Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Rabu, 17 Juli 2013


Dinar Emas Harga Subsidi…

Sebenarnya bukan hanya BBM yang disubsidi di negeri ini, terkadang otoritas moneter kita juga secara tidak langsung mensubsidi semua barang yang dibeli dari luar atau dibeli dengan harga Dollar. Bulan Juni lalu saja cadangan devisa kita berkurang lebih dari US$ 7 Milyar atau sekitar Rp 70 Trilyun untuk subsidi tidak langsung ini, diantaranya untuk subsidi emas atau Dinar kita ! Kok bisa ?
 
Source : BI & Pacific Exchange Rate Service
Perhatikan grafik disamping, data cadangan devisa saya kumpulkan dari BI untuk dua tahun terakhir. Sedangkan nilai tukar Rupiah, saya kumpulkan dari Pacific Exchange Rate Service. Dalam dua tahun terakhir ada kecenderungan penurunan cadangan devisa kita – yang mendekati 20 % dalam dua tahun. Sejalan dengan ini, Rupiah juga memiliki kecenderungan turun terhadap Dollar ( dalam grafik Dollar-nya yang naik) – mendekati 17 % pada periode yang sama.
 
Lantas dimana subsidinya ? Perhatikan ketika cadangan devisa kita menukik tajam seperti pada area yang saya lingkari, Berkurangnya cadangan devisa tersebut antara lain karena Bank Indonesia melakukan intervensi pasar - menggunakan devisa kita untuk mengamankan nilai tukar Rupiah agar tidak lebih drastis lagi turunnya.
 
Tanpa intervensi semacam ini hampir dapat dipastian nilai tukar Rupiah akan lebih rendah lagi dari yang per hari inipun sudah diatas Rp 10,000/US$. Artinya apa ini ? nili tukar yang sekarang sudah lebih rendah sekitar 17 % dari nilai tukar dua tahun lalu tersebut, sesungguhnya sudah merupakan nilai yang dijaga untuk bertahan lebih tinggi dari apa yang mungkin terjadi di pasar.
 
Perbedaan antara nilai tukar yang mungkin terjadi di pasar (tanpa intervensi) dengan nilai tukar Rupiah yang diintervensi inilah yang saya sebut sebagai subsidi tidak langsung dari otoritas moneter, untuk para pembeli barang-barang impor atau barang yang dinilai dalam Dollar.
 
Karena emas atau Dinar kita juga menggunakan acuan harga emas internasional dalam Dollar, yang kemudian kita beli dengan Rupiah – yang nilai tukarnya lebih tinggi dari yang seharusnya  karena intervensi tersebut – maka hari-hari ini kita masih dapat membeli harga Dinar yang disubsidi oleh BI secara tidak langsung.
 
Tanpa subsidi tidak langsung berupa intervensi pasar ini, besar sekali kemungkinannya bahwa nilai tukar Rupiah lebih rendah lagi yang berarti harga Dinar lebih tinggi dari yang sekarang kita nikmati. Sampai kapan ini terjadi ? sampai nilai tukar Rupiah berada pada keseimbangan baru dimana tidak lagi dibutuhkan intervensi BI terhadap nilai tukar Rupiah. Wa Allahu A’lam.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal