Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 13 Mei 2013

Pemerintah Selalu Bisa Menurunkan Harga BBM…
Kita mungkin memang lagi hidup di jaman yang serba tidak enak. Harga bahan pangan terus naik, harga bahan bakar terus melambung, ke-aneka ragaman hayati terus berkurang, hujan menimbulkan banjir, kemarau menimbulkan kelangkaan air dan pendek kata masih ada segudang keluhan lainnya. Tetapi ‘alhamdulillah ‘ala kulli haal, mestinya masih tidak kurang banyaknya yang bisa kita syukuri. Bagaimana caranya ?, salah satunya dengan ‘memahami’ apa yang sedang terjadi – contohnya pada harga BBM.
Wacana kenaikan harga BBM di media hari-hari ini memang banyak menimbulkan keresahan di masyarakat, penyebabnya utamanya adalah masyarakat pasti mudah menghitung dampaknya pada biaya hidup yang akan mereka pikul. Apalagi dalam sejarah kenaikan harga BBM ini pasti juga segera diikuti kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.
Keresahan ini makin menjadi-jadi ketika pihak yang berkompeten dalam memutus harga ini – yaitu pemerintah – nampak mbingungi sendiri. Sempat muncul ide konyol dengan dua harga – sempat menggoda sebagian rakyat untuk berfikir yang tidak-tidak, sebelum akhirnya kembali ke rute yang lebih normal – yaitu menaikkan harga tetapi tetap satu harga.

Agar kita bisa lebih mudah memahami bahwa memang ‘waktu’nya pemerintah menaikkan harga ini, saya menggunakan perhitungan harga premium sebagai contoh dengan menggunakan poin. Kalkulator poin ini dapat Anda peroleh di www.indobarter.vom atau www.unilanx.com.
Logika poin ini adalah karena harga kambing setara dengan 1 Dinar sejak jaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hingga kini, maka dengan timbangan yang sama yaitu Dinar atau Emas mestinya harga barang-barang lain juga dapat dilihat kewajarannya. Tetapi karena satuan Dinar terlalu besar yaitu lebih dari Rp 2 juta per Dinar saat ini, saya gunakan pecahan 1/10000 Dinar atau 1 ¢¢ Dinar yang saya sebut 1 poin.
Harga Premium 1970-2013
Nah dengan menggunakan poin ini, kita bisa melihat kewajaran harga premium sejak lebih dari 40 tahun lalu (1970) seperti pada grafik di samping. Harga premium tertinggi adalah tahun 1970 ketika 1 liter premium seharga Rp 25,- tetapi dalam poin saat itu setara dengan 119 poin. Setelah itu harga premium terus melonjak dalam Rupiah tetapi cenderung turun dalam poin.
Harga premium terendah yang kita nikmati saat ini yaitu Rp 4,500/liter yang di tahun 2012 kemarin ini setara hanya dengan 20 poin saja. Kalau toh pemerintah menaikkan menjadi Rp 6,500/liter tahun 2013 ini, dalam hitungan poin ini hanya setara dengan 32 poin atau jauh lebih rendah dari rata-rata harga premium dalam 40 tahun terakhir yang berada di kisaran 54 poin/liter.
Dari perhitungan ini kita tahu bahwa kenaikan harga dalam Rupiah adalah hanya masalah angka, bukan masalah daya beli, angkanya tinggi tetapi dalam daya beli riilnya rendah.
Bahwasanya kenaikan harga BBM dalam satuan uang Rupiah selalu menjadi kontroversi di negeri ini adalah karena perhatian kita selalu pada angka Rupiah-nya bukan pada daya beli riil-nya.
Maka apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah agar setiap penyesuaian harga BBM (dalam angka Rupiah) tidak berdampak pada kericuhan nasional adalah fokus pada perbaikan daya beli yang ada di masyarakat. Atau dengan kata lain juga yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah fokus pada pengendalian inflasi Rupiah.
Kalau saja pemerintah bisa mengendalikan nilai Rupiah sejalan dengan nilai emas (Dinar) dalam 40 tahun terakhir atau lebih, maka dari waktu ke waktu pemerintah tidak perlu menimbulkan kepanikan di masyarakat dengan menaikkan harga BBM.
Sebaliknya pemerintah akan sering menebar kabar gembira ke masyarakat manakala pemerintah harus menurunkan harga BBM seperti yang tercermin di garis merah dalam grafik tersebut di atas. Hanya saja karena pemerintah tidak melakukan yang seperti ini, maka apa salahnya kita menghibur diri dengan memahami penurunan harga BBM itu dari kacamata Dinar atau poin kita sendiri !.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal