Integrated Organic Farming Workshop 12-13 Maret 2016
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Persiapan workshop yang ditunggu-tunggu itu kini Alhamdulillah mendekati final, detail program dan biayanya sudah dapat di-download di link berikut. Program ini kami buat dalam bentuk workshop atau lokakarya karena dimaksudkan untuk membekali peserta dengan pengetahuan maupun ketrampilan yang cukup untuk mampu mengimplementasikan suatu project Integratied Organic Farming (IOF).
Intisari dari IOF adalah integrasi 12 unsur yang sudah saya jelaskan di tulisan tentang Integrated Organic Farming pekan lalu. Duabelas unsur ini bila disarikan akan menjadi tiga unsur dasar – yang kita butuhkan untuk sukses di bidang bisnis apapun – tidak terkecuali di bidang IOF ini. Tiga unsur dasar yang harus bisa kita integrasikan tersebut adalah pasar, skills dan modal.
Pasar adalah lokomotif dalam setiap usaha, untuk contoh kasus yang ada di lokasi workshop pasar ini berupa agrowisata yang melibatkan hotel dan restoran yang menjadi bagian integral dari kegiatan pertanian organic di lokasi yang sama. Challenge yang akan diberikan ke peserta workshop adalah bagaimana bisa membangun pasar organic tetapi dengan target ukuran yang lebih besar, misalnya melibatkan suatu kota, provinsi dst. Peserta akan dipandu merumuskan visi besar ini sekaligus mempersiapkan langkah-demi langkah implementasinya.
Setelah visi pasar terumuskan, peserta akan diajak untuk membuat perencanaan yang terkait dengan skills apa yang dibutuhkan untuk bisa membangun dan mengisi pasar tersebut. Karena workshop kali ini fokusnya adalah pertanian organic , maka skills utama yang diisikan tentu yang terkait dengan hal ini. Skills lain dapat diisikan secara bertahap dalam berbagai bentuk program agroventure berikutnya.
Di lokasi workshop misalnya peserta akan bisa melihat aneka buah-buahan yang tumbuh dan berbuah sangat banyak sepanjang waktu, bukan hanya sekedar berbuah tetapi buah-buahan di lokasi ini rata-rata lebih manis dari buah-buahan sejenis di tempat lain. Peserta juga akan menyaksikan bagaimana seluruh kebutuhan sayur di restoran dan hotal di lokasi agrowisata ini dipenuhi dari hasil kebun sendiri.
MasyaAllah laa quwwata illa billaah, hanya Allah yang bisa menumbuhkan buah-buahan dan sayuran yang begitu indah dan rasa yang begitu lezat. Lantas dari sisi ikhtiari manusia, apa yang bisa kita lakukan untuk menanam buah-buahan dan sayur sebagus ini ? Inilah antara lain hal yang sangat menarik untuk dipelajari dan ditiru dari lokasi workshop semacam ini.
Bagaimana kita bisa menanam buah-buahan dan sayuran dengan penuh kasih sayang, dengan memberikannya nutrisi yang sangat lengkap. Dan nutrisi inipun tidak ada yang dibeli dari luar, semua bahan bakunya rata-rata ada di daerah pertanian maupun perkotaan, proses pembuatannya-pun sangat sederhana sehingga bisa dibuat oleh siapapun yang berminat melakukannya. Demikian pula bila ada penyakit tanaman, obatnya juga dari aneka herbal yang sumbernya ada di lokasi ini. Inilah esensi dari Integrated Organic Farming itu.
Setelah pasar dan skills mulai ada – maka masalah berikutnya yang harus diatasi adalah modal. Karena kendala utama yang dihadapi petani umumnya selain pasar dan skills adalah modal yang enggan datang. Kalau pasar dan skills sudah teratasi – seharusnya modal-pun tidak akan menjadi masalah.
Namun perlu diketahui peserta bahwa dunia perbankan pada umumnya tidak tertarik untuk membiayai project-project pertanian kecuali untuk jenis industri pertanian yang well established seperti sawit dan karet – yang keduanya kini juga lagi down. Lantas dari mana project-project pertanian ini akan didanai ?
Melalui workshop inilah fasilitator workshop akan berbagi strategi dan pengalaman pendanaan project pertanian melalui jalur private equity, venture capital, mudharabah/PLS (profit and loss sharing) dlsb. Menjadi bagian dari workshop ini adalah sharing tentang berbagai jalur permodalan alternatif tersebut – diantaranya juga bagaimana Startup Center Indonesia berhasil menempatkan salah satu startup dibidang agro-nya yang kini menjadi bagian dari 500 Startups di Silicon Valley – Amerika Serikat.
Workshop kemudian akan dirangkum dengan action plan masing-masing peserta, what next setelah workshop ini – dan bagaimana peserta workshop bisa saling bersinergi membentuk jaringan yang bervisi besar untuk menutup celah pangan – food gap – yang semakin menganga, dengan mulai berbuat sesuatu yang kita bisa lakukan saat ini.
Pembaca yang berminat untuk bergabung dalam workshop ini dapat mengetaui lebih detail sekaligus mendaftar melalui brosur yang dapat di-download di sini, atau kontak ke ceo@agrore.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar