Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Selasa, 26 Februari 2013

Tiga Resep Keunggulan…
Dari 100 perusahaan emerging market yang diidentifikasi oleh perusahaan konsultan global Boston Consulting Group (BCG) sebagai perusahaan-perusahaan yang akan ‘menantang dunia’ di tahun 2013 ini, hanya dua yang berasal dari Indonesia. Dua perusahaan inipun bukan milik umat ini, lantas dimana keunggulan umat ini yang secara ‘genetis’ mestinya unggul di bidang perdagangan ?
Islam turun pertama kali ke suku Qurais yang punya tradisi berdagang lintas negara pada jamannya, dibawa berhijrah oleh kaum Muhajirin yang notabene juga para pedagang, disebarkan sampai Nusantara lagi-lagi oleh para pedagang, dan ketika negeri ini terpuruk dalam penjajahan – yang berfikir pertama kali untuk merdeka juga para pedagang, yaitu para pedagang yang bergabung dalam Syarikat Dagang Islam (1905).

Senin, 25 Februari 2013

Potonglah Talinya…

Seorang pendaki gunung nan gagah berani mendaki sendirian puncak yang sangat tinggi. Di tengah pendakiannya tiba-tiba kabut tebal menutupi jarak pandangnya, dia terperosok ke jurang sempit yang gelap gulita. Setelah sempat pingsang, dia tersadar sedang bergantung pada tali yang mengikat pinggangnya. Hal pertama yang dia ingat adalah untuk memohon pertolongan kepadaNya.
Dengan badan yang masih lemah entah berapa lama pingsan, dia berdo’a lirih “…ya Rabb-ku, tolonglah aku…” kemudian dia tertidur lagi dengan lunglai, tetapi dalam mimpinya Yang Maha Penolong ‘berkata’ dengan penuh kasih sayang kepadanya : “…apakah engkau yakin aku bisa menolongmu…?”.
Si pendaki gunung langsung terbangun dan menjawab : “…Ya Rabb, aku yakin Engkaulah yang bisa menolongku…”, kemudian setelah beberapa lama menunggu pertolongan belum datang, dia tertidur lemah lagi. Dalam mimpinya Yang Maha Penolong datang lagi dan berkata : “kalau begitu, potonglah talimu…!”.

Jumat, 22 Februari 2013

Emas Di Persimpangan Jalan…
Semalam harga emas dunia jatuh ke titik terendah selama sekitar 7 bulan terakhir. Penyebab utama kejatuhannya masih sama dengan penyebab kenaikannya selama lima tahun terakhir – yaitu keputusan Federal Reserve Amerika yang terkait dengan strategy Quantitative Easing (QE)-nya. Ketika QE dilakukan 2008, 2010 dan 2012 ketiganya mendorong harga emas ke atas, dan sebaliknya kini ketika QE diperdebatkan kelangsungannya – maka harga emas jatuh. Selanjutnya akan kemana harga emas ?
Hari-hari ini harga emas berada di persimpangan jalan yang dalam bahasa orang pasar modal disebut death cross atau persimpangan kematian. Saya sendiri kurang setuju dengan penyebutan semacam ini karena mendramatisir situasi membuatnya seolah lebih buruk dari yang sesungguhnya. Saya lebih suka menyebutnya persimpangan jalan atau cross road, karena lebih akurat menggambarkan situasi yang sesungguhnya.

Rabu, 20 Februari 2013

Yang Tidak Diajarkan Di Perguruan Tinggi…

Seorang ibu yang janda berhasil membangun jaringan toko roti besar. Dia ingin tiga anaknya lebih membesarkan lagi jaringan toko roti tersebut dengan menyekolahkan anak-anaknya di perguruan tinggi- perguruan tinggi terbaik. Ada yang belajar teknologi per-roti-an, ada yang belajar keuangan dan ada yang belajar bisnis. Tetapi ketika si ibu sudah menyerahkan pengelolaan usaha ke tiga anaknya, jaringan toko roti tersebut malah mati. Mengapa ini bisa terjadi ?
Perguruan tinggi-perguruan tinggi tempat anaknya meraih ilmu-ilmu tersebut - sebagaimana perguruan tinggi pada umumnya – hanya mengajarkan ilmu, tetapi justru tidak mengajarkan hal-hal yang membuat toko roti si ibu bisa tumbuh besar sebelumnya. Apa yang dimiliki si ibu yang tidak diajarkan oleh perguruan tinggi ini ? saya menyebutnya si ibu memiliki 5 K.

Selasa, 19 Februari 2013

Pindah Quadrant A La Abu Hanifah…
Meskipun bukunya Robert Kiyosaki CASHFLOW Quadrant dibaca puluhan jutaan orang, ternyata memang tidak mudah untuk pindah dari satu quadrant ke quadrant berikutnya. Menjadi lebih sulit lagi dan belum tentu berguna manakala kita tidak memiliki motivasi yang benar dalam berpindah quadrant tersebut. Maka ada cara yang lebih mudah untuk pindah quadrant ini yaitu bila kita memiliki motivasi yang benar, salah satu yang bisa kita contoh adalah pindah quadrantnya Imam Abu Hanifah.
Untuk mudahnya kita memahami konsepnya, empat quadrant-nya Robert Kiyosaki saya kelompokkan menjadi dua bagian saja. Pengelompokan ini menjadi dua bagian kiri dan kanan berdasarkan kendala waktu yang kita miliki. Bila untuk meningkatkan kemakmuran kita terkendala oleh waktu – seberapa lama atau seberapa banyak kita bekerja, maka kita masih di bagian kiri. Bagian ini adalah dua quadrantnya Robert Kiyosaki Employee (E) atau pegawai, dan Self Employeed (S) yaitu swakarya atau pekerja mandiri.
Kita sudah lebih beruntung dari orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan, karena di quadrant E kita memiliki pekerjaan (have a job) atau di quadrant S kita memiliki pekerjaan sendiri (own a job). Masalahnya adalah dalam posisi ini kemungkinan besar waktu kita tersita untuk pekerjaan.

Senin, 18 Februari 2013

Tiga Peserta Marathon …

Dunia semula mengira bahwa perang dingin antara kekuatan-kekuatan besar telah berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, setelah berlangsung sekitar 45 tahun sejak berakhirnya Perang Dunia II. Kenyataannya sebenarnya perang dingin itu tidak sepenuhnya berakhir, polarisasi kekuatan dunia dalam menyikapi krisis di Syria, Laut China Selatan, Semenanjung Korea dlsb. antara lain adalah buktinya. Perang dingin itu juga terus berlangsung di sektor ekonomi, dan pesertanya bukan hanya blok barat dan blok timur.
Perang dingin di sektor ekonomi ini bisa terwujud dalam bentuk saling menyerang pasar, saling membanting nilai mata uang (currency war), saling intip teknologi, (tuduhan) dumping, tariff dlsb.
Dua kekuatan besar dunia yang muncul duluan di abad terakhir yaitu blok barat dengan kapitalisme-nya dan blok timur dengan komunisme atau socialism-nya, ternyata mereka juga memiliki faham yang sangat berbeda dalam menyikapi uang dan emas.
Ekonomi blok barat yang kapitalis imperialism-nya di danai dengan uang kertas yang bisa dicetak dari awang-awang berapa saja dan kapan saja, untuk sementara mereka memang unggul. Ini seperti lomba lari marathon, kapitalisme itu menggunakan strategy lari sprint. Mereka unggul di awal , tetapi tidak akan tahan lama - mereka akan segera kehabisan tenaga dan diungguli oleh yang memiliki strategy marathon.

Jumat, 15 Februari 2013

Redenominasi Untuk Apa ?
Belum lama ini perusahaan konsultan global McKinsey&Company mengeluarkan laporannya tentang potensi Indonesia hingga 2030. Laporan ini nampaknya dibuat dengan sangat serius karena merupakan hasil interview dengn sejumlah menteri, akademisi dan pelaku usaha. Meskipun banyak manfaatnya karena dari laporan ini kita ‘bisa melihat’ kedepan, namun tetap saja kita harus sikapi dengan kritis karena laporan-laporan semacam ini tentu dibuat bukan tanpa kepentingan.
Hal-hal yang positif tentang laporan ini misalnya mengungkapkan bahwa Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi ke 7 terbesar di dunia tahun 2030. Bahwa berbeda dengan negeri tetangga, untuk tumbuh kita tidak sepenuhnya tergantung pada pasar ekspor karena 65% dari GDP kita berasal dari pasar domestik.
Hal lain yang juga positif adalah potensi ekonomi Indonesia dari sektor perikanan dan pertanian yang dianggapnya akan mampu menopang pertumbuhan ekonomi rata-rata di angka 7% seperti dalam ilustrasi disamping.
Selanjutnya yang juga saya setuju adalah untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang rata-rata tinggi tersebut, Indonesia harus secara sungguh-sungguh berinvestasi pada sumber daya manusia – khususnya pada peningkatan skills di berbagai sektor kehidupan. Pertumbuhan 7% tersebut menurut McKinsey hanya bisa dicapai bila ada peningkatan produktifitas rata-rata sekitar 60% dari sekarang sampai 2030.

Kamis, 14 Februari 2013

Senjata Melawan Riba…
Menurut laporan McKinsey, hanya 12 % usaha Indonesia saat ini yang menggunakan pembiayaan kredit dari Bank. Lantas kemana uang masyarakat yang begitu banyak ditabung di bank-bank ?, menurut laporan yang sama pula antara lain uang tersebut tersimpan dalam apa yang mereka sebut high-yield, low risk Bank Indonesia Certificates (SBIs). Laporan ini seolah menguatkan alasan mengapa riba dilarang dalam Islam, karena uang tidak perlu bekerja produktif sudah menjadi investasi dengan hasil tinggi dan resiko rendah. Lantas mau digerakkan dengan apa ekonomi kalau demikian ?
Ketika ekonomi tidak berputar secara merata, Indonesia bisa saja menjadi kekuatan ekonomi besar – ke 7 di dunia pada tahun 2030 berdasarkan scenario di laporan McKinsey tersebut. Tetapi ketimpangan juga semakin luas, saat itu diprediksi ada 55 juta orang tidak memiliki akses sanitasi dan 25 juta orang tidak memiliki akses air bersih.
Itulah pertumbuhan ekonomi yang antara lain mengandalkan sektor finansial ribawi itu – seolah sah-sah saja kita membuat skenario ekonomi yang akan memiskinkan sekian puluh juta orang tersebut.
Bahwa hasil itu ada di tangan Allah semata, setidaknya bila kita merencanakan dan berupaya membangun ekonomi untuk negeri ini – targetnya harus meng-eliminasi kemiskinan atau meminimisasinya.

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal