Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Selasa, 15 Mei 2012

Berkontribusi Agar Yang Sedikit Menjadi Cukup…



Ke-optimis-an saya dalam memberikan pelatihan entrepreneurship sering berbenturan dengan realita di lapangan bahwa faktanya mayoritas (calon) entrepreneur gagal mencapai tujuannya. Bahkan statistiknya di dunia-pun hanya 2 % sampai 20 % usaha pemula yang berhasil, tergantung bidang yang dipilih. Tetapi mengapa upaya menghasilkan para entrepreneur tersebut layak untuk terus diperjuangkan ? Ini adalah karena yang gagal-pun sebenarnya berkontribusi pada masyarakat luas dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memberi peluang yang lain untuk berhasil.


Bukan hanya yang berhasil yang berperan, tetapi semua yang ikut mencobanya yang ikut berperan menciptakan lapangan kerja di masyarakat, memutar ekonomi, menggali peluang, mengatasi tantangan, menanggung resiko dlsb. sehingga secara akumulatif berputarlah ekonomi, terciptalah lapangan kerja dan mengalirlah penghasilan bagi masyarakat keseluruhan.

Ada cerita menarik dari perang Tabuk yang bisa kita jadikan inpirasi untuk mendorong kontribusi umat dalam menyelesaikan masalah nasional maupun global, seperti problem kemiskinan, kelaparan dlsb. Cerita lengkapnya saya ambilkan dari kitabnya Imam Nawawi “Riyadush Shalihin” berikut:

Ketika perang Tabuk orang-orang kelaparan, mereka berkata  : “Wahai Rasulullah, sekiranya engkau memberi ijin, kami akan menyembelih unta kami untuk kami makan dan lemaknya kami buat minyak”. Rasulullah menjawab : “Lakukanlah”. Umar datang lalu berkata : “Wahai Rasulullah, bila engkau lakukan seperti itu kendaraan akan menjadi sedikit. Tetapi perintahkanlah mereka untuk mengambil bekal mereka yang terisa, kemudian berdo’alah kepada Allah agar makanan tersebut berkah. Barangkali Allah mengabulkan, sehingga makanan tersebut menjadi berkah”. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab “Ya”, lalu beliau memerintahkan untuk digelarkan tikar, kemudian memerintahkan agar sisa bekal mereka dikumpulkan. Lantas datang seorang laki-laki membawa segenggam jagung, ada yang membawa segenggam kurma dan ada yang membawa segenggam roti.  Sehingga terkumpullah di atas tikar sesuatu yang serba sedikit. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mendoakan agar diberi berkah. Lalu beliau bersabda : “ Ambillah dan masukkanlah ke wadah kalian”. Lalu mereka mengambil makanan tersebut dan dimasukkan ke kantong, bejana dan wadah-wadah mereka. Seluruh tempat diperkemahan itu dipenuhi makanan. Mereka makan hingga perutnya kenyang dan sisanya masih ada. Saat itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “ Aku bersaksi, bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Bila seorang berjumpa dengan Allah (kelak di hari kiamat) dan dia telah mengucapkannya, dia tidak ragu, maka wajib baginya surga.”” (HR. Muslim).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah kekasih Allah, kalau berdo’a pasti  dikabulkanNya. Tetapi mengapa beliau tidak langsung berdo’a saja ? mengapa beliau harus mengumpulkan dahulu bekal-bekal yang masih tersisa meskipun serba sedikit dari pasukannya di perang Tabuk tersebut ?. Inilah prinsip dasar kontribusi kita dalam membangun keberhasilan.

Allah maha kuasa untuk menciptakan apa saja, termasuk menciptakan kecukupan pangan dan rezeki untuk makhluknya yang sepenuh bumi. Tetapi apa kontribusi kita dalam perjalanan menuju kesana ?. Kontribusi kita adalah ketika kita bekerja keras menciptakan lapangan pekerjaan, bekerja keras dalam berusaha memakmurkan bumi. Kontribusi kita adalah ketika kita  bekerja keras ditempat-tempat kita bekerja yang bebas dari kedholiman, tidak mengambil hak orang lain dan bebas riba - karena kalau lingkungan kerja kita masih ada riba kita bukan berperang di jalanNya tetapi berperang melawanNya ( QS 2 :279). Meskipun kontribusi ini serba sedikit, tetapi semoga yang dengan serba sedikit itulah Allah mendatangkan barakahNya.

Tidak semua harus berhasil memang, tetapi Allah pasti tidak menyia-nyiakan amal perbuatan kita.  Hal ini seperti orang-orang yang diperintahkan untuk berjihad, Allah sendirian mampu mengalahkan semua musuhNya – tetapi Dia hendak menguji kita satu sama lain, siapa yang mengikuti perintahNya dan siapa yang tidak. Dan bila dengan ijinNya pula diantara kita ada yang syahid di jalanNya, maka insyaAllah Dia-pun tidak menyia-nyiakan amalan kita.

Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.” (QS 47 :4)

Peperangan yang ada di depan mata kita kini adalah perang melawan ketidak-adilan system ekonomi yang membuat amat sangat kaya segelintir orang dan memiskinkan mayoritasnya. Perang terhadap system ekonomi yang membuat orang menghalalkan segala cara, memakan riba dan menjerat mayoritas pekerja dalam genggaman kekuasaannya. Perang terhadap system ekonomi yang menciptakan ketergantungan suatu negeri dengan (produk) dari negeri lain. Maka dengan bekal yang serba sedikit yang kita kumpulkan – semoga Allah memberkahinya sehingga cukup untuk kita semua, semoga Allah memerdekakan kita dari cengkeraman ketidak adilan dan debu-debu riba. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal