memasukkan apapun ke dalam tanah selain dari hasil tanah itu sendiri, kini tanah-tanah kita dipaksa ‘menelan’ obat kesuburan yang disebut pupuk. Akibatnya tanah menjadi kecanduan seperti orang sakkau – bila diberi obat seolah sembuh kembali suur, tetapi bila tidak diberi pupuk dia semakin parah sakitnya.

Pupuk terbaik untuk menyuburkan dan memakmurkan bumi ditebarkan oleh Allah di sejumlah ayatNya. Diantaranya ada di surat Yaasiin 33-34, surat An-Nahl 10-11, penggalan surat Al-Hajj ayat 5 dan berbagai surat lain yang sangat banyak.

Keenam adalah cita rasa dan keharuman  - Flavour and Fragrance, Dia mencintai keindahan pandangan mata dan keharuman – karya-karyaNya selalu indah, dan ciptaan terbaiknya yang dibuat satu per satu dan ditempatkanNya di dalam surga (QS 56:35 ; QS 32 :16-17), sebagai hadiah bagi golongan kanan, golongan yang antara lain disifati sebagai lambungnya jauh dari tempat tidur – rajin sholat malam, diuatnya dari minyak wangi !

Bahkan ciptaan Allah yang terindah ini dibuat dari empat minyak wangi terbaik, yaitu Misik, Za’farron, Anbar dan Kaafuur. Keharuman juga aroma yang memancar dari Tubuh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, disunahkan pula untuk umatnya. Kita diilhami oleh Allah untuk menanamnya menjadi bagian dari pertanian kita antara lain melalui surat yang juga sangat indah – Ar Rahman ayat 12.

Bahan-bahan minyak wangi dan segala keharuman serta penguat cita rasa itu merupakan kekayaan tanaman-tanaman kita. Ada yang seperti rumput saja, kita tanam dimana-mana bisa yaitu Citronella – Sereh Wangi. Ada yang perlu tanah khusus seperti Vetiver – Akar Wangi.

Ada keharuman yang sangat mahal dari pohon-pohon yang tumbuh baik di negeri kita seperti gaharu dan cendana, bahkan juga ada bunga-bunga yang sangat langka – yang adanya hanya di Indonesia – dan kini kondisinya menjelang punah, dia adalah Java Cananga – Kenanga Jawa.

Bagi masyarakat Blitar dan sekitarnya yang merupakan habitat asli kenanga jawa ini, mereka berpeluang terbaik untuk memiliki komoditi bahan minyak wangi yang tidak ada pesaingnya di dunia. Philipina punya yang disebut Ylang-ylang, tetapi kwalitas dan harganya sangat jauh dari yang kita miliki.

Ketujuh adalah pertanian dan peternakanan sebagai  keindahan dan kegembiraan (Fun). Allah mengisyaratkan ini antara lain melalui surat An-Nahl ayat 6 dan Al Hajj ayat 5. Orang-orang kota nan modern kemana mereka berlibur ? ketempat-tempat yang indah, diantaranya adalah ke gunung-gunung dan desa-desa.

Itulah mengapa agrowisata, agroventure dan berbagai wisata berbasis keindahan pertanian dan peternakan menjadi objek yang semakin menarik. Negeri jiran kita yang tidak memiliki lahan seluas kita, yang luasnya hanya se-kabupaten kita sja bisa membuat agrowisata dan agroventure yang begitu indah – why not kita ?

Dengan segala nikmat yang paripurna tersebut, maka kita bisa memahami mengapa Allah berulang-ulang bertanya ke kita “ Fabiayyi aalaa ‘i rabbikumaa tukadzibaan – maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?”. Anda yang tertarik untuk mendalami dan mengembangkan salah satu dari tujuh bidang pertanian tersebut di atas, dapat menghubungi kami di : ceo@iou.id atau ceo@igrow.asia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal