Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Selasa, 23 Oktober 2012



“Terus Gue Harus Bilang Wow Gitu ?”

Ungkapan ini mewabah di kalangan anak muda Jakarta untuk menggambarkan situasi seorang yang kalah namun berat untuk mengakui kelebihan pesaingnya. Bayangan saya orang terkaya no 3 dunia Warren Buffett yang dianggap ‘dewa’-nya investasi barat – juga akan bilang “Terus Gue Harus Bilang Wow Gitu ?” seandainya dia membaca tulisan saya tanggal 19/09/2012 , yang mengungkapkan bahwa ternyata sejak 6 tahun terakhir tidak pernah sekalipun investasi yang dikelolanya bisa mengalahkan diam-nya emas.
Bahkan bukan hanya Warren Buffett sebenarnya yang harus dengan berat hati mengakui keunggulan emas ini, tetapi juga seluruh pemain di bursa saham dunia. Perhatikan grafik Dow Jones di bawah sebagai buktinya.



Untuk bursa saham saya ambilkan data 10 tahun terakhir Dow Jones Industrial Average (DJIA), yaitu index yang paling banyak dirujuk di dunia. Sepuluh tahun lalu, DJIA itu berada pada kisaran angka 7,850. Saat ini DJIA itu berada pada kisaran 13,610 atau mengalami peningkatan 73 %.
Sebagai pembanding saya gunakan grafik harga emas yang saya ambilkan dari datanya Kitco – juga merupakan referensi yang paling banyak dirujuk. Kinerja emas pada periode yang sama dapat dilihat pada grafik di bawah.


Sepuluh tahun lalu harga emas berada di kisaran angka US$ 320/Ozt, kini harga emas itu berada pada kisaran angka US$ 1,780/Ozt atau mengalami pertumbuhan lebih dari 450 %.
Dengan perbandingan ini, lagi-lagi saya tidak bermaksud men-discourage Anda yang berinvestasi di bursa saham baik langsung maupun tidak langsung (melalui dana asuransi, unit link , reksa dana dlsb). Kaidah umum dunia investasi adalah jangan menaruh semua telur pada keranjang yang sama. Maka sebagian tetap di saham dan produk-produk turunannya, kemudian mulai sebagian kecil di emas terus bertambah sesuai dengan pemahaman dan pengalaman Anda.
Selain saham dan emas, investasi di sektor riil hendaknya menjadi fokus utama. Bukan hanya sektor riil ini memiliki dampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan juga menggerakkan putaran ekonomi di sekeliling Anda – hasil investasi sektor riil yang dikelola dengan baik umumnya juga lebih unggul, meskipun ada faktor resiko besar dalam proses mengasah keterampilannya.
Sebagai contoh salah satu investasi sektor riil itu saya ambilkan tanah yang ditanami tanaman sengon misalnya. Diluar harga tanah biaya tanam sengon sampai panen ( 5 tahun) berkisar Rp 20,000 – Rp 30,000 per pohon. Setelah lima tahun dipanen harga pohon tersebut berkisar antara Rp 200,000 s/d Rp 300,000/pohon atau memberikan hasil di kisaran 900 % per lima tahun atau 1,800 % untuk 10 tahun. Katakanlah dikenakan faktor resiko 50% sekalipun, maka hasil ini masih akan berada di kisaran 900 % atau masih 12 kali lebih tinggi dari saham-saham di DJIA dan masih di kisaran dua kali lebih tinggi dari apresiasi emas.
Bagaimana dengan faktor biaya tanah ?, Selain hasil dari panenannya, tanah yang produktif akan memiliki nilai jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang terlantar. Jadi tanahnya sendiri juga merupakan investasi yang tidak kalah menariknya bila dia bener-bener diproduktifkan. Belum dampak lain yang tidak ternilai dengan uang seperti mengamankan cadangan air jangka panjang, menunjang ketersediaan udara bersih, lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, dlsb.
Kalau saja Warren Buffett dan orang-orang sebangsanya yang terbiasa berinvestasi di dunia finansial, saham dan sejenisnya itu adalah anak-anak mudah Jakarta – kemudian mereka mau jujur mengakui kinerja emas dan juga kinerja sektor riil seperti contoh sengon tersebut diatas – mungkin mereka akan serentak berucap “Terus Gue Harus Bilang Wow Gitu ?”.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal