Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Jumat, 19 Juli 2013


Sekoci Berkah… 
Allah menjamin rezeki bagi seluruh makhlukNya (QS 11:6), tetapi keberkahanNya hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa (QS 7 : 96). Bagaimana kalau lingkungan kerja Anda masih terlibat dalam kegiatan yang berbau riba, gharar, maisir, suap, korupsi dlsb. yang mengindikasikan pelanggaran terhadap keimanan dan ketakwaan ? Idealnya Anda tinggalkan segera, tetapi bagaimana kalau belum bisa ? Sekoci Berkah barangkali bisa menjadi jawabannya.
 
Logikanya begini, bila di tempat kerja Anda itu masih melibatkan hal-hal yang bertentangan dengan keimanan dan ketakwaan – maka digaji berapapun Anda – itu hanya menjadi rezeki bagi Anda – yang memang sudah dijamin oleh Allah. Tetapi untuk menjadi rezeki yang diberkahi ? kecil kemungkinannya karena syarat utamanya – yaitu iman dan takwa seperti dalam ayat tersebut di atas – tidak terpenuhi.
 
Meskipun sudah jelas keharaman bunga bank, asuransi, dan lembaga keuangan lainnya – yang konvensional misalnya (fatwa MUI no 1 tahun 2004) – berapa banyak saudara kita muslim yang berani serta merta meninggalkan pekerjaannya di industri perbankan, asuransi dan sejenisnya ? setahu saya sangat tidak banyak.
 
Demikian pula saudara-saudara kita yang bekerja di perbagi bidang lainnya yang harus suap sana-suap sini untuk melancarkan usahanya. Berapa banyak yang berani berkata tidak – dan kemudian sungguh-sungguh menjalankannya ? dengan maraknya kasus yang ditangani KPK – nampaknya tidak banyak juga yang bisa bersih dari kasus suap, korupsi dan sejenisnya.
 
Tetapi masih mending di bidang suap dan korupsi – yang paling tidak semua pihak di negeri ini sudah setuju bahwa ini harus diperangi dan dihentikan – tinggal implementasinya. Untuk kasus Riba – meskipun MUI sudah mengharamkannya – belum ada pihak yang secara terbuka memerangi riba ini di negeri ini.
 
Belum ada lembaga seperti KPK – misalnya KPR (Komisi Pemberantasan Riba) yang tugas utamanya memberantas riba dan kemudian juga mencegah kemunculan riba baru dalam berbagai bentuknya.  Malah yang ada sebaliknya, industri keuangan yang melibatkan riba-pun masih merasa nyaman mengiklankan secara terbuka produk-produk yang sudah jelas ke-haraman-nya ini.
 
Walhasil, tidak mengherankan bila di negeri yang hijau royo-royo ini, negeri dengan potensi biomassa terbesar di dunia dan dengan biodiversity yang juga terbesar – sejumlah bahan pangan masih harus diimpor dengan harga yang kelewat mahal. Mengapa demikian ?, prasyarat keberkahan sebagaimana ayat berikut nampaknya belum terpenuhi.
 
Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS 7:96).
 
Karena bekerja ditempat ribawi masih dianggap bergengsi, demikian pula usaha-usaha yang melibatkan suap dan korupsi masih dianggap umum – bagaimana bila Anda yang sudah menyadari hal ini dan ingin mengambil langkah meninggalkannya ? Idealnya yang Anda lakukan adalah meningkatkan keimanan, karena dengan keimanan ini Anda akan yakin dengan janjiNya. Anda akan berani langsung meninggalkan pekerjaan Anda (yang mengandung riba dlsb) karena yakin dengan ayat berikut :
 
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).” (QS 11 :6)
 
Bila yang ideal ini terasa berat betul, Anda dan keluarga belum siap. Maka dapat ditempuh langkah second best-nya yaitu dengan melakukannya secara bertahap. Tahap pertama adalah apa yang saya sebut Sekoci Berkah.
 
Ini adalah usaha kecil atau pekerjaan kecil yang bisa Anda lakukan di sela-sela pekerjaan Anda saat ini. Atau bisa juga dilakukan oleh keluarga Anda, istri, anak dlsb. Biar kecil tetapi make sure bahwa yang satu ini benar-benar bebas dari segala bentuk riba, suap dlsb.
 
Tahap kedua adalah ketika yang kecil ini mulai memberikan hasil, maka utamakan Anda dan keluarga hanya makan dari usaha atau pekerjaan yang kecil ini. Jangan remehkan yang kecil ini, karena bisa jadi justru yang kecil inilah yang berkah.
 
Tahap ketiga adalah usaha kecil yang insyAllah berkah dan daripadanya Anda makan ini, jadikan dia sebagai dua momentum sekaligus. Pertama adalah momentum untuk membuktikan bahwa Anda bisa membebaskan diri dari jeratan riba dan sejenisnya, kedua momentum untuk banyak-banyak berdo’a kepada Allah untuk diberi kekuatan dan keberanian untuk meninggalkan pekerjaan Anda sebelumnya secara keseluruhan.
 
InsyaAllah do’a Anda akan lebih berpeluang dikabulkanNya kini karena yang Anda makan sudah bebas dari riba dan sejenisnya. Sejumlah teman yang berpengalaman membuat Sekoci Berkah ini bersedia share pengalamannya dengan Anda – bila Anda membutuhkannya. Insya Allah.
 

                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal