Ketika Tangan Musa Bercahaya
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Setidaknya sampai dua kali Allah menjelaskan mukjizat di tangan Musa yang bercahaya dan tanpa cacat sebagai tanda-tanda kekuasaanNya, karena ada pemahaaman yang keliru dari umat-umat sebelumnya yang berpendapat putihnya tangan Musa tersebut karena lepra. Tetapi Al-Qur’an bukan hanya kebenaran cerita, dia juga petunjuk. Petunjuk apa yang ada di tangan Musa yang bercahaya ini ? Di jaman ultra modern ini, salah satunya adalah petunjuk tentang sumber energi masa depan yaitu energi dari lambaian tangan !
Perhatikan ayat-ayatNya berikut :
“Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang (bercahaya) tanpa cacat sebagai mukjizat yang lain, untuk Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar.” (QS 20 :22-23)
“Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia keluar putih (bercahaya) tidak bercacat bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah mukjizat dari tuhanMu…” (QS 28 :32)
Bahwasanya sampai dua kali Allah membantah pemahaman yang salah dari orang-orang sebelumnya yang menganggap tangan putih Musa adalah karena lepra, pasti ada hikmah yang begitu besar dari bantahan ini. Bukan sekedar pelurusan berita dan pemahaman, tetapi fungsi Al-Qur’an sebagai petunjuk itu menjadi terbukti kini.
Ibnu Kathir ketika menjelaskan tafsir ayat-ayat ini, mengutip pendapatnya Mujahid yang menggambarkan terangnya tangan Musa seperti terangnya bulan separuh. Pendapat yang dikutip lainnya lagi dari Ibnu Abbas yang menjelaskannya seperti cahaya lampu. Pendapat yang manapun yang diambil, kesimpulannya di jaman ini adalah tangan musa tersebut – dengan mukjizatNya – memancarkan energi !
Karena mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mencakup seluruh mukjizat para nabi-nabi sebelumnya, maka ‘mukjizat tangan yang bercahaya’ tersebut kini juga seharusnya dapat dihasilkan oleh umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wasallam.
Adalah teknologi piezoelectric antara ain yang bisa mewujudkan ‘tangan yang bercahaya’ ini. Prinsip teknologi ini sebenarnya sederhana, yaitu pertama benda-benda tertentu menghadirkan energi listrik ketika dia mendapatkan tekanan atau perubahan bentuk. Juga sebaliknya yang kedua, benda-benda tersebut berubah bentuk ketika menerima aliran listrik.
Di antara benda-benda yang menghasilkan energi piezo (dari bahasa Yunani yang artinya tekanan) ini antara lain adalah sejumlah crystal, berbagai jenis ceramic, zat biologis seperti tulang, DNA dan berbagai jenis protein.Piezoelectricity ini sendiri juga bukan barang baru, adalah fisikawan Perancis Jacques dan Pierre Curie yang sudah menemukan phenomena ini sejak tahun 1880.
Hanya saja perburuan energi dari piezo ini baru marak dalam beberapa tahun belakangan yang didorong oleh dua hal, pertama karena kekhawatiran orang akan krisis energi dan yang kedua ya karena tingkat kemajuan teknologi yang sudah sedemikian tinggi – sehingga kini sudah memungkinkan bagi kita untuk bisa memanen energi yang satu ini.
Dengan prinsip pertama saja bahwa piezo materials akan menghasilakan energi ketika dia menerima tekanan atau perubahan bentuk, maka peluang menghasilkan energi sudah tidak terbatas.
Bayangkan kalau ketiak lengan baju dan selangkangan celana Anda dipasang cantilever piezo – seperti penggaris kecil yang diikat ujungnya – maka setiap lambaian tangan dan ayunan kaki Anda sudah menghasilkan energi listrik. Seberapa banyak Anda berjalan setiap hari – pasti tangan Anda melambai dan kaki Anda mengayun – maka sebanyak itu pulalah energi listrik dihasilkan.
Dengan ini saja, sangat bisa jadi masing-masing kita sudah menghasilkan surplus energi listrik dari yang kita butuhkan untuk men-charge baterei HP yang ada di genggaman saku kita, lap top di pangkuan kita dlsb.
Bayangkan lebih jauh ketika material piezo tersebut ditebarkan di lantai kantor Anda, di trotoar-trotoar perkotaan, di jalan-jalan yang padat kendaraan, maka kita bisa memanen energi listrik dari setiap benda yang menerima tekanan, berubah bentuk dan sejenisnya. Pendek kata sumber-sumber energi bukan monopoli perusahaan-perusahaan raksasi energi dunia, sumber-sumber energi adalah milik kita semua.
Prinsip yang kedua juga tidak kalah luas peluangnya, yaitu piezo materials akan mengalami perubahan bentuk bila mendapatkan aliran listrik. Dengan prinsip yang kedua ini alat-alat canggih untuk kesehatan, industri dan pertanian yang membutuhkan mesin-mesin yang berpresisi tinggi bisa dihasilkan.
Siapa yang menguasai teknologi piezo ini sekarang ? tentu sudah banyak perusahaan-perusahaan maju dunia yang telah jauh meng-eksplorasi-nya. Tetapi peluang untuk ikut menjadi pemain di bidang ini juga masih terbuka sangat lebar.
Maka Startup Center Indonesia antara lain ingin memfasilitasi startup teknologi yang mengalobarasi energi piezo yang merupakan salah satu sumber eneri masa depan ini. Kami mencari ilmuwan-ilmuwan yang telah mendalami subject ini, agar dapat kami arahkan sehingga kajiannya bisa diwujudkan dalam skala yang ekonomis.
Bila Anda termasuk yang kami cari, Anda cukup menyampaikan dua lembar executive summary dari project sejenis yang pernah Anda kaji – atau cukup abstract dari karya ilmiah Anda di bidang ini. Silahkan dikirimkan ke : ceo@iou.id (I Owe You Indonesia).
Inilah peluang kita untuk bisa menjadikan ayat-ayatNya tidak berhenti pada tataran cerita, sebagai bayan atau berita – tetapi juga sebagai petunjukNya untuk menyelesaikan segala urusan kita, sebagai jawaban untuk seluruh persoalan (QS 16:89) – termasuk urusan besar dunia dalam masalah energi ini.
Dengan mukjizatNya tangan Musa menjadi bercahaya setelah dikepit di ketiaknya, dengan mukjizatNya pula – melalui Al-Qur’an – umat Nabi Akhir Zaman yang mengantongi seluruh mukjizat para nabi-nabi sebelumnya, dapat menghasilkan energi dari ketiaknya masing-masing, bahkan lebih dari itu juga dari setiap lambaian tangannya dan dari setiap ayunan langkah kakinya. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar