Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 29 Februari 2016

Menghafal Ilmu dan Membangun Skills

Menghafal Ilmu dan Membangun Skills

Menghafal ilmu adalah karakter yang diberikan Allah kepada umat ini yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya maupun umat lain yang hidup bersama kita di jaman ini. Kitab Al-Qur’an dengan bacaannya yang benar hanya bisa sampai ke kita saat ini karena di sepanjang jaman selalu ada orang yang menghafalkannya, demikian pula dengan puluhan ribu hadits terjaga kesahihannya juga karena ada yang menghafalnya. Bahkan menghafal itu kini terbukti cara yang paling efektif untuk menguasai ilmu dan ketrampilan (skills).

Sel-sel syaraf dalam otak kita itu seperti belantara yang tidak terjamah, ketika kita menghafal sesuatu – maka terbentuklah jalan setapak yang menghubungkan sel-sel syaraf tersebut. Dalam ilmu syaraf – jalan setapak ini disebut Neural Pathways – seperti jalan setapak yang ada di hutan belantara.

Ketika kita menghafal ilmu itu setengah-setengah, maka jalan setapak itu dengan mudah kembali tertutup dengan belukar hutan belantara – hilang tidak berbekas. Itulah mengapa orang-orang yang bergelar Doktor di bidangnya sekalipun, tidak selalu bisa menyelesaikan masalah yang ada di depannya – meskipun masalah itu adalah masalah bidangnya.

Ketika suatu ilmu itu terus menerus kita hafalkan dengan sangat kuat, maka jalan setapak itu menjadi seperti jalan yang dicor atau diaspal – tetap ada selamanya dan akan mudah ditemukan kapan saja dibutuhkan.

Contoh yang gampang adalah Anda mungkin pernah menghafal Surat Yaasiin waktu sekolah dahulu, masih hafalkah Anda sekarang ? kalau masih – maka hafalan Anda telah menjadi jalan yang dicor tersebut di sel-sel syaraf Anda. Kalau Anda menghafalnya setengah-setengah, maka jalan itu telah tertutup belukar.

Kamis, 25 Februari 2016

Ihtazzat Warabat Wa-anbatat

Ihtazzat Warabat Wa-anbatat

Lebih dari 1400 tahun sebelum manusia modern berusaha bersusah payah untuk bisa bertani secara  benar dengan berbagai teorinya, Allah sebenarnya sudah menurunkan petunjukNya – termasuk tata cara untuk bisa bertani yang seharusnya ini. Allah mengungkapkannya dalam tiga kata yaitu ihtazzat warabat wa-anbatat, tiga kata yang tidak pernah cukup bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan manusia paling maju sekalipun. Saya hanya bisa berusaha semampu saya untuk bisa memahaminya, dan semoga inipun cukup untuk bekal berkontribusi memakmurkan bumi ini.

Ihtazzat artinya bergerak, menggeliat yaitu merupakan tanda kehidupan – maka di Al-Qur’an kita diterjemahkan sebagai hidup. Warabat artinya mengembang, membengkak, gembur yaitu tanda kesuburan. Sedangkan wa-anbatat artinya menumbuhkan. Tiga kata ini dirangkai oleh Allah di akhir ayat 5 dari surat Al-Hajj.

Rabu, 24 Februari 2016

Mastering A New Skill

Mastering A New Skill

Dalam persaingan ekonomi dunia yang semakin keras, peningkatan skills secara terus menerus sudah bukan lagi pilihan – sudah menjadi keharusan. Di industri apapun Anda dan pada level apapun, Anda harus senantiasa meningkatkan ketrampilan ini bila tidak ingin tenggelam oleh pesaing Anda yang semakin canggih. Menurut laporan McKinsey beberapa tahun lalu, rata-rata tenaga kerja Indonesia harus mampu meningkatkan produktifitas 60% dan jumlahnya harus meningkat lebih dari 100% - bila ingin mengejar posisi kekuatan ekonomi no 7 terbesar dunia pada tahun 2030. Bisakah kita ?

Saya melihat ada kemungkinan kita bisa melakukan peningkatan skills yang significant ini baik dari sisi kwantitas maupun dari sisi kwalitas, bila ada terobosan baru dalam menggerakkan masyarakat secara massive untuk mau berjuang meningkatkan ketrampilannya masing-masing.

Selasa, 23 Februari 2016

SKills Whiz Project Untuk Negeri No 7

SKillsWhiz Project Untuk Negeri No 7

Sekitar 3 tahun lalu, McKinsey Global Institute (MGI) mengeluarkan report untuk Indonesia. Report tersebut pernah saya ulas  melalui tulisan “Redenominasi Untuk Apa ?” (25/01/2013). Salah satu yang menantang dalam report tersebut adalah peluang untuk Indonesia menjadi kekuatan ekonomi no 7 terbesar di dunia tahun 2030 – saat report tersebut ditulis Indonesia masih di urutan 16. Kini setelah 3 tahun berlalu, apakah kita menuju seperti yang diprediksi MGI tersebut ? ataukah malah menjauh ? Apa yang bisa kita lakukan ?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini menggelitik think-thank di Startup Center untuk menjadi salah satu project kajiannya. Karena kajian MGI tersebut adalah dari kacamata orang lain melihat Indonesia, maka data-data yang kami gunakan untuk memonitor perkembangannya juga dari data bagaimana orang lain melihat Indonesia.

Senin, 22 Februari 2016

1,000 Teknopreneur Startup

1,000 Teknopreneur Startup

Kali ini saya setuju dengan roadmap yang direncanakan pemerintah untuk melahirkan 1,000 teknopreneur seperti yang disampaikan rombongan presiden di San Francisco  dua hari lalu. Rayuan pemerintah agar para diaspora pada mau pulang tersebut disampaikan ke sekitar 800-an WNI yang bertebaran di sekitar Silicon Valley dan sekitarnya – termasuk diantaranya team iGrow yang memang lagi di sana. Lantas sebenarnya dimana peluang bagi kita di bidang teknopreneur itu ?

Dalam roadmap yang disinggung presiden dalam kesempatan tersebut, diestimasikan akan ada pasar e-commerce sebesar US$ 130 milyar pada tahun 2020 – Siapa yang akan menikmatinya ?

Rabu, 17 Februari 2016

iKuttab : Peluang Startup di Teknologi Pendidikan

iKuttab : Peluang Startup Di Teknologi Pendidikan

Tiga tahun sudah berjalan sejak kami mendirikan Indonesia Startup Center, alhamdulillah sudah mulai nampak hasilnya. Diantaranya berhasil menempatkan startup binaan kami iGrow menjadi salah satu yang terbaik di Euro Asia, bahkan kini tengah menjalani proses akselerasi bersama 500-an startup terbaik dunia di Silicon Valley. Dari pengalaman tersebut, kami ingin men-duplikasi keberhasilan yang ada untuk melahirkan startup baru yang memiliki peluang bahkan lebih baik dari yang sebelumnya. Dan peluang ini kami tawarkan ke Anda - komunitas pembaca situs GeraiDinar ini.

Startup baru yang sedang kami kembangkan ini adalah startup di bidang teknologi pendidikan, merespon kebutuhan pendidikan terbaik yang kini pasarnya sudah di depan mata. Meskipun startup berupa lembaga pendidikan fisik – yaitu Kuttab Al-Fatih – yang lahir sekitar empat tahun lalu kini telah berada di 17 lokasi, permintaan masyarakat jauh melebihi yang bisa kami berikan secara fisik.

Selasa, 16 Februari 2016

Bertani dengan Science dan Guidance

Bertani Dengan Science dan Guidance

Krisis pangan yang berujung pada Food Gap yang semakin menganga sebenarnya mudah dideteksi gejalanya di sekitar kita. Selain harga pangan yang semakin mahal, juga kwalitas makanan yang semakin menurun - buah dan sayur tidak lagi beraroma juga salah satu gejalanya. Krisis ini bisa dicegah bila kita bisa memahami inti permasalahannya. Untuk memahami ini dalam tataran teknis operasional kita butuh science, tetapi tentu science saja tidak cukup – karena science hanya menghasilkan dzon (dugaan) sectoral sesaat. Kita butuh guidance – yang kebenarannya hakiki sepanjang jaman, dan ilmuNya meliputi segala sesuatu.

Saya ambilkan contoh buah jeruk yang tidak lagi beraroma harum dan manis rasanya – seperti jeruk keprok yang kita rasakan sewaktu kita kecil dahulu. Itupun kalau bisa berbuah banyak, bila Anda menanam pohon jeruk atau pohon apapun di halaman Anda sekarang – kecil kemungkinan buahnya bisa optimal, seperti buah-buahan jaman dahulu. Mengapa ?

Senin, 15 Februari 2016

Gelombang PHK di Negeri Agraris?

Gelombang PHK Di Negeri Agraris ?

Isu gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kini tengah menjadi perdebatan antara unsur pekerja dan unsur pemerintah. Unsur pekerja wajar mengkawatirkan adanya gelombang PHK dan bahkan bisa mulai menghitungnya dari sejumlah besar perusahaan yang diduga akan melakukan PHK dalam beberapa bulan kedepan. Unsur pemerintah nampak menolak isu adanya gelombang PHK ini dengan berbagai alasan yang dimilikinya. Tetapi lebih penting dari perdebatan ini semua,  adakah upaya untuk mencegah atau setidaknya mengantisipasi gelombang PHK ini  ?

Pertama yang perlu diketahui secara objective oleh semua pihak yang terkait adalah apakah ancaman PHK itu real, atau sekedar kekhawatiran yang tidak beralasan ?

Jumat, 12 Februari 2016

Kemakmuran Dari Kehidupan Di Bawah Tanah

Kemakmuran Dari Kehidupan Di Bawah Tanah

Seperti puzzle besar, keping-keping penyusun kemakmuran itu menyebar di pemukaan bumi. Petunjuk untuk menyusun keping-keping tersebut tersedia lengkap bagi yang mau menggunakannya. Bagi yang tidak menggunakannya-pun tetap bisa menyusun keping-keping itu, tetapi manakala gambar besar dikiranya akan terbentuk – ternyata justru tidak menemukan keping yang dibutuhkan – sehingga harus merusak semua yang telah disusunnya. Seperti wanita yang memintal benang kemudian menguraikannya kembali (QS 16:92).

Perumpamaan tersebut sungguh terjadi di perbagai urusan kehidupan ini, namun yang ingin saya contohkan dengan sangat jelas adalah apa yang terjadi di dunia pertanian.

Kamis, 11 Februari 2016

Manusia, Makanan dan Alam

Manusia, Makanan dan Alam

Tanpa disadari begitu banyak masalah di dunia ini yang disebabkan oleh karena makanan yang salah  baik dari jenis maupun cara pengelolaannya. Dari masalah tingginya biaya kesehatan, diabetis, penyakit-penyakit cardiovascular, children obesity sampai krisis air, dan bahkan krisis politik. Krisis melonjaknya biaya bahan pangan tahun 2008 bahkan mentrigger sejumlah perubahan politik besar di dunia mulai dari Haiti, Bangladesh sampai Mesir. Di sejumlah negara tersebut gandum sempat mengalami kenaikan harga sampai 130 %, kedelai 87 %, beras 74 % dan jagung 31 %.

Lonjakan-lonjakan harga bahan pangan seperti ini tidak hanya sekali pada tahun 2008 tersebut, bisa terulang kapan saja bila salah satu triggernya muncul. Baik trigger yang sifatnya alam seperti kekeringan, angin topan dan gejala perubahan iklim maupun yang sifatnya man-made seprti kebijakan politik ekonomi yang salah, perang dan lain sebagainya.

Rabu, 10 Februari 2016

Peluang Profesi Baru Bernama Petani Urban

Peluang Profesi Baru Bernama Petani Urban

Bila Anda seorang pemula yang mencari jalur karier yang tidak biasa,  atau eksekutif puncak – yang sudah mentok dengan karir Anda saat ini – dan sedang mencari jalan untuk sukses kedua Anda,  maka perlu Anda pertimbangkan jenis karir baru yang satu ini – yaitu untuk menjadi professional di bidang Urban Farming. Mengapa ini akan menjadi semakin menarik di beberapa tahun kedepan ? Karena Petani Urban  akan bisa mengubah liabilities menjadi asset, mengubah yang biasa menjadi luar biasa dan bahkan merintis jalan Baldatun Thoyyibatun WaRabbun Ghafuur. Bagaimana caranya ?

Untuk memahami secara sederhana peluang itu, berjalanlah keliling kota dan saksikan apa yang terjadi di pekarangan-pekarangan orang kaya maupun di halaman kantor-kantor, di  pinggir-pinggir jalan komplek perumahan mewah – apa yang dilakukan orang terhadap rumput-rumput mereka ?

Selasa, 09 Februari 2016

Urban Farming

Urban Farming

Dunia tidak hanya akan menghadapi krisis energi pasca peak oil dan perbagai penurunan supply gas, batu bara , uranium dlsb. Dunia menghadapi penyusutan ketersediaan perbagai sumber daya alam lain yang tidak terbarukan atau tidak tumbuh/diproduksi lagi. Diantaranya yang sudah pasti adalah penyusutan ketersediaan lahan untuk produksi pangan. Maka manusia harus berfikir dan bekerja keras, agar pangan itu tetap tersedia untuk sebanyak mungkin penduduk bumi. Bukan hanya tersedia, tetapi juga harus terjangkau. 

Tahun 2010 lalu penduduk negeri ini kurang lebih berimbang 50/50 antara yang tinggal di perkotaan dan pedesaan, tahun 2025 nanti yang tinggal di perkotaan 2/3 atau dua kali dari yang tinggal di desa. Pada saat Indonesia berulang tahun ke 100, penduduk perkotaan Indonesia mendekati 6 kali dari yang tinggal di desa. Lantas dari mana mereka akan makan ?

Senin, 01 Februari 2016

Integrated Organic Farming Workshop 12-13 Maret 2016

Integrated Organic Farming Workshop 12-13 Maret 2016

Persiapan workshop yang ditunggu-tunggu itu kini Alhamdulillah mendekati final, detail program dan biayanya sudah dapat di-download di link berikut. Program ini kami buat dalam bentuk workshop atau lokakarya karena dimaksudkan untuk membekali peserta dengan pengetahuan maupun ketrampilan yang cukup untuk mampu mengimplementasikan suatu project Integratied Organic Farming (IOF).

Sayur organic yang bisa diproduksi di sekitar kita

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal