- Details
- Kategori : Umum
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Tiga dekade lalu ketika sumber berita utama masih berupa koran, penulis kondang John Naisbitt menulis buku yang legendaris Megatrends.
Buku ini kemudian diterbitkan di 57 negara dan terjual sekitar 14 juta
copy. Tetapi bagaimana John Naisbitt bisa membuat prediksinya yang
begitu memukau dunia dengan hanya membaca koran ?. Ternyata bukan hanya
sekedar membaca koran, John Naisbitt membuat prediksinya dengan cara
yang lebih ‘primitif’ lagi yaitu dengan mengukur panjang kolom di
masing-masing subject yang diamatinya !.
Semakin
panjang suatu kolom dari waktu ke waktu, berarti semakin penting
subject ini dan inilah katanya yang akan mengubah Dunia. Konon mayoritas
magatrends yang diprediksi John Naisbitt’s ini terbukti dalam dua-tiga dekade berikutnya. Yang paling nyata di antaranya adalah prediksi tentang pergeseran pasca era industry ke masyarakat informasi seperti yang kita rasakan sekarang.
Para
futurolog lain yang mencoba mengikuti jejak John Naisbitt di jaman ini
untuk belajar memprediksi masa depan, sumber informasi itu sudah menjadi
jauh lebih mudah untuk dikumpulkan, diekstrak dan disimpulkan. Terlepas
dari masalah akurat atau tidaknya, tetapi kinipun Anda bisa dalam
beberapa menit saja search di internet untuk memperoleh gambaran trend apa yang terjadi pada subject yang Anda minati.
Konon
para pembuat film Hollywood kini cukup bertanya sama ‘mbah Google’
tentang film-film apa yang akan laris, siapa yang sebaiknya
memerankannya dan bahkan sampai pada judulnya apa sebaiknya dst.
Bila
hanya dengan mengukur panjang suatu kolom di koran John Naisbitt bisa
memprediksi masa depan dengan cukup akurat (meskipun tetap tidak
sepenuhnya benar), demikian pula dengan para produser film di Hollywood
bisa relatif akurat menyiapkan film-film yang bakal banyak ditonton
orang – maka mungkinkah ada instrumen yang lebih akurat lagi untuk
memprediksi masa depan itu ?.
Prediksi
yang sifatnya manusiawi pastinya tidak akan bisa dijamin kebenaran atau
akurasinya – secanggih apapun tekniknya dan sebesar apapun data yang
diolahnya. Terlalu banyak unknown factors untuk masa depan, hingga hanya Allah sendiri-lah yang mengetahui akan seperti apa masa depan itu.
Tetapi
sesungguhnya Allah memberikan petunjuk dan penjelasanNya (QS 2 : 285)
melalui Al-Qur’an, Allah menjelaskan segala urusan (QS 16 : 89) sehingga
sangat mungkin kita bisa ‘membaca’ trend masa depan ini dengan akurat
bila yang kita jadikan sumber informasinya adalah Al-Qur’an, bukan
panjang kolom di koran dan bukan oula search engine-nya ‘mbah Google’.
Ambil
contoh misalnya ketika Allah mengabarkan bahwa ada jaminan rezeki yang
cukup bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini dan bahkan juga bagi
binatang yang tingggal didalamnya (QS 11 :6).
Maka bila realitanya sekarang masih ada sekitar 1 milyar orang di muka
bumi ini yang kekurangan pangan, pasti ada jalan untuk mengatasinya.
Trend
yang mengarah pada upaya-upaya pencukupan pangan bagi seluruh penghuni
bumi inilah yang antara lain akan mengubah dunia itu. Bila Anda bekerja
pada upaya-upaya untuk menghasilkan tanaman yang
lebih produktif, distribusi pangan yang lebih adil, harga-harga pangan
yang lebih terjangkau dst. Maka insyaAllah Anda sudah bekerja in right track, mengikuti trend kecukupan pangan global yang diskenariokan oleh Allah.
Ambil
contoh lain misalnya tentang ciri-ciri orang yang beruntung antara lain
adalah orang-orang yang beriman, yang sholat khusu’, yang meninggalkan
perbuatan sia-sia, yang berzakat, yang menjaga kemaluannya, yang
memelihara amanat dan memelihara sholatnya (QS 23 : 1-9). Maka inilah
trend karakter orang-orang yang akan memenangkan masa depan itu.
Ketika
yang lain pesimis tentang dunianya, orang beriman tetap dapat optimis
memandang dunia dan keluasan akhiratnya. Ketika yang lain stress dan
galau, generasi yang beruntung kedepan adalah yang tetap dapat sholat
secara khusus’ dimana saja dan kapan saja.
Ketika yang lain menghabiskan waktunya secara sia-sia, pememang masa depan adalah orang yang mampu mengoptimalkan waktunya sejak dini.
Ketika trend yang lain hidup semakin individualistis, pemenangnya
adalah yang berbuat sebaliknya yaitu semakin peduli terhadap orang lain.
Ketika
umat lain dihancurkan dengan kehidupan bebas dengan segala penyakit
fisik maupun penyakit sosial yang ditimbulkannya, generasi pemenangnya
adalah yang mampu menjaga diri, keturunan dan nilai-nilainya.
Manusia
punya kehendak dan Allah-pun punya kehendak, kehendak siapakah yang
akan terjadi ?, pastinya adalah kehendakNya yang akan terjadi. Maka
trend manakah yang akan kita ikuti untuk ikut bisa berperan mengubah
dunia ?, pilihannya ada pada diri kita sendiri, insyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar