Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Minggu, 31 Juli 2011

Harga Emas Antara Complacency Dan Akal Sehat...




Oleh Muhaimin Iqbal   
Minggu, 31 July 2011 10:09
Seperti yang kita duga sebelumnya bahwa harga emas dunia bergejolak tajam sepanjang pekan ini, dan ini akan berlanjut setidaknya sampai beberapa hari kedepan ketika batas akhir plafon pinjaman Amerika akhirnya disetujui atau ditolak oleh Congress-nya. Seperti apa kiranya harga emas sesudah itu (02/08/11 waktu AS), akan tergantung mana di antara dua kekuatan besar yang akhirnya dominan. Kekuatan pertama saya sebut kekuatan complacency – yaitu rasa berpuas diri dengan kondisi yang ada disertai keengganan untuk berubah, dan yang kedua adalah kekuatan akal sehat.

Senin, 25 Juli 2011

10 Kriteria Untuk Menentukan Apakah Uang Itu Dollar, Emas Atau...?




Oleh Muhaimin Iqbal   

Ketika terjadi hyperinflasi mencapai 89.7 sextillion (1021) persen atau 89,700,000,000,000,000,000,000 di Zimbabwe dua tahun lalu , banyak penduduknya menjadi kehilangan orientasi nilai – perlu berapa Dollar Zimbabwe untuk bisa membeli roti ?. Dalam situasi seperti ini, bila seorang bekerja sebagai pegawai atau buruh - berapa upah yang pantas ?, dibayar 1 Milyar Dollar sehari-pun belum cukup untuk membeli roti !.  Maka pekerjaan (baru) yang rame-rame dilakukan oleh warga Zimbabwe saat itu adalah pergi ke  sungai-sungai untuk berburu emas, bila mereka mendapatkan 0.1 gram emas sehari saja – maka cukup untuk membeli roti bagi keluarganya hari itu.

Karena pengalaman Zimbabwe tersebut, belum lama ini National Inflation Association (NIA) – Lembaga Swadaya di Amerika yang misi-nya mempersiapkan warganya untuk menghadapi hyperinflasi – merekomendasikan seluruh warga Amerika agar rame-rame belajar mencari emas secara tradisional di sungai-sungai,  bahkan teknisnya diajarkan di artikel ehow !.

Berlebihan kah rekomendasi NIA ini ? menurut mereka sih tidak, karena berdasarkan pemantauan mereka akan tingkah laku penguasa - khususnya the Fed – negeri itu akan menuju kehancuran mata uang Dollarnya. Menurut saya sendiri berlebihan, bukan karena saya percaya Dollar-nya – tetapi banyak benda fisik lain yang dapat berfungsi sebagai uang selain emas. Jadi sama dengan Dollar Zimbabwe, Dollar Amerika juga akhirnya akan kehilangan daya belinya – sekarang-pun sudah - hanya tentu belum seburuk Zimbabwe – tetapi gantinya tidak mutlak harus emas.

Rabu, 20 Juli 2011

Harga Emas dan ‘Atap Bocor’ Negeri Adikuasa...





Oleh Muhaimin Iqbal   
Hari-hari ini harga emas dunia melonjak ke atas angka psikologis baru yaitu diatas US$ 1,600/troy ounce, penyebabnya selain krisis Eropa yang sudah menimbulkan kekhawatiran dunia sejak beberapa pekan lalu – juga yang paling mengkhawatirkan ternyata justru apa yang terjadi di Amerika Serikat,  negeri itu kini benar-benar tidak bisa hidup bila tidak diberi kucuran hutang (baru). Plafon (ceiling) hutang mereka yang di angka US$ 14.29 trilyun ternyata sudah habis terpakai sejak Mei lalu. Bayangkan bila kita tidak punya uang dan tidak boleh meminjam lagi, apa yang akan terjadi ?. Situasi inilah yang kini sangat mencemaskan dunia ...

Lantas mengapa presiden negeri itu – Obama yang sering memukau dunia tidak menambah saja plafon hutang-nya ?. Konstitusi negeri itu yang melarangnya !. Hanya US Congress yang boleh menyetujui hutang negeri itu. Awalnya ini berarti setiap hutang harus mendapatkan persetujuan Congress satu demi satu, tetapi sejak 1917 dipermudah dengan ditentukannya saja batas atas yang boleh dipinjam oleh Amerika.

Sebagai gambaran, ketika Amerika terlibat dalam Perang Dunia II, plafon pinjaman ini berada pada angka US$ 45 Milyar. Plafon yang habis Mei lalu US$  14.25 trilyun adalah 316 kali lebih besar dari plafon ketika negeri itu terlibat dalam PD II tersebut !. Membengkaknya plafon ini karena dari waktu ke waktu plafon tersebut terus dinaikkan. Selama setengah abad terakhir plafon pinjaman ini mengalami frekwensi kenaikan 70-an kali sementara itu penurunannya hanya 2 kali. Artinya apa ini ?, hutang negeri itu terus membengkak dan nyaris tidak pernah berkurang !.

Senin, 18 Juli 2011

Membuat Usaha Lebih Hidup : Antara Untung, Nilai dan Nilai-Nilai…?





Oleh Muhaimin Iqbal   

Dalam beberapa hari ini saya lagi menikmati segarnya perkebunan di Jawa Timur, tidak hanya segar udaranya – tetapi juga membuat segar pikiran karena saya bisa melihat dengan sangat jelas sisi-sisi lain dari suatu usaha. Begitu jelasnya penglihatan ini sampai bisa saya visualisasikan dalam bentuk gambar. Oleh-oleh dari perjalanan tersebut saya tuangkan dalam tulisan ini barang kali berguna juga untuk Anda. Ini menyangkut tujuan Anda berusaha yaitu mencari untung (profit), menciptakan nilai (creating value) atau membangun nilai-nilai ( building values).

Ilustrasinya perkebunan yang saya sedang kaji ini adalah perkebunan ukuran sedang yang usianya sudah ratusan tahun dengan sejumlah komoditi yang di kelola di dalamnya. Komoditi utamanya adalah cengkeh, kopi , tebu dan jati, sementara di sela-sela cengkeh dan jati ada ketela pohon, pepaya dan yang paling banyak nilam.

Business Model detailnya tidak saya ungkap disini karena menyangkut rahasia perusahaan, namun saya sajikan secara visual posisi perusahaan ini secara tiga dimensi yaitu tingkat keuntungan, nilai yang dihasilkan dan nilai-nilai yang dibangun. Untuk lebih mudahnya dipahami, saya sajikan dalam visualisasi grafis di bawah.
 

Jumat, 15 Juli 2011

Sekali Lagi Tentang Uang Kertas : Perkasakah Riyal ...?





Oleh Muhaimin Iqbal   
Setiap kali saya menjelaskan kelemahan uang kertas – seperti pada tulisan saya kemarin (14/07/11) – tentu tidak semua orang setuju,  selalu ada yang menyanggahnya dengan mengambil contoh uang Riyal-nya Saudi Arabia. Penyanggahan ini kemudian di justifikasi dengan cerita bahwa “...jaman ibu-bapak kita dahulu pergi haji, 1 Riyal cukup untuk beli minuman , beli makanan ...dst; sampai sekarang-pun katanya demikian...”.  Benarkah demikian ?, Untuk adilnya mari kita lihat kinerja daya beli Riyal ini dari statistik-nya.

Perlu diketahui bahwa sejak Juni 1986, uang Saudi Arabia Riyal (SAR) sebenarnya di-peg atau dikaitkan terhadap satuan alat tukarnya IMF yang disebut Special Drawing Rights (SDR).  Namun dalam praktiknya Riyal ini seperti di peg-kan terhadap Dollar saja, nilai tukarnya  stabil di kisaran SAR 3.75/USD. Karena nilai tukarnya terhadap USD yang relatif tetap ini, maka ketika USD nilainya  menguat - SAR ikut menguat , demikian juga berarti sebaliknya, ketika USD-nya nyungsep seperti dalam dua tahun terakhir – maka Riyal juga  ikut-ikutan nyungsep. Perhatikan grafik dibawah untuk kinerja Riyal ini selama 15 tahun terakhir.
 

Kamis, 14 Juli 2011

Kegagalan Euro, Kegagalan Uang Kertas...





Oleh Muhaimin Iqbal   
Ketika 18 tahun lalu sebagian besar negara-negara anggota Uni Eropa menyepakati Perjanjian Maastricht untuk menggunakan mata uang tunggal Euro, dunia ikut antusias menyambutnya. Saat itu seolah ada harapan akan lahirnya mata uang baru yang bisa digunakan sebagai reserve currency, dan mengurangi ketergantungan dunia terhadap US Dollar. Untuk beberapa tahun di usia awalnya memang Euro berkinerja menarik, daya belinya menguat sampai usianya yang ketujuh. Namun ternyata sama seperti mata uang kertas lainnya, Euro nampaknya tidak akan mampu bertahan sampai usia lanjut.

Sejak menginjak usia ke delapan sampai kini di usia yang kedelapan belas, Euro terus kehilangan daya belinya. Terhadap emas daya beli Euro sekarang hanya kurang dari 1/3 dibandingkan dengan daya belinya ketika lahir 18 tahun lalu. Ilustrasi grafik dibawah menggambarkan situasi ini. Dibandingkan dengan US$ memang Euro masih relatif baik, tetapi ini karena US$-nya yang berkinerja sangat buruk beberapa tahun terakhir. Kinerja yang sesungguhnya dapat dilihat pada daya belinya terhadap emas yang terus merosot.
 

Rabu, 06 Juli 2011

Entrepreneur Yang Mengubah Dunia...



Oleh Muhaimin Iqbal   
Rabu, 06 July 2011 07:46
Empat dasawarsa lalu semasa kecil saya minum air segar dari kendi. Semasa remaja tiga dasawarsa lalu saya menulis surat atau menerima surat (dari calon ibunya anak-anak !) setiap hari. Dua dasawarsa lalu ketika karir mulai menanjak saya mendapatkan fasilitas mobile phone yang segede dan seberat accu mobil. Dalam dasawarsa terakhir ini – hanya dalam waktu kurang lebih separuh generasi – semuanya berubah drastis, saya tidak lagi minum air segar dari kendi, menulis surat dan mengeposkannya setiap hari dan tidak perlu membawa mobile phone seberat accu. Pertanyaannya adalah siapa gerangan yang membawa perubahan ini ?, merekalah para entrepreneur-entrepreneur sukses pada jamannya.

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal