Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 17 Januari 2011

Sebagai Instrumen Investasi , Mana Lebih Baik : Emas Lantakan atau Dinar Emas ?

Tepat seminggu sejak saya tampilkan harga emas real-time disamping harga Dinar real-time yang sudah lebih dahulu tampil; ada pro dan kontra dari penampilan ini.
Sebagiamana biasa yang pro tentu lebih banyak dari yang kontra; namun saya coba menjelaskan kepada yang kontra dengan penjelasan tambahan yang panjang lebar ini.

em1Argumen yang kontra adalah dikawatirkan penyajian harga emas real-time ini akan mengalihkan perhatian pembaca dari pengenalan dan penyebar luasan Dinar sebagai alat tukar yang adil; ke arah emas sebagai investasi semata.

Argumen saya untuk tetap menampilkan informasi yang insyaallah selalu up-todate dan akurat ini adalah karena transparansi informasi ini akan selalu baik dalam mendorong muamalah yang adil dengan kesetaraan informasi; kedua adalah pembaca blog ini tentu melihat isi blog ini secara menyeluruh – bukan hanya sajian tentang harga-harga ini.
Begitu banyak tulisan saya antara lain mengenai, harta yang seharusnya berputar , larangan menimbun dlsb. hendaklah juga dipandang menjadi satu kesatuan dari pesan yang ingin saya sampaikan.
Betul bahwa pengenalan Dinar sebagai alat muamalah/timbangan yang adil harus lebih diutamakan dari sekedar instrumen investasi dan alat untuk mengamankan hasil jerih payah kita dari kehancuran nilai. Meskipun demikian juga tidak salah apabila pembaca menggunakan blog ini – khususnya pada tampilan pergerakan harga - untuk rujukan investasi Emas dan Dinarnya.

em2Dalam kaitan dengan yang terakhir inilah (investasi) saya juga ingin mengingatkan pembaca untuk selalu ingat hak orang lain dalam harta kita – minimal dalam bentuk membayar zakat.

Kalau kita disiplin membayar zakat; otomatis dorongan untuk menimbun emas akan berkurang karena emas yang hanya ditimbun akan berkurang dari waktu ke waktu dipotong zakat. Belum lagi ancaman yang keras bagi penimbun harta, baik dalam bentuk emas maupun harta lainnya.

Betul zakat juga harus dibayar dari harta kita yang lain, termasuk Dinar yang di Qiradkan, saham, deposito dlsb. Zakat untuk harta benda orang modern zaman ini pernah saya tulis ketika saya mengenalkan Qirad ; namun harta yang berputar insyaallah akan cukup minimal mengimbangi zakat yang harus dibayar ini.
Investasi-investasi seperti saham, deposito dlsb. apabila dibandingkan dengan Dinar dan Emas lantakan akan langsung kehilangan daya tariknya karena hasil yang rendah dan tidak memiliki sifat proteksi nilai – lihat tulisan saya mengenai GeraiDinar’s Investment Guide .Sementara itu kita juga akui bahwa investasi terbaik adalah investasi sektor riil, lihat tulisan saya tanggal 25 Desember 2007 yang menjelaskan bahwa Dinar hanya nomor dua setelah sektor riil.
Asumsinya dalam tulisan ini adalah kita belum bisa investasi di sektor riil sendiri, kemudian kita juga sudah tidak tertarik lagi dengan deposito, saham, reksa dana dan sejenisnya. Maka pilihan kita tinggal investasi emas lantakan atau Dinar ; dalam dua pilihan yang sama-sama baik dari sisi investasi ini, mana sekarang yang kita pilih ?.
Berikut saya berikan illustrasinya sehingga pembaca bisa menentukan pilihannya sendiri.
Ambil contoh kasus imaginer pada awal tahun 2000, Pak Fulan memiliki uang Rp 53, 650,241. Separuh dibelikan Dinar pada harga saat itu tepat mendapatkan 100 Dinar; separuh lagi dibelikan emas lantakan pada harga saat itu juga mendapatkan 428.54 gram.
100 Dinar yang dibeli Fulan tersebut di Qiradkan (asumsinya saat itu sudah ada Qirad),
sedangkan emas lantakan 428.54 gram disimpan saja karena emas lantakan sampai sekarang-pun belum bisa diQiradkan.
Untuk membantu melihat lebih detil perbandingan ini, maka statistik harga Dinar dan emas sejak tahun 2000 sampai 2008 ini disajikan dalam tabel disamping.

em3Karena Pak Fulan yang sholeh ini taat pada syariat agama ini, maka baik Dinar yang di qiradkan maupun emas yang disimpannya dia bayar terus zakatnya setiap tahun. Pak Fulan membayar setiap bulan Desember sebesar 2.58% dari emas dan Dinarnya (karena tahun Syamsiah 365 hari sedangkan tahun Qomariah 354 hari rata-rata, maka zakat yang dibayar pada hitungan tahun syamsiah adalah 2.5% x 365/354= 2.58%).

 Apa yang terjadi setelah lebih dari delapan tahun berlalu ?.

Kita lihat grafik disamping. Emas yang semula 428.54 gram dan disimpan saja sejak tahun 2000, kini emas tersebut tinggal 338.71 gram setelah setiap tahun dibayar zakatnya 2.58%.
Sementara itu 100 Dinar yang di qiradkan (asumsi hasilnya 4 % per tahun atau Dinar berputar sekali dalam tiga bulan dengan bagi hasil 1 % setiap putaran), saat ini telah menjadi 113.53 Dinar – setelah dibayari zakatnya 2.58% per tahun.
Hasilnya akan lebih baik lagi apabila Dinar yang diQiradkan bisa berputar sekali dalam dua bulan atau memberikan hasil 6% per tahun. Apabila ini yang dicapai maka 100 Dinar Pak Fulan akan menjadi 135.34 Dinar saat ini setelah dibayari zakatnya 2.58% per tahun.
Inilah pentingnya Dinar harus bisa berputar, memang Qirad saat ini baru terbatas pada Qirad untuk pembiayaan pencetakan Dinar yang akan disebar luaskan ke masyarakat. namun insyaallah dalam waktu yang tidak terlalu lama Qirad juga akan diarahkan untuk sektor riil yang insyaallah bisa memberikan hasil yang lebih baik.
Karena nilai emas/Dinar yang terus naik sepanjang 8 tahun terakhir, maka meskipun emas Pak Fulan turun jumlahnya setelah dikurangi zakat – nilainya dalam Rupiah tetap masih terus naik – hanya tidak sebaik kenaikan Dinar yang diqiradkan – lihat grafik disamping sebagai ilustrasi.
Jadi meskipun dari kacamata uang kertas emas dan Dinar sama-sama baik untuk investasi sejauh terus dibayari zakatnya; namun perlu diingat bahwa kalau kita hanya berinvestasi dalam bentuk emas yang disimpan saja – maka sesungguhnya emas tersebut (dari kacamata yang baku emas/Dinar) berkurang terus jumlahnya setiap tahun setelah dikurangi dengan zakatnya (asumsinya lagi emas tersebut masih melebihi nishab emas 20 Dinar atau 85 gram; setelah lebih kecil dari nishab baru berhenti berkurang).
Dari permasalahan inilah bentuk-bentuk investasi riil yang bisa dilakukan dengan emas dan Dinar harus digalakkan terus menerus. Qirad hanyalah awalnya, Program Emas Produktif , Muzaraah dan berbagai instrumen investasi yang adil berbasis emas dan Dinar insyaallah akan terus kita hasilkan. Amin.
Copas dari Gerai Dinar , oleh : Muhaimin Iqbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal