Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 18 Juli 2011

Membuat Usaha Lebih Hidup : Antara Untung, Nilai dan Nilai-Nilai…?





Oleh Muhaimin Iqbal   

Dalam beberapa hari ini saya lagi menikmati segarnya perkebunan di Jawa Timur, tidak hanya segar udaranya – tetapi juga membuat segar pikiran karena saya bisa melihat dengan sangat jelas sisi-sisi lain dari suatu usaha. Begitu jelasnya penglihatan ini sampai bisa saya visualisasikan dalam bentuk gambar. Oleh-oleh dari perjalanan tersebut saya tuangkan dalam tulisan ini barang kali berguna juga untuk Anda. Ini menyangkut tujuan Anda berusaha yaitu mencari untung (profit), menciptakan nilai (creating value) atau membangun nilai-nilai ( building values).

Ilustrasinya perkebunan yang saya sedang kaji ini adalah perkebunan ukuran sedang yang usianya sudah ratusan tahun dengan sejumlah komoditi yang di kelola di dalamnya. Komoditi utamanya adalah cengkeh, kopi , tebu dan jati, sementara di sela-sela cengkeh dan jati ada ketela pohon, pepaya dan yang paling banyak nilam.

Business Model detailnya tidak saya ungkap disini karena menyangkut rahasia perusahaan, namun saya sajikan secara visual posisi perusahaan ini secara tiga dimensi yaitu tingkat keuntungan, nilai yang dihasilkan dan nilai-nilai yang dibangun. Untuk lebih mudahnya dipahami, saya sajikan dalam visualisasi grafis di bawah.
 
Corporate ValuesCorporate Values
Mayoritas investor pada umumnya akan fokus pada sumbu x yaitu tingkat keuntungan perusahaan ini. Dari pengalaman saya mengelola berbagai bentuk investasi, perkebunan semacam ini jelas tidak menarik karena nilai investasi yang diperlukan sangat besar sementara tingkat keuntungan pertahun-nya dalam jangka pendek kecil, dibawah standar deposito dan jauh dibawah standar Dinar.

Mungkin ada sedikit investor yang tidak terlalu mementingkan untung jangka pendek tetapi tertarik pada proses penciptaan nilai (value creation), kemungkinan mereka akan tertarik dengan investasi semacam ini karena pohon-pohon yang berada di dalamnya, terus bertambah dan terus tumbuh yang akan mampu minimal menjaga nilainya kedepan. Pohon-pohon semacam ini idak menjadi korban inflasi, jadi bisa jadi instrumen yang baik untuk Wealth Preserving Assets atau bahkan Wealth Producing Assets.

Ada lebih sedikit lagi investor yang akan melihat usaha semacam ini tidak terbatas hanya pada tingkat keuntungan semata, dan bahkan tidak dibatasi oleh nilai aset fisik perkebunan, tetapi selain keduanya juga melihat nilai-nilai yang bisa dibangun dari usaha tersebut.

Bila hanya focus pada keuntungan dan nilai asset, maka perusahaan-perusahaan adalah benda mati yang tidak memiliki ruh. Hanya dengan menambahkan nilai-nilai didalamnya-lah perusahaan bisa seolah memiliki ‘ruh’ – yang membedakannya dengan perusahaan-perusahaan sejenis lainnya.

Misalnya saja kedalam perusahaan fisik yang sekarang hanya dilihat orang dari sumbu x dan paling banter sampai y-nya tersebut diatas, saya tambahkan sumbu z (values) untuk melihatnya dengan dimensi lain yaitu ‘ruh’ perusahaan berupa nilai-nilai yang akan dibangun didalamnya. Konkritnya seperti apa ?.

Bisa saja  di dalam visi misi perusahaan ditambahkan statement sebagai berikut : “…membangun masyarakat sehat dengan investasi hijau, ramah lingkungan dan ramah sosial…”. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana ‘ruh’ berupa nilai-nilai membangun masyarakat sehat, investasi hijau (green investment), ramah lingkungan dan ramah sosial ini di aktualisasikan dalam operasi perusahaan sehari-hari ?. Sederhananya bisa begini :

1)     Membangun masyarakat sehat : Perkebunan cengkeh selama ini konotasinya adalah penunjang utama industri rokok.  Masyarakat sekarang yang mulai gencar mengkampanyekan gerakan anti rokok akan berdampak pada masa depan perkebunan cengkeh. Maka di perkebunan yang satu ini, cengkehnya bisa saja diarahkan bukan untuk industri rokok tetapi untuk menghasilkan eugenol oil (minyak bunga cengkeh) dan leave clove oil (minyak daun cengkeh) – yang sangat berguna untuk industri obat-obatan, kesehatan , terapi dlsb.
2)     Investasi hijau : Perkebunan harus bisa memakmurkan lahan-lahan yang tidak produktif menjadi lahan yang berproduksi maksimal, bukan hanya dengan panenan jangka pendek tetapi juga tanaman jangka panjang yang bahkan bisa menghasilkan carbon trade dari reduksi CO2 yang bisa dihasilkannya.
3)     Ramah lingkungan : Optimalisasi tanah perkebunan yang berbukit-bukit akan dapat meredam bahaya banjir di pulau jawa bagian selatan timur dan bahkan bisa meredam dampak dari bahaya gunung berapi  di daerah tersebut.
4)     Ramah sosial : Pembangunan perkebunan yang padat karya memungkinkannya menyerap tenaga kerja yang sangat banyak baik laki-laki maupun perempuan. Dari penyerapan tenaga kerja ini saja, perkebunan sudah akan berkontribusi langsung pada program pemerintah untuk penciptaan lapangan kerja di dalam negeri – sehingga program TKI yang menimbulkan dampak sosial dan politik luar biasa bisa bener-bener dihentikan.

Dari ‘ruh’ yang berupa nilai-nilai yang bisa dibangun di dalam perusahaan tersebut, kini Anda sudah bisa melihat bahwa ‘ruh’ inilah yang membuat perusahaan ‘hidup’. Sebagaimana benda hidup lainnya – maka dia juga tumbuh. Ketika perusahaan tumbuh, nilai aset fisik perusahaan juga akan terdongkrak naik dan demikian pula tingkat keuntungannya !.

Maka bila Anda melihat usaha Anda atau perusahaan tempat kerja Anda stagnant tidak tumbuh, jangan-jangan memang karena belum memiliki ‘ruh’ berupa nilai-nilai ini. Kini Anda bisa membuat perusahaan Anda hidup, atau kalau sudah hidup dapat membuatnya lebih hidup !. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal