Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Rabu, 05 Juli 2017

Golden Age Challenge

Golden Age Challenge

Di negara-negara maju jumlah penduduk usia lanjut kini sudah melebihi penduduk usia muda antara 12-24 tahun. Negara-negara berkembang seperti kita juga menyusul dengan sangat cepat, PBB memperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di atas 60 tahun pada tahun 2050 akan mencapai 25% dari jumlah penduduk atau mendekati 75 juta jiwa. Pertanyaannya adalah siapa yang akan membiayai segala kebutuhan hidup dari penduduk usia lanjut ini ? Padahal di atas usia 60 tahun umumnya orang tidak lagi produktif, sedangkan kebutuhan biaya hidupnya justru meningkat tajam ?

Mengandalkan dana pensiun dan tunjangan hari tua ? tidak semua orang memiliki dana pensiun dan tunjangan hari tua ini. Kalau toh ada, pada umumnya dana pensiun dan tunjangan hari tua ini nilainya sangat tidak memadai. Mengapa ? Karena iuran yang kita bayarkan sejak bekerja di usia belia, terus tergerus dengan inflasi – sehingga ketika kita pensiun angkanya saja yang besar tetapi daya belinya jauh menurun.

Mengandalkan dari sanak family khususnya anak-anak ? jumlah anak-anak di generasi kita cenderung menurun. Persaingan hidup juga semakin keras pada jaman mereka dewasa, jadi kalau toh kita bisa mendidik anak-anak kita menjadi anak-anak yang berbakti pada orang tuanya – kita juga tidak ingin membebani mereka.


Di sisi lain usia harapan hidup rata-rata orang Indonesia kini mencapai 71 tahun, kalau pensiun dari pekerjaan di usia rata-rata 55 – 60 tahun – maka rata-rata orang Indonesia harus mampu bertahan hidup antara 11-16 tahun pasca pensiun. Gambaran tentang masa depan suram ?

Betul, bila kita tidak merencanakan dari dini. Tetapi justru di sinilah challenge dan seninya bila kita antisipasi sedini mungkin. Uswatun Hasanah kita – Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mulai memimpin perang besar pada usia 55 tahun atau sekitar usia pensiun rata-rata orang di jaman ini. Beliau terus memimpin perang sampai sekitar 27 kali hingga akhir hayatnya di usia 63 tahun.

Kita juga diajari untuk berdoa agar makin tua kita menjadi semakin berkwalitas, penggalan do’a khatmil Qur’an antara lain berbunyi : “…Ya Allah, jadikan umur terbaikku adalah di penghujungnya, jadikan amal terbaikku adalah di penutupnya, dan jadikan hari-hari terbaikku adalah hari ketika bertemu dengan Engkau…”.

Bahkan di Al-Qur’an ada ayat yang secara specific menganjurkan kita untuk mempersiapkan hari esuk ini. Penekanannya tentu pada hari esuk yang abadi, tetapi hari esuk yang abadi tergantung juga dengan apa yang kita lakukan semasa kita hidup – khususnya di akhir-akhir usia kita. Itulah mengapa semua kita tentu berita-cita ingin khusnul khatimah dalam arti yang sesungguhnya.

Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esuk dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS 59:18).

Ayat dan contoh do’a tersebut mengisyaratkan satu hal yang sangat jelas, yaitu perencanaan untuk hari esuk yang lebih baik. Khususnya adalah apa yang akan kita lakukan di usia emas kita, ketika fisik tidak sekuat sekarang, pikiran tidak secemerlang sekarang, network tidak seluas sekarang dan perbagai kendala lain yang menyertai usia lanjut kita.

Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa merencanakan ini semua ? Salah satu caranya adalah coba pejamkan mata Anda sejenak – bayangkan kehidupan Anda di usia-usia akhir Anda, 56 , 57, 58….61, 62, 63….71, 72, 73…dst. Bayangkan dimana Anda akan tinggal ? bersama siapa ? apa kegiatan Anda ? Siapa yang merawat Anda bila sakit ? Siapa yang akan mengantar Anda di hari terbaik Anda ketika bertemu denganNya ?

Sebagaimana cita-cita pertama yang saat itu tentu sudah Anda lalui, inilah cita-cita kedua yang semakin cepat kita merencanakannya akan semakin baik. Salah satu hasil dari Ramadhan Camp 1438 lalu yang kami bahas bersama teman-teman i’tikaf adalah terkait perencanaan untuk usia emas ini.

Kami begitu menikmati suasana kebersamaan dan beribadah bareng di Masjid, mentadaburi ayat-ayatNya, saling menguatkan keimanan dan saling menyemangati untuk beramal lebih. Bagaimana kalau model seperti ini kita lanjutkan hingga akhir hayat kita ? Barangkali inilah bentuk perencanaan hari tua yang kita butuhkan. Berikut adalah point-point pemikirannya.

Perlunya kebersamaan dalam merencanakan, bukan hanya ini akan meringankan – tetapi juga kita semakin butuh banyak teman ketika usia kita lanjut. Sebagai contoh yang sudah sempat kita pikirkan adalah bagaimana bisa tinggal di linkungan pesantren pada usia lanjut kita.

Maka pesantrennya seperti apa yang kita perlukan, harus direncanakan dan dipersiapkan mulai saat ini selagi sumberdaya yang diperlukan berada dalam jangkuan tangan kita.

Pesantren yang kita bayangkan itu sebut saja Pesantren Khusnul Khatimah – karena inilah cita-cita kita semua. Selain silabus rutin untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, di pesantren ini dibangun pavilion-pavilion yang menjadi tempat tinggal jama’ah – saat kita tua kita tidak butuh rumah besar, tetapi kita butuh privacy – juga ruang tamu untuk menerima anak cucu bila berkunjung.

Di lingkungan pesantren juga terdapat berbagai unit kegiatan yang sesuai dengan minat jama’ah,  di usia lanjut umumnya orang pingin tetap bisa bertani dan beternak – maka disediakan pertanian dan peternakan canggih – yang bisa dinikmati tanpa harus bekerja keras.

Jangan lupa pada usia kisaran 60-an orang juga lagi di puncak wisdom-nya, kalau ditambah rajin mentadaburi ayat-ayatNya siang malam – dia juga berada di puncak penguasaan hikmah (QS 3:190-191; 2:269) – maka pesantren juga bisa menjadi tempat orang-orang di luar sana untuk datang berkonsultasi dalam menyelesaikan perbagai urusan dunianya.

Pesantren Khusnul Khatimah bisa saja kita pilih lokasi di daerah-daerah yang sejuk di puncak gunung, tetapi akses layanan kesehatan – yang bisa jadi sangat diperlukan saat itu – harus pada kondisi terbaiknya. Bukan hanya ambulan VVIP yang kini jaringannya sudah ada di kita, bila perlu medical evacuation dengan helicopter-pun dimungkinkan – karena saat inipun transportasi online tertentu sudah menyediakan layanan taksi terbang ini.

Hidup di Pesantren Khusnul Khatimah hanyalah salah satu contoh bagaimana kita merencanakan golden age kita, sebagian kita yang lain bisa jadi punya cita-cita yang berbeda. Misalnya ada sebagian kita yang ingin keliling dunia di hari-hari tuanya, dan ini tidak salah karena setidaknya ada 7 ayat yang menginspirasi kita untuk melakukan hal ini.

Ada pula yang punya cita-cita lain lagi, di usia emasnya sedapat mungkin tinggal di Mekkah, Medinah atau bahkan di Palestina di sekitar Masjidil Aqsha. Alasannya juga sangat valid karena center of gravity akhir zaman-pun adanya di sana, maka tidak salah bila hari terbaik kita – pingin berada di sana.

Apapun cita-citanya, persyaratan untuk mencapainya sama – yaitu perencanaan yang matang, kerja keras kita selagi mampu dan berjam’ah bersama orang-orang yang juga merencanakan hal yang sama. Bergabung dengan Forum Group Discussion orang-orang yang sevisi inilah kita bisa saling melengkapi.

Maka untuk menindak lanjuti diskusi-diskusi kita selama i’tikaf, kita ingin lanjutkan kajian khusus ini sekaligus mulai menggelindingkan bola salju berjama’ahnya Masyarakat Usia Emas. Selain peserta individu, kita juga mengundang peserta institusi karena kita akan butuh banyak mitra institusi dalam mengimplementasikan rencana-rencana tersebut.

Kita butuh developer misalnya untuk membangun Pesantren Khusnul Khatimah, butuh layanan medis yang prima, butuh travel biro, mungkin juga butuh bank dan asuransi syariah sebagai bagian dari perencanaan keuangannya.

Kami siapkan formulir terlampir untuk mendeteksi minat ini, dan berawal dari formulis inilah komunitas atau Masyarakat Usia Emas – Golden Age Society ini kita rintis, untuk bersama-sama menghadapi usia kita dengan hari-hari terbaiknya. Insyaallah.

Formulir minat bergabung : bit.ly/Golden_Age_Society

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal