Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Kamis, 06 Agustus 2015

Leadership Manual Dari Zulkarnain

Leadership Manual Dari Zulkarnain

Oleh : Muhaimin Iqbal


Bagi Anda yang ingin menjadi pemimpin di tingkat apapun baik swasta maupun pemerintahan, ada cara yang terbaik membekali diri Anda dengan manual kepemimpinan yang baku – yang berlaku sepanjang jaman. Bila manual ini cocok untuk pemimpin sekaliber Zulkarnain yang menguasai ujung peradaban di barat dan di timur, dengan keragaman masyarakat yang tiada duanya – maka siapapun yang Anda pimpin insyaAllah akan lebih mudah, karena seluas dan sekompleks apapun wilayah kerja Anda insyaAllah tidak lebih luas dan tidak lebih kompleks dari wilayah kepemimpinan Zulkarnain. Maka gunakanlah petunjuk ini sebagi leadership manual terbaik Anda !

Kisah Zulkarnain ini diceritakan oleh Allah dalam rangkain 16 ayat di surat Al-Kahfi (Ayat 93 s/d ayat 99), sebagai jawaban atas pertanyaan kaum musyrikin Mekah yang saat itu masih ragu atas kenabian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Jawaban ini menurut Sayyid Abul Ala Maududi seolah ingin mengatakan kepada yang menanyakannya  : “Wahai para pemimpin Mekkah, - Anda harus belajar dari kepemimpinan Zulkarnain. Meskipun dia adalah pemimpin yang agung, penakluk seluruh negeri, memiliki segala kekuatan yang dibutuhkan untuk memimpin – tetapi dia selalu berserah diri kepada Sang Maha Pencipta. Sedangkan Anda, melawan (kebenaran) yang datang dariNya padahal Anda pemimpin yang tidak seberapa dibandingkan Zulkarnain…”.

Ungkapan Maududi tersebut relevan untuk kita-kita, pemimpin di tugas kita masing-masing yang tidak seberapa ini, bahkan pemimpin negeri ini maupun negeri terbesar di dunia saat inipun masih tergolong tidak seberapa dibandingkan pencapian Zulkarnain yang menaklukkan barat dan timur !

Seperti apa kepemimpinan Zulkarnain yang diceritakan di Al-Qur’an tersebut ?  Berikut detilnya.

Pertama untuk bisa melaksanakan tugas kepemimpinan, dia harus memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjalankan kepemimpinan tersebut – bahasa sekarangnya memiliki segala resources yang dibutuhkan. Ini bisa ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sarana- prasarana, kekuatan pasukan (team) dan segala hal lainnya yang di Al-Qur’an disebut  min kulli syai’. Inilah yang diberikan Allah kepada Zulkarnain ( QS 18:84), dan juga diberikan kepada pemimpin negeri lain yang diceritakan di Al-Qur’an karena kesejahteraannya – yaitu Ratu Balqis (QS 27:23).

Ayat tersebut seolah ingin memberitahu kita, jangan coba-coba ingin memimpin bila kita tidak memiliki segala resources yang diperlukan (sababa) untuk bisa terlaksananya tugas kepemimpinan itu.

Kedua, pemimpin menggunakan segala resources yang dimilikinya tersebut untuk me-manage masyarakatnya yang paling jauh sekalipun – baik di barat maupun di timur, artinya pemimpin harus mengunjungi dan memahami setiap wilayahnya dan menegakkan keimanan dan keadilan di seluruh wilayah.


Pemimpin harus menghukum orang-orang yang dhalim, dan sebaliknya juga  memberi kemudahan bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Keadilan harus bisa ditegakkan di seluruh wilayah.

Artinya pemimpin harus benar-benar turun ke bawah dan tahu betul apa yang dihadapi oleh masyarakat yang dipimpinnya. Dalam kisah Zulkarnain ini deceritakan dalam perjalanan dia ke ujung barat dan ujung timur wilayah kekuasaannya (QS 18 :85-91).

Ketiga, pemimpin haruslah mampu berkomunikasi terbaik – dia harus mampu berkomunikasi dengan masyarakat yang dipimpinnya seberapa sulit-pun mereka diajak komunikasi.

Perjalanan ketiga Zulkarnain adalah bertemu dengan masyarakat yang  digambarkan di Al-Qur’an sebagai hampir-hampir tidak bisa diajak bicara (QS 18:93), tetapi kok Zulkarnain bisa berkomunikasi dengan mereka ? Itulah tugas pemimpin, harus bisa berkomunikasi dengan yang dipimpinnya  !

Keempat, pemimpin harus lebih pinter dari yang dipimpinnya dan dapat memberi lebih dari yang diharapkan rakyatnya. Kebanyakan masyarakat pada umumnya tidak tahu apa yang dimauinya, tetapi pemimpin harus lebih tahu dan bisa memberi yang terbaik untuk  rakyatnya.

Masyarakat ketiga yang dikunjungi Zulkarnain hanya minta dibuatkan tembok (sadda) untuk membentengi mereka dari Yakjuj dan Makjuz. Tetapi Zulkarnain tahu, kalau hanya tembok biasa yang dibuat – pastilah tidak cukup untuk membentengi mereka dari kejahatan Yakjuz dan Makjuz. Maka yang dibuatkan oleh Zulkarnain untuk rakyatnya bukanlah tembok seperti permintaan mereka, tetapi lebih baik dari itu yaitu tembok yang  berlapis-lapis dari besi panas dan tembaga tuang yang sangat kokoh yang di A-Qur’an tidak lagi disebut sebagai sadda,  disebutnya radma.

Kelima, sungguhpun rakyat tidak keberatan untuk memberi sesuatu kepada pemimpin – sesungguhnya pemimpin tidak memerlukan pemberian dari rakyatnya. Diberi-pun pemimpin harus menolak, apalagi kalau sampai meminta upah atas segala sesuatu yang dilakukannya – sama sekali tidak boleh. (QS 18:95)

Keenam, pemimpin harus bisa memotivasi dan mengajak rakyatnya untuk bekerja. Tidak benar juga kalau hanya pemimpin yang bekerja, sementara yang dipimpinnya bermalas-malasan. Ajak mereka untuk bekerja keras sesuai dengan kemampuan mereka. Hal-hal yang paling sulit yang tidak bisa dilakukan oleh kebanyakan rakyat, nanti tugas pemimpin tersebut untuk menyelesaikannya.

Dalam kisah Zulkarnain, tugas mengumpulkan besi-besi sampai membakarnya hingga menyala dilaksanakan oleh masyarakat yang dipimpinnya, tetapi tugas yang perlu keahlian tinggi dalam melaksanakannya – yaitu menuang tembaga mendidih dilakukan sendiri oleh Zulkarnain. (QS 18:96)

Ketujuh, pemimpin tidak boleh sombong. Sebesar apapun  karyanya, itu bukan karya dia sendiri – itu adalah Rakhmat Allah. Sebesar dan sekuat apapun bangunan yang dibangunnya, bila Allah kehendaki bangunan itu akan hancur luluh (QS 18:98).

Bangunan yang dibuat oleh Zulkarnain bersama rakyat yang dipimpinnya adalah tembok besi bercampur tembaga setinggi gunung dan selebar jarak dua gunung, dan jangan tanya kekuatan dan ketahanannya – tembok tersebut insyaAllah akan bertahan sampai menjelang hari kiamat tiba. Sekarang  karya apa yang dicapai pemimpin jaman ini – siapapun dia – yang sebanding karya jaman Zulkarnain tersebut? jadi tidak ada yang perlu dibanggakan sampai melupakan rakhmat Allah !

Maka bila Anda bisa mengumpulkan unsur-unsur kepemimpinan seperti Zulkarnain tersebut, insyaAllah karya-karya yang Agung akan dapat Anda hasilkan dengan rakhmatNya tentu saja.

Kajian kepemimpinan Zulkarnain ini adalah bagian dari kajian Ramadhan di lingkungan Kuttab Al-Fatih pusat – di Depok, dibawah pimpinan Ustadz Budi Ashari, Lc dan team.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal