Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Jumat, 05 April 2013

Proses Bukan Hasil…
Seorang anak laki-laki bermain di tepi pantai, di terik matahari berjam-jam dia membuat istana pasir yang indah. Setelah selesai dia menikmati sejenak karyanya, kemudian melihat di kejauhan datanglah ombak besar. Blaaas, ombak menyapu habis hasil jerih payahnya. Anak laki-laki ini bersorak gembira ketika hasil karyanya disapu habis oleh ombak. Kok dia bisa gembira ? Karena dia tahu ombak pasti datang , dia tahu bahwa dia hanya bermain sesaat !
Yang dilakukan oleh para orang tua seperti kita-kita sebenarnya tidak jauh beda dengan yang dilakukan oleh anak laki-laki kecil tersebut. Kita membangun istana pasir dengan pekerjaan kita, karir kita, usaha kita dlsb. Yang membedakan dengan si anak laki kecil tadi adalah kita mengabaikan kenyataan bahwa ombak pasti datang !
Ketika mengejar karir, kita mengira bahwa karir itulah tujuan kita sehingga kita mengira kebahagiaan akan datang pada saat cita-cita tercapai. Ketika kita membangun usaha kita mengira bahwa usaha itulah tujuan kita, sehingga kita kira akan bahagia ketika usaha berhasil sukses.

Karena karir atau usaha adalah tujuan, maka ketika tujuan itu tidak tercapai – kekecewaan dan frustasi yang datang. Ketika ombak datang berupa pensiun atau gagalnya usaha seolah akhir dari segalanya.
Lantas bagaimana kita bisa menikmati seperti anak kecil tadi ? bisa tetap gembira ketika ombak datang ? salah satunya adalah menikmati proses membuat ‘istana pasir’ tersebut. Berkotor-kotor berkubang pasir basah di terik matahari, itulah proses menikmati pembangunan ‘istana pasir’ itu.
Karena kita tahu bahwa suatu saat keindahan ‘istana pasir’ itu akan meninggalkan kita atau kita meninggalkannya, maka ketika hal itu bener-bener terjadi kita tetap bisa bersorak gembira seperti yang dilakukan oleh anak kecil tersebut di atas.
Menikmati proses itu sejalan dengan takdirNya, bahwa domain kita adalah bekerja dan berusaha – domain Allah menentukan hasil. Karena hasil diluar kemampuan kita untuk menentukannya, maka tidak pantas kita berlebihan menikmatinya ketika hasil tercapai. Sebaliknya juga tidak pantas bersedih berlebihan ketika gagal.
Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS 57 : 23)
Lantas bagaimana kita bisa menikmati proses ini ? bekerja atau berusahalah sebaik mungkin dimanapun tempat Anda sekarang berada. Optimalkan waktu kini yang menjadi milik Anda satu-satunya, karena waktu besuk belum tentu milik Anda sedangkan waktu kemarin sudah bukan lagi milik Anda.
Waktu adalah very perishable asset – yaitu aset yang mudah sekali rusak. Kita hanya memilikinya untuk saat ini, maka saat inilah waktunya untuk bekerja dan berusaha se-optimal mungkin.
Besuk atau lusa ombak bisa datang, tetapi karena saat ini kita sudah bekerja optimal – kita sudah berkarya, sudah menciptakan kerja, sudah memberi makan – maka insyaAllah ketika ombak itu bener-bener datang – kita tetap bisa bergembira menyambutnya.
Bila waktu ini sudah kita optimalkan, cita-cita tercapai sekalipun – karir bisa menjulang tinggi, usaha bisa tumbuh menggurita – saat itu-pun bukan waktu yang tepat untuk bisa menikmatinya. Tidak ada waktu yang tepat untuk kita bisa leyeh-leyeh menikmati hasil. Selalu akan ada tugas besar berikutnya yang menanti !
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS 94 :7-8)
Istana pasir demi istana pasir kita bangun, ombak demi ombak datang menghancurkannya – insyaallah kita bisa tetap gembira. Karena kita tahu dunia ini hanya permainan, hanya kepadaNyalah kita berharap dan kembali !.
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS 57 :20)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal